Katakepo.blogspot.com - Guru sudah sepatutnya menjadi teladan para murid. Hubungan antara
guru dan murid selayaknya adalah hubungan antara pengajar dan anak
didiknya. Apa yang diajarkan guru kepada murid seharusnya bisa membuat
anak didik menjadi orang yang lebih baik.
Namun pada kenyataannya tidak semua guru bisa memikul tanggung jawab
itu dengan baik. Mereka, seperti manusia pada umumnya, juga bisa
melakukan perbuatan yang justru sangat tidak layak kepada para muridnya.
Perbuatan itu misalnya mengajak berhubungan badan. Sudah banyak contoh
kasus kejadian guru menyetubuhi muridnya. Bahkan ada yang hingga
berpuluh kali secara rutin.
Lima cerita berikut ini memaparkan bagaimana para guru itu melakukan
tindakan tidak terpuji kepada para muridnya dengan mengajak berhubungan
intim. Akibat kelakuan semacam itu nama mereka tercatat di Internet dan
jadi kondang ke seluruh dunia. Ikuti kisahnya di bawah ini.
Dua guru cantik main mesum dengan seorang murid
Polisi Inggris Oktober tahun lalu
menangkap dua guru cantik karena diduga mereka mengajak berhubungan
badan dengan seorang murid.
Penangkapan itu dilakukan menyusul pengakuan seorang murid pria berusia 16 tahun yang menjadi korban dari
threesome tersebut.
Murid yang namanya dirahasiakan itu mengatakan dua guru yang mengajar
di salah satu sekolah di SMA Louisiana itu, mengundangnya ke rumah
mereka setelah dia bermain dalam pertandingan football.
Shelley Dufresne, 32, dan Rachel Respess, 24, nama kedua guru itu,
kemudian mengajaknya berhubungan seks bertiga hingga dinihari.
Setelah kabar tersebut beredar di kalangan murid, aparat kepolisian langsung menggelandang dua guru cantik tersebut.
Bahkan, murid tersebut mengatakan seks yang mereka lakukan sangat
panas, dan beberapa di antaranya bahkan sempat direkam oleh sang guru.
Namun, kedua guru tersebut menyangkal tuduhan tersebut, dan mengatakan kalau kabar itu adalah tidak benar.
Guru Biologi ini kirim foto syur ke muridnya buat bercinta
Ashley Elizabeth Zehnder, guru
perempuan yang mengajar biologi di Amerika Serikat melakukan hubungan
yang tak sepatutnya ia lakukan bersama murid didiknya.
Awalnya, Ashley Elizabeth Zehnder tak mau mengakui kejadian tersebut.
Namun, setelah ditemukan bukti swafoto dirinya yang sedang berpose
sensual tanpa sehelai benang pun, dia tak bisa mengelak.
Seperti dikutip dari mirror (23/10/14), sebuah bukti foto bugilnya
ini terkuak dari ponsel sang murid yang mengaku menerima kiriman foto
syur tersebut dari Ashley yang saat ini menjabat sebagai staf pengajar
di Sekolah Tinggi Pasadena di Houston, AS. Hingga pada akhirnya, Ashley
mengaku bahwa foto tersebut diambil langsung oleh muridnya dengan
menggunakan ponsel lamanya.
Sang murid yang enggan disebutkan namanya itu menyebutkan bahwa
dirinya mendapatkan foto tersebut secara langsung dari Ashley sendiri
sejak Mei 2014. Dengan berbagai desakan dan bukti-bukti akurat yang
telah diterima penyidik AS akhirnya Ashley tak dapat lagi mengelak.
Kini dia telah mengakuinya bahwa yang mengirimkan foto itu ke
muridnya itu adalah dia sendiri. Meskipun mereka tahu dan menyadari
bahwa pria muda itu adalah muridnya sendiri dan keduanya tetap
berhubungan intim, Kata asisten jaksa wilayah, Nick Socias.
Zehnder menghadiri sidang pertamanya yang telah digelar pada 20
Oktober 2014 lalu. Ashley Elizabeth Zehnder dituntut dengan dakwaan
telah menjalin hubungan yang tak semestinya dengan muridnya sendiri.
Namun, Ashley bisa segera bebas setelah beberapa jaminan penahannya
dibayarkan. Semenjak kasus ini mencuat di muka publik, Zehnder pun
memutuskan untuk berhenti menjadi guru di sekolah itu
Guru senam cantik ini puluhan kali setubuhi murid di sekolah
Seorang guru pelatih senam dan bola basket di New York, Amerika Serikat, didakwa memerkosa muridnya puluhan kali.
Mantan guru cantik bernama Megan Mahoney (24 tahun), ditangkap sejak
Senin (20/10/2014). Dia yang dulunya adalah guru di SMA Katolik Moore di
Staten Island, New York, didakwa telah melakukan hubungan seksual rutin
dengan seorang murid lelaki berusia 16 tahun, selama lebih dari dua
bulan, terhitung akhir Oktober 2013.
Sebagaimana catatan berkas
persidangan dari Staten Island Advance pula, Mahoney dihadapkan pada
dakwaan 30 kali pemerkosaan, seperti
dilansir New York Post (NYP)."Mahoney
diduga melakukan hubungan seks dengan remaja itu di sejumlah
kesempatan, atau setidaknya dua kali dalam seminggu sepanjang periode
tersebut," tulis
NYP, mengutip berkas dakwaan.
Dilaporkan
lagi, lebih dari itu, Mahoney juga harus berhadapan dengan dakwaan 4
kali tindak seksual kriminal, berdasarkan dugaan hubungan seks oral yang
dilakukannya dengan sang murid. Untuk hal ini, disebutkan bahwa Mahoney
melakukannya setidaknya dua kali dalam sebulan di periode tersebut.
Pada
Januari lalu, Mahoney sendiri telah mengundurkan diri dari sekolah di
mana ia mengajar senam dan menjabat asisten pelatih basket tim putri
itu. Menurut pihak penyidik pula, beberapa di antara hubungan seks yang
dilakukan sang guru dan muridnya tersebut juga berlangsung di sekolah.
Pada
Agustus lalu, sang korban mengaku hubungan terlarang mereka berawal tak
lama setelah sang guru melakukan pendekatan kepadanya di
gym. Mahoney, menurut sang korban pula, saat itu menawarkan melatihnya bermain basket.
"Kami
lantas (sering) berkeliling naik kendaraan dan melakukan itu di dalam
mobil," ungkap sang remaja yang namanya sengaja dirahasiakan.
Diketahui,
Mahoney sendiri sebelum menjadi pelatih dan mengajar, dulunya adalah
salah seorang atlet kampus. Dia dikenal pernah memperkuat tim basket
putri Fordham University dan Wagner College.
Predator seks ini jadi buron FBI
William James Vahey, buron FBI terkait kasus paedofil yang bunuh diri pada Maret lalu ternyata pernah menjadi pengajar di
Jakarta International School (JIS) selama 10 tahun, dari 1992 hingga 2002.
Hingga
kini FBI masih melakukan inventaris berbagai kasus yang pernah
dilakukan Vahey kepada anak didik berusia 12 hingga 14 tahun, yang
diduga sudah dilakukannya puluhan tahun.
Pihak JIS sendiri telah mengakui bahwa William James Vahey pernah mengajar di JIS dalam kurun waktu sekitar 10 tahun.
"Kami
baru-baru ini saja memperoleh informasi dari sekolah internasional yang
berada di Caracas, Venezuela mengenai penyelidikan yang dilakukan oleh
Federal Bureau of Investigation (FBI) Amerika Serikat. Setelah
memperoleh informasi tersebut, kami segera menghubungi pihak FBI untuk
melakukan verifikasi. Bersama ini kami mengkonfirmasikan bahwa tersangka
adalah mantan karyawan
Jakarta International School yang berhenti pada 2002," kata pihak JIS dalam rilis yang diterima
merdeka.com, Rabu (23/4).
Pihak
JIS mengaku akan bekerjasama dengan FBI untuk menyelidiki kasus ini.
JIS juga berkomitmen menutup sementara TK yang selama ini memang belum
memiliki izin.
"Masalah tersebut saat ini sedang berada di bawah
penyelidikan pihak FBI. Kami akan bekerjasama sepenuhnya dengan mereka,
sementara itu kami juga akan tetap fokus dengan situasi yang saat ini
masih berlangsung, termasuk keputusan penutupan sementara sekolah Early
Childhood Program kami."
William James Vahey pernah menjadi
pengajar di JIS selama 10 tahun, dari 1992 hingga 2002. Hingga kini FBI
masih melakukan inventaris berbagai kasus yang pernah dilakukan Vahey
kepada anak didik berusia 12 hingga 14 tahun, yang diduga sudah
dilakukannya puluhan tahun.
Web resmi FBI memuat salah satu modus
yang dilakukan Valey. Sebelum 'memangsa', dia terlebih dahulu
memberikan obat tidur kepada korban, kemudian menganiaya korban di luar
nalar manusia.
Patrick Fransen, agen FBI veteran yang khusus
menangani kejahatan terhadap anak mencatat bahwa Valey telah mengajar di
sekolah-sekolah Amerika di luar negeri sejak 1972. "Saya khawatir bahwa
ia mungkin telah memangsa banyak siswa lain sebelum tahun 2008. Aku
belum pernah melihat kasus lain, di mana seorang individu mungkin telah
mencabuli banyak anak-anak selama suatu jangka waktu yang panjang," kata
Fransen.
Selain mengajar, Vahey juga tercatat sebagai pelatih
olahraga anak laki-laki di beberapa sekolah tempat ia mengajar. "Dia
memiliki akses ke anak-anak, karena posisinya kepercayaan. Dia
menciptakan sebuah sistem yang memberinya kesempatan dan sarana untuk
menganiaya anak-anak," terang sumber yang sama.
Vahey pernah
dipenjara untuk kasus penganiayaan anak di tahun 1969. Dia meninggal di
tahun 2014, dengan cara bunuh diri lantaran foto-foto kanibalnya
terhadap anak kecil diketahui oleh atasannya. Saat kejadian, dirinya
terdaftar sebagai pengajar sejarah dunia kelas sembilan dan geografi di
American Nicaraguan School, Managua, Nicaragua.
File milik Valey
setidaknya berisi gambar grafis seksual pada 90 korban. Hasil
penyelidikan FBI telah mengungkapkan bahwa Vahey melakukan pelecehan
seksual terhadap siswa sepanjang karirnya.
Dia tercatat mengajar
di banyak sekolah Amerika di luar negeri. Seperti di Nikaragua, Inggris,
Venezuela, Indonesia, Arab Saudi, Yunani, Iran, Spanyol dan Lebanon.
Guru bahasa Inggris ini kecanduan seks dengan muridnya
Guru bernama Brianne Altice asal Kota
Kaysville, Negara Bagian Utah, Amerika Serikat ini kecanduan seks.
Beberapa murid telah dia ajak berhubungan badan laiknya suami istri
berkali-kali, seperti dilansir the Daily Mail, Selasa (31/3).
Bahkan setelah aksinya sudah ketahuan dua tahun lalu, dia tetap nekat
meniduri muridnya. Satu pelajar SMA Davis di Kaysville mengaku
sepanjang tahun lalu Altice masih mengajaknya ngamar. Padahal bu guru
pelajaran Bahasa Inggris ini sudah dikenai tahanan rumah oleh Kepolisian
Utah sejak Oktober 2013.
Pekan ini, Altice akan disidang atas perilaku bejatnya. Jaksa
mendakwanya dengan 14 pasal, mulai dari kekerasan seksual, pemerkosaan,
sodomi, hingga hubungan seks dengan anak di bawah umur.
Salah satu korbannya adalah pelajar kelas 1 SMA. Saat bersaksi akhir
pekan lalu, dia mengaku bu guru terus menghubunginya untuk berhubungan
badan. Termasuk mengirim foto telanjang lewat ponsel. Murid tak disebut
namanya itu mengaku ada beberapa kawannya yang secara agresif digoda
oleh wanita 35 tahun itu.
"Dengan semua bukti tersebut, terdakwa sepatutnya tidak dibiarkan bebas dan harus ditahan," kata Jaksa Penuntut Susan Hunt.
Hakim mengabulkan tuntutan itu, sehingga Altice kini mendekam di
balik jeruji. Namun pengacaranya menilai bu guru maniak seks ini
diperlakukan tidak adil. "Tidak ada korban pelecehan seksual di sini.
Murid-murid itu sudah 17 tahun, mereka sudah dewasa," kata pengacaranya,
Edward Brass.
Kasus ini bermula pada 2013, ketika salah satu siswa kelas 1 mengaku
pada polisi sudah pernah berhubungan intim dengan Altice. Berikutnya,
murid lain mengaku pernah bersenggama dengan bu guru saat jam istirahat
di ruang kelas.