Sunday, April 26, 2015

Cewek Ini Nekat Bikin Tato di Wajah, Cari Kerja pun Susah

Katakepo.blogspot.com - Berpikir panjang sebelum berbuat itu memang perlu. Apalagi untuk urusan rajah tubuh alias tato. Sebab, jangan sampai karena tato lantas menyesal di kemudian hari.
Pengalaman itulah yang dialami Kay Bennett, perempuan asal Swindon, Inggris. Gara-gara punya tato di wajah, untuk urusan pekerjaan pun jadi susah.
Kay kini sudah berusia 33 tahun. Ia punya tato bintang di wajahnya saat akhir usia remajanya.
Tapi gara-gara tanto di wajah itu pula Kay terpaksa menganggur dan sulit mendapatkan pekerjaan. “Orang-orang melihatku, melihat bintang-bintang (tato di wajah, red) dan secara otomatis berpikir aku seorang penjahat dan pecandu narkoba,” keluhnya.
Kay mengaku sudah mengirim 40 lamaran kerja. Tapi tak ada satu pun yang nyangkut. “Begitu mereka melihat bintang-bintang (tato di wajah, red) dan tato lain di leher dan tanganku, pikiran mereka terbentuk. Mereka tidak akan mempekerjakan aku,” urainya.

Kay mengaku pertama kali punya tato pada usia 18 tahun. Tato pertamanya ada di lengannya yang berupa nama sang pacar.
Ternyata, motivasi Kay punya tato adalah agar tidak diejek oleh teman-teman sekolahnya. Sebab, dia sering dipanggil ‘jahe’ karena berambut cokelat kemerahan. “Aku berpikir kalau aku punya tato akan terlihat garang dan orang-orang akan berpikir dua kali sebelum menggangguku,” katanya mengenang.

Orang tua Kay sebenarnya tak suka putrinya bertato. Namun, sepanjang tato di tubuh Kay masih tersembunyi, orang tuanya tak mempersoalkannya.
Setelah enam tahun, tato sudah mewarnai leher dan tangan Kay. Kala itu dia masih bisa bekerja sebagai satpam.
Namun, saat usia 24 tahun, Kay memutuskan untuk menato wajahnya dengan gambar bintang. Dari situlah masalah muncul.

Orang tua Kay bahkan merasa ngeri karena putrinya punya tato di wajah. “Ayahku menyebutku terlihat kacau. Mereka begitu malu dan tak peduli lagi denganku,” katanya.
Ternyata kecemasan tentang penampilan Kay itu tak hanya datang dari orang tuanya. Orang lain pun mulai melihat Kay sebagai sosok yang berbeda.
“Aku mengakhiri kerja sebagai satpam namun tak bisa mendapatkan pekerjaaan lain. Aku menyadari bahwa aku hanya menarik bagi anak-anak nakal, tapi orang-orang yang baik tidak suka denganku karena tatoku,” paparnya.
Maret tahun lalu sebenarnya Kay sempat mendapat pekerjaan sebagai perawat anjing. Namun, ia dikucilkan oleh rekan-rekan seprofesinya sebagai perawat anjing. “Aku begitu kecewa karena aku harus mundur,” kenangnya.

Sejak saat itu pula ia semakin sulit mendapat pekerjaan. Ia juga lebih banyak mengurung diri di rumah.
 “Aku tak bisa keluar karena merasa orang-orang menatapku,” tuturnya. “Orang-orang menghakimiki karena penampilanku dan tak mau terganggu karena mengenalku.”
Akibatnya, Kay pun mengalami depresi. Ia mulai tak bisa mengontrol nafsu makannya. “Aku menjadi doyan makan dan semakin gemuk,” katanya.

Ia sengaja membeber pengalaman hidupnya dengan harapan ada seseorang yang menawarinya perawatan laser untuk menghapus tato dari wajah, leher dan tangannya. “Aku benar-benar putus asa untuk menghapusnya. Tapi selama tato itu masih ada, aku tak akan bisa mendapat pekerjaan,” ucapnya.
Karenanya Kay juga memberi nasihat agar jangan sampai ada orang lain senasib dengannya. “Semoga mimpi burukku membuat orang lain berpikir panjang untuk punya tato terutama di wajah, keher dan tangan,” harapnya.





Menteri: Ada PSK Layani 19 Pria Satu Malam

Katakepo.blogspot.com - Jakarta, Menteri Sosial Khofifah Indar Parawansa menemukan dalam praktek prostitusi mengandung unsur perdagangan manusia, perbudakan, dan kriminalitas.
Hal tersebut didapatkan langsung Khofifah dari keterangan korban perdagangan manusia yang saat ini dalam perlindungan Kementerian Sosial (Kemensos).
"Mereka saya temui, katanya semalam katanya mereka dipaksa melayani 19 sampai 20 pelanggan. 19 sampai 20 pelanggan semalam, bukan kah ini bentuk eksploitasi yang memperdagangkan manusia terutama perempuan diluar batas-batas kemampuan seseorang untuk bisa melakukan hal-hal yang semesti memang tidak seyogyanya dilakukan," ungkap Khofifah di Taman Amir Hamzah, Menteng, Jakarta Pusat, Sabtu (25/4/2015).
Tanpa menyebut identitas, Khofifah menjelaskan dua anak korban perdagangan manusia yang kini berada di save house Kemensos tersebut sudah masuk ke areal gelap tesebut sejak umur 14 tahun sampai kini mereka berumur 17 tahun.
"Dia mengalami pendarahan sangat berat, saya juga akhirnya mengkomunikasikan dengan RS Bhayangkara, saya mintakan bad untuk mereka. Artinya saya memproses langsung, saya lihat didalamnya ada eksploitasi, perbudakan, didalam ada perdagangan orang, dan kriminalisasi," ungkapnya.
Meskipun dalam kondisi mengkhawatirkan kedua anak tersebut tetap dipaksa untuk melayani pelanggannya.
Khofifah pun menemukan pula kasus, ada praktek penjualan keperawanan atau virginitas. Dikatakannya wanita yang sebetulnya sudah tidak perawan dioperasi virginitasnya.
"Ada mereka yang menjual, maaf dalam tanda petik virginitasnya. Padahal dia sudah tidak virgin, tetapi dia harus operasi virgin, operasi virginitas. Pola-pola seperti ini mungkin tidak semua terkomunikasikan dan terinformasikan," ungkapnya.
Berdasarkan hal tersebut, Khofifah menganggap lokalisasi prostitusi bukan sebuah solusi untuk mengatasi bisnis esek-esek.
"Tidak ada jaminan kalau ada lokalisasi prostitusi online berhenti, yang dijalan berhenti, tidak ada jaminan itu," katanya. (*)

Ini Penyebab Prabowo Tak Jadi Presiden Versi Yenny Wahid

Katakepo.blogspot.com - Jakarta, Saat peresmian patung KH Abdurrahman Wahid, perwakilan keluarga yang diwakili anak kedua Gus Dur, Zannuba Arifah Chafsoh Rahman memberikan kata sambutannya.
Keluarga Gus Dur mengapresiasi inisiator peletakkan patung Gus Dur semasa kecil di Taman Amir Hamzah yaitu Komodo Dragon Foundation.
"Nah kenapa patung ini diletakkan di sini? Karena dulu waktu kecilnya tinggal di Matraman Nomor 8 yang kini menjadi kantor Wahid Institut," kata wanita yang akrab disapa Yenny Wahid, Sabtu (25/4/2015).
Yenny mengatakan, semasa kecil Gus Dur seling bermain bola dengan teman-temannya di taman tersebut.
Ia pun menjelaskan, di sebelah rumah Gus Dur merupakan tempat tinggal kakeknya Prabowo Subianto. Tidak jauh dari rumah Gus Dur pun ada rumah dimana Obama pernah tinggal ketika masih kecil.
"Jadi orang di sekitar sini sudah menghasilkan dua presiden. Presiden Gus Dur dan Presiden Obama," ucapnya.
Yenny pun mengatakan, bila pada 2019 mendatang ingin menjadi presiden maka bersiap-siaplah membeli rumah di sekitar rumah Gus Dur yang kini menjadi kantor Wahid Institute.

"Kalau mau jadi presiden 2019 persiapkan beli rumah di daerah sini, barang kali bisa," katanya yang disambut tawa orang yang hadir dalam acara peresmian tersebut.
"Pak Prabowo kenapa tidak jadi ya? karena kakeknya yang tinggal disini bukan Prabowonya. itu kelirunya," kata Yenny kembali mengundang tawa.
Pada kesempatan tersebut, Yenny berharap dengan adanya patung Gus Dur di Taman Amir Hamzah, bisa menjadi inspirasi bagi semua orang
"Kami berharap patung Gus Dur kecil ini bisa menjadi inspirasi bagi kita semua dan bisa membantu anak-anak menggantungkan cita-citanya setinggi langit. Dari kecil Gus Dur memang suka baca buku, ini bisa menjadi pondasi membangun karakter anak-anak bangsa ke depan," kata Yenny. (*)

Friday, April 24, 2015

Wanita Ini Tak Sengaja Menghirup Anting dari "Inhaler" Asma

Katakepo.blogspot.com - Obat asma dalam bentuk yang dihirup atau inhaler menjadi andalan banyak penderita asma ketika penyakitnya kambuh. Namun, hati-hati bila menggunakan inhaler dalam kondisi terburu-buru.

Bila inhaler tidak tersimpan dengan baik sebelumnya, bisa jadi benda asing masuk dan terhirup saat dipakai. Seorang wanita berusia 41 tahun di Australia mengalami kondisi darurat saat merayakan malam tahun baru. Ia secara tidak sengaja menghirup salah satu antingnya saat menggunakan inhaler.

Berdasarkan laporan yang dipublikasikan dalam jurnal BMJ Case Reports, wanita tersebut jelas menderita asma. Saat berada di pesta malam tahun baru, dirinya mulai merasa serangan mengi. Ia segera merogoh tasnya untuk mengambil inhaler.

Inhaler miliknya berguncang saat ia mengambilnya, tetapi ia mengabaikannya dan menganggap sambungannya hanya longgar. Setelah ia menghirup inhaler, wanita itu merasakan goresan parah di bagian belakang tenggorokannya. Ia batuk mengeluarkan darah, mulai merasakan mengi, dan napasnya menjadi pendek.

"Sayangnya, ia tidak diajari bagaimana mengganti tutup inhaler seusai menggunakannya," ungkap Dr Lucinda Black, penulis utama dari laporan kasus ini sekaligus trainee medis di St Vincent's Hospital di Sydney, Australia.

"Ketika inhaler-nya tak tertutup di dalam tas, sebuah anting yang juga berada di dalam tasnya masuk dan bersarang di dalamnya," lanjutnya.

Anting berbentuk hati tersebut tersangkut di bagian lengkungan dalam inhaler sehingga semakin sulit dilihat. Terlebih lagi, wanita itu tidak tahu bahwa ia harus memeriksa inhaler-nya sebelum digunakan.

Setelah ambulans membawa wanita tersebut ke rumah sakit, ia memberi tahu dokter bahwa ia khawatir telah menelan sepotong kertas timah dari bungkus obatnya dari dalam tas. Dokter kemudian menjalankan sinar-x di dada dan melihat ketidaknormalan secara langsung.

"Benda asing tersebut tampak konsisten seperti sebuah anting," ujar Blake.

Akhirnya CT-scan mengonfirmasi temuannya, menunjukkan bahwa anting tersangkut di dalam bronkus kanan, salah satu dari dua saluran utama dari trakea (tenggorokan) menuju paru-paru.

Dokter mengobatinya dengan antibiotik untuk mencegah infeksi. Ia juga melakukan bronkoskopi, yakni memasukkan alat tipis dan fleksibel dengan sebuah kamera ke dalam tenggorokannya untuk memeriksa bronkus dan mengambil antingnya.

Menariknya, ia menemukan lendir berjumlah banyak di sekitar anting, yang tampak sebagai upaya tubuh mengusir benda asing yang masuk. Jika anting itu tak segera diambil, benda itu akan melekat di bronkus.

Beruntung, wanita ini pulih sepenuhnya, dan menjadi semakin hati-hati ketika menutup inhaler-nya. Akan tetapi, wanita itu sebenarnya tidak sendirian. Perlu edukasi lebih untuk mengajari para pasien bagaimana menyimpan inhaler mereka dengan baik.

"Pasien perlu dijelaskan tentang pentingnya menutup kembali tutup inhaler, mengajari bagaimana memeriksa inhaler sepenuhnya untuk memastikan bahwa tidak ada benda asing yang tersangkut dan mendidik mereka tentang potensi bahaya menghirup benda asing," terang Blake.

Di lain sisi, beberapa merek inhaler baru telah disertakan dengan tutup yang menempel sehingga dapat membantu orang menghindari masalah seperti ini.

"Sangat jarang mendengar orang menghirup sesuatu sebesar dan sekeras anting," ungkap Dr Brahim Ardolic, kepala medis darurat di Staten Island University Hospital, Amerika Serikat, yang tidak ikut serta dalam kasus pasien di Australia tersebut.

"Tetapi, tidak lazim bagi orang-orang untuk membiarkan inhaler mereka terbuka di dalam kantong atau tas, kemudian tidak sengaja menghirup benang atau benda lainnya yang tersangkut di dalam inhaler," lanjutnya.

Selain berpotensi kemasukan benda asing, menyimpan inhaler tanpa tutupnya dapat memicu paparan bakteri. "Sejujurnya, jika inhaler Anda tidak tertutup, jangan gunakan itu," pungkas Ardolic.

Siap-Siap, Festival Korea Segera Hadir di Jakarta!

Katakepo.blogspot.com - Jakarta, Kantor Organisasi Pariwisata Korea Perwakilan Jakarta atau Korea Tourism Organization (KTO) kembali menggelar acara promosi pariwisata Korea. Tahun ini, acara ini bertajuk "K-Festival & Enjoy! Gangwon" yang berlangsung di Lotte Shopping Avanue, Jakarta mulai tanggal 1-3 Mei 2015.

Dari siaran pers yang KompasTravel terima, festival ini digelar dalam rangka mempromosikan pariwisata Gangwon yang terkenal dengan kecantikan alamnya. Penyelenggara festival ini adalah KTO Jakarta bekerjasama dengan Pemerintah Provinsi Gangwon dan dengan dukungan Kedutaan Besar Korea serta Korean Cultural Center Indonesia (KCCI).

Dalam festival ini, pengunjung dapat menyaksikan rangkaian pertunjukan seperti pertunjukkan NANTA, penampilan K-Pop Star New Planet Icons (NPI), pertunjukan seni tradisional Korea Samulnori, K-Beauty Class Laneige.

Dikutip dari VisitKorea.or.id, pertunjukan NANTA merupakan acara yang memadukan irama tradisional Korea, Samulnori, komedi dan drama dengan kegitan memasak di dapur sebagai latarnya. Di K-Festival & Enjoy! Gangwon, pertunjukan Nanta siap menghibur para pengunjung dengan pertunjukan sebanyak dua kali dalam sehari.

Selain menikmati acara seni dan budaya Korea, pengunjung dapat melihat foto-foto alam yang akan dipamerkan dalam festival ini. Sebanyak 40 foto pemandangan Gangwon siap memanjakan mata pengunjung.

Pengunjung yang datang juga memiliki kesempatan untuk berfoto menggunakan pakaian tradisional masyarakat Korea yaitu Hanbok. Untuk yang ingin mencoba permainan tradisional Korea, terdapat Yunnori dan Jegichagi.

Sejak pertama berdiri pada tahun 2011, Korea Tourism Organization Jakarta Office (KTO Jakarta) selalu menggelar “hajatan” besar setiap tahunnya. Tujuan utama penyelenggaraan acara adalah untuk memperkenalkan Korea kepada masyarakat Indonesia sehingga terjadi peningkatan kunjungan wisatawan Indonesia ke Korea di masa yang akan datang. (*)