Katakepo.blogspot.com - Menjadi tenaga kerja wanita (TKW) di luar negeri sebenarnya bukan
pilihan para istri. Mereka ingin tinggal bersama suami dan anak-anak di
rumah. Namun keadaan ekonomi merubah situasi, mereka terpaksa harus
merantau ke negeri orang.
Banting tulang, menjadi kepala keluarga
dan mengirim uang untuk suami dan anak-anak, tampaknya tidak membuat
para suami lantas merasa bersyukur. Para suami malah menyalahgunakan
kepercayaan istri mereka yang sedang merantau ke luar negeri untuk
berbuat yang tak lazim seperti 'jajan' dan mabuk-mabukan.
Para
suami bahkan ada yang melampiaskan hasrat biologisnya kepada anak
kandungnya sendiri. Kebutuhan bioligis menjadi alasan para suami
melakukan hal-hal keji tersebut.
Tak cukup sampai di situ, para
suami juga kerap berperilaku aneh di lingkungan sekitarnya, seperti
mencuri barang-barang milik tetangga.
Berikut pelampiasan suami untuk mendapatkan kebutuhan biologis karena ditinggal istri jadi TKW:
Istri jadi TKI, 2 suami durjana di Medan tega cabuli anak kandung
Ada dua ayah di sekitar Medan yang
mencabuli putrinya ketika sang ibu mencari rezeki sebagai TKW di luar
negeri. Kedua laki-laki durjana ini pun harus berhadapan dengan hukum.
Peristiwa
pertama dilakukan oleh ayah bernama Tolip (40), warga Jalan Cinta
Rakyat, Karang Sari, Medan. Laki-laki itu diserahkan ke polisi karena
tega memerkosa putri kandungnya, B (17). Aksi bejatnya terjadi saat sang
istri, Wiwi (38), bekerja sebagai TKI di Malaysia.
Perbuatan
sang ayah terbongkar setelah B menyurati ibunya untuk mempertanyakan
apakah dia anak tiri atau anak kandung. Remaja ini juga menceritakan
kejadian yang dialaminya selama Wiwi bekerja di Malaysia.
Mendapat
surat itu, ibunya langsung pulang ke Indonesia. Kegaduhan terjadi dan
warga pun mengamankan Tolip dan menyerahkannya ke polisi. Tolip mengakui
sudah belasan kali memerkosa B dalan kurun waktu 4 tahun terakhir.
Peristiwa
kedua tak kalah parah. Seorang laki-laki warga Sei Rotan, Deli Serdang,
Y (53), yang juga ditinggal merantau istrinya SK (45), dilaporkan telah
mencabuli putrinya WU yang masih berusia 10 tahun.
Pencabulan
itu terbongkar setelah WU menelepon ibunya yang tengah bekerja di Johor,
Malaysia. Selain mengaku dicabuli, bocah yang masih duduk di bangku
kelas IV SD itu juga mengadukan ayahnya kerap menonton film porno di
dalam kamar tempat mereka tidur.
Ditinggal istri jadi TKW, Rukijo sering mabuk-mabukkan & main cewek
Sarmini (36) warga Kanoman, Desa
Menuran, Sukoharjo, Jawa Tengah mejadi tenaga kerja wanita di Malaysia
untuk membiayai keluarganya. Maklum suaminya Rukijo (45) hanya bekerja
serabutan, dengan upah di bawah layak.
Bergaji sekitar Rp 4
sampai Rp 5 juta, Sarmini menilai sudah bisa memenuhi kebutuhan
keluarga. Dia mengaku pergi ke Malaysia sejak 15 tahun lalu. Setiap
bulan dia tidak lupa mengirimkan uang untuk suami dan kedua anaknya, Dwi
dan Sarwandi.
Di Malaysia, dia sering mendengar kabar tak
mengenakkan tentang suaminya yang suka mabuk-mabukkan dan main
perempuan. Hal itulah yang membuat Sarmini sementara ini pulang ke
Indonesia.
"Saya belum tahu kapan akan kembali lagi ke Malaysia.
Kalau dengar suami saya seperti ini, ya sedih. Tapi kalau saya enggak
balik lagi, siapa yang mencukupi kebutuhan keluarga," keluhnya.
Sementara
Rukijo membenarkan sering minum minuman keras dan main perempuan saat
istrinya bekerja ke luar negeri. Kebutuhan biologis menjadi faktor utama
penyebab dia melakukan perbuatan terlarang itu.
"Saya bingung mas, banyak teman yang ngajak minum. Saya enggak bisa nolak, bahkan anak saya juga sering ikut minum," akunya.
Tak
hanya itu, dia mengaku sering berkencan dengan wanita tuna susila.
Apalagi saat minuman keras sudah menguasainya, hasrat untuk melakukan
hubungan intim pun sulit dibendung.
"Kalau istri sudah ngirim
duit pasti saya sisihkan untuk beli miras dan main wanita. Kadang uang
SPP anak saya juga habis buat foya-foya," ucapnya.
Phone seks jadi obat kangen suami ke istri yang pergi jadi TKW
Jauh dari istri yang merantau menjadi
tenaga kerja wanita (TKW) di Malaysia, tak membuat HR (38) gelap mata.
Lantaran tak mau ambil risiko, pria asal desa di Kecamatan Indralaya,
Ogan Ilir, Sumsel itu memilih memuaskan nafsu biologisnya dengan cara
phone seks.
HR mengakui sulit membendung nafsunya jika lagi
tinggi-tingginya tatkala istri berinisial SM (35) tak berada di
sampingnya. Menurut dia, perlu perjuangan besar untuk membendung nafsu
biologisnya. Namun, jika sudah kebelet, dia meminta istri yang berada di
Johor, Malaysia, untuk menghubunginya.
Sedangkan Istrinya sudah
mengetahui maksud HR setelah membaca pesan singkat yang berbunyi
'rindu'. Kata rindu merupakan kode khusus untuk menunjukkan salah satu
keduanya ingin terpuaskan nafsunya.
Mengetahui istrinya bakal
menelepon, HR mulai menyiapkan diri. Dia masuk ke kamar dan mematikan
lampu. Dia terbilang cukup lihai mengatur waktu khusus untuk
berkomunikasi seks (phone seks) yakni di kala kedua anaknya sudah tidur
agar tidak dicurigai.
"Ya, waktu nelepon itulah (melampiaskan nafsu). Cukup puas, dari pada berzina dengan wanita lain," ujarnya sumringah.
Pria
yang sehari-hari bekerja sebagai pedagang ini menuturkan, phone seks
itu terbilang cukup sering dilakukan, bisa lima hingga enam kali
sebulan. Kadang dimulai dari keinginannya sendiri atau malah istrinya
yang meminta.
Istri jadi TKW, suami jajan buat penuhi hasrat biologis
Sebut saja S (36). Ia adalah suami
beristrikan seorang tenaga kerja wanita (TKW) yang sudah dua tahun
mencari peruntungan di Kota Taipe, Taiwan. S asal Losarang Indramayu itu
dengan terpaksa melepas istrinya D (34) pergi jauh lantaran kondisi
ekonomi yang serba kurang.
Tidak ada cara lain, selain
'memberdayakan' istrinya untuk mencari pundi-pundi Rupiah di negeri
orang. Dirinya sadar hanyalah seorang buruh dengan penghasilan tak
menentu serta tumbuh kenang anak harus diperhatikan.
Menjadi
suami yang ditinggal istri pergi merantau memang berat. Apalagi merantau
ke luar negeri dalam hitungan tahun. Belum lagi penilaian minor orang
sekitar lantaran suami ditinggal istri menjadi TKW.
Istrinya D
kerja menjadi seorang pengasuh para anak yang lumpuh di sana.
Penghasilannya setiap bulan mencapai Rp 5 juta. Namun dia mengaku berat
untuk biayai anaknya sekolah. Sehingga uang istri bisa menutupi
kekurangan kebutuhan hidup.
Ditinggal bertahun-tahun oleh orang
yang paling dekat tentu akan hadir rasa rindu. 'Perang batin' selama
kepergian istri tak jarang dihadapi. Namun, S punya cara mengatasi
kegalauannya itu.
Melewati realita hidup seperti ini memang tidak
mudah. Betapa butuh perjuangan hebat untuk melalui semuanya. Saling
menjaga kepercayaan itu sangat penting. Saban harinya dia kerap
mendoakan agar istrinya selalu ada dalam lindungan-Nya.
"Bulan
ini istri saya tepat dua tahun kerja di Taiwan. Kontraknya tiga tahun.
Pengen rasanya istri saya balik lagi ke Indonesia setahun lagi,"
paparnya.
Lantas bagaimana, dua tahun menghadapi kebutuhan
biologis tanpa ada istri? S tak menampik, dengan cara 'jajan', yaitu
main dengan PSK. Usianya yang masih terbilang produktif, tiba-tiba hadir
dan tak kuasa menahan hasrat untuk menyalurkannya.
"Ya mau
bagaimana lagi. Yang penting saya masih setia sama istri saya. Saya
'jajan' hanya untuk menyalurkan hasrat saja," katanya. Dia emoh
menyampaikan seberapa sering 'jajan' untuk memenuhi kebutuhan seksnya.
"Kita tahu sendirilah laki-laki bagaimana. Apalagi masih seusia saya,"
katanya.
Istri jadi TKW, suami curi CD dan BH milik tetangga
Setelah menikah hingga dikaruniai anak,
Riana Sukmawati harus tinggal bersama adik perempuannya, Rianti
Ambarwati yang masih duduk di bangku SMA. Suaminya harus bekerja mencari
nafkah di perusahaan pertambangan terkenal di propinsi paling timur
Indonesia.
Hanya saja seminggu dua kali orang tuanya yang tinggal di Kecamatan Pakis, Kabupaten
Malang, masih rutin mengunjunginya. Mereka pun tenang-tenang saja menjalani kehidupan bersama tetangga yang lain.
Namun
sejak pria inisial HT menghuni di rumah tepat di belakang tempat
tinggalnya, mereka justru tidak tenang. Keselamatannya sebagai perempuan
merasa terancam oleh penghuni itu.
Pakaian dalam milik Rianti
berupa BH warna cokelat dan celana dalam warna putih masing-masing
berkurang satu. Saat sore tiba, akan disetrika jumlahnya berkurang
sepasang.
Kecurigaannya semakin terbukti saat Riana dan Rianti
melihat dengan kepala dan mata sendiri dari balik jendela. Mereka
melihat HT yang saat itu tanpa mengenakan baju, sedang berusaha meraih
celana dalam yang sedang dijemur.
Kali ini celana dalam yang
diraih warna merah dan BH warna hitam milik Riana. Pelaku terlihat
menggunakan kayu sepanjang satu meter untuk meraih hanger yang
menggantung.
"Kalau pakaian dalamnya sih tidak seberapa nilainya,
tetapi itukan sudah pernah dipakai. Takut digunakan untuk apa-apa,
apalagi orang ini kan dari daerah 'etanan'," kata Riana saat bercerita
kepada Ketua RT setempat.
HT saat itu belum lama pindah dari
Probolinggo, KTP dan surat-suratnya belum disetorkan ke RT. Dia tinggal
sendirian, karena istrinya menjadi Tenaga Kerja Wanita (TKW) ke Hong
Kong sudah delapan tahun. Awalnya, istrinya hanya ikut seorang majikan
asal Hong Kong yang tinggal di
Jakarta, namun karena sudah merasa cocok akhirnya diajak ke Hong Kong.
Selama
ini, HT berkumpul dengan orangtua dan adik-adiknya. Dia tidak merasa
nyaman saat ditinggalkan istrinya, lantaran di rumah tanpa pekerjaan dan
menjadi gunjingan.
Karena itu akhirnya dikontrakkan sebuah rumah
berikut peralatan seisi rumah di Malang. Istrinya hanya berjanji pulang
tahunan saat menjelang lebaran. Karena belum mendapat pekerjaan dengan
penghasilan yang tetap, sang istri juga harus mengirim uang jajan
bulanan untuk biaya hidup suaminya.