Sunday, October 6, 2013

Ketika si hidung belang lepas syahwat di tepi rel Jatinegara

Katakepo.blogspot.com - Langit di pinggiran rel Jatinegara mulai temaram. Terlihat sosok wanita berpenampilan seksi yang menarik mata.

Santi (38), wanita yang sehari-hari menjadi pekerja seks komersil (PSK) di dekat Stasiun Kereta Api Jatinegara hingga seberang Rumah Tahanan (Rutan) Cipinang, Jakarta Timur. Santi sudah belasan tahun menjadi penjaja cinta di sana.

Tentu itu bukanlah pilihan hidupnya. Tapi demi menghidupkan dua buah hatinya, Santi yang sudah menjanda harus membanting tulang. Tak ada lagi terbesit malu di dirinya. Baginya, ini semua semata-mata karena urusan perut.

Kepada merdeka.com, Santi berbagi kisah soal karir kelamnya ini. Saking sudah profesionalnya untuk urusan bercinta, Santi bisa melayani hingga empat orang pelanggan dalam semalam.

Dia tak punya kriteria pelanggan yang harus dilayani. Siapa yang punya uang, maka adegan selanjutnya bisa langsung diselesaikan di balik tenda kecil tempat biasanya dia dan tamu-tamunya melepas syahwat.

"Biasanya sopir bajaj, kuli-kuli panggul, kadang juga ada anak baru gede yang pengen tahu rasanya 'gituan'. Kalau yang baru-baru kenal biasanya lebih ngajak di tenda aja," ungkap Santi blak-blakan, Jumat (4/10) lalu.

Tenda itu berdiri tepat di pinggiran rel. Untuk bercinta pun, biasanya hanya memakai tikar dan koran. Tanpa bantal dan kasur yang empuk.

Tak jarang saat dirinya dan pasangan akan melancarkan 'serangan' kereta pun melintas. Tapi dia tak merasa takut, justru menganggap getaran dari kereta sebagai keunikan tersendiri.

"Santai aja udah biasanya," tambahnya.

Sebagai PSK yang sudah lama menyelami dunia kelam ini, Santi ternyata sudah punya pelanggan tetap. Lucunya, kata Santi, si pelanggan sampai rela mengantre jika dia sedang melayani tamu yang lain.

"Pernah ada tamu yang ingin sekali berkencan dengan saya dan rela menunggu lama saat saya lagi kencan dengan tamu lain," cerita Santi.

"Dia katanya hanya pengennya sama saya aja, kalau sama yang lain gak napsu katanya, " pungkas Santi sambil tersenyum genit.

0 comments:

Post a Comment