Friday, April 10, 2015

Pedas Nikmat Si Ayam Taliwang

Katakepo.blogspot.com - Berkunjung ke Nusa Tenggara Barat kurang lengkap jika tak menikmati kuliner ayam bakar Ayam Taliwang. Bagaikan langit dan bumi, kuliner ini telah menjadi bagian wisata kuliner yang wajib untuk dinikmati.

Kombinasi dengan plencing kangkung, hidangan ayam bakar makin memanjakan lidah para wisatawan yang menginginkan cita rasa pedas dan gurih dari bumbu-bumbu yang digunakan.

Tim "Ekspedisi Alam Liar" dari Kompas.com berkesempatan untuk mencoba santapan ayam taliwang beserta plencing kangkung saat berada di Kota Mataram. Sebuah warung makan di depan kantor Kelurahan Cakranegara Barat, tepat di pinggir Jalan Pejanggik, menyajikan kuliner khas yang juga ramai dinikmati oleh masyarakat Lombok.

Rasa gurih dari ayam kampung muda yang dibakar langsung menjalari lidah para anggota tim. Pilihan pembuatan ayam taliwang yang disajikan juga bervariasi. “Selain ayam bakar, bisa juga digoreng dan dipanggang. Pilihannya, bakar pedas dan manis,” kata Wardhaniah, pemilik warung "Ayam Taliwang Suka Maju" kepada KompasTravel di Mataram, Selasa (17/3/2015).

Sajian ayam taliwang dinikmati bersama plencing kangkung. Kangkung disajikan dengan tambahan sambal tomat yang terbuat dari cabai rawit, garam, terasi, dan juga tetesan jeruk limau.

Sambal yang khas biasa dipadukan dengan ayam taliwang yaitu sambal kacang dan beberuk. Sambal kacang terlihat coklat memerah saat disajikan di sebuah piring kecil. Wardhaniah mengatakan sambalnya terbuat cabai, terasi, timun, dan udang yang diulek bersama.

“Kalau bumbunya rahasia. Turunan dari nenek,” ucapnya sambil tertawa.

Telah berjualan sejak tahun 1993, Wardhaniah mengatakan menu ayam taliwang selalu ramai diburu oleh masyarakat Lombok. Setiap malam, ia mengaku warungnya selalu ramai dikunjungi. Sebelumnya ia berjualan di pinggir Jalan Pejanggik, ibunya telah berjualan di sini. Kini ia menjual santapan khas Lombok ini dibantu oleh anak-anaknya.

Keringat mulai bercucuran ketika menyantap ayam taliwang. Tangan tak dapat berhenti untuk mencolek sambal kacang dan juga beberuk. Ayam kampung yang masih muda terasa lunak ketika dikunyah. Warna hitam agak coklat keemasan yang muncul dari proses pengolahan menambah selera makan untuk melahap hidangan nan nikmat ini.

Untuk menikmati ayam taliwang beserta plencing kangkung dan aneka sambal, tim mengeluarkan biaya Rp 270.000 untuk enam porsi. Seporsi ayam taliwang seharga Rp 45.000. Harga tersebut telah termasuk minuman berupa es teh manis dan es jeruk. Jadi, jangan lupa untuk menikmati sajian ayam taliwang dengan aneka sambal jika berkunjung ke Lombok.

Ahmad Dhani Nyatakan Belum Pernah Maafkan Farhat Abbas

Katakepo.blogspot.com - Jakarta, Artis musik Ahmad Dhani (42) pada Kamis (9/4/2015) sore diperiksa di Mapolda Metro Jaya, Jakarta, terkait kasus pencemaran nama baik atas dirinya yang diduga dilakukan oleh pengacara Farhat Abbas. Seusai diperiksa selama satu setengah jam, Dhani didampingi kuasa hukumnya, Ramdan Alamsyah, mengaku diberi 17 pertanyaan. Ia pun mengungkap satu pertanyaan penting dari polisi.

"Tadi ada satu pertanyaan penting. Polisi tanya, 'Apa benar Mas Dhani sudah memaafkan saudara FA (Farhat Abbas)?' Saya jawab, 'Belum pernah, baik di depan umum maupun di depan dia'," tutur Dhani kepada para wartawan di depan kantor Reserse Kriminal Khusus (Reskrimsus) Mapolda Metro Jaya.

Dhani mengungkapkan, pemeriksaan terhadap dirinya dilakukan untuk melengkapi berkas terakhir. Dhani melanjutkan, pemeriksaan itu dilakukan juga untuk mendapatkan keterangan apakah Dhani telah memaafkan Farhat atau belum karena polisi menerima informasi bahwa sudah ada perdamaian antara Dhani dan Farhat.

"Menurut berita acara pemeriksaan (BAP), katanya saya sudah memaafkan FA. Makanya, polisi perlu konfirmasi," kata Dhani.

Namun, apakah Dhani secara pribadi sudah memaafkan Farhat?

"Belum tahu saya," ucapnya singkat.

Kuasa hukum Dhani, Ramdan Alamsyah, menambahkan bahwa pihaknya sebenarnya sudah memberi kesempatan bagi Farhat agar meminta maaf secara langsung kepada Dhani, tetapi tak ditanggapi oleh Farhat.

"Mediasi sudah saya buka. Tidak sekali, dua kali. Ternyata, FA tidak mau minta maaf. Saya berikan kesempatan, tetapi tidak digunakan. Jadi, kami gulirkan kembali," ucap Ramdan.

Seperti diberitakan sebelumnya, Dhani melaporkan Farhat dengan tuduhan menghina Dhani dan menyebar kebencian melalui media sosial. Dhani melaporkan Farhat ke Polda Metro Jaya pada 3 Desember 2013 pukul 16.00 WIB.

Dalam surat laporannya, Dhani mengaku merasa terhina karena, menurut Dhani, Farhat melalui media sosial Twitter kerap menyudutkannya terkait kecelakaan mobil yang melibatkan putra bungsunya, Abdul Qadir Jaelani atau Dul.

"Menurut dia (Dhani), tiba-tiba Farhat mulai mengeluarkan pernyataan yang berisi penghinaan terhadap dirinya," kata Kepala Bidang Humas Polda Metro Jaya Komisaris Besar Rikwanto di Mapolda Metro Jaya pada 4 Desember 2013.

Gara-gara Pinjam Alat Rias Teman, Wanita Ini Cacat Seumur Hidup

Katakepo.blogspot.com - Persahabatan antarwanita umumnya kental dengan budaya saling berbagi, salah satunya adalah pinjam-meminjam riasan wajah. Namun, setelah menyimak uraian berikut ini, sebaiknya Anda pikir-pikir lagi sebelum meminjam make-up sahabat.
Jo Gilchrist (27) harus menderita cacat seumur hidup dan duduk di atas kursi roda. Kondisi yang dialami Gilchrist ini terjadi setelah dia meminjam alat tata rias milik temannya.

Pada bulan Februari lalu, tiba-tiba Gilchrist merasakan sakit punggung luar biasa dan tak kunjung reda. Awalnya, dia mengira sakit punggung tersebut timbul lantaran salah posisi tidur. Namun, rasa sakit yang menyerang semakin buruk dari hari ke hari hingga akhirnya dia harus dilarikan ke rumah sakit untuk menjalani operasi darurat.

"Jujur saja, saya pikir saya akan meninggal dunia. Rasa sakit pada punggung saya lebih parah ketimbang ketika melahirkan," ujar Gilchrist seperti dikutip dari Good Housekeeping.

Tim dokter yang menangani Gilchrist menemukan bahwa dirinya menderita infeksi serius yang menyerang tulang punggungnya. Gilchrist dirawat di Princess Alexandra Hospital di Brisbane, Australia. Selama tiga bulan Gilchrist dirawat, seluruh tim dokter berjuang untuk menghilangkan bakteri yang tersebar pada tubuh Gilchrist.
Perjuangan dokter untuk menyembuhkan Gilchrist berakhir pada vonis ketika dia harus menggunakan kursi roda sepanjang hidupnya.

"Satu-satunya penyebab adalah kuas tata rias yang saya pinjam dari teman untuk menutupi jerawat. Teman saya itu ternyata memiliki infeksi pada wajahnya dan saya sempat meminjam kuas miliknya. Saya benar-benar tidak tahu hal ini akan terjadi. Saya sebelumnya biasa saja untuk saling pinjam dengan teman saya," tutur Gilchrist.

Gilchrist mengaku sangat menyesal telah meminjam kuas wajah temannya yang menyebabkan dirinya tidak bisa beraktivitas secara optimal seperti sedia kala.
Namun, Gilchrist mengaku dirinya sangat beruntung karena penyakit tersebut hanya menyerang tulang punggungnya.

Sebab, kondisinya akan lebih sulit kalau ternyata infeksi malah menyerang anggota tubuhnya yang lain. Bila ini terjadi, Gilchrist pastinya akan mengalami kesulitan dalam merawat putra semata wayangnya, Tommy, yang masih berusia dua tahun.
"Saya merasa seperti memperoleh kesempatan kedua untuk hidup. Segala hal terjadi karena ada alasannya, dan akhirnya saya dapat tetap hidup," ungkap Gilchrist.

Kekuatan Siapa di Balik ISIS?

Katakepo.blogspot.com - Sanliurfa, Saat Abu Hamza, mantan pemberontak Suriah, setuju bergabung dengan Negara Islam atau ISIS, ia berasumsi dirinya bakal menjadi bagian dari utopia Islam yang dijanjikan kelompok itu. Utopia tersebut telah memikat para petempur asing dari seluruh dunia untuk bergabung dengan ISIS.

Namun, apa yang terjadi, ia justru menemukan dirinya diawasi seorang amir Irak dan menerima sejumlah perintah dari beberapa orang Irak yang tidak jelas identitasnya. Orang-orang itu masuk dan keluar dari medan perang di Suriah. Ketika tidak sepakat dengan sesama para komandan dalam sebuah pertemuan ISIS tahun lalu, dia langsung ditahan atas perintah seorang pria Irak bertopeng yang hanya duduk diam selama pertemuan itu. Pria bertopeng tersebut hanya mendengar dan membuat catatan.

Abu Hamza, yang saat itu menjadi penguasa ISIS di sebuah komunitas kecil di Suriah, tidak pernah mengetahui identitas sesungguhnya dari orang-orang Irak itu, yang terselubung dengan nama sandi atau karena memang namanya tidak diungkapkan. Namun, semua laki-laki itu merupakan mantan perwira Irak yang pernah bertugas di masa Saddam Hussein, termasuk pria bertopeng itu. Ia pernah bekerja untuk agen intelijen Irak dan kini bekerja untuk badan keamanan bayangan ISIS, kata Hamza, seperti dilaporkan Washington Post, Sabtu (4/4/2015) lalu.

Laporan Hamza, dan orang-orang lain yang tinggal bersama atau berperang melawan ISIS selama dua tahun terakhir, menegaskan peran luas yang dimainkan para mantan anggota tentara Baath Irak dalam sebuah organisasi yang secara tipikal lebih dikaitkan dengan para militan asing flamboyan dan berbagai video mengerikan yang mereka bintangi.

Menurut sejumlah warga Irak, Suriah, dan para analis yang mempelajari ISIS, walau ada ribuan petempur asing yang bergabung, tetap saja hampir semua pemimpin ISIS merupakan mantan perwira Irak, termasuk para anggota komite militer dan keamanannya yang identitasnya tidak jelas tadi, serta sebagian besar para amir dan pangeran.

Washington Post melaporkan, para mantan perwira itu membawa keahlian militer dan sejumlah agenda dari mantan orang-orang Partai Baath ke ISIS. Mereka juga membawa jaringan penyelundupan yang dulu dikembangkan untuk menghindari sanksi pada tahun 1990-an dan yang kini memfasilitasi perdagangan minyak ilegal ISIS.

Di Suriah, para "amir" lokal biasanya dibayangi seorang wakil yang merupakan orang Irak dan membuat keputusan, kata Abu Hamza, yang telah melarikan diri ke Turki pada musim panas lalu setelah kecewa dengan ISIS. Dia menggunakan nama samaran demi keselamatannya.

"Semua pembuat keputusan orang Irak dan sebagian besar dari mereka merupakan mantan perwira Irak. Para perwira Irak menjadi pemimpin dan mereka yang membuat taktik dan rencana pertempuran," katanya seperti dikutip Post. "Namun, orang-orang Irak sendiri tidak bertempur. Mereka menempatkan para petempur asing di garis depan."

Profil umum para jihadis asing sering kali kurang paham dengan akar ISIS dalam sejarah berdarah Irak saat ini.

Hassan Hassan, seorang analis yang berbasis di Dubai dan salah seorang penulis buku berjudul ISIS: Inside the Army of Terror, mengatakan, kekejaman keji rezim Baath Saddam Hussein, pembubaran tentara Irak setelah invasi pimpinan AS tahun 2003, pemberontakan yang terjadi setelah itu, dan marginalisasi kaum Sunni Irak oleh pemerintah yang didominasi Syiah, semuanya saling terkait dengan munculnya ISIS.

"Banyak orang berpikir Negara Islam itu sebagai kelompok teroris dan itu tidak efektif," kata Hassan. "(ISIS) itu memang sebuah kelompok teroris, tetapi kelompok itu lebih dari itu. Kelompok (itu) merupakan pemberontakan yang tumbuh di Irak dan kelompok itu terkait dengan Irak."

Undang-undang penyingkiran orang-orang Baath (de-Baathification) yang diumumkan L Paul Bremer, penguasa Amerika di Irak tahun 2003, sudah lama diidentifikasi sebagai salah satu pemicu munculnya pemberontakan. Dalam sebuah keputusan, sebanyak 400.000 anggota tentara Irak yang telah dikalahkan kemudian dipecat. Tunjangan pensiunnya tidak dibayarkan. Namun, mereka tetap diizinkan untuk memiliki senjata.

Militer AS pada tahun-tahun awal gagal untuk menyadari para perwira Baath yang dibubarkan akhirnya berperan di sejumlah kelompok ekstremis, melebihi para petempur asing yang sering disalahkan sejumlah pejabat Amerika, kata Kolonel Joel Rayburn, dosen senior di National Defense University, yang menjabat sebagai penasihat sejumlah jenderal penting AS di Irak. Rayburn menggambarkan hubungan antara Baath dan ISIS dalam bukunya yang berjudul Iraq After America.

Menurut Rayburn, militer AS selalu tahu bahwa para mantan perwira Baath bergabung dengan kelompok-kelompok pemberontak dan memberikan dukungan taktis bagi cabang Al Qaeda di di Irak, yang menjadi cikal bakal ISIS. Namun, para pejabat Amerika itu tidak mengantisipasi bahwa para mantan perwira tersebut tidak hanya akan menjadi pembantu Al Qaeda. Mereka justru menjadi bagian inti dari kelompok jihad itu.

"Kami mungkin telah mampu menemukan cara-cara untuk mencegah fusi, penyelesaian proses Irakisasi (Iraqization)," kata Rayburn kepada Washington Post. Para mantan perwira itu mungkin tidak dapat dipersatukan lagi, "tetapi pelabelan mereka sebagai tidak relevan merupakan kesalahan."

Di bawah kepemimpinan Abu Bakr al-Baghdadi, yang menyatakan diri sebagai khalifah ISIS, para mantan perwira itu menjadi lebih dari sekadar relevan. Mereka berperan dalam kelahiran kembali kelompok itu dari kekalahan yang dialami para pemberontak dari militer AS.


Reuters Presiden Irak Saddam Hussein, tengah, memimpin rapat gabungan Dewan Komando Revolusi dan komando regional Partai Baath yang berkuasa pada 31 Oktober 1998.
Berciri sama

Sekilas, dogma sekuler Partai Baath Saddam Hussein yang bersifat tirani tampaknya bertentangan dengan interpretasi keras ISIS terhadap hukum Islam yang hendak ditegakkan kelompok itu.

Namun, dua kredo tersebut telah tumpang tindih secara luas dalam beberapa hal, terutama keyakinan mereka pada ketakutan demi mengamankan kepatuhan rakyat yang berada di bawah kekuasaan kelompok itu. Dua dekade lalu, rincian dan bentuk kekejaman dari penyiksaan yang dilakukan Saddam Hussein mendominasi wacana tentang Irak.

Washington Post melaporkan, seperti ISIS, Partai Baath Saddam Hussein juga menganggap dirinya sebagai gerakan transnasional, membentuk cabang-cabang di sejumlah negara di Timur Tengah, dan menjalankan kamp pelatihan bagi relawan asing dari seluruh dunia Arab.

Pada saat pasukan AS menginvansi Irak tahun 2003, Saddam sudah mulai condong ke pendekatan yang lebih religius dalam pemerintahannya. Ia membuat transisi dari ideologi Baath ke ideologi Islam yang agak mustahil bagi beberapa perwira Irak yang kehilangan haknya, kata Ahmed S Hashim, profesor yang sedang meneliti hubungan-hubungan itu di Nanyang Technological University di Singapura.

Dengan peluncuran Kampanye Iman sang diktator itu tahun 1994, ajaran Islam yang keras telah diperkenalkan. Kata-kata "Allahu Akbar" tertulis di bendera Irak. Hukuman amputasi ditetapkan dalam kasus pencurian. Sejumlah mantan perwira Baath mengingat teman-teman yang tiba-tiba berhenti minum, mulai berdoa dan menganut bentuk yang sangat konservatif dari ajaran Islam yang dikenal sebagai Salafisme pada tahun-tahun sebelum invasi AS.

Dalam dua tahun terakhir pemerintahan Saddam Hussein, aksi pemenggalan, terutama menyasar para perempuan terduga pekerja seks komersial dan dilaksanakan oleh satuan elite Fedayeen, menewaskan lebih dari 200 orang, lapor kelompok-kelompok hak asasi manusia ketika itu.

Kebrutalan yang dilakukan ISIS sekarang mengingatkan orang pada pertumpahan darah yang dulu dilakukan Fedayeen, kata Hassan. Sejumlah video propaganda dari era Saddam mencakup sejumlah adegan yang menyerupai yang sekarang disiarkan ISIS, memperlihatkan pelatihan ala Fedayeen, berbaris dalam topeng hitam, berlatih seni pemenggalan dan dalam satu contoh memakan anjing yang masih hidup.

Beberapa orang Baath menjadi rekrutan awal kelompok afiliasi Al Qaeda yang didirikan Abu Musab al-Zarqawi, pejuang Palestina-Jordania, yang dianggap sebagai perintis dari ISIS saat ini, kata Hisham al Hashemi, analis tentang Irak yang memberikan nasihat bagi Pemerintah Irak dan punya kerabat yang bertugas di militer Irak pada masa Saddam. Sejumlah orang Irak lainnya menjadi radikal di Camp Bucca, penjara Amerika di Irak selatan dengan ribuan warga biasa ditahan dan bercampur baur dengan para militan.

Zarqawi menjaga jarak dengan para mantan anggota Baath karena ia tidak memercayai pandangan sekuler mereka. Demikian kata Hasyim.

Menurut sejumlah analis dan mantan perwira, baru di bawah pengawasan pemimpin ISIS saat ini, yaitu Abu Bakr al-Baghdadi, perekrutan para mantan perwira Baath menjadi strategi yang disengaja. Baghdadi awalnya ditugaskan untuk membangun kembali organisasi pemberontak yang sangat lemah itu setelah 2010. Ia lalu memulai kampanye agresif untuk merayu para mantan perwira, menarik para laki-laki yang masih menganggur, atau telah bergabung dengan kelompok-kelompok ekstremis lainnya.

Beberapa dari orang-orang itu telah berperang melawan Al Qaeda setelah berubah haluan dan menyesuaikan diri dengan gerakan Kebangkitan yang didukung Amerika tahun 2007. Ketika tentara AS menarik diri dan Pemerintah Irak meninggalkan para pejuang Kebangkitan, ISIS merupakan satu-satunya pilihan yang masih ada bagi mereka yang merasa dikhianati dan ingin mengubah haluan lagi, kata Brian Fishman, yang meneliti kelompok di Irak untuk West Point’s Combating Terrorism Center dan kini bekerja untuk New America Foundation.

Washinton Post melaporkan, upaya Baghdadi itu tidak terlepas dari babak baru penyingkiran orang-orang Baath (de-Baathification) oleh Perdana Menteri Nouri al-Maliki yang diluncurkan setelah pasukan AS hengkang tahun 2011. Maliki memecat para perwira, bahkan yang telah direhabilitasi oleh militer AS.

Di antara mereka adalah Brigjen Hassan Dulaimi, mantan perwira intelijen di militer lama Irak yang direkrut kembali ke dalam tugas oleh tentara AS tahun 2006, sebagai komandan polisi di Ramadi, ibu kota Provinsi Anbar yang sudah lama bergolak. Beberapa bulan setelah kepergian tentara Amerika, dia diberhentikan. Dulaimi kehilangan gaji dan pensiunnya. Bersama dia ada 124 perwira lain yang telah bertugas bersama Amerika.

"Krisis ISIS tidak terjadi secara kebetulan," kata Dulaimi dalam sebuah wawancara dengan Washington Post di Baghdad. "Itu merupakan hasil dari akumulasi masalah yang diciptakan Amerika dan Pemerintah (Irak)."

Ia mencontohkan kasus seorang teman dekat, seorang mantan perwira intelijen di Baghdad yang dipecat tahun 2003 dan berjuang selama bertahun-tahun untuk mencari nafkah. Si teman kini menjabat sebagai wali atau pemimpin ISIS di kota Hit di Anbar, kata Dulaimi. "Terakhir kali saya melihatnya tahun 2009. Dia mengeluh bahwa dirinya sangat miskin. Dia teman lama, jadi saya memberinya uang," kenangnya. "Dia bisa berubah. Jika seseorang memberinya pekerjaan dan gaji, ia tidak akan bergabung dengan ISIS. Ada ratusan, ribuan orang seperti dia," tambahnya. "Orang-orang yang menjadi pemimpin dalam operasi militer ISIS merupakan para perwira terbaik dari bekas tentara Irak, dan itulah sebabnya ISIS mengalahkan kami dalam hal intelijen dan di medan perang."

Pencaplokan wilayah oleh ISIS juga jadi mulus akibat penganiayaan luas pemerintahan Maliki terhadap kaum minoritas Sunni, yang meningkat setelah pasukan AS menarik diri dan membuat banyak warga sunni biasa bersedia untuk menyambut para ekstremis sebagai alternatif bagi pasukan keamanan Irak yang sering kali brutal.

Namun, masuknya para perwira Baath ke dalam jajaran ISIS-lah yang mendorong kemenangan militer, kata Hashem. Tahun 2013, Baghdadi telah dikelilingi para mantan perwira, yang mengawasi ekspansi ISIS di Suriah dan mendorong serangan di Irak.

Beberapa pembantu terdekat Baghdadi, termasuk Abu Muslim al-Turkmani, wakilnya di Irak, dan Abu Ayman al-Irak, salah satu komandan militer pentingnya di Suriah, keduanya mantan perwira Irak, telah dilaporkan tewas. Namun, Dulaimi menduga bahwa banyak orang memalsukan kematian mereka dalam rangka menghindari pendeteksian. Hal itu membuat kepemimpinan ISIS saat ini sulit untuk diamati.

Namun, setiap kekosongan kepemimpinan akan diisi oleh para mantan perwira sehingga akan mempertahankan pengaruh Irak di jantung kelompok itu, bahkan saat jajarannya membengkak dengan datangnya orang-orang asing, kata Hassan.

Khawatir akan diinfiltrasi dan dimata-matai, kepemimpinan ISIS menyekat dirinya dari para pejuang asing dan para pejuang biasa Suriah dan Irak melalui jaringan rumit para perantara yang sering diambil dari badan-badan intelijen Irak yang lama, kata Hassan. "Mereka memperkenalkan mind-set kerahasiaan serta keterampilan Baath," kata dia.

Pria bertopeng yang memerintahkan penahanan Abu Hamza merupakan salah satu anggota kelompok petugas keamanan yang beredar dalam wilayah ISIS. Tugas aggota kelompok itu adalah memantau para anggota lain terkait adanya tanda-tanda perbedaan pendapat, kata orang Suriah itu. "Mereka merupakan mata dan telinga keamanan Daesh, dan mereka sangat berkuasa," katanya, dengan menggunakan singkatan bahasa Arab dari ISIS.

Abu Hamza dibebaskan dari penjara setelah setuju untuk sependapat dengan para komandan lain, katanya. Namun, pengalaman tersebut berkontribusi terhadap kekecewaannya pada kelompok itu. Dia mengatakan, para petempur asing yang bertugas bersamanya merupakan "orang-orang Muslim yang baik". Namun, dia kurang yakin dengan para pemimpin Irak itu. "Mereka berdoa dan mereka berpuasa dan Anda tidak bisa menjadi amir tanpa berdoa, tetapi di dalam saya tidak berpikir mereka begitu percaya hal itu," katanya. "Orang-orang Baath sedang menggunakan Daesh. Mereka tidak peduli dengan Baathisme atau bahkan Saddam. Mereka hanya ingin kekuasaan. Mereka dulu berkuasa dan mereka ingin berkuasa kembali."


Mirror Pimpinan ISIS, Abu Bakr al-Baghdadi.
Ingin menguasai Irak

Apakah para mantan anggota Baath mematuhi ideologi ISIS? Hal itu merupakan perdebatan. Hashim mencurigai banyak dari mereka tidak mematuhi ideologi itu.

"Orang masih bisa berpendapat bahwa itu adalah aliansi taktis," katanya. "Banyak anggota Baath tidak suka ISIS menguasai Irak. Mereka yang ingin menguasai Irak. Banyak dari mereka melihat kaum jihad dengan pola pikir Leninis bahwa orang-orang ISIS merupakan orang-orang idiot yang berguna yang dapat kita gunakan untuk meraih kekuasaan."

Rayburn bertanya apakah sejumlah relawan asing menyadari sejauh mana mereka sedang ditarik ke rawa-rawa Irak. Sejumlah pertempuran sengit yang dikobarkan saat ini di Irak adalah untuk mengendalikan masyarakat dan kawasan yang telah diperebutkan di antara orang-orang Irak selama bertahun-tahun, sebelum kaum ekstremis itu muncul.

"Anda punya para petempur yang berasal dari seluruh dunia untuk berperang dalam pertarungan politik lokal yang jihad global tidak mungkin punya kepentingan."

Para mantan perwira Baath yang bertugas bersama sejumlah orang yang saat ini berjuang dengan ISIS justru yakin yang terjadi adalah sebaliknya. Bukan para anggota Baath yang sedang menggunakan para jihadis agar bisa kembali berkuasa. Para jihadis itulah yang telah mengeksploitasi keputusasaan para perwira yang dibubarkan itu. Demikian menurut mantan seorang jenderal yang dulu memimpin pasukan Irak dalam invasi Irak ke Kuwait tahun 1990 dan saat melawan invasi AS ke Irak tahun 2003. Dia berbicara tanpa mau diungkap jati dirinya karena ia takut untuk keselamatannya. Ia sekarang tinggal di Irbil, ibu kota wilayah Kurdistan di Irak utara.

Mantan jenderal itu mengatakan, para mantan perwira Baath itu bisa dibuat untuk menjauh dari ISIS jika mereka ditawari alternatif dan harapan akan masa depan. "Orang Amerika memikul tanggung jawab terbesar. Ketika mereka membubarkan tentara, apa yang mereka harapkan orang-orang itu bisa lakukan?" tanyanya. "Mereka diabaikan tanpa sesuatu yang harus dilakukan dan hanya ada satu jalan keluar bagi mereka agar meja makannya tetap ada isinya."


AHMAD AL-RUBAYE / AFP Sejumlah personel militer Irak dan milisi Syiah berfoto bersama usai merebut kota Al-Alam yang terletak di sebelah utara kota Tikrit dari tangan ISIS.
Ketika para perwira AS membubarkan para tentara Baath, "mereka tidak men-de-Baathify pikiran orang, mereka hanya menghilangkan pekerjaan mereka," katanya.

Menurut Hassan, ada mantan anggota Partai Baath yang telah bergabung kelompok-kelompok pemberontak lain yang mungkin dapat dibujuk untuk beralih haluan. Ia memberikan contoh tentang Army of the Men of the Naqshbandi Order, yang biasanya disebut dengan singkatannya dalam bahasa Arab, yaitu JRTN. Mereka menyambut ISIS dalam serbuan ke Irak utara pada musim panas lalu, tetapi kelompok tersebut sejak itu telah bubar.

Namun, sebagian besar anggota Partai Baath yang benar-benar bergabung dengan ISIS kini cenderung menjadi radikal, baik di penjara maupun di medan perang, kata Hassan.

Thursday, April 9, 2015

6 Sifat menarik yang dimiliki anak bungsu

Katakepo.blogspot.com - Urutan kelahiran seseorang dalam keluarga ternyata bisa mempengaruhi kepribadiannya. Sama seperti anak yang terlahir sulung, tengah, atau tunggal, anak bungsu juga memiliki kepribadian unik dan sifat-sifat tertentu.

Terkadang sifat tersebut positif, kadang juga tak begitu baik. Namun campuran sifat tersebut membuat kepribadian anak bungsu menjadi berbeda dengan anak sulung, tengah, atau tunggal. Ingin tahu sifat-sifat menarik yang biasa dimiliki anak bungsu? Ini dia daftarnya, seperti dilansir All Womens Talk.


Menyenangkan dan lucu

Anak bungsu biasanya lucu dan memiliki selera humor yang baik. Mereka selalu memiliki sesuatu yang lucu untuk dikatakan dan bisa menyegarkan suasana. Mereka bisa menghibur orang lain dengan humor-humor mereka.

Selain itu, anak bungsu biasanya juga pandai berteman dan mudah disukai oleh orang lain. Kombinasi kedua sifat ini bisa menguntungkan anak bungsu, terutama untuk mendapatkan banyak teman.

Spontan

Anak bungsu juga memiliki sifat yang spontan. Mereka tidak takut mengambil keputusan cepat di saat-saat genting. Spontanitas adalah hal positif yang dimiliki oleh anak bungsu dan bisa bermanfaat untuk banyak hal dalam hidupnya.

Selain itu, sifat spontan ini membuat anak bungsu menjadi teman yang tak membosankan dan seringkali juga tak terduga. Sifat spontan yang dimiliki anak bungsu membuatnya selalu siap untuk berpetualang.

Optimis

Jika Anda adalah anak bungsu, kemungkinan Anda memiliki sifat optimis. Anak bungsu biasanya memiliki sifat optimis yang membuatnya percaya semua hal akan bisa diselesaikan dengan baik. Ini juga membuat anak bungsu tak terlalu lama khawatir dan cemas terhadap sebuah permasalahan.

Tentu saja, anak bungsu juga mengalami masa-masa sulit, namun mereka selalu bisa melihat sisi positif dari masalah dan pintar mencari celah untuk menyelesaikannya. Ini membuat anak bungsu lebih mudah menggapai apa yang mereka inginkan.

Terbuka untuk ide baru

Anak bungsu memiliki pemikiran yang terbuka dan tak takut mencoba hal-hal baru. Bahkan faktanya, anak bungsu seringkali lebih menyukai petualangan dan pengalaman baru yang bisa mereka dapatkan. Ini bisa dilihat dari hal-hal terkecil seperti betapa tertariknya mereka mencoba makanan baru di sebuah restoran dan tidak takut pindah ke kota lain.

Anak bungsu sering melihat pengalaman baru sebagai hal yang menyenangkan dan bisa membuat mereka berkembang. Ini membuat anak bungsu lebih berkemungkinan mandiri dan menikmati hidup mereka.

Terbiasa mendapat apa yang diinginkan

Anak bungsu biasanya dimanja dan selalu mendapatkan apa yang diinginkan. Ini bisa jadi salah untuk beberapa orang, namun kebanyakan memang anak bungsu mendapatkan hal yang mereka inginkan. Ini tak selalu merupakan hal buruk.

Sisi baiknya, sifat ini akan memberikan motivasi pada anak bungsu untuk selalu mengupayakan apa yang dia inginkan. Sama seperti ketika dia ingin mencapai cita-cita, membeli benda yang diinginkan, atau bentuk impian lainnya. Meski begitu, anak bungsu sebaiknya juga melihat realita bahwa terkadang hal-hal yang mereka inginkan sulit didapatkan.

Tak suka mencampuri urusan orang lain

Anak bungsu tahu batasan-batasan dirinya dan menghormati batasan yang dimiliki orang lain. Ini dipelajari anak bungsu karena dia dibesarkan bersama kakak-kakaknya yang sudah lebih besar dan memiliki urusan sendiri. Hasilnya, anak bungsu menjadi tak suka mencampuri urusan orang lain dan biasanya hanya memberikan saran jika mereka dimintai tolong.

Itulah beberapa sifat unik yang dimiliki oleh anak bungsu. Apakah sifat-sifat tersebut sesuai dengan Anda? Atau ada hal yang tak sesuai? Bagi pendapat Anda di kolom komentar.