Thursday, May 22, 2014

Keanekaragaman Kehidupan yang Menakjubkan di Hulu Amazon

Katakepo.blogspot.com -  DARI kaki Pegunungan Andes di Peru, suatu daerah hutan yang luas membentang ke arah timur di Benua Amerika Selatan sejauh kira-kira 3.700 kilometer. Akhirnya, bentangan hijau ini bertemu dengan birunya Samudra Atlantik.
Bagian hutan yang berlokasi di Peru ini—wilayah Amazon-nya—menyelimuti hampir 60 persen wilayah negeri itu. Meskipun hanya ada sedikit penduduk Peru di daerah tersebut, berlimpah tanaman dan hewan hidup di bawah kanopi hutan yang tingginya 35 meter itu. Malah, Amazon dianggap sebagai salah satu gudang harta ekologis yang paling kaya di bumi. Lebih dari 3.000 jenis kupu-kupu beterbangan di udara yang lembap. Sekitar 4.000 jenis anggrek memamerkan bunga-bunganya yang cantik. Lebih dari 90 spesies ular mengintai di antara dahan dan di dasar hutan. Dan, kira-kira 2.500 spesies ikan—termasuk belut listrik dan piranha—hilir mudik di sungai-sungai.
Dari sungai-sungai ini, yang paling menonjol adalah Sungai Amazon yang besar. Di beberapa lokasi, curah hujan sebanyak dua hingga tiga meter membasahi hutan setiap tahun, sehingga Sungai Amazon dan ke-1.100 anak sungainya meluap membanjiri lantai hutan. Panas dan kelembapan berpadu menciptakan udara sauna, yang digemari tanaman. Namun, yang menakjubkan, tumbuh-tumbuhan lebat hidup subur di tanah liat, yang dianggap terburuk di dunia dan tidak cocok untuk penggarapan permanen.
Asal Usul Penduduk
Siapa yang mau hidup di tempat seperti itu? Para arkeolog percaya bahwa lembah Sungai Amazon pernah dihuni oleh jutaan penduduk selama berabad-abad. Sekarang, sekitar 300.000 orang—terbagi dalam 40 lebih kelompok etnik—menghuni Amazon wilayah Peru. Di antaranya, konon ada 14 kelompok pribumi yang sekarang nyaris terasing dari dunia luar. Setelah secara singkat terpapar dengan masyarakat ”beradab”, suku-suku ini menarik diri ke sudut-sudut terdalam hutan itu, dengan harapan terhindar dari kontak lebih jauh.
Kapan para penghuni hutan itu datang ke sini, dan dari mana mereka berasal? Para pakar memperkirakan bahwa berabad-abad sebelum Tarikh Masehi, migrasi yang pertama berasal dari utara. Suku Jivaro (terkenal suka menciutkan kepala musuh yang mereka bunuh) datang dari Kepulauan Karibia; dan suku Arawak, dari Venezuela. Suku-suku lain diduga datang dari Brasil di timur dan Paraguay di selatan.
Setelah menetap, kebanyakan suku tampaknya hidup hanya di dalam area-area tertentu, berburu dan mengumpulkan makanan. Mereka juga menanam tumbuhan yang cocok dengan tanah yang asam, seperti singkong, cabai, pisang, dan jagung. Orang Spanyol mengamati bahwa beberapa suku terorganisasi dengan baik, karena bisa merancang lumbung makanan dan menciptakan metode-metode memelihara hewan liar.
Bentrokan Budaya
Selama abad ke-16 dan 17, para penakluk Spanyol menyerbu masuk ke Amazon. Para misionaris Yesuit dan Fransiskan menyusul, berniat menobatkan kaum pribumi agar menganut Katolik Roma. Para misionaris itu membuat peta-peta yang sangat bagus sehingga orang Eropa mulai berminat datang ke Amazon. Tetapi, para misionaris itu juga mendatangkan penyakit dan kehancuran.
Misalnya, pada tahun 1638, sebuah misi didirikan di suatu daerah yang kini adalah Provinsi Maynas. Para misionaris mengumpulkan orang-orang pribumi itu, tanpa pandang bulu menggabungkan suku-suku yang bermusuhan dan memaksa mereka hidup bermasyarakat. Untuk tujuan ”luhur” apa? Karena para penduduk asli dipandang bodoh dan rendah, mereka dipaksa bekerja bagi para misionaris dan penakluk. Akibat hidup berdampingan dengan orang Eropa, ribuan penduduk asli tewas tertular campak, cacar, difteria, dan kusta. Ribuan orang lainnya tewas kelaparan.
Banyak orang Indian kabur dari misi-misi yang didirikan oleh berbagai ordo keagamaan itu, dan belasan misionaris dibunuh dalam pemberontakan. Bahkan, pada suatu saat dalam dekade-dekade awal abad ke-19, hanya ada satu imam yang tersisa di wilayah Amazon itu.
Kehidupan Mereka Sekarang
Dewasa ini, banyak penduduk pribumi masih hidup menurut tradisi. Misalnya, rumah-rumah mereka di desa dibuat mengikuti kebiasaan turun-temurun—diberi rangka dari tiang kayu yang diambil dari hutan dan diberi atap daun palem atau tumbuhan lain. Karena berbentuk rumah panggung, tempat tinggal mereka bebas dari banjir tahunan dan jarang diganggu binatang berbahaya.
Suku-suku itu berpakaian dan berdandan dengan beragam cara. Para pria dan wanita yang tinggal jauh di pedalaman hutan mengenakan cawat atau rok tenun yang pendek, dan anak-anak dibiarkan telanjang. Orang-orang yang lebih sering kontak dengan dunia luar telah mengenakan pakaian gaya Barat. Beberapa penduduk asli menindik hidung atau cuping telinga mereka dan menghiasinya dengan cincin, potongan kayu, tulang, atau bulu. Yang lainnya, seperti suku Mayoruna, menindik pipi mereka. Beberapa orang suku Tucuna dan Jivaro bahkan mengikir gigi mereka. Banyak orang di antara suku-suku itu mencukur rambut tubuh dan menato kulit mereka.
Suku-suku Amazon mengenal ribuan jenis tanaman dan menggunakan hutan sebagai apotek. Mereka mengambil sari tanaman untuk mengobati gigitan ular, disentri, penyakit kulit, dan beragam penyakit lainnya. Lama sebelum masyarakat Barat menemukan karet, orang Amazon sudah menyadap getah pohon karet, menggunakannya untuk melapisi keranjang supaya kedap air dan membuat mainan bola karet. Hutan juga menyediakan bahan-bahan untuk transportasi dan komunikasi jarak jauh. Misalnya, para pria menebang pohon dan membuat kano untuk menyusuri sungai, dan mereka melubangi kayu gelondongan guna membuat genderang untuk menyampaikan pesan yang bisa didengar hingga ke tempat yang jauh!
Pengaruh Dukun dan Spiritisme
Bagi penduduk Amazon, hutan dihuni banyak jiwa yang bergentayangan di malam hari, roh-roh yang menyebabkan penyakit, dan dewa-dewa di sungai-sungai yang mengintai korban yang tidak waspada. Misalnya suku Aguaruna, salah satu yang terbesar di Peru, memuja lima dewa: ”Bapak Pejuang”, ”Bapak Air”, ”Ibu Tanah”, ”Bapak Matahari”, dan ”Bapak dukun”. Banyak yang percaya bahwa manusia diubah menjadi tanaman dan binatang. Karena takut menyinggung perasaan makhluk gaib, penduduk asli tidak mau membunuh binatang tertentu dan memburu binatang lainnya hanya jika perlu.
Yang memimpin masyarakat dan kehidupan religius tradisional adalah para dukun, yang menggunakan tanaman halusinogen untuk mencapai keadaan trans. Sebagian penduduk desa datang kepada pria-pria ini untuk memperoleh kesembuhan, ramalan tentang hasil perburuan dan panenan, serta ramalan tentang peristiwa di masa depan.
Akankah Lenyap?
Dunia yang dihuni masyarakat Amazon menciut dengan cepat. Jalan-jalan baru membelah rimba. Perladangan dan penanaman koka menggerogoti hutan. Pembalakan liar menimbulkan lahan-lahan gundul yang luas, setiap hari menghancurkan kawasan sebesar 1.200 lapangan sepak bola! Bahkan, aliran-aliran air menjadi korban karena operasi pertambangan resmi dan produksi kokain liar mencemari anak-anak Sungai Amazon.

Sungai Amazon Terbentuk karena Ular Raksasa Amerika Selatan ?

Katakepo.blogspot.com - Sungai Amazon, salah satu jenis anakonda yang konon paling gede.. yang terkenal dengan julukan Sucuriju Gigante!

Sucuriju gigante adalah seekor anakonda raksasa yang konon hidup di amazon. Beda dengan anakonda biasa yang panjangnya 10 meteran, konon sucuriju bisa mencapai panjang 40 meter! Dengan diameter 80 cm dan berat 5 ton, dia bisa ngancurin truk dengan sekali lilit, menurut suku asli amazon, sucuriju ini adalah pencipta dari sungai amazon yang konon ketika hujan lebat menciptakan lumpur dimana2 keluar gigante terbesar yang pernah ada.
Ni gambar Sungai Amazon Bro


Dan ini beberapa fakta dari kesaksian2
Waktu Paus memberi bagian Amerika Selatan ke Spanyol dan yang lainnya ke Portugal dalam Perjanjian Tordesilla (dulu portugis ma spanyol rebutan amerika), Spanyolpun menjelajahi hutan tropis di amerika selatan. Konon waktu mereka balik mereka bawa cerita tentang ular yang sangat besar yang mereka sebut matora, atau “pemakan banteng”. Menurut laporan mereka, ular ini mencapai lebih dari 80 meter panjangnya.
Kolonel Percy Fawcett, yang dikirim untuk memetakan bagian-bagian dari Amazon, mengklaim telah bertemu anaconda sepanjang 62 kaki. Sebagai petugas Royal Engineers ia menuliskan informasinya cermat. Berikut buku hariannya:
“Aku mengambil senapan untuk menembak makhluk yang mulai membuatperahu kami kandas, aku menembaknya tepat di tulang belakangnya dengan kaliber 44. Kami melangkah mendekati darat dan mendekati makhluk dengan hati-hati. Sejauh yang dapat diukur, panjangnya 45 kaki terapung di air dan 17 kaki di dalam air, sehingga total panjang 62 kaki . Tubuhnya tidak tebal, tidak lebih dari 12 inci diameternya, tapi mungkin sudah lama tanpa makanan. ”
Pada tahun 1925, Pastor Victor Heinz juga melihat salah satu ular, kemungkinan besar anaconda, sedangkan orang-orang Negro Rio Sungai Amazon. Mengatakan bahwa mereka ngeliat ular sepanjang 80 kaki dan tubuh setebal drum.
Bernard Huevelmans, ayah Cryptozoology, mencatat pertemuannya dengan sebuah anaconda dengan sekelompok orang Prancis dan Brasil.
Kami melihat ular tidur di padang rumput. Kami segera melepaskan tembakan ke tubuhnya. Tembakan membuatnya kejang dan dia mencoba lari, tapi kami berhasil mengejar dan menghabisinya. Saat itulah kami menyadari betapa besar ular itu, ketika kami berjalan mengitarinya, panjang tubuhnya sepertinya tidak akan pernah berakhir Yang membuat saya kagum adalah kepala besarnya, berbentuk segitiga sekitar 24 inci.. Kami tidak memiliki alat untuk mengukur binatang itu, tapi kami mengukurnya dengan merentangkan tangan kami. Kami mengukurnya dan menyimpulkan kalo makhluk itu panjangnya lebih dari 23 meter (75kaki). ”

The Diario, surat kabar dari Pernambuco di Brasil, dari 24 Januari 1948 menerbitkan sebuah artikel dengan judul ‘anaconda Beratnya 5 Ton. ” Gambar menunjukkan bagian dari anaconda raksasa yang tertangkap oleh ras Indian. Mereka menangkapnya waktu anakonda itu tidur setelah makan banteng, panjangnya 131 meter. Empat bulan kemudian, surat kabar dari Rio berjudul A Noite Illustrada menampilkan satu foto anaconda dibantai oleh Milisi. Ini panjang mencapai 115 meter.
Kolonel Rene van Lierde adalah pilot helikopter yang sedang terbang di atas provinsi Katanga. Ular raksasa tiba-tiba menjulang seakan untuk menyerang helikopter itu. Dia mengangkat dan mengambil beberapa foto ular dan melanjutkan perjalanannya. Ia memperkirakan panjangnya kurang lebih 45 kaki. Ini ngalahin python sepanjang 32 kaki yang berasal dari Indonesia.

Ada yang bilang kalo sucuriju ini spesies ular jaman prasejarah yaitu Gigantophis.

Tuesday, May 6, 2014

Jangan Asal Menggunakan Keramik di Kamar Mandi

Katakepo.blogspot.com - Keramik merupakan pilihan yang lazim untuk menutup lantai dan dinding kamar mandi di Indonesia. Keramik yang sudah terbukti tangguh menghadapi air dan kelembaban memang bukan pilihan yang buruk.

Namun begitu, ada cara khusus memilih keramik. Direktur Eksekutif Fasilitas dan Desain Ruang Pamer Walker Zanger, Kim Bernard, punya cara jitu memilih keramik yang tepat bagi kamar mandi Anda.

Pertama-tama, pilihan ubin keramik, porselen, atau batu memang tepat. Alasannya sederhana. Ubin-ubin jenis ini tersedia dalam berbagai ukuran dan bentuk. Beberapa tipe ubin yang terbuat dari batu alam, seperti marmer dan batu kapur cocok digunakan sebagai penutup dinding bagian pancuran di kamar mandi. Hanya, Anda perlu meyakinkan bahwa batu-batu tersebut sudah diberi lapisan yang membuatnya tidak rembes.

Kedua, pastikan material ubin tidak licin. Hal ini sangat berhubungan dengan keamanan pengunaan kamar mandi. Dalam keadaan basah, keramik yang sangat mengilat biasanya licin. Lebih baik cari keramik yang tidak terlalu mengilat.

Kemudian, Kim Bernard juga mengingatkan Anda bahwa meski ubin batu bisa digunakan sebagai penutup lantai kamar mandi, namun beberapa jenis batu tidak kuat jika harus digunakan di kamar mandi uap. Hindari penggunaan batu kapur (limestone) berwarna gelap di daerah basah kamar mandi.

Dalam hal memilih corak dan warna, warna putih menurut Kim Bernard paling netral dan paling dianjurkan. Ubin kaca juga masih memiliki banyak peminat lantaran tersedia dalam banyak warna dan ukuran. Ubin kaca juga bisa memberikan "kedalaman" dan kilau dalam kamar mandi.

Kim Bernard menekankan, corak apa pun bisa diterapkan. Misalnya, Anda menyukai corak kayu, namun tidak mungkin menggunakan kayu di kamar mandi. Gunakan saja keramik dengan corak kayu. Bernard mengungkapkan, teknologi sudah merevolusi dunian ubin porselen. Anda bisa mendapatkan representasi corak apa pun, mulai dari batu hingga kayu.

Lantas, pertimbangkan penggunaan ubin mozaik untuk daerah pancuran yang miring di kamar mandi. Menurut Kim Bernard, ubin mozaik lebih mudah digunakan pada dataran tidak rata di kamar mandi.

Terakhir, Bernard menganjurkan Anda untuk jangan takut mencoba. Biasanya, pemilik rumah dengan kamar mandi berukuran kecil takut menggunakan keramik berukuran besar. Padahal, menggunakan keramik berukuran besar di kamar mandi kecil secara visual "mengekspansi" ruang. Di ruang berukuran kecil, sebaiknya Anda menutup dinding sepenuhnya dengan ubin. Gaya yang lazim di Eropa ini memberikan tampilan elegan.

6 Penyakit Manula yang Kini Diderita Orang Muda

Katakepo.blogspot.com - Kondisi tubuh yang relatif masih kuat membuat banyak orang muda tak begitu peduli dengan kesehatannya.  Nyatanya, kini semakin banyak penyakit-penyakit yang dulu diderita oleh mereka yang berusia di atas 50 tahun kini diderita orang muda.

Mengapa hal tersebut terjadi? Tentu saja kemunculan penyakit degeneratif yang lebih cepat datang sangat dipengaruhi oleh pola makan dan gaya hidup manusia modern. Banyak duduk, kurang memperhatikan asupan makanan, sampai polusi, membuat mereka lebih rentan menderita penyakit para manula.

Berikut adalah 6 penyakit khas orang lanjut usia namun kini banyak diderita orang-orang muda.

1. Jantung koroner
Penyakit akibat penyempitan pembuluh darah koroner ini disebabkan oleh kegemukan, hipertensi, rokok, stres, genetik, diabetes, dan usia. Tetapi kini banyak orang yang menderita penyakit ini di usia produktif.

2. Stroke
Pada umumnya penyakit ini diderita mereka yang berusia di atas 65 tahun, tetapi cukup sering kita mendengar ada kenalan yang baru berusia 30-an sudah terkena stroke.

Kita bisa mencegah penyakit ini dengan berhenti merokok sama sekali, rutin memeriksakan tekanan darah, kadar kolesterol, serta gula darah. "Faktor risiko harus diterapi sejak dini dan dikendalikan," kata Shazam Hussain, ketua departemen Cleveland Clinic Stroke Program.

3. Kanker payudara
Ini merupakan jenis kanker yang menjadi momok kaum wanita. Penyakit ini biasanya diderita mereka yang berusia di atas 45 tahun, tetapi juga bisa muncul pada remaja putri.  Bagi kebanyakan wanita, olahraga rutin, menjaga berat badan, dan menghindari makanan berlemak bisa menurunkan risikonya.

4. Alzheimer
Penyakit penurunan kemampuan otak ini sebenarnya lebih banyak diderita orang berusia di atas 65 tahun. Namun, kini semakin banyak orang berusia 40 tahun yang didiagnosa Alzheimer. Melatih seluruh bagian otak adalah "olahraga" yang dibutuhkan. Ini bisa kita lakukan dengan cara belajar bahasa baru, belajar memainkan musik, atau mengisi TTS secara rutin.

5. Diabetes
Beberapa dekade lalu, diabetes melitus adalah penyakit orang berusia di atas 40 tahun. Tapi kini semakin banyak remaja yang terdiagnosa diabetes. Para ahli mengatakan penyebabnya adalah karena pola makan dan gaya hidup kurang bergerak. Kebanyakan orang yang terdiagnosa adalah mereka yang kegemukan, terutama di bagian perut.

6. Tekanan darah tinggi
Walau kondisi ini sebenarnya bisa mengundang penyakit jantung dan juga ginjal, tapi tak banyak orang yang menyadari sebenarnya ia menderita hipertensi. Hipertensi memang tidak bergejala, karena itu Anda harus rutin memeriksakan tekanan darah. Mengontrol kadar tekanan darah adalah cara murah untuk menghindari penyakit pencuri kemudaan Anda.

Minum Obat Kuat karena Malu dengan Teman Kencan, Koko Malah Tewas

Katakepo.blogspot.com - PALEMBANG,Naas dialami Koko (40) seorang pengunjung di penginapan Sawah Besar yang berada di kawasan Jalan Mayor Salim Batu Bara, Kecamatan IT I Palembang. Pria ini ditemukan tewas di dalam kamar penginapan dengan kondisi telanjang bulat, Senin (5/5) sekitar pukul 00.15, tadi malam.

Korban yang diketahui bernama Ang Kien Gie alias Koko (40), warga Jalan MP Mangku Negara No 116 RT 5/1, Kelurahan Bukit Sangkal, Kalidoni, Palembang. Di dalam kamar tersebut juga ditemukan satu bungkus obat kuat warna silver merk Cedocard sebanyak 4 keping. Kuat dugaan korban tewas lantaran meminum obat tersebut, karena tidak ditemukan tanda-tanda penganiayaan di tubuh korban.

Saksi mata, Indri (24), teman kencan saat diperiksa petugas mengaku, Koko, sapaan akrab pria yang dikencaninya itu, sempat mengajak bercinta dengannya. Akan tetapi sebelum melakukan hubungan intim tersebut, korban menenggak pil obat kuat.

"Saat itu kami masuk kamar sekitar pukul 21.00. pak. Lalu di dalam kamar, Koko ngajak main (bercinta-red), tetapi saat itu 'barang'nya tidak hidup, karena malu ia kemudian minum obat setelah itu langsung kejang-kejang, " jelas Indri ketika di periksa di Polsekta Ilir Timur 1,Palembang, tadi malam.

Kanit Reskrim Polsek IT I, Ipda Hamsal menuturkan, dari hasil visum tidak ditemukan tanda kekerasan. Sementara, empat keping obat kuat milik korban telah diamankan untuk dilakukan uji laboratorium.

"Ya dugaan sementara, korban meninggal dunia karena meminum obat kuat. Karena tidak ada tanda penganiayaan," kata  Hamsal.

Ditambahkan Hamsal, korban dan teman wanitanya saat itu sempat ingin melakukan hubungan intim.

"Tetapi karena tidak ereksi, korban lalu meminum obat kuat. Sementara hingga kini Indri masih diperiksa, untuk di mintai keterangan" jelas Hamsal.