Tuesday, March 24, 2015

Bebas Visa dan Potensi Pariwisata Indonesia

Katakepo.blogspot.com - keputusan pemerintah untuk memberi bebas visa kepada 30 negara dalam waktu dekat patut disambut baik. Langkah tersebut adalah salah satu cara yang termudah guna meningkatkan devisa yang masuk ke Indonesia tanpa harus meningkatkan investasi baru. Penambahan penghasilan devisa diperlukan saat ini mengingat defisit neraca transaksi berjalan yang dialami dan melemahnya rupiah.

Dari tahun ke tahun, sumbangan devisa dari pariwisata meningkat dari 8,5 miliar dollar AS pada 2012 menjadi 9,8 miliar dollar AS pada 2014. Padahal, pada kurun waktu yang sama, ekspor barang turun dari 182 miliar dollar AS menjadi 175 miliar dollar AS.

Devisa dari perjalanan atau pariwisata merupakan satu-satunya penyumbang net devisa neraca jasa-jasa yang sumbangannya meningkat menjadi 2,2 miliar dollar AS pada 2014 atau lebih dari sepertiga dari surplus neraca perdagangan barang pada 2014 sebesar 6,9 miliar dollar AS. Pariwisata juga penting dari segi sumbangan terhadap lapangan pekerjaan dengan menyumbang 1 dari setiap 11 pekerjaan di Indonesia saat ini.

Permudah perjalanan

Sejak 2011, para pemegang kepentingan di bidang pariwisata secara internasional telah mendorong pentingnya mempermudah perjalanan wisatawan mancanegara tanpa mengurangi aspek keamanan (smart and secure travel). Akses masuk dan keluar negara yang cepat, efisien, dan aman dimungkinkan dengan mengurangi restriksi (bebas visa), melancarkan proses masuk dan keluar, serta penggunaan teknologi (contohnya autogate dan paspor biometrik).

Indonesia sudah mempermudah dengan fasilitas visa kunjungan (visa on arrival/VOA), tetapi baru 15 negara yang memperoleh bebas visa. Penggunaan teknologi juga sudah mulai
diterapkan secara bertahap untuk paspor biometrik dan autogate. Sebagai pengguna autogate, saya dapat merasakan peningkatan efisiensi dan pelayanan imigrasi setiap kembali ke Tanah Air dan semoga fasilitas autogate juga akan diperluas untuk pengunjung mancanegara dengan kategori-kategori tertentu (contohnya trusted or frequent traveller).


Ratusan turis turun dari kapal pesiar MS Rotterdam yang sandar di Pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta, Kamis (19/2/2015).
 
Berdasarkan studi Organisasi Pariwisata Dunia PBB (United Nations World Tourism Organization/UNWTO) dan World Tourism and Travel Council (WTTC) pada 2011, diestimasi bahwa fasilitas visa dilaksanakan dapat menjadi jawaban pada penciptaan lapangan kerja saat belum pulihnya perekonomian dunia. Relaksasi visa diperkirakan akan meningkatkan jumlah wisatawan 110 juta atau kenaikan sebesar 16 persen, penciptaan 5,1 juta pekerjaan, dan devisa 206 miliar dollar AS.

Beberapa studi kasus juga menunjukkan, fasilitas visa bisa menaikkan 5-25 persen kunjungan dalam kurun waktu tiga tahun. Misalnya dengan Hongkong dan Rusia saling memberi fasilitas bebas visa, terjadi kenaikan kunjungan 133 persen selama kurun waktu 2008-2010.

Pada waktu Indonesia menjadi ketua dan tuan rumah APEC pada 2013 untuk mendukung visi dan target konektivitas di kawasan Asia Pasifik, juga telah dilakukan studi khusus untuk kawasan Asia Pasifik oleh UNWTO dan WTTC. Hasilnya menunjukkan, sekitar 20 persen dari 355 juta wisatawan yang ke APEC pada 2013 masih memerlukan visa.

Jika fasilitas visa dan perjalanan dilakukan pada 2014, terutama bebas visa, dapat meningkatkan lapangan pekerjaan bagi 1,8 juta-2,6 juta orang, tambahan devisa 62 miliar dollar AS hingga 89 miliar dollar AS. Selain itu, ada tambahan 38 juta-57 juta wisatawan ke semua tempat tujuan wisata APEC sampai 2016 dengan kenaikan 12-17 persen.

Kunjungan ke Indonesia

Bagaimana perkiraan kenaikan pengunjung ke Indonesia? Berdasarkan model dan studi 2013, jumlah wisatawan mancanegara yang berkunjung diperkirakan dapat naik 100.000 orang sampai 200.000 orang dalam tiga tahun ke depan atau memberikan sumbangan devisa 120 juta dollar AS sampai dengan 240 juta dollar AS per tahun.

Wisatawan asal Belanda mengabadikan kunjungan mereka di permukiman yang rusak terkena lahar hujan di Desa Jumoyo, Salam, Magelang, Jawa Tengah, Rabu (6/7/2011). 
 
Lokasi tersebut menjadi salah satu tempat singgah bagi berbagai agen pariwisata Yogyakarta yang hendak mengantar wisatawan ke Candi Borobudur.
Rendahnya kenaikan kunjungan wisatawan mancanegara di Indonesia dibandingkan dengan negara lain karena daya saing yang lebih rendah berdasarkan ukuran Forum Ekonomi Dunia (WEF), yang terutama disebabkan oleh sejumlah kendala infrastruktur. Namun, jika kita gunakan estimasi 5-25 persen berdasarkan studi kasus, potensi kenaikan jumlah wisatawan mancanegara dalam tiga tahun ke depan dengan dasar 9,44 juta kunjungan pada 2014 adalah sekitar 160.000 sampai dengan 790.000 per tahun. Dengan pengeluaran rata-rata wisman 1.200 dollar AS, hal itu berarti tambahan devisa 188 juta dollar AS sampai dengan 944 juta dollar AS per tahun.

Manfaat yang dapat diperoleh jelas. Jelas pula apa yang perlu dilakukan untuk realisasi potensi sumbangan pariwisata.

Pertama, tentu agar kebijakan bebas visa dan fasilitas masuk dan keluar dari Indonesia dibuat nyaman dan aman dapat di implementasi sesegera mungkin. Keputusan politik telah diambil dan yang penting untuk implementasi adalah koordinasi antara pejabat-pejabat yang terlibat urusan imigrasi, keamanan, perhubungan, dan bandara udara.

Undang-Undang Imigrasi memang menuntut asas resiprositas untuk bebas visa. Namun, juga ada asas manfaat. Untuk saat ini, asas manfaat jelas yang dapat menjadi pertimbangan.

Kedua, imigrasi dan bandar udara merupakan pintu masuk pertama dan kesan pertama bagi pengunjung sehingga fasilitas bebas visa juga perlu diiringi dengan pelayanan imigrasi yang efisien dan ramah. Bandara yang ramah dan efisien (tourist friendly airport) juga penting karena bagian dari kesan ”menyambut” dan kenyamanan, yang seharusnya menjadi kenangan positif. Kisi-kisi bandara yang ramah dan efisien adalah kecepatan pengambilan barang, akses dan kelancaran transportasi dari dan ke bandara, kebersihan dan kenyamanan, serta pelayanan informasi pariwisata mengenai kota/negara terkait.

Ketiga, potensi dan dampak yang maksimal dari fasilitas bebas visa memerlukan kesiapan menyambut jumlah wisman yang meningkat. Hal tersebut mulai dari segi pelayanan dan sumber daya manusia sampai dengan infrastruktur. Misalnya jika ingin menyambut jumlah wisman dari Tiongkok dengan jumlah yang besar, kita harus siap dengan pemandu wisata dan sumber daya manusia di berbagai unsur pelayanan pariwisata yang bisa berbahasa Mandarin.

Wisatawan tiba di Gili Trawangan, Lombok, Nusa Tenggara Barat, Kamis (17/4/2014).
 
Adapun infrastruktur yang memadai terkait dengan bandara atau pelabuhan, konektivitas transportasi, termasuk penerbangan langsung, prasarana, dan sarana pariwisata.

Keempat, adalah kesiapan tempat tujuan wisata dan ragam produk pariwisata sehingga yang berkunjung akan tinggal lebih lama dan mengeluarkan lebih banyak devisa atau dalam arti lain kualitas wisatawan mancanegara yang juga meningkat.

Selamat datang ke Wonderful Indonesia. (MARI PANGESTU, Mantan Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif)

7 Tips "Nge-charge" Smartphone yang Benar

Katakepo.blogspot.com - Fakta bahwa baterai adalah elemen inti dari smartphone tak bisa dielak. Tanpa baterai yang kokoh, smartphone tak bakal bisa berfungsi sebagaimana mestinya. Untuk itu, pengguna harus tepat dalam merawat baterainya agar lebih tahan lama.

Selama ini, beberapa tips yang sering dikemukakan untuk memberi umur panjang pada baterai terhitung menyulitkan. Misalnya, harus mematikan fitur-fitur tertentu, tak mengunduh aplikasi-aplikasi tertentu, dan hal-hal lainnya yang bisa mengkerdilkan fungsi smartphone.

Nah, berikut ada tujuh tips jitu dan sederhana bagi pengguna smartphone untuk memanjangkan umur baterainya.

Pertama, isi daya beberapa kali dalam beberapa tahapan.

Seperti dalam kehidupan nyata, lebih baik berlari sprint dalam beberapa sesi daripada lari marathon dalam satu sesi. Untuk menjaga sel baterai agar tak "muak" dengan pengisian, sebaiknya pengisian dilakukan dalam beberapa tahapan. Misalnya dari 30 persen sampai 60 persen atau dari 45 persen ke 79 persen.

Kedua, hindari baterai benar-benar kosong.

Kondisi ekstrim berbahaya bagi kesehatan baterai smartphone. Mengisi daya penuh dalam waktu lama tak baik. Namun, membiarkan baterai benar-benar kosong lebih tak baik lagi. Jika sering seperti ini, maka ketahanan baterai akan perlahan menurun.

Ketiga, ingat! kondisi baterai paling baik saat 40 persen.

Pada presentase tersebut kondisi baterai seimbang. Tak terlalu penuh, tak juga kosong. Pada situasi ini, jangan menekan sel baterai dengan pengisian daya. Lebih baik smartphone digunakan hingga persentase baterai menurun pelan-pelan. Setelahnya, sebelum menuju kosong, barulah isi daya.

Keempat, jangan tempatkan baterai di suhu panas.

Baterai bakal kehilangan 80 persen ketahanannya jika pengguna menempatkannya pada temperatur 60 derajat selama setahun. Pada suhu normal (25 derajat), ketahanan baterai tiap tahunnya juga bakal berkurang secara alamiah sebanyak 20 persen.

Kelima, jangan pula tempatkan baterai di suhu dingin.

Jika ingin menyimpan baterai, pastikan tak di tempat dengan suhu dingin, seperti kulkas. Dampak negatifnya akan sama dengan kemungkinan jika baterai disematkan pada tempat bersuhu panas.

Keenam, jangan biarkan baterai kosong dalam waktu lama.

Jika baterai benar-benar dalam keadaan kosong, sel baterai akan "tidur". Jika tak cepat-cepat "dibangunkan", kemungkinan terburuknya sel tersebut bakal kehilangan kemampuan untuk menyerap daya dari alat pengisian. Maka, saat kapasitas baterai menunjukkan 40 persen, pengguna sudah harus siap-siap melakukan pengisian ulang.

Ketujuh, jangan pernah berharap baterai bisa hidup selamanya.

Manusia saja hidup hanya sementara, apalagi baterai smartphone. Faktanya, setiap tahun ketahanan baterai bakal semakin menurun. Walau pengguna telah merawat baterai dengan benar, setiap baterai punya umur.

Untuk itu, jangan sedih. Bersedialah membeli baterai baru demi kesehatan smartphone. Tips yang telah dipaparkan hanya mampu memanjangkan umur baterai, bukan membuatnya abadi.

Sekian beberapa kiat sederhana supaya pengguna smartphone tak kehabisan duit gonta-ganti baterai. Selamat mencoba!

Cabuli 10 Anak, Guru Agama Ditangkap Polisi

Katakepo.blogspot.com - Pekanbaru, Kepolisian Resor Kota Pekanbaru, Riau, menangkap Sn (40) karena diduga melakukan pencabulan terhadap 10 anak laki-laki di tempat tinggalnya. Sn ditangkap di rumahnya di Jalan Giam Kelurahan Kampung Baru, Kecamatan Senapelan, Pekanbaru.

"Kita masih melakukan pemeriksaan terhadap terlapor," kata Kasatreskrim Polresta Pekanbaru, Kompol Hariwiyawan Harun kepada wartawan di Pekanbaru, Senin (23/3/2015) kemarin.

Hariwiyawan mengatakan, SN diduga melakukan pelecehan terhadap anak yang rata-rata berusia di bawah 10 tahun itu. Kasus ini berawal dari laporan seorang warga kepada orangtua salah satu korban. Kemudian setelah didalami, ternyata terdapat sembilan anak lainnya yang diduga mengalami pelecehan seksual yang sama.

Polisi pun akhirnya mengamankan Sn, demi mencegah amukan warga yang saat itu sudah ramai mendatangi rumah pria yang berprofesi sebagai guru agama itu.

Selanjutnya, demi memperkuat bukti adanya pelecehan seksual dan untuk melengkapi berkas penyidikan, polisi meminta kepada korban untuk melakukan visum di Rumah Sakit Bhayangkara Polda Riau.

Berdasarkan hasil penyidikan sementara, Sn mengaku telah melakukan aksinya tersebut sejak 2013 lalu. Perlakuan asusila terhadap anak-anak itu terjadi di sebuah tempat ibadah yang digunakan untuk memberikan pelajaran agama kepada anak-anak didiknya.

Juga terungkap bahwa Sn adalah residivis kasus yang sama. "Ternyata setelah didalami, Sn merupakan residivis kasus yang sama dan ditahan di Bengkalis. Sn bebas pada 2011 silam," ujar Hariwiyawan.

Kepada penyidik, Sn mengaku pada saat umurnya 14 tahun, dia juga menjadi korban pencabulan.

Wajah Baru Virus Dengue, Yang Ganas Makin Mendominasi

Katakepo.blogspot.com - Sebanyak 641 orang meninggal akibat serangan virus dengue sepanjang tahun 2014. Sementara ilmuwan terus bertarung untuk mendapatkan vaksin serta dokter berjuang menyelamatkan pasien, wajah populasi virus dengue berubah, yang mendominasi adalah yang lebih ganas.

Benediktus Yohan, peneliti di Laboratorium Dengue Lembaga Eijkman mengungkapkan, salah satu perubahan dijumpai dalam hasil risetnya di wilayah Makassar.

Virus dengue terbagi jadi 4 serotipe, yaitu DENV-1, DENV-2, DENV-3, dan DENV-4. Setiap serotipe bisa memiliki beberapa jenis genotif atau subtipe. Serotipe dan genotif yang mendominasi di tiap daerah berbeda-beda.

Di Makassar, semula jenis virus dengue yang mendominasi adalah serotipe DENV-1 dan genotif 4. Namun, saat ini mulai berubah.

Yohan dan rekannya melakukan penelitian pada 455 pasien, sebanyak 27,2 secara molekuler terkonfirmasi menderita dengue. Analisis genetik dilakukan untuk mengetahui jenis virus dengue yang menyerang.

Hasil penelitian menunjukkan perubahan virus yang mendominasi. "Genotif 1 mengalahkan genotif 4," katanya.

"Kami berhasil mengonfirmasi secara in vitro bahwa satu genotif lebih fit dibanding yang lain," imbuhnya kepada Kompas.com di sela seminar Dengue and Other Emerging Viruses: Confronting the Threats with New Technologies di Jakarta, Senin (23/3/2015).

Genotif 1, menurut Yohan, tumbuh lebih cepat sehingga lebih virulen, lebih ganas. Dominasi virus dengue genotif itu patut diwaspadai.

Secara terpisah, Ketua Institute for Tropical Disease di Universitas Airlangga mengatakan bahwa perubahan dominasi virus dengue yang beredar juga dijumpai dalam risetnya di Surabaya.

"Di Surabaya semula (sejak tahun 1989 hingga Mei 2010) yang ganas DENV-2. Tapi sejak Juni 2010 yang ganas di Surabaya DENV1 subtipe 4," katanya.

Riset Atsushi Yamanaka, Kris C Mulyatno dan peneliti lain dari Institut for Tropical Disease di Universitas Airlangga yang dipublikasikan di jurnal PLOS ONE pada 7 November 2011 juga mengungkap bahwa genotif 1 mendominasi, mengalahkan genotif 4.

Nasron mengungkapkan, perubahan itu harus diwaspadai oleh para dokter. "Kalau diketahui yang mendominasi genotif 1, dokter harus lebih waspada."

Selain itu, Nasron mengungkapkan perlunya surveillance di wilayah Indonesia secara berkala sehingga perubahan pada salah satu virus penyebab kematian terbesar di Tanah Air itu bisa diketahui.

Yohan mengatakan, meski kasus dengue banyak terjadi di Indonesia, risetnya masih minim. "Kita belum punya data lengkap. Kasus dengue di Indonesia Timur dan Kalimantan, data masih sedkit," katanya.

Surveillance, kata Yohan, penting untuk pengembangan sistem peringatan dini terhadap penyakit.

"Kita bisa tahu jenis yang sedang berkembang dan bahkan bisa memprediksi epidemi," ungkap Yohan. Negara-negara Amerika Latin yang juga berada di wilayah tropis sudah melakukannya.

Monday, March 23, 2015

India punya saingan Coca Cola yang terbuat dari campuran urine sapi

Katakepo.blogspot.com - Sapi merupakan hewan yang dianggap keramat di India. Hewan ini sangat dilindungi dan dianggap bisa mendatangkan berkah. Dan tampaknya, kotoran hewan ini pun diyakini bisa membawa berkah. Karena itulah sebuah organisasi di India sengaja memproduksi minuman yang terbuat dari campuran air kencing sapi.

Kanpur Gaushala Society (KGS)) menciptakan minuman kesehatan yang mengandung 'berkah' si hewan suci. Minuman dengan merek Goloka Pay ini mengandung rempah-rempah India seperti tulsi, brahmi, dan shankhpushpi. Selain itu di dalamnya ditambahkan ekstrak kencing sapi 5%.

Ide untuk membuat minuman ini muncul ketika seorang pria bernama Baba Ramdev mengecam Coca Cola dan Pepsi, dua merek minuman ringan yang merajai pasar di India.

"Sejak itulah kami mulai membuat minuman ini sebagai alternatif yang lebih sehat," ujar P.L. Toshniwal, sekretaris umum KGS.

Dilaporkan situs Outlook India, minuman ini telah dipasarkan sejak tahun 2009 lalu. Dan ternyata penjualannya cukup bagus.

Seenak apa Goloka Pay ini? Menurut situs Weird Asia News, rasa dan aromanya sama sekali tidak seperti urine. Minuman ini bahkan punya dua varian rasa yang terdengar cukup menjanjikan, yaitu jeruk dan lemon. Anda juga tertarik mencicipinya?