Tuesday, March 31, 2015

Polisi Gerebek Pabrik "Nata de Coco" Dicampur Pupuk Urea

Katakepo.blogspot.com - Yogyakarta, Polres Sleman membongkar tempat produksi pembuatan nata de coco yang dicampur dengan Pupuk ZA di Dusun Sembuh Lor, Desa Sidomulyo, Kecamatan Godean, Sleman. Terbongkarnya, usaha ilegal nata de coco di campur pupuk ini berawal dari laporan warga.

"Kami dapat laporan warga dan langsung ditindaklanjuti dengan ke lokasi pembuatannya," jelas Kapolres Sleman AKBP Faried Zulkarnain, Selasa (31/03/2015).

Faried menjelaskan, saat ini tempat usaha milik DAP (30), warga Denen 02, Banguntapan, Bantul, yang menggunakan bangunan bekas Sekolah Dasar Negeri (SDN) Semarangan III ini telah ditutup sementara.

"Ditutup sembari menunggu proses hukum yang sedang berjalan," tegasnya.

Di lokasi, lanjut dia, petugas menemukan pupuk ZA yang digunakan untuk campuran, bahan peragian dan nata de coco setengah jadi. Bahan-bahan tersebut telah disita dan diambil sampel untuk dikirim ke Balai Laboratorium Kesehatan untuk diuji.

Berdasarkan saksi ahli dari Universitas Gadjah Mada (UGM) dan Balai Laboratorium Kesehatan, semestinya salah satu bahan nata de coco itu bukan dari pupuk, tetapi dari bahan yang memang dikhususkan untuk makanan.

"Jika hasil penyelidikan tindakan itu melanggar hukum, kemungkinan pemilik dijadikan tersangka dengan jeratan UU pangan," tandasnya.

Saat ini, pihaknya masih memeriksa pemilik pabrik berinisial DAP dan beberapa karyawannya.

"Masih terus kita selidiki dengan memeriksa pemilik. Sekaligus meminta keterangan saksi ahli," pungkasnya.

Berburu Batu Akik sampai Thailand...

Katakepo.blogspot.com - Penggemar batu akik dalam negeri ternyata tidak puas memburu batu hanya di Indonesia. Mereka berburu hingga ke negeri Thailand untuk menemukan batu akik spesial yang jarang dimiliki oleh orang Indonesia.

Di Gems Gallery International, pusat penjualan batu permata di kawasan Pharam 6 (Hok), Bangkok, Thailand, hampir setiap hari ada warga Indonesia yang berbelanja batu akik. Apalagi saat akhir pekan.

Jeny, salah satu pegawai mengakui jika banyak orang Indonesia yang berkunjung ke galeri yang bersertifikat ISO 9001:2000 itu, khususnya setelah demam batu akik merambah Indonesia. "Setiap hari ada belasan warga Indonesia ke sini cari batu akik," katanya dengan bahasa Indonesia yang kaku.

Karena banyaknya peminat batu akik asal Indonesia, pihaknya kini juga tengah berburu model-model batu akik khas Indonesia. "Tidak jarang pengunjung yang memakai batu akik kami ambil gambarnya untuk mencontoh model batu akiknya," jelas Jeny.

Saat berkunjung ke Gems Gallery International akhir pekan lalu, KompasTravel sempat bertemu Anwar, warga Tuban, Jawa Timur. Dia mengaku sudah membeli akik berwarna biru, yang dalam sertifikatnya diberi nama Amesty atau Cubic Zirconia seharga 6.500 bath lebih atau setara Rp 2.700.00. "Harganya tidak terlalu mahal, tapi saya yakin modelnya tidak akan ada yang punya di Indonesia," katanya.

Gems Gallery International Bangkok selalu menjadi salah satu destinasi belanja turis mancanegara jika berkunjung ke Thailand. Beragam batu permata yang diklaim berasal dari Thailand disediakan di sana dengan harga di bawah satu juta, hingga ratusan juta.

Di sana, selain berkunjung ke galeri, pengunjung juga bisa melihat karyawan yang sedang memproduksi batu permata menjadi cincin atau akik yang bernilai jutaan rupiah. Sayangnya, di lokasi galery dan tempat pembuatan, pengunjung dilarang mengambil gambar karena alasan tertentu.

Radiasi Ponsel Tingkatkan Kejadian Tumor Otak?

Katakepo.blogspot.com - Ponsel di jaman sekarang mirip nyawa kedua. Banyak orang yang tak dapat berpisah dengan telepon genggamnya. Padahal radiasi ponsel cukup mengkhawatirkan. Apakah peningkatan kasus tumor otak disebabkan oleh penggunaan ponsel berlebihan?
Ahli onkologi medis dari Mayo Clinic, AS Timoty J. Moynihan, MD menegaskan hubungan antara ponsel dan kanker masih kontroversial. Studi bertahun-tahun mengenai ponsel dan kanker masih menemukan hasil yang bertentangan. Hingga saat ini belum ada konsesus para ahli mengenai kadar risiko kanker yang disebabkan penggunaan ponsel.
Sejumlah penelitian menunjukkan sedikit kenaikan tumor otak sejak 1970-an. Tentu saja ponsel belum digunakan pada 1970-an. Moynihan mengatakan, peningkatan kasus tumor otak mungkin terkait pada faktor lain seperti peningkatan akses terhadap fasilitas kesehatan dan semakin canggihnya alat diagnostic imaging untuk memotret keberadaan tumor.
Pernah dilakukan studi terhadap 420 ribu pengguna ponsel selama lebih dari 20 tahun. Peneliti menemukan tak ada bukti antara penggunaan ponsel dan tumor otak. Penelitian lain menemukan kaitan antara ponsel dan kanker kelenjar air liur. Namun penelitian itu hanya melibatkan peserta sedikit saja yang menderita tumor ganas.

Studi lain menemukan kemungkinan peningkatan risiko glioma, sejenis tumor otak spesifik, pada pengguna ponsel yang berlebihan tetapi secara umum tak ditemukan peningkatan risiko tumor otak.
Setelah mengevaluasi beberapa kemungkinan penelitian mengenai ponsel dan glioma dan tumor otak non kanker yang disebut acoustic neuroma, sejumlah anggota International Agency for Research on Cancer yang merupakan bagian WHO - menyetujui hanya terdapat sedikit bukti yang mendukung radiasi ponsel bersifat karsinogenik atau menyebabkan kanker. Kelompok itu mengklasifikasikan bidang elektromagnetik radiofrekuensi mungkin bersifat karsinogenik untuk masyarakat.
Namun demikian, sejumlah penelitian terbaru itu tidak menggambarkan keseluruhan cerita. Seringkali dibutuhkan waktu bertahun-tahun antara penggunaan bahan penyebab kanker baru seperti misalnya tembakau, dan observasi peningkatan kejadian kanker. Sampai titik ini, mungkin baru sedikit waktu yang berlalu untuk mendeteksi peningkatan kanker yang langsung disebabkan penggunaan ponsel.
Menurut Moynihan, sampai sekarang belum ada kejelasan apakah ponsel menyebabkan kanker. Kendati riset jangka panjang masih berlangsung, hingga saat ini belum ada bukti penggunaan ponsel meningkatkan risiko kanker. Jadi kalau Anda khawatir ponsel menyebabkan kanker, batasi penggunaan ponsel atau gunakan peralatan hands free untuk menjauhkan ponsel dari kepala.

Mendapati Selingkuh, Suami Rekatkan Alat Kelamin Istri

Katakepo.blogspot.com - Seorang suami tega merekatkan alat kelamin istrinya dengan lem super setelah mendapati sang istri selingkuh. Kejadian ini terjadi di daerah Mpumalanga yang berlokasi di Afrika Selatan. Suami dan istri yang tak disebutkan namanya ini memang tak memiliki hubungan rumah tangga yang harmonis. Sang istri mengaku bahwa suaminya kerap kali bersikap kasar dan memukulinya. Puncaknya terjadi ketika sang suami mengetahui bahwa sang istri berselingkuh dengan pamannya sendiri.
Berdasarkan cerita sang istri kepada African Eye News Service, sang suami mengambil sebuah panga, sejenis senjata untuk menebas (mirip golok), dan mengancam istrinya untuk melepas busana sambil berbaring merebahkan diri. Sang istri mau tak mau menuruti perintah suaminya karena, jika tidak, kepalanya terancam ditebas. Tak disangka sang suami melakukan hal yang menyeramkan, yakni merekatkan lem super pada alat kelamin sang istri.

"Ia memerintahkan saya untuk rebahan sambil tidur dan membuka kedua kaki. Kemudian dia mengambil lem super dan mulai mengolesinya di seputar alat kelamin saya sambil merekatkan. Saya melihat ketakutan sambil menangis. Saya tak tahu apa yang dapat membuat seorang pria yang mencintai wanitanya dapat berbuat seperti itu," cerita sang istri.

Sebelumnya, sang istri juga mengatakan bahwa suaminya sudah berkali-kali ingin memotong tangannya dengan senjata tajam, tetapi ia selalu berhasil kabur. Sayangnya, kali ini sang istri tak dapat melarikan diri. Seusai kejadian tersebut, sang istri mengaku sakit setiap kali buang air kecil, tak dapat melakukan hubungan intim lagi, serta mengalami trauma yang tak berkesudahan. Sementara sang suami belum diketahui keberadaannya.
Polly Neate, selaku CEO dari Women's Aid, menanggapi, "Ini adalah sebuah insiden yang serius. Jika kita melihat sebuah kekerasan yang dilakukan dalam rumah tangga, tanpa disadari, hal tersebut akan menjadi sesuatu yang selalu diingat sepanjang hidup oleh korban yang masih hidup. Harus ada penanganan yang serius baik untuk korban ataupun pelaku."

Dubes Australia: Saya Lihat Mi Instan Indonesia di Mana Pun Saya Pergi

Katakepo.blogspot.com - Jakarta, Pemerintah Australia berharap bisa meningkatkan kerja sama dengan Pemerintah Indonesia. Menurut Duta Besar Australia untuk Indonesia Paul Grigson, salah satu bidang kerja sama yang potensial untuk dikembangkan terkait dengan industri pengolahan makanan. Ia mengatakan bahwa ekspor makanan olahan Indonesia ke Australia selama ini cukup baik.

"Kami bicara tentang makanan kedua negara, ekspor Indonesia ke Australia cukup baik. Saya lihat mi instan Indonesia di mana pun saya pergi di Australia, itu hal yang sangat baik," kata Grigson di Kantor Wakil Presiden Jakarta, Selasa (31/3/2015).

Grigson menemui Wapres dalam rangka perkenalan setelah ia menyerahkan surat kepercayaan kepada Presiden Joko Widodo pada 19 Maret lalu. Sejauh ini, kata dia, ada lebih kurang 400 perusahaan Australia yang berinvestasi di Indonesia. Investasi perusahaan Australia tersebar dalam sejumlah sektor, di antaranya komoditas, manufaktur, jasa profesional, dan industri pengolahan.

"Pengolahan makanan, menurut saya, itu industri yang bisa jadi contoh klasik. Kami bisa menyediakan komoditas untuk diproses di Indonesia, kemudian dijual Indonesia ke negara lain. Jadi itu sejumlah peluang yang saya lihat," sambung Grigson.

Di samping industri pengolahan makanan, Grigson juga membahas masalah kerja sama terkait ekspor impor daging dengan Wapres. Ia berharap kedua negara bisa meningkatkan kerja sama di bidang pariwisata. Diharapkan, akan lebih banyak turis Indonesia yang memilih Australia sebagai destinasi wisatanya.

"Indonesia mengunjungi Australia sebagai turis, ini akan sangat baik bagi industri penerbangan Australia dan Indonesia, termasuk Garuda, dan mendorong lebih banyak investasi di industri pariwisata di Australia yang menurut saya potensial bagi investor Indonesia," tutur dia.

Ia juga menegaskan bahwa Australia tidak pernah mengeluarkan seruan agar warga negaranya tidak berwisata di Indonesia. Pernyataan ini membantah wacana adanya ancaman Australia untuk menutup arus wisatawannya ke Indonesia sebagai respons atas langkah Pemerintah Indonesia yang hendak menghukum mati dua warga negara Australia.

"Tidak ada boikot pada pariwisata turis Australia ke Bali dari pemerintah. Masyarakat Australia bebas berwisata ke mana pun mereka mau. Mereka akan mempertimbangkan Bali jadi salah satu opsi, ini lebih pada pilihan individu masing-masing apakah mau wisata ke Bali atau tidak," tutur dia.

Deputi Sekretariat Wakil Presiden Bidang Politik Dewi Fortuna Anwar menyampaikan bahwa Wapres juga menekankan pentingnya hubungan kerja sama ekonomi Indonesia dengan Australia. Wapres berharap kerja sama dengan Australia bisa mengembangkan peternakan Indonesia.

"Pak Dubes mengatakan, beliau melihat pasar Indonesia ini begitu besar. Jadi, di samping ekspor daging, dia melihat kesempatan yang sangat luas untuk mengembangkan peternakan di sini," ujar Dewi.