Wednesday, October 30, 2013

Anis rahasiakan strategi menangi konvensi capres Demokrat

Katakepo.blogspot.com - Rektor Universitas Paramadina Anis Baswedan menjadi salah satu peserta konvensi penjaringan capres yang digelar Partai Demokrat. Dia bersaing dengan 10 peserta konvensi lainnya untuk dapat diusung menjadi kandidat presiden pada Pemilu 2014 mendatang.

Meski siap kalah, namun Anis mengaku menyimpan beberapa strategi demi memenangi pelaksanaan konvensi yang kini masih berlangsung. Demi menunjukkan keseriusannya itu, Anis menyatakan telah mundur dari jabatannya sebagai Ketua Gerakan Indonesia Mengajar.

"Saya ingin menunjukkan bahwa kita jika mengambil jalur politik, dan memiliki posisi yang tidak terkait politik, jangan dieksploitasi, justru kalau kita menunjukkan berpolitik yang baik, peganglah etika, kita masuk politik dengan misi, gagasan, dan politik yang beretika," kata Anis di Studio Orange Kompas TV, Jalan Palmerah Selatan, Jakarta Selatan, Rabu (30/10).

Ketika ditanya mengenai strategi yang disimpannya itu, dia menolak. "Kalau saya omongkan di sini, enggak jadi dong sayanya," ucapnya.

Sebelum menjadi salah satu peserta konvensi, Anis mengaku sudah kerap menemui konstituennya sendiri. Dia pun mengaku memiliki banyak kegiatan untuk mengelilingi beberapa tempat.

"Saya rutin keliling, tidak ada konvensi juga saya banyak acara keliling, jadi praktis hampir di semua tempat, Jawa, Sumatera, dan lain-lain," pungkasnya.

Manusia pada dasarnya suka melihat orang lain terluka

Katakepo.blogspot.com - Semua manusia pasti memiliki rasa iri di dalam dirinya, walaupun tingkatan antara manusia satu dan manusia lain berbeda. Berbicara masalah rasa iri, ternyata manusia akan mudah tersenyum ketika seorang yang membuatnya iri terluka.

Sebuah penelitian yang dilakukan oleh para ilmuwan dari Princeton University mengungkapkan bahwa manusia ternyata senang apabila melihat atau mendengar seseorang yang membuat mereka iri tertimpa musibah.

Penelitian ini dilakukan karena terinspirasi dari para fans atau suporter olah raga yang menjadi bersuka cita ketika lawan dari tim atau individu yang mereka unggulkan melakukan kesalahan, gagal bahkan harus terjatuh.

Menurut para peneliti, hal tersebut adalah suatu hal yang sangat lumrah dan merupakan respon biologis dari dalam tubuh manusia yang dinamakan schadenfreude.

Dalam uji cobanya, Professor Susan Fiske dari Princeton University dan Mina Cikara dari Carnegie Mellon University menggunakan perangkat elektronik untuk mengukur aktivitas pergerakan otot pipi yang dinamakan electromyogram.

Dalam penelitian tersebut, keduanya memberikan beberapa foto terhadap sukarelawan dan mengukur tingkat otot di pipi mereka yang mengisyaratkan sesuatu.

Seperti contohnya, seperti yang dikutip dari Daily Mail (29/10), para sukarelawan akan menunjukkan rasa kasihan terhadap foto seorang tua, rasa bangga terhadap foto seorang pelajar, rasa jengah terhadap foto para pecandu obat-obatan dan rasa iri terhadap para profesional kaya.

Dan ketika ada pernyataan terbalik dari apa yang ditampilkan di foto tersebut, maka hasil yang ditunjukkan juga berbeda.

"Kita menemukan bahwa manusia lebih mudah tersenyum akan hal yang berbau negatif daripada positif, namun hal itu lebih cenderung mereka perbuat kepada kelompok atau individu yang membuat mereka iri," jelas Fiske.

Benarkah demikian? Coba Anda analisis diri Anda sendiri. Apakah Anda juga merasa nyaman dan senang ketika seseorang atau kelompok yang membuat Anda iri atau juga marah terkena batunya? Silakan tulis komentar Anda.

Upah buruh lulusan S1 haruskah sama dengan lulusan SMA?

Katakepo.blogspot.com - Pada 31 Oktober dan 1 November nanti, buruh berencana melakukan mogok besar-besaran menuntut kenaikan upah. Tak tanggung-tanggung, para buruh ini menuntut kenaikan upah mencapai 50 persen pada tahun depan.
Hal ini didasari dengan besaran hidup laik yang sudah tidak sesuai dengan upah saat ini. Buruh di Jabodetabek, sebagai contoh, meminta upah mencapai Rp 3,7 juta atau naik Rp 1,5 juta dari UMP Rp 2,2 juta.
Ketua umum Konfederasi Serikat Pekerja Indonesia (KSPI) Nining Elito menilai kenaikan upah minimum bukan ditentukan kemampuan industri padat karya tetapi ditentukan oleh biaya hidup laik. Selama ini, kenaikan upah buruh tidak ada artinya lantaran belum memenuhi standar kebutuhan hidup laik.
Kebutuhan hidup laik pekerja selama ini ditentukan oleh besaran Kebutuhan Hidup Laik (KHL). KHL yang menjadi komponen penentu Upah Minimum Provinsi (UMP).
UMP inilah sebetulnya yang menjadi batas minimal pemberian upah pekerja. Baik dari tingkatan pendidikan Sekolah Dasar (SD) hingga Perguruan Tinggi atau sarjana.
Idealnya, besaran upah buruh berbeda untuk tiap tingkat pendidikan. Lalu benarkah praktiknya seperti itu?
Seorang pegawai salah satu pabrik di Bekasi, Ridho (28 tahun), mengungkapkan di tempatnya bekerja masih ada lulusan S1 yang diberi gaji sesuai UMP. Pegawai administrasi perusahaan elektronik nasional ini mengatakan bahwa hal itulah yang membuat pegawai di tempatnya bekerja banyak yang keluar.
"Masa pegawai lulusan S1 dan lulusan SMA sama gajinya? Gak gitu dong," ujarnya saat dihubungi merdeka.com di Jakarta, Selasa (29/10) malam.
Diakui pria lulusan universitas swasta di Jakarta ini memang pada awalnya perusahaan menjanjikan akan menaikkan besaran gaji setelah setahun bekerja. Namun pada akhirnya janji kenaikan gaji tak juga terealisasi.
"Ini terjadi tidak hanya di perusahaan saya saja. Saya dengar di perusahaan lain juga. Kalau temen-temen menuntut kenaikan upah untuk hidup layak ya kita dukung. Sekalian saja memang minta kenaikan besaran hidup layak ini," tuturnya.
Sementara, Lembaga Pengkajian Penelitian dan Pengembangan Ekonomi Kadin mencoba melihat lebih dalam fenomena aksi unjuk rasa yang dilakukan kaum buruh. Ekonom Didik Junaidi Rachbini menuding, buruh yang suka demo tidak memperhitungkan kemampuan perusahaan. Bahkan, mereka dinilai hobi demo untuk menutupi rendahnya kinerja.
Kenaikan upah menurutnya harus dibarengi dengan peningkatan produktivitas. Jika buruh menginginkan kenaikan upah, maka dia menyarankan agar buruh lebih dulu menunjukkan peningkatan produktivitasnya.
"Buruh naikkan dululah keterampilannya, naikkan produksinya. Tuhan memberikan apa yang mereka hasilkan," jelasnya.

Produk jadul Samsung kalahkan iPhone 5C/5S

Katakepo.blogspot.com - style="text-align: left;">Memang bukan lawan sepadan apabila coba membandingkan kecanggihan Samsung Galaxy S III dengan produk smartphone Apple terbaru yaitu iPhone 5S dan 5C, namun dari segi akurasinya, produk dari Samsung justru lebih unggul.

Berdasarkan hasil temuan yang dilakukan oleh para peneliti dari Finlandia, ternyata tingkat akurasi Samsung Galaxy S III lebih tinggi dibandingkan dengan smartphone terbaru dari Apple.

Dikutip dari Daily Mail (29/10), ketidakpekaan layar sentuh pada Galaxy S III ini hanya terletak pada ujung atas dan bagian pinggiran saja, namun akurasi ketepatan layar sentuh di iPhone 5S/5C justru rendah atau sekitar 75 persen tidak akurat dan cenderung meleset.

Dengan menggunakan sebuah robot bernama OptoFidelity Touch Panel Performance Tester (TPPT), para peneliti mencoba melakukan pengujian dengan cara mengetikkan suatu kalimat menggunakan ketiga perangkat tersebut.

Typo dan error memang dijumpai di ketiganya namun jumlah yang dihasilkan lebih banyak pada kedua perangkat baru Apple tersebut daripada di Galaxy S III.

Internet di Indonesia hanya digunakan untuk akses sosial media

Katakepo.blogspot.com - Dipercaya atau tidak, sekarang ini internet menjadi semacam 'sembako' khusus bagi generasi muda setiap harinya. Sayangnya, kemajuan teknologi dan internet ini hanya dimanfaatkan secara minimal saja.

Menurut Direktorat Jenderal Informasi dan Komunikasi Publik, Kementerian Komunikasi dan Informatika, sekitar 63 juta masyarakat Indonesia sudah paham dan menggunakan internet.

Dari 63 juta masyarakat tersebut, sayangnya 95 persen penggunaan internet tersebut hanya untuk mengakses situs jejaring sosial saja. Situs jejaring sosial yang paling banyak diakses adalah Facebook dan Twitter.

"Pengguna Facebook Indonesia nomor 4 setelah Amerika Serikat, Brazil, dan India. Sedangkan twitter kita peringkat ke lima di dunia setelah USA, Brazil, Jepang dan Inggris," ujar Direktur Pelayanan Informasi Internasional, Dirjen Informasi dan Komunikasi Publik, Kementerian Komunikasi dan Informasi, Selamatta Sembiring dalam simposium Internasional Komunikasi Pembangunan untuk Pembangunan Berkelanjutan Masyarakat Pedesaan, di IPB Kampus Dramaga, Kabupaten Bogor, seperti yang dikutip dari Antara, Rabu (30/10).

Memang ada beberapa pebisnis (perusahaan) atau individu yang memanfaatkan media jejaring sosial untuk melakukan aktivitas bisnis mereka, namun jumlah mereka masih kalah jauh dengan para pengguna jejaring sosial yang pribadi.

Menjadi satu hal yang sedikit disayangkan apabila perkembangan dan kemajuan teknologi internet ini hanya digunakan untuk sekadar update status atau juga saling menimpali komentar atau foto yang diunggah ke Facebook dan Twitter.

Seharusnya, kemajuan teknologi internet dapat lebih digali dan dimanfaatkan lebih dalam lagi agar nantinya Indonesia tidak hanya menjadi pengekor dari penemuan-penemuan luar dan dapat juga bersaing dengan negara lainnya.