Sunday, April 26, 2015

Menteri: Ada PSK Layani 19 Pria Satu Malam

Katakepo.blogspot.com - Jakarta, Menteri Sosial Khofifah Indar Parawansa menemukan dalam praktek prostitusi mengandung unsur perdagangan manusia, perbudakan, dan kriminalitas.
Hal tersebut didapatkan langsung Khofifah dari keterangan korban perdagangan manusia yang saat ini dalam perlindungan Kementerian Sosial (Kemensos).
"Mereka saya temui, katanya semalam katanya mereka dipaksa melayani 19 sampai 20 pelanggan. 19 sampai 20 pelanggan semalam, bukan kah ini bentuk eksploitasi yang memperdagangkan manusia terutama perempuan diluar batas-batas kemampuan seseorang untuk bisa melakukan hal-hal yang semesti memang tidak seyogyanya dilakukan," ungkap Khofifah di Taman Amir Hamzah, Menteng, Jakarta Pusat, Sabtu (25/4/2015).
Tanpa menyebut identitas, Khofifah menjelaskan dua anak korban perdagangan manusia yang kini berada di save house Kemensos tersebut sudah masuk ke areal gelap tesebut sejak umur 14 tahun sampai kini mereka berumur 17 tahun.
"Dia mengalami pendarahan sangat berat, saya juga akhirnya mengkomunikasikan dengan RS Bhayangkara, saya mintakan bad untuk mereka. Artinya saya memproses langsung, saya lihat didalamnya ada eksploitasi, perbudakan, didalam ada perdagangan orang, dan kriminalisasi," ungkapnya.
Meskipun dalam kondisi mengkhawatirkan kedua anak tersebut tetap dipaksa untuk melayani pelanggannya.
Khofifah pun menemukan pula kasus, ada praktek penjualan keperawanan atau virginitas. Dikatakannya wanita yang sebetulnya sudah tidak perawan dioperasi virginitasnya.
"Ada mereka yang menjual, maaf dalam tanda petik virginitasnya. Padahal dia sudah tidak virgin, tetapi dia harus operasi virgin, operasi virginitas. Pola-pola seperti ini mungkin tidak semua terkomunikasikan dan terinformasikan," ungkapnya.
Berdasarkan hal tersebut, Khofifah menganggap lokalisasi prostitusi bukan sebuah solusi untuk mengatasi bisnis esek-esek.
"Tidak ada jaminan kalau ada lokalisasi prostitusi online berhenti, yang dijalan berhenti, tidak ada jaminan itu," katanya. (*)

Ini Penyebab Prabowo Tak Jadi Presiden Versi Yenny Wahid

Katakepo.blogspot.com - Jakarta, Saat peresmian patung KH Abdurrahman Wahid, perwakilan keluarga yang diwakili anak kedua Gus Dur, Zannuba Arifah Chafsoh Rahman memberikan kata sambutannya.
Keluarga Gus Dur mengapresiasi inisiator peletakkan patung Gus Dur semasa kecil di Taman Amir Hamzah yaitu Komodo Dragon Foundation.
"Nah kenapa patung ini diletakkan di sini? Karena dulu waktu kecilnya tinggal di Matraman Nomor 8 yang kini menjadi kantor Wahid Institut," kata wanita yang akrab disapa Yenny Wahid, Sabtu (25/4/2015).
Yenny mengatakan, semasa kecil Gus Dur seling bermain bola dengan teman-temannya di taman tersebut.
Ia pun menjelaskan, di sebelah rumah Gus Dur merupakan tempat tinggal kakeknya Prabowo Subianto. Tidak jauh dari rumah Gus Dur pun ada rumah dimana Obama pernah tinggal ketika masih kecil.
"Jadi orang di sekitar sini sudah menghasilkan dua presiden. Presiden Gus Dur dan Presiden Obama," ucapnya.
Yenny pun mengatakan, bila pada 2019 mendatang ingin menjadi presiden maka bersiap-siaplah membeli rumah di sekitar rumah Gus Dur yang kini menjadi kantor Wahid Institute.

"Kalau mau jadi presiden 2019 persiapkan beli rumah di daerah sini, barang kali bisa," katanya yang disambut tawa orang yang hadir dalam acara peresmian tersebut.
"Pak Prabowo kenapa tidak jadi ya? karena kakeknya yang tinggal disini bukan Prabowonya. itu kelirunya," kata Yenny kembali mengundang tawa.
Pada kesempatan tersebut, Yenny berharap dengan adanya patung Gus Dur di Taman Amir Hamzah, bisa menjadi inspirasi bagi semua orang
"Kami berharap patung Gus Dur kecil ini bisa menjadi inspirasi bagi kita semua dan bisa membantu anak-anak menggantungkan cita-citanya setinggi langit. Dari kecil Gus Dur memang suka baca buku, ini bisa menjadi pondasi membangun karakter anak-anak bangsa ke depan," kata Yenny. (*)

Friday, April 24, 2015

Wanita Ini Tak Sengaja Menghirup Anting dari "Inhaler" Asma

Katakepo.blogspot.com - Obat asma dalam bentuk yang dihirup atau inhaler menjadi andalan banyak penderita asma ketika penyakitnya kambuh. Namun, hati-hati bila menggunakan inhaler dalam kondisi terburu-buru.

Bila inhaler tidak tersimpan dengan baik sebelumnya, bisa jadi benda asing masuk dan terhirup saat dipakai. Seorang wanita berusia 41 tahun di Australia mengalami kondisi darurat saat merayakan malam tahun baru. Ia secara tidak sengaja menghirup salah satu antingnya saat menggunakan inhaler.

Berdasarkan laporan yang dipublikasikan dalam jurnal BMJ Case Reports, wanita tersebut jelas menderita asma. Saat berada di pesta malam tahun baru, dirinya mulai merasa serangan mengi. Ia segera merogoh tasnya untuk mengambil inhaler.

Inhaler miliknya berguncang saat ia mengambilnya, tetapi ia mengabaikannya dan menganggap sambungannya hanya longgar. Setelah ia menghirup inhaler, wanita itu merasakan goresan parah di bagian belakang tenggorokannya. Ia batuk mengeluarkan darah, mulai merasakan mengi, dan napasnya menjadi pendek.

"Sayangnya, ia tidak diajari bagaimana mengganti tutup inhaler seusai menggunakannya," ungkap Dr Lucinda Black, penulis utama dari laporan kasus ini sekaligus trainee medis di St Vincent's Hospital di Sydney, Australia.

"Ketika inhaler-nya tak tertutup di dalam tas, sebuah anting yang juga berada di dalam tasnya masuk dan bersarang di dalamnya," lanjutnya.

Anting berbentuk hati tersebut tersangkut di bagian lengkungan dalam inhaler sehingga semakin sulit dilihat. Terlebih lagi, wanita itu tidak tahu bahwa ia harus memeriksa inhaler-nya sebelum digunakan.

Setelah ambulans membawa wanita tersebut ke rumah sakit, ia memberi tahu dokter bahwa ia khawatir telah menelan sepotong kertas timah dari bungkus obatnya dari dalam tas. Dokter kemudian menjalankan sinar-x di dada dan melihat ketidaknormalan secara langsung.

"Benda asing tersebut tampak konsisten seperti sebuah anting," ujar Blake.

Akhirnya CT-scan mengonfirmasi temuannya, menunjukkan bahwa anting tersangkut di dalam bronkus kanan, salah satu dari dua saluran utama dari trakea (tenggorokan) menuju paru-paru.

Dokter mengobatinya dengan antibiotik untuk mencegah infeksi. Ia juga melakukan bronkoskopi, yakni memasukkan alat tipis dan fleksibel dengan sebuah kamera ke dalam tenggorokannya untuk memeriksa bronkus dan mengambil antingnya.

Menariknya, ia menemukan lendir berjumlah banyak di sekitar anting, yang tampak sebagai upaya tubuh mengusir benda asing yang masuk. Jika anting itu tak segera diambil, benda itu akan melekat di bronkus.

Beruntung, wanita ini pulih sepenuhnya, dan menjadi semakin hati-hati ketika menutup inhaler-nya. Akan tetapi, wanita itu sebenarnya tidak sendirian. Perlu edukasi lebih untuk mengajari para pasien bagaimana menyimpan inhaler mereka dengan baik.

"Pasien perlu dijelaskan tentang pentingnya menutup kembali tutup inhaler, mengajari bagaimana memeriksa inhaler sepenuhnya untuk memastikan bahwa tidak ada benda asing yang tersangkut dan mendidik mereka tentang potensi bahaya menghirup benda asing," terang Blake.

Di lain sisi, beberapa merek inhaler baru telah disertakan dengan tutup yang menempel sehingga dapat membantu orang menghindari masalah seperti ini.

"Sangat jarang mendengar orang menghirup sesuatu sebesar dan sekeras anting," ungkap Dr Brahim Ardolic, kepala medis darurat di Staten Island University Hospital, Amerika Serikat, yang tidak ikut serta dalam kasus pasien di Australia tersebut.

"Tetapi, tidak lazim bagi orang-orang untuk membiarkan inhaler mereka terbuka di dalam kantong atau tas, kemudian tidak sengaja menghirup benang atau benda lainnya yang tersangkut di dalam inhaler," lanjutnya.

Selain berpotensi kemasukan benda asing, menyimpan inhaler tanpa tutupnya dapat memicu paparan bakteri. "Sejujurnya, jika inhaler Anda tidak tertutup, jangan gunakan itu," pungkas Ardolic.

Siap-Siap, Festival Korea Segera Hadir di Jakarta!

Katakepo.blogspot.com - Jakarta, Kantor Organisasi Pariwisata Korea Perwakilan Jakarta atau Korea Tourism Organization (KTO) kembali menggelar acara promosi pariwisata Korea. Tahun ini, acara ini bertajuk "K-Festival & Enjoy! Gangwon" yang berlangsung di Lotte Shopping Avanue, Jakarta mulai tanggal 1-3 Mei 2015.

Dari siaran pers yang KompasTravel terima, festival ini digelar dalam rangka mempromosikan pariwisata Gangwon yang terkenal dengan kecantikan alamnya. Penyelenggara festival ini adalah KTO Jakarta bekerjasama dengan Pemerintah Provinsi Gangwon dan dengan dukungan Kedutaan Besar Korea serta Korean Cultural Center Indonesia (KCCI).

Dalam festival ini, pengunjung dapat menyaksikan rangkaian pertunjukan seperti pertunjukkan NANTA, penampilan K-Pop Star New Planet Icons (NPI), pertunjukan seni tradisional Korea Samulnori, K-Beauty Class Laneige.

Dikutip dari VisitKorea.or.id, pertunjukan NANTA merupakan acara yang memadukan irama tradisional Korea, Samulnori, komedi dan drama dengan kegitan memasak di dapur sebagai latarnya. Di K-Festival & Enjoy! Gangwon, pertunjukan Nanta siap menghibur para pengunjung dengan pertunjukan sebanyak dua kali dalam sehari.

Selain menikmati acara seni dan budaya Korea, pengunjung dapat melihat foto-foto alam yang akan dipamerkan dalam festival ini. Sebanyak 40 foto pemandangan Gangwon siap memanjakan mata pengunjung.

Pengunjung yang datang juga memiliki kesempatan untuk berfoto menggunakan pakaian tradisional masyarakat Korea yaitu Hanbok. Untuk yang ingin mencoba permainan tradisional Korea, terdapat Yunnori dan Jegichagi.

Sejak pertama berdiri pada tahun 2011, Korea Tourism Organization Jakarta Office (KTO Jakarta) selalu menggelar “hajatan” besar setiap tahunnya. Tujuan utama penyelenggaraan acara adalah untuk memperkenalkan Korea kepada masyarakat Indonesia sehingga terjadi peningkatan kunjungan wisatawan Indonesia ke Korea di masa yang akan datang. (*)

Indonesia Butuh Banyak Sarjana Teknik!

Katakepo.blogspot.com - Indonesia terkenal sebagai surga investasi dunia. Tingginya jumlah sumber daya manusia dan kekayaan alam yang melimpah, juga tawaran menggiurkan tentang harga tenaga kerja produktif yang kompetitif, menjadi alasan utama para investor dunia menanamkan modalnya di sini.

Sayangnya, di tengah perkembangan industri dan teknologi yang semakin pesat, Indonesia masih kekurangan sumber daya manusia kompeten, terutama di sarjana bidang engineering. Padahal, mereka merupakan penggerak utama dunia industri.

Berdasarkan riset Said Didu pada 2011, pasokan sarjana teknik dalam negeri hanya sebesar 37.000 per tahun. Padahal, masih menurut riset yang sama, pada 2010-2015 rata-rata kebutuhan sarjana teknik di Indonesia meningkat menjadi 57.000 per tahun.

Sementara itu, pada periode 2015-2020 diperkirakan melonjak menjadi rata-rata 90.500 per tahun. Padahal, pada periode tersebut perkiraan jumlah sumber daya manusia yang dapat disediakan hanya 75.000. Artinya, Indonesia membutuhkan tambahan sumber daya muda untuk mengejar ketertinggalan itu.

Melihat kondisi itu, ASO College Group, sebagai salah satu penyedia institusi teknik di Jepang segera memperluas investasinya ke Indonesia dalam bentuk pendidikan. Alasan lainnya adalah degradasi pertumbuhan penduduk Jepang yang menyebabkan mereka kekurangan sumber daya manusia muda di tengah kebutuhan industri otomotif akan para insinyur baru.

Tahun lalu rencana ASO College Grop terwujud setelah mengukuhkan kerjasamanya dengan Binus University. Kerjama itub bertujuan memcetak sarjana-sarjana teknik yang kompeten, kompetitif dan siap terjun langsung ke dunia industri bertaraf internasional.
"Kebutuhan akan engineer di Indonesia semakin meningkat dengan banyaknya investasi asing yang terus tumbuh. Artinya, kita harus mencetak banyak sarjana teknik yang kompetitif," ujar Sofyan Tan, Head of Automotive and Robotics Engineering Program Binus – ASO School of Engineering (BASE) saat ditemui KOMPAS.com di Kampus Kijang, Senin (20/4/2015).

Industri otomotif
Masih menurut Sofyan, saat ini investasi asing di industri otomotif terus berkembang pesat, terutama dari Jepang. Karena itu, Indonesia perlu mengambil peluang emas tersebut.

Perkembangan industri otomotif, jelas Sofyan, tidak hanya melulu dari perusahaan-perusahaan besar seperti Honda, Toyota atau Daihatsu. Kini, industri-industri yang masuk semakin berkembang, terutama produsen utama komponen mobil, antara lain Denso, Aisin, Showa, Yorozu, Unipress, Yazaki, dan lainnya.

"Walau terdengar kurang familiar, perananan industri-industri itu sangat penting, karena merekalah yang memproduksi komponen mobil. Misalnya, menyediakan komponen rem mobil, AC, dan banyak lagi. Jadi, sebenarnya untuk membuat satu jenis kendaraan saja dibutuhkan sinergi dari banyak industri otomotif. Di sinilah peluang kita," kata Sofyan.

Ke depan produk otomotif akan sarat dengan penggunaan teknologi robot yang tertanam dalam kendaraan maupun pada proses produksinya. Teknologi robot ini, menurut Sofyan, memungkinkan berkembanganya berbagai fitur cerdas pada kendaraan atau efisiensi proses produksi pada kendaraan dan komponennya sendiri.

"Karena itu, saat ini engineer yang mumpuni dalam mendesain otomatisasi kendaraan maupun proses produksi seperti itu sangat dibutuhkan di industri otomotif dan  industri manufaktur lainnya," ujarnya.





Industri kreatif
Saat ini, industri kreatif menjadi salah satu mesin penggerak perekonomian bangsa. Dengan menggabungkan kemajuan teknologi, seni bentuk dan pengetahuan untuk menganalisa kebutuhan manusia masa kini, industri ini telah melahirkan banyak inovasi baru.

Seiring berkembangnya kebutuhan pasar, produk-produk yang diluncurkan tidak hanya berorientasi pada fungsi, tapi juga estesika sehingga industri ini berpotensi untuk tumbuh mantap dan kian berwarna. Apalagi, seiring semakin tingginya tingkat pendidikan di Indonesia, apresiasi terhadap seni pun semakin besar. Hal tersebut memberi ruang seluas-luasnya bagi para pelaku industri seni untuk unjuk gigi dan mengekspresikan karyanya, termasuk para insinyur dengan kemampuan rekayasa teknisnya.
Menurut Gatot Suharjanto, Head of Product Design Engineering Program, Binus–ASO School of Engineering (BASE), masih ada gap antara kreatifitas (segi estetika) dan kemampuan rekayasa teknik (engineering). Padahal, dalam menciptakan suatu, estetika tak boleh sampai mengesampingkan fungsi utama produk bagi manusianya (needs), begitu pun sebaliknya.
"Untuk menyatukan gap inilah Product Design Engineering lahir. Karena pada dasarnya, untuk menciptakan product design yang utuh, dibutuhkan keduanya," tutur Gatot saat menjelaskan perbedaan Product Design dan Product Design Engineering.

Menurutnya, ilustrasi sederhananya dapat dilihat pada proses desain sebuah sepeda balap. Perhitungan aerodinamika, presisi, kemampuan rem, ground clearence, jenis bahan, gigi pada sepeda balap membutuhkan tingkat akurasi dan kalkulasi teknik yang tidak sederhana.

"Proses selanjutnya adalah inovasi design produk yang menarik dan berbeda sehingga laku di pasaran. Kalau hanya berdasarkan engineering, ya produk sepeda hanya akan jadi seperti itu. Itu saja,” tambahnya.

Hal sama juga, tambah Gatot, berlaku untuk mendesain produk-produk lain, misalnya produk rumah tangga, desain lampu, aksesoris, boneka, sektor otomotif, dan masih banyak lagi. Dia berharap, dengan adanya dua program baru tersebut, didukung kemajuan teknologi Jepang ASO College Grop, Indonesia dapat mencetak sarjana-sarjana teknik mumpuni sesuai kebutuhan pertumbuhan pasar.