"Kita tidak pernah namanya takut tersaingi desainer muslim lainnya. Karena apa? Karena punya karakter masing-masing," ucap Zaskia dalam wawancara di Jakarta.
Menurut Zaskia, ia dan teman-teman perancang busana muslim saling mendukung satu sama lain. Mereka tidak memiliki kekhawatiran akan persaingan. Namun, sebagai salah satu perancang yang karyanya banyak diminati, Zaskia justru mengaku tidak terlalu mengerti mengenai tren busana muslim di Indonesia.
"Itu pertanyaan paling sulit. Orang pikir aku punya butik aku akan mengerti tren 2015 apa, warna yang akan hits apa, Ramadhan kayak apa. Aku ngedesain baju sesuai dengan mood aku, warna sesuai juga dengan mood aku. Aku tidak pernah tahu tiga bulan ke depan orang-orang suka baju apa, itu enggak ada di bayanganku," katanya.
"Aku belum kebayang besok mau pakai baju apa. Itu pertanyaan paling sulit karena basically aku desainer gadungan ya, jadi aku ngedesain semauku, memilih warna semauku, jadi aku enggak pernah ngikutin tren juga sih."
Akan tetapi, Zaskia melihat kecenderungan pembeli zaman sekarang lebih memilih untuk membeli jenis busana yang mudah dikenakan. Makanya bisa terbukti, kayak aku bikin jilbab instan, laku kayak kacang goreng, karena orang pengin segala sesuatu yang mudah, yang cepet, yang nyaman tapi enggak ribet," kata ibu dua putri ini.
