Showing posts with label kuliner. Show all posts
Showing posts with label kuliner. Show all posts

Sunday, April 13, 2014

Surabi atau Serabi

Katakepo.blogspot.com - BISA jadi sebagian dari kita belum paham tentang surabi. Makanan berbahan dasar tepung beras dicampur tepung terigu dan parutan kelapa muda itu, sebenarnya bukan jenis makanan baru. Ini karena beberapa daerah juga memiliki makanan yang sama.

Surabi sejak lama populer di Bandung, Jawa Barat, tetapi di sejumlah daerah di Jawa Tengah juga ada serabi yang bahan bakunya relatif sama dengan surabi. Bahkan di Sumatera Barat pun ada serabi.

Bahan dasar makanan berbentuk bulat yang dimasak dengan kuali dari tanah itu hampir sama. Rasa dasarnya juga sama, gurih, karena unsur kelapa muda atau santan. Bedanya pada bahan tambahan atau topping dan tingkat ketebalan daging surabi.

Apabila surabi bandung berdaging tebal dengan aneka topping seperti cokelat, stroberi, oncom, jagung, kurma, ayam, sosis dengan rasa manis atau pedas, maka serabi solo biasanya diberi topping cokelat atau nangka dengan daging lebih tipis dan bisa digulung.

Sementara itu, daging serabi padang juga tak tebal dan dimakan dengan kuah santan yang manis. Ada pula serabi betawi yang mirip surabi, tetapi kinca atau kuahnya adalah gula merah cair.

Thursday, November 28, 2013

Segar Pedas Si Pecak Gurame

Katakepo.blogspot.com - TIPS jitu bagi yang mau bertualang di hutan Sangga Buana. Jangan lupa bawa persediaan makanan dan minuman yang mencukupi. Namun, jika tak cukup waktu untuk menyiapkannya, tak perlu kawatir. Suasana Betawi memang cukup kental terasa di kawasan Karang Tengah, Jakarta Selatan, tempat Sangga Buana berada, sampai Cinere, Depok. Tidak hanya menawarkan suasana hutan kampung, tetapi juga kekayaan kulinernya.

Di sepanjang Jalan Karang Tengah Raya cukup mudah menemukan tempat makan yang menyuguhkan masakan Betawi. Salah satunya adalah Dapur Betawi. Rumah makan ini sudah cukup dikenal dan menjadi incaran pencinta menu Nusantara. Masakan yang ditawarkan, antara lain, gabus pucung, pecak gurame, sayur besan, dan sayur asem betawi.

Dapur Betawi di kawasan ini memiliki dua cabang, yakni di Karang Tengah, tepatnya di pojok jalan pertigaan ke arah Villa Cinere Mas, dan di Jalan Cabe V.

Gabus pucung mirip rawon. Potongan kepala, tubuh, dan ekor ikan gabus disajikan utuh dalam kuah berwarna hitam. Disajikan dengan irisan daun bawang segar, aromanya sungguh menggoda. Saat dicicipi, kuahnya yang kental oleh banyak racikan bumbu terasa segar. Tidak ada bau amis terbit saat menikmati lunaknya daging predator sungai itu.

Rasa yang lebih mengejutkan dihadirkan si pecak gurame. Masakan ini berupa gurame goreng kering yang dihidangkan bersama kuah berwarna merah jingga. Pedas? Pasti. Namun, beberapa siung akar kunci membuat kuah itu terasa begitu segar. Rasa pedas berpadu dengan rasa asam, legit kunci, dan gurih gurame yang digoreng sungguh luar biasa. Menyantapnya tak akan cukup hanya dengan seporsi nasi.

Sayur besan yang menyertai tak kalah lezat. Kuah menu ini mirip lontong sayur, tetapi tanpa lontong ataupun ketupat. Isi sayur ini adalah terubuk, kentang, soun, petai, dan ebi. Terubuk atau telur tebu sejenis sayur-sayuran mirip tebu yang sudah langka. Disebut sayur besan karena biasanya memang terhidang saat acara kawinan menjamu keluarga mantu. Karena untuk acara istimewa, kualitas rasa dan bahan pasti selalu dijaga. Betawi memang kagak ade matinye.

Saturday, November 9, 2013

Nikmatnya Sate Ceker di Tepi Pantai Bengkulu

Katakepo.blogspot.com - BENGKULU,Sore itu, semburat jingga mentari berpendar dari balik awan ufuk barat menciptakan pemandangan sempurna. Waktu beranjak menuju malam. Puluhan pemuda mengambil posisi dengan bidikan kamera ke arah peraduan matahari di tepian obyek wisata pantai panjang. Puluhan anak-anak berlarian menyibak sapuan ombak yang pecah di bibir pantai. Sepoi angin pantai datang bergantian menyapu wajah dan rambut pengunjung Pantai Jakat, Kota Bengkulu.

Pantai Jakat merupakan salah satu obyek wisata pantai yang berada pada barisan obyek wisata pasir putih pantai panjang. Pantai Jakat merupakan salah satu obyek andalan Provinsi Bengkulu selain bunga Rafflesia dan beberapa obyek wisata lainnya.

Di sepanjang jalan obyek wisata Pantai Jakat terdapat puluhan pedagang kaki lima berdiri di atas trotoar dengan tenda-tenda berwarna beragam. Tenda-tenda itu menawarkan beragam kuliner jajanan khas pesisir, ada bakar ikan, kelapa muda, bakar jagung, dan sate ceker atau kaki ayam potong.

Ketika mengunjungi kawasan ini mata akan terpuaskan dengan suguhan kecantikan laut yang membiru serta gulungan ombak menuju pantai. Di barisan tenda-tenda makanan tampak puluhan pengunjung duduk sambil bercengkerama diselingi dengan mencicipi menu khas kawasan itu.

Sate ceker, di kawasan ini cukup populer dan diminati pengunjung. Penjual sate ceker tidak hanya ada di satu tenda tetapi tenda-tenda yang lain juga menjual menu yang sama. "Sate ceker merupakan kaki ayam kampung yang dimasak dengan cara dipanggang hingga matang. Selanjutnya dilumuri kuah santan kental, kunyit, cabai dan beberapa bumbu lain sehingga akan terasa nikmat dan memanjakan lidah," kata Viola, salah seorang penjual sate ceker di kawasan tersebut, Kamis (31/10/2013).

Sate ceker layaknya seperti sate yang lain menggunakan tusuk dari bambu, dan dilumuri dengan kuah santan dicampur kunyit. Kenikmatan semakin terasa di lidah ketika komposisi kunyit dan bumbu rahasia lainnya diaduk menjadi satu dalam piring yang memang disediakan oleh penjual.

Penikmat sate ceker, Dani (24), kepada Kompas.com mengatakan akan terasa kurang rasanya bila berkunjung ke kawasan tersebut tanpa mandi air laut dan makan sate ceker. "Sate ceker ini sangat ngangenin, makanya saya dan keluarga kalau lagi suntuk refreshing ke pantai pasti makannya sate ceker. Sambil melepas mata ke arah pantai, sungguh pengalaman luar biasa," kata Dani.

Meski hari semakin gelap, jumlah pengunjung bukan berkurang tetapi malah terus bertambah. Jejeran kendaraan motor dan mobil tampak tersusun panjang di tepi jalan di dekat tenda-tenda yang menawarkan menu sate ceker.

Viola mengaku dalam satu hari tidak kurang dari Rp 1,5 juta keuntungan yang mampu diraup apalagi menjelang hari libur terutama Sabtu dan Minggu. "Pada saat weekend pengunjung makin banyak dan dari berbagai kalangan, mulai dari remaja hingga kaum tua begitu juga dengan tingkat profesi mulai dari swasta sampai dengan pejabat," kata Viola.

Ketika haus menerpa, ada banyak minuman menjanjikan penghilang dahaga tersedia, kelapa muda, es buah, hingga minuman kaleng dingin sudah tersedia. "Jika Anda merasa kurang puas dengan pelayanan kami mohon berikan kritik tapi bila Anda puas tolong sampaikan pada teman dan rekan Anda ya mas," kata Viola ketika melepas pengunjung yang hendak pulang usai menikmati sate ceker.

Tuesday, November 5, 2013

Rahasia Memasak Gorengan agar Harum

Katakepo.blogspot.com - Penduduk Indonesia dikenal menggemari makanan yang digoreng. Bahkan gorengan merupakan camilan ‘wajib’ karyawan kantor saat waktu menjelang senja.
Maraknya program televisi yang mengungkapkan betapa buruknya cara memasak para penjual gorengan gerobak, demi citarasa yang garing, mereka tega memasukkan plastik ke dalam bahan dasar masakan.
Maka dari itu, jika Anda sangat menyukai gorengan, disarankan untuk memasak sendiri di rumah. Caranya tidak sulit kok, hanya memerlukan tepung, minyak goreng, tempe, pisang, tahu dan sebagainya.
Nah yang menarik, ada ‘rahasia’ memasak gorengan yang Anda perlu tahu. Karena berpengaruh pada aroma hasil gorengan menjadi lebih harum dan menggugah selera. Banyak orang yang bisa membuat gorengan enak. Tapi belum banyak orang yang mengetahui kalau aroma bawang putih bisa menambah gurih rasa gorengan!
Untuk membuat hasil gorengan yang harum, Anda bisa memasukkan beberapa siung bawang putih yang sudah dimemarkan ke dalam minyak goreng saat membuat gorengan. Atau bisa juga menggoreng makanan dengan minyak goreng bekas menggoreng bawang putih.
Sumber :
Sajian Sedap

Monday, October 28, 2013

Nasi Goreng Jancuk Kembali Menuai Prestasi

Katakepo.blogspot.com - SURABAYA,Surabaya Plaza Hotel (SPH) kembali memenangkan penghargaan. Kali ini penghargaan tersebut datang dari ajang “Surabaya Sparkling Tourism Fiesta 2013” yang digelar oleh Program Studi International Hospitality and Tourism Business (IHBT) Universitas Ciputra Surabaya.

Sejumlah penghargaan dengan beragam kategori dianugerahkan kepada beberapa hotel berbintang di Surabaya pada puncak perayaan yang diadakan di Tunjungan Plaza II, Minggu (27/10/2013). Dalam kesempatan itu, Surabaya Plaza Hotel menerima penghargaan sebagai The Most Innovative Hotel Category Food and Beverage.

Sebagai salah satu hotel berbintang empat di Surabaya, SPH terus berupaya mengembangkan kualitas pelayanan dan produknya. Terutama dalam hal kuliner, hotel yang terletak di jantung kota Surabaya ini tak hentinya melakukan gebrakan dan inovasi baru yang menarik minat konsumen.

Hal ini terbukti dengan kesuksesan SPH dalam memperkenalkan Nasi Goreng Jancuk sebagai kuliner khas Surabaya yang digemari oleh masyarakat lokal, maupun turis dari dalam dan luar negeri. Sejak pertama kali diluncurkan pada tahun 2009, produk dengan keunggulan porsi besar dan rasa pedas ini tetap menjadi idola konsumen bahkan menjadi pelopor makanan pedas di Surabaya.

Mie jemblung di Surabaya Plaza Hotel.
Selain terkenal dengan Nasi Goreng Jancuk, SPH juga dikenal dengan Mie Jemblung. Mie Jemblung yang tidak pedas ini merupakan mie goreng sehat karena tidak mengandung pengawet dan pewarna.

Mie Jemblung disajikan dalam ukuran besar dan diciptakan dengan cita rasa manis. Mie Jemblung sangat cocok untuk dijadikan pendamping rasa pedas Nasi Goreng Jancuk.

Selain itu SPH juga memiliki “Salon” yaitu sate lontong. Uniknya “Salon” dikemas dalam satu tusuk sate yang berukuran 30 cm dan menggunakan daging sapi kualitas unggulan. Ada juga Sesal Salmon (Semanggi-Salak Salmon), kombinasi antara western food dan Indonesian food.

ARSIP SURABAYA PLAZA HOTEL Surabaya Plaza Hotel menerima penghargaan sebagai The Most Innovative Hotel Category Food and Beverage di Tunjungan Plaza II, Minggu (27/10/2013).
“Kami mengucapkan terima kasih kepada seluruh masyarakat, khususnya masyarakat Surabaya. Penghargaan ini akan menjadi cambuk bagi kami untuk terus berkreasi dan berinovasi. Kami akan tetap konsisten untuk terus mengembangkan kuliner tradisional agar semakin diminati masyarakat,” ujar Yusak Anshori, General Manager SPH yang sekaligus menjabat sebagai Ketua Dewan Pariwisata Jatim ini. (*)