Tuesday, October 1, 2013

Agar selalu cantik, kulit butuh 5 hal ini!

Katakepo.blogspot.com - Kulit tak hanya membutuhkan perhatian sekali seminggu, tetapi juga setiap hari. Agar terlihat selalu cantik, kulit juga harus tetap sehat. Berikut adalah beberapa hal yang dibutuhkan oleh kulit agar terlihat selalu cantik setiap hari, seperti dilansir oleh Times of India (29/09).
1. Pelembap
Kulit adalah salah satu bagian tubuh yang sensitif, sehingga perlu dijaga dengan baik dan diremajakan dengan pelembap. Memberi pelembap pada kulit dua kali sehari penting jika kalian ingin kulit terlihat sehat, tak kusam, dan cantik.
2. Air
Air bisa membantu sel tubuh menyerap nutrisi penting. Selain itu air juga bisa membantu sistem pencernaan bekerja dengan baik. Kulit kalian juga membutuhkan air agar tetap terhidrasi. Air bisa membersihkan kulit dan menghilangkan penyebab jerawat atau kutil. Air bisa membantu kulit terlihat lembut dan sehat. Pastikan kalian minum setidaknya delapan sampai 10 gelas air setiap hari jika ingin kulit yang bersinar.
3. Antioksidan
Antioksidan bisa ditemukan dalam buah, sayuran, ikan, dan minyak. Antioksidan juga bisa memerangi radikal bebas yang bisa merusak sel sehat. Beberapa antioksidan seperti vitamin C dan E sangat baik untuk kulit. Vitamin C membantu membentuk kolagen yang membuat kulit elastis, sementara vitamin E melindungi membran sel.
4. Tabir surya
Meski cuaca di tempat kalian tak begitu panas, namun menggunakan tabir surya sangat penting. Tabir surya tak hanya melindungi kulit dari kanker kulit, tetapi juga memperlambat prose penuaan kulit yang disebabkan oleh matahari. Jika kalian tak ingin kulit lebih cepat tua, keriput, dan berubah warna, sebaiknya gunakan tabir surya 20 menit sebelum keluar rumah.
5. Pembersih
Membersihkan kulit adalah hal yang harus dilakukan setiap hari. tentunya ini penting untuk menghilangkan kotoran dan membuat kulit bebas minyak. Membersihkan kulit akan menghilangkan sisa-sisa produk kulit yang kalian gunakan dan membuat kulit tampak bersih dan segar. Gunakan pembersih yang cocok dengan tipe kulit kalian. Ketika menggunakannya, pijat perlahan pada wajah sekitar 30 detik untuk hasil terbaik.
Itulah beberapa hal yang dibutuhkan kulit agar selalu terlihat cantik dan segar. Apakah kalian sudah memberikan lima hal di atas untuk kulit setiap hari?

Rockstar K-Pop kelahiran Jakarta, Jung Joon Young rilis MV!


Katakepo.blogspot.com - Rocker dengan kepribadian 4D yakni Jung Joon Young akhirnya merilis lagu debutnya di industri musik K-Pop berjudul Spotless Mind. Lagu ini dirilis terlebih dahulu sebelum mini albumnya diungkapkan ke publik.
Melalui lagu Spotless Mind, pendengar bisa merasakan suara Joon Young yang begitu emosional dengan irama musik rock yang sangat kental. Judul lagu ini terinspirasi dari film Hollywood berjudul ETERNAL SUNSHINE ON THE SPOTLESS MIND dengan lirik lagu yang mengisahkan emosi kesedihan pasca hubungan cinta yang kandas karena situasi yang tidak realistis.
Untuk MV-nya sendiri, Joon Young secara unik merilis dalam dua versi berbeda yakni versi kutub utara (N) dan versi kutub selatan (S). Dan yang pertama Joon Young merilisnya dalam versi N, seperti dilansir soompi.com.
Joon Young adalah musisi Korea yang mengambil jalur rock dan bisa dianggap berbeda dari idol Hallyu lainnya. Terlahir di Jakarta pada 21 Februari 1989, Joon Young yang merupakan putra dari pebisnis internasional menghabiskan masa remaja di China, Inggris, Prancis, dan Filipina sehingga membuatnya menguasai 5 bahasa.
Pasca meraih posisi ketiga dalam ajang Superstar K4, Joon Young yang juga penulis lagu serta DJ radio ini menjalin kontrak dengan agensi Cj E&M.




5 Jawaban Jokowi-Ahok terhadap Mendagri soal Lurah Susan

Katakepo.blogspot.com - Lurah Lenteng Agung, Susan Jasmine Zulkifli mendadak tenar dan menjadi perbincangan di sejumlah media massa. Wanita berusia 43 tahun ini mendapat penolakan keras dari masyarakat sekitar untuk menjabat sebagai lurah di Lenteng Agung. Alasannya konyol, penolakan itu hanya karena agama yang dianutnya.

Aksi penolakan dilakukan dengan cara berdemonstrasi dan melakukan aksi long march di beberapa titik sebagai bentu protes terhadap Susan. Aksi ini pun rupanya terdengar sampai di telinga Menteri Dalam Negeri Gamawan Fauzi .

Gamawan pun angkat bicara terkait hal ini. Dia meminta agar Pemerintah Provinsi DKI Jakarta mendengarkan aspirasi warga dan memindahkan Susan dari Lenteng Agung.

"Pak Gubernur tidak salah menempatkan itu, tidak ada undang-undang yang terlanggar. Tapi akan lebih bijak lagi, kalau Susan ditempatkan yang di daerah non-muslim juga. Artinya aspirasi masyarakat terpenuhi," ujar Gamawan.

Mendengar hal itu, Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo ( Jokowi ) dan wakilnya Basuki Tjahja Purnama ( Ahok ) malah tak mau menuruti imbauan Mendagri tersebut.

Berikut jawaban Jokowi dan Ahok soal permintaan Mendagri agar Pemprov DKI Jakarta memindahkan Susan dan mendengarkan aspirasi warga Lenteng Agung:

1. Ahok: Mendagri harus belajar konstitusi

Wakil Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) marah atas pernyataan Mendagri Gamawan Fauzi yang meminta untuk mempertimbangkan kembali Susan Jasmine Zulkifli sebagai lurah Lenteng Agung. Pernyataan Mendagri itu muncul setelah lurah Lenteng Agung didemo oleh warganya.

"Bilang sama Mendagri, kami jadi gubernur dan wakil gubernur cuma dipilih 52,7 persen warga DKI. Berarti Pak Fauzi Bowo didukung oleh penduduk yang kalau ditotal secara jumlah proporsi hampir 4 juta lebih orang Jakarta yang tidak suka sama kami, tidak pilih kami," katanya di sela-sela acara Apel Besar Satgas Banjir dan Satgas Jalan Rusak di Monas, Jakarta, Jumat (27/9).

Ahok mengatakan, jika 4 juta orang tersebut demo di depan Balai Kota, apakah Mendagri akan menggunakan kata yang sama? "Dia bisa simpulkan Jokowi-Ahok tidak cocok memimpin di DKI karena ada 4 juta orang menolak. Itu pertanyaan saya sama Mendagri," katanya.

Kemudian Ahok mencontohkan jumlah penduduk Lenteng Agung. Bila jumlah penduduknya 55 ribu orang, dan yang berunjuk rasa berjumlah 25 ribu orang, maka belum mencapai 50 persen plus 1 warga Lenteng Agung.

"Dia harus belajar konstitusi. Menurut saya Mendagri itu perlu belajar tentang konstitusi. Ini negara Pancasila, bukan ditentukan oleh orang tolak atau tidak tolak," tegasnya.

2. Jokowi: Jangan urusan agama dibawa-bawa

Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo meminta menyatakan tidak alasan yang kuat untuk menggeser Susan Jasmine Zulkifli sebagai lurah Lenteng Agung, Jakarta Selatan. Soal protes warga karena Susan berbeda agama dengan mayoritas warga tidak bisa dijadikan pertimbangan.

"Jangan sampai urusan agama dibawa-bawa ke sana," tegas Jokowi di Balai Kota, Jakarta, Jumat (27/9).

Jokowi juga mengomentari saran dari Mendagri Gamawan Fauzi untuk mengevaluasi penempatan Susan. Penempatan Susan di Lenteng Agung, sekali lagi, kata Jokowi, berdasarkan hasil tes seleksi terbuka atau lelang jabatan yang digelar beberapa waktu lalu terhadap camat dan lurah.

Atas dasar itu dan sesuai komitmen Jokowi sebelumnya, evaluasi akan dilakukan setelah masing-masing lurah dan camat hasil lelang jabatan bertugas selama enam bulan.

"Itu kan dari lelang jabatan, ya kita ini kan urusan detail itu kan ada di dinas. Tapi kalau bahwa dia (Susan) lulus iya, artinya dia punya kemampuan," tukas Jokowi.

3. Jokowi: Kalau setiap demo dievaluasi, repot saya

Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo (Jokowi) menegaskan akan melakukan evaluasi terhadap para lurah dan camat hasil lelang setelah mereka menjabat selama 6 bulan. Saran Menteri Dalam Negeri Gamawan Fauzi soal evaluasi penempatan Lurah Lenteng Agung Susan Jasmine Zulkifli ditolak Jokowi.

"Ya akan kita evaluasi, tapi enam bulan setelah lurah menjabat, akan kita evaluasi," tegas Jokowi di Balai Kota, Jakarta, Jumat (27/9).

Jokowi mengatakan tidak akan menuruti saran Gamawan yang meminta dirinya mengevaluasi Lurah Susan saat ini, walaupun sang lurah terus didemo warganya.

"Oh enggak (sekarang), enam bulan menjabat baru dievaluasi. Karena kalau setiap demo saya evaluasi, demo evaluasi, semua nanti demo minta ganti lurah dan camat, repot saya," tukas Jokowi.

4. Ahok: Ini negara Pancasila, Susan tak dipindah karena agama

Warga Lenteng Agung, menolak kepemimpinan Lurah Susan Jasmine Zulkifli di kampung mereka. Alasannya, Susan menganut keyakinan yang berbeda dengan mayoritas warga bermukim di sana.

Mereka meminta Gubernur Joko Widodo dan wakilnya Basuki Tjahaja Purnama segera memindah Susan dari Lenteng Agung. Tapi pria yang akrab disapa Ahok itu menolak mentah-mentah desakan warga Lenteng Agung.

"Pokoknya prinsipnya kita, tidak mau pindahkan orang karena alasan agama. Enggak ada, ini negara Pancasila, mana ada pakai agama, mana boleh mindahin orang gara-gara agama," ujar Ahok di Balai Kota DKI Jakarta, Kamis (26/9).

Ahok mengaku tidak khawatir bila polemik ini membuat warga lebih anarkis dan mengancam keselamatan Susan. Justru Ahok bakal mengganjar warga yang main hakim sendiri sesuai dengan hukum yang berlaku.

"Ya kalau sudah parah kita tindak dong, ini negara hukum," tegasnya.

5. Ahok: Kenapa Mendagri tidak pindahkan SBY yang sering didemo

Wakil Gubernur DKI Jakarta, Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) menanggapi keras pernyataan Mendagri Gamawan Fauzi terkait demo warga terhadap Lurah Lenteng Agung Susan Jasmine Zulkifli. Dengan lantang, Ahok menyarankan agar Gamawan memindahkan Presiden SBY karena juga sering didemo.

"Kenapa tidak suruh pindahkan Pak SBY sering didemo juga. Ya dong, saya khawatir kinerja Pak SBY juga turun karena banyak yang demo kan, kalau begitu musti diganti dong. Kemarin Pak Jokowi juga didemo dari buruh berapa kali, saya juga khawatir Pak Jokowi kinerjanya turun," ujar Ahok di Balai Kota Jakarta, Jumat (27/9).

Tak hanya itu, dia memandang agar kantor Jokowi dipindahkan ke Merdeka Utara. Sebab, jika Merdeka Utara didemo, maka tidak ada lagi jabatan yang lebih tinggi di Indonesia.

"Karena Mendagri tidak bisa komentar presiden, dia anak buahnya. Nah supaya jangan sampai Pak Mendagri nanti bilang kami juga harus dipindahkan karena sering didemo, terpaksa pindah ke Medan Merdeka Utara deh. Supaya enggak berani komentar kan," jelasnya.







Raup untung di tengah dahaga

Katakepo.blogspot.com - Waktu baru saja menunjukkan pukul empat sore. Namun cahaya langit di Kampung Kuta, Desa Babakan Pari, Kecamatan Cidahu, Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat, sudah mulai gelap. Wawan perlahan menuruni puluhan anak tangga melingkar menuju bekas mata air dulu kerap digunakan warga untuk kebutuhan sehari-hari.

Bekas mata air itu kini ditumbuhi ilalang dan ditanami pohon pisang. Air dari dinding tebing itu sekarang sudah tidak pernah mengalir dan tertutup oleh rumput liar. "Di situ dulu ada empat mata air, tapi kini sudah tidak ada lagi karena kering," kata Wawan, warga Kampung Kuta, kepada merdeka.com Selasa pekan lalu.

Dia mengatakan keringnya mata air itu berlangsung setelah perusahaan air minum kemasan bermerek Aqua mengambil mata air Cikubang. Sejak 1995 penduduk Desa Babakan Pari mulai kelimpungan dengan keringnya air di sumur milik mereka jika tidak turun hujan.

"Kalau nggak turun hujan sepuluh hari aja sudah kering. Beda dengan dulu keringnya pas musim kemarau, tapi warga bisa manfaatkan mata air," ujar wawan mengenang.

Dia lantas menunjukkan sumber mata air lain juga telah ditumbuhi rumput liar bercampur pohon bambu. Hanya ada kubangan air bekas mata air sering digunakan warga. Mata air sudah tidak berproduksi lagi.

Berdasarkan data Dinas Pertambangan dan Energi kini berubah nama menjadi Dinas Pengelolaan Energi dan Sumber Daya Mineral Kabupaten Sukabumi, tiga tahun lalu Kecamatan Cidahu memiliki enam mata air.

Enam mata air itu adalah mata air Cikubang di Kampung Cikubang Jaya, mata air Ciburial (Desa Babakan Pari), mata air Cibuntu (Kampung Kerenceng), mata air Cigombong (Desa Pasir Doton), mata air Desa Jaya Bakti, dan mata air di Desa Pondok Kaso.

"Semuanya sudah dibeli perusahaan," kata Wawan sambil menunjukkan mata air sedalam 2,5 meter dengan luas sekitar 4x7 meter telah dibeli oleh PT Alam Raya. Namun sampai sekarang mata air ini belum digunakan.

Dalam data Dinas Pertambangan, Aqua lewat bendera PT Aqua Golden Mississippi beralamat di Jalan Pulo Lembut nomor 3 Kawasan Industri Pulogadung, Jakarta Timur, menguasai empat sumber air dari mata air Cikubang di Kampung Kubang Jaya, Babakan Pari, Kabupaten Sukabumi.

Mata air pertama menghasilkan 500 liter air per detik, Yang kedua dan ketiga sama-sama memproduksi 864 meter kubik air tiap hari. Dari mata air keempat diperoleh 70 liter air saban detik.

Wawan menyebut ekploitasi mata air oleh Aqua sebagai penyebab kekeringan di kampungnya. Dia mengatakan untuk memperoleh air bersih dulu cukup menggali sumur tujuh meter. "Sekarang harus 17 meter, itu pun masih kekeringan," ujarnya.

Dia menunjuk ke arah sebuah penampungan air dibangun oleh Aqua untuk warga sedalam 23 meter juga tidak menghasilkan air setetes pun. Penampungan di Kampung Kuta itu tidak b ermanfaat lagi. "Itu menggunakan bor membangunnya, tapi airnya enggak keluar," tuturnya.

Ironis memang. Aqua kebanjiran fulus, sedangkan warga Cidahu kekeringan. Menurut simulasi dilakukan Amrta Institute pada 2009, Aqua menggunakan air tanah 221.143 meter kubik per bulan dan meraup pendapatan sekitar 2,8 triliun setahun. Tapi perolehan Pemerintah Kabupaten Sukabumi dari sektor air cuma Rp 23,5 miliar.

Amrta mensinyalir tidak maksimalnya pendapatan pemerintah kabupaten itu lantaran sejumlah faktor, di antaranya kesalahan penghitungan di lapangan, keterbatasan sumur pantau, praktek manipulasi air, dan minimnya sumber daya manusia dari pemerinyah buat mengawasi penggunaan air oleh perusahaan.

"Pemasukan dari air optimal bisa dimanfaatkan untuk konservasi dan peningkatan kesejahteraan masyarakat," kata peneliti dari Amrta Institute, Irfan Zamzami, kepada merdeka.com melalui surat elektronik. Irfan melakukan riset di Kabupaten Sukabumi tahun lalu berjudul "Studi Kasus Pemantauan Pendapatan dari Eksplotasi Air di Kabupaten Sukabumi: Keterbatasan Masyarakat terhadap Air, Keterbatasan Penerimaan Pemerintah dari Sumber Daya Air".

Forum Indonesia untuk Transparansi Anggaran (Fitra) Sukabumi menemukan pendapatan asli daerah Kabupaten Sukabumi terbesar didapat dari pajak air tanah. Jumlahnya Rp 17,5 miliar tiap tahun. Sedangkan perolehan dari Pajak Biaya Perolehan Hak atas Tanah dan Bangunan (BPHTB) Rp 10 miliar dan pajak penerangan jalan (PPJ) Rp 14,5 miliar.

"Porsinya 70 persen dari pajak dibayarkan AMDK," kata Ajat Jatnika dari Fitra Sukabumi saat ditemui di kantornya, Kampung Cibatu, Desa Nagrak, Kecamatan Cisaat, Kabupaten Sukabumi, Rabu pekan kemarin.

Jalani pemeriksaan, Olga Syahputra hanya lempar senyuman


Katakepo.blogspot.com - Setelah mangkir pada panggilan pertama, Olga Syahputra akhirnya memenuhi panggilan pihak kepolisian. Dia menjalani pemeriksaan terkait kasus pencemaran nama baik dan fitnah atas pelapor Febby Karina.
Olga dengan sweater biru, langsung menuju ruang pemeriksaan tanpa keluar satu kata pun dari mulutnya. Dia hanya melempar senyuman kepada wartawan.
Kedatangan Olga sendiri cukup mengagetkan, pasalnya dia dijadwalkan diperiksa pada Kamis (3/10) besok.
Saat ini Olga sedang menjalani pemeriksaan di Direktorat Reserse Kriminal Umum Polda Metro Jaya didampingi asisten dan kerabatnya.
Pemanggilan Olga adalah yang kedua setelah sebelumnya pada 24 September 2013, presenter kondang itu tidak bisa hadir karena sedang sakit.