Showing posts with label travel. Show all posts
Showing posts with label travel. Show all posts

Sunday, April 13, 2014

Halmahera Barat, Surga yang Tersembunyi...

Katakepo.blogspot.com - KABUPATEN Halmahera Barat di Provinsi Maluku Utara terkenal dengan dengan kekayaan rempah-rempahnya yang melimpah dan kekayaan budaya maupun alamnya yang memesona para wisatawan dalam dan luar negeri.

Halmahera Barat memiliki banyak teluk yang dikelilingi dengan pemandangan yang luar biasa, alamnya yang masih asri dan memiliki daya tarik tinggi untuk dikunjungi. Salah satu teluk yang dikenal di sana adalah Teluk Jailolo. Jailolo merupakan ibu kota Halmahera Barat juga sebagai pusat pemerintahan daerah. Jailolo memiliki keunggulan yang berupa keindahan laut dan alam pegunungannya.

Jailolo sering ditulis ‘Gilolo’ dalam literatur Barat dan merupakan salah satu kerajaan di Maluku. Istilah ‘Gilolo’ sebagai suatu suku bangsa merujuk pada sebuah kerajaan tua di Pulau Halmahera Indonesia. Hingga saat ini tak ada satu tempat pun di dunia yang dahulu disebut Gilolo selain Pulau Halmahera di Indonesia.


Penyebutan Gilolo terkait sumber sejarah dalam sebuah buku berjudul “A New Voyage Round The World” (1697) yang ditulis William Dampier di mana memuat gambar seseorang dengan tubuh dipenuhi tato dan merupakan penduduk asli dari Jailolo. Dampier merupakan seorang pelaut Inggris yang mengunjungi Laut Selatan dan Hindia Timur untuk tugas mengelilingi bumi dan mencari daerah baru.

William Dampier pulang ke Inggris dengan membawa serta Pangeran Giolo (Painted Prince; Giolo; Jeol) yang bertato sekujur tubuhnya ke London. Dampier membawanya ke Eropa karena tertarik gambar di tubuhnya. Pangeran ini dijadikan budaknya hingga ia meninggal di Oxford karena penyakit cacar.

Pangeran Giolo kemudian dikenal sebagai ‘Painted Prince’ atau penduduk asli dari Kepulauan Rempah-Rempah yang ditato tubuhnya. Ia memiliki tato di seluruh tubuhnya yang menarik perhatian penduduk London namun bahasanya tidak mereka pahami. Pangeran Gilolo ini kemudian menghidupkan kembali seni tato di Inggris, bahkan sekarang menjadi ikon penggemar tato di dunia. Pangeran Giolo tersebut diyakini berasal dari pulau rempah-rampah di Hindia Timur atau Nusantara bagian timur, yaitu  Halmahera (Maluccas).

Adapun beberapa keunikan alam dan budaya Jailolo adalah sebagai berikut.

1. Legu lalai, merupakan tarian khas Halmahera yang biasa diperagakan untuk acara acara khusus seperti menyambut tamu kesultanan atau rasa syukur panen raya. Tarian legu salai ditampilkan oleh sekelompok penari yang melambangkan sosok pekerja dan sosok putri.

Para penari pria menari dengan menggunakan payung yang menyimbolkan melindungi. Tarian ini juga menggambarkan kasih sayang antar sesama manusia.

2. Soya soya adalah tarian perang dari Kayoa yang dimainkan oleh laki laki. Menceritakan peristiwa yang terjadi pada 1570, saat itu Sultan Baabullah memerintahkan Kapita Kayoa dan pasukannya untuk merebut jenazah Sultan Khairun yang dibunuh oleh Antonio Premental di Benteng Kastela. Mereka berhasil merebut jenazah Sultan Khairun dan mengepung Portugis selama 4 tahun hingga mengusirnya dari tanah Maluku.

3. Jaru merupakan salah satu bentuk kesenian masyarakat Tobaru yang konon digunakan sebagai media komunikasi penyalur inspirasi, keluhan ataupun sindiran terhadap pemerintah yang berkuasa juga digunakan dalam upacara perkawinan yang berupa pesan dan nasihat untuk mempelai.

4. Cakalele adalah tarian khas Maluku Utara ini diadopsi dari gerakan perang yang menggunakan senjata seperti parang, tombak dan salawaku. Pada zamannya Suku Tobaru merupakan salah satu pasukan elit kesultanan. Sehingga mereka memiliki variasi gerak cakalele yang beragam. Setiap cakalele memiliki keunikan masing-masing. Pada cakalele penghormatan, pedang dan tombak selalu mengarah ke bawah.

5. Sidangoli memiliki pesona alam yang sangat indah. Anda bisa menikmati pemandangan puluhan pulau-pulau kecil yang banyak ditumbuhi bakau. Selat yang memisahkan pulau-pulau mangrove ini dihuni terumbu karang yang cantik dan dapat dilihat jelas di permukaan.

Selain perairannya yang memesona, dengan menyusuri pedalaman Sidangoli selama 2 jam akan membawa Anda ke kerajaan burung bidadari yang merupakan burung endemik Kepulauan Maluku dan hanya terdapat di sini.

6. Loloda merupakan kepulauan di ujung utara Halmahera yang terdiri atas ratusan pulau-pulau kecil dengan tebingnya yang indah. Kejernihan lautnya menyimpan pesona misteri yang menanti para penyelam untuk menyusuri lebih dalam dan melihat keindahan lain di dalamnya. Pagi hari sekumpulan lumba-lumba berenang memamerkan atraksi cantiknya yang menggemaskan.

7. Air terjun Kahatola, sebuah air terjun yang bermuara di sebuah tebing dan airnya langsung jatuh ke laut. Keindahan alam di Jailolo, Halmahera Barat yang indah sulit ditemukan di mana pun.

Hotel Neo Segera Diluncurkan di Kupang

Katakepo.blogspot.com - Sebuah hotel berbintang tiga akan diluncurkan dalam waktu dekat di Kupang, Nusa Tenggara Timur. Jaringan hotel Archipelago International akan meluncurkan hotel kedua mereka di Kupang dengan memperkenalkan bran Neo di pusat kota.

Hotel terbaru NEO Eltari-Kupang ini akan berlokasi di jantung kota Kupang. Sasarannya adalah kaum muda dan wisatawan yang memikirkan budget. Hotel ini memiliki 137 kamar terbagi dalam tiga kategori.

“Pulau Timor merupakan destinasi wisata yang masih belum tersentuh bagi banyak wisatawan.  Namun, dalam beberapa tahun terakhir ini mulai banyak wisatawan yang beralih bertualang dari tempat yang biasa untuk menjelajahi salah satu sudut indah di Indonesia ini," ungkap Wakil Presiden Sales & Marketing Archipelago International Norbert Vas, seperti termuat dalam keterangan tertulis yang diterima Kompas Travel, Sabtu (12/4/2014).

Fasilitas hotel antara lain restoran dan bar, coffee shop, kolam renang serta spa dan pusat kebugaran yang dapat dipergunakan tamu. Wisatawan bisnis dapat menggunakan empat ruang pertemuan, koneksi akses internet gratis serta halaman parkir yang tidak jauh dari lobi.

Hotel Neo Eltari-Kupang, yang terbaru ini akan bergabung dengan bran Aston dari Archipelago yang sudah terlebih dahulu berada di Nusa Tenggara Timur. Hotel Neo Eltari-Kupang rencananya akan diluncurkan pada awal tahun 2015 yang selanjutnya akan diikuti oleh favehotel yang rencananya juga akan berlokasi di Kupang.

Hotel Neo Eltari-Kupang berlokasi dekat dengan bandara bersejarah, El Tari. Selama perang Dunia ke II, Kupang (dahulu dikenal dengan Koepang), merupakan penghubung untuk pengisian bahan bakar serta pendaratan bagi penerbangan jarak jauh dari Eropa ke Australia. Kupang merupakan ibukota Provinsi Nusa Tenggara Timur, yang terletak di bagian barat daya Pulau Timor.

Hotel Neo adalah hotel dengan layanan terpilih dan merupakan hotel 100 persen bebas asap rokok. Hotel ini menawarkan kamar dengan sarana kelas atas seperti mini bar, mesin pembuat kopi, cermin rias, pengering rambut serta tempat tidur dengan kualitas terbaik dan seprai katun yang lembut.

Pengalaman Wisata 'Nyeleneh' ala Bangkok

Katakepo.blogspot.com - BANGKOK, Ada banyak cara yang bisa dilakukan untuk menikmati Kota Bangkok, Thailand. Seperti kota-kota wisata lainnya, Bangkok menawarkan ragam pilihan. Misalnya, belanja suvenir, 'icip-icip' kuliner, jalan-jalan di kuil, wisata alam, pesta di klub malam hingga menonton atraksi 'nyeleneh'.

Kompas.com yang tengah berada di Bangkok, pekan terakhir di bulan Maret 2014, tepatnya di kawasan Patpong, salah satu pasar malam terkenal di kota itu mendapat kesempatan menyaksikan atraksi 'nyeleneh' tersebut. Berawal dari jalan-jalan di sepanjang jalanan pasar malam hampir mirip dengan Malioboro, Yogyakarta, kami dihampiri seorang pria paruh baya.

Dengan bahasa Inggris terbata-bata, ia menyodorkan sehelai kertas laminasi bertulis 'Ping Pong Show', 'Tiger Show', 'Pussy Show', dan show lain berikut dengan harga masing-masing jenis pertunjukan. "Only 300 Baht, including beer, come on," ujar dia tanpa kehilangan logat Thailand-nya.

Berbekal rasa penasaran, dituntunlah kami ke lantai dua tertutup, di antara kios pedagang. Ruangan minim cahaya memiliki luas sekitar 20 meter persegi berbentuk segi empat. Dua sisi ruangan diisi deretan sofa yang menempel tembok dengan meja bulat di depannya. Satu sisi lain terdapat meja bar. Banyak perempuan berbusana minim berkerumun di sana. Adapun, sisi satu lainnya diisi dance floor setinggi satu meter.

Namun, rupanya pusat pertunjukan bukanlah di dance floor itu, melainkan di dance floor lain seluas sekitar 8x8 meter dengan tinggi sama yang berada di tengah-tengah ruangan. Jarak antara sofa dengan panggung utama, hanya sekitar dua meter dibatasi keramik ruangan. Di panggung utama, terdapat empat tiang besi dengan empat penari seksi berpakaian minim. Sementara, di panggung sebelahnya terdapat dua tiang besi dengan tiga penari.

Dari pemandu wisata setempat, diketahui bahwa panggung utama itu diisi sepenuhnya oleh perempuan. Namun, tidak di panggung sebelah, di mana penarinya adalah 'lady boy'. "Ini Thailand, ada beberapa yang tidak 100 persen wanita," ujar sang pemandu wisata.

Diiringi dentuman musik genre R'n'B, atraksi di panggung utama dimulai. Seorang wanita melontarkan bola pingpong dari area sekitar kemaluan ke arah pengunjung yang sebelumnya masing-masing sudah diberikan bed pingpong. Bola-bola itu pun bebas dipukul ke arah mana saja. Satu, dua, tiga, empat, lima, enam, bahkan hingga tujuh buah bola pingpong dilontarkan perempuan tersebut ke arah penonton. Tepuk tangan dan sambutan panjang mengiringi atraksi yang benar-benar tak biasa tersebut.

Pertunjukan tak berhenti hingga di situ. Ada banyak lagi atraksi 'nyeleneh' yang tampil di panggung utama, misalnya menuliskan nama pengunjung, meniup lilin, meniup peluit, menembak balon, membuka tutup botol serta masih banyak atraksi lainnya. "Keterampilan mereka sangat menakjubkan," ujar salah seorang turis pria asal Belanda yang kebetulan duduk di samping kami.

Wisata Legal

Entah sejak kapan pertunjukan semacam itu menghiasi sela-sela pasar malam di Patpong. Tapi, dari pemandu wisata, pertunjukan itu sudah ada sejak 20 tahun lalu, seiring jumlah turisme yang meningkat dari tahun ke tahun. Apa pun dilakukan pengusaha wisata 'esek-esek' agar bisa bertahan dalam waktu lama. "Wisata ini legal di Bangkok, dengan bayar sejumlah uang kepada polisi setempat," ujar sang pemandu wisata.

Alasan Ekonomi

Kompas.com sempat sedikit berbincang dengan seorang penari seksi di sana. Dengan dibantu penerjemah, wanita 22 tahun itu mengaku tidak hanya menawarkan liukan tubuh di panggung. Ia meminta sekitar 1.500 hingga 2.000 baht untuk pengunjung yang bersedia membawanya bermalam. Ia harus menyetor 500 baht kepada mucikari di sana.

Wanita yang menggeluti dunia malam Kota Bangkok sejak umur 20 itu mengaku lahir di provinsi lain Thailand. Ia memutuskan bekerja di atraksi ini demi memenuhi kebutuhannya sehari-hari. "Saya sisihkan seberapa tiap bulannya untuk keluarga di rumah," ujarnya.

Soal berapa uang yang diberikannya, wanita itu menolak menjawab. Menurutnya, terlalu sensitif menjawab sejumlah pertanyaan itu. Pertunjukan semacam itu merupakan salah satu dari banyak wisata yang ditawarkan oleh Bangkok. Sama seperti kota-kota tujuan para pelancong lainnya, daya tarik tidak hanya ada pada wisata 'terang' semacam berbelanja, wisata alam dan lainnya. Melainkan juga ada pada wisata 'remang' semacam itu.

Thursday, February 13, 2014

Morotai Jadikan Pariwisata Sektor Unggulan

Katakepo.blogspot.com - TERNATE, Dinas Pariwisata dan Budaya (Disparbud) Kabupaten Pulau Morotai, Maluku Utara (Malut), akan intensif mempromosikan obyek wisata andalannya guna menarik kunjungan wisatawan ke daerah itu.

Kepala Seksi (Kasi) Promosi dan Kerjasama Disparbud Kabupaten Pulau Morotai, Arafik A Rahman di Ternate, Kamis (13/2/2014), mengatakan pihaknya telah melakukan langkah-langkah pengembangan potensi pariwisata baik fisik maupun nonfisik di sejumlah obyek wisata Pulau Morotai.

Dia mengatakan langkah tersebut dilakukan pasca perhelatan Sail Morotai 2012 lalu, dengan melakukan tahapan pembebasan lahan di Pulau Dodola, Pulau Zum-sum, wisata Air Kaca dan sejumlah tempat wisata lainnya.

Meski telah dibebaskan, lanjut Arafik, terdapat beberapa masalah yang kini masih dihadapi pihaknya, salah satunya adalah masalah klaim oleh beberapa pihak yang mengaku memiliki lahan di tempat wisata tersebut.

"Untuk persoalan lahan, sementara ini kami masih berkonsultasi dengan pimpinan tertinggi di daerah yaitu bupati, untuk menyelesaikan sengketa tersebut. Hanya saja masih ada hal penting lainnya yang harus diselesaikan agar ada penyelesaiaan sengketa itu," katanya.


Kapal bersandar di Pulau Dodola, Morotai, Maluku Utara, Jumat (14/9/2012). Pulau Dodola merupakan salah satu objek wisata di Morotai yang sedang dikembangkan oleh pemerintah daerah.
Langkah lain yang kini dilakukan Disparbud Morotai adalah melakukan koordinasi dengan Dinas Pariwisata Provinsi Malut, berkaitan dengan sejumlah pembangunan fisik serta fasilitas yang dibangun pada pelaksanaan Sail Morotai agar bisa dimanfaatkan.

"Jika ada yang mengatakan Disparbud tidak merawat obyek-obyek pariwisata dan membiarkan begitu saja, itu tidak benar," katanya.

Menurut Arafik, Disparbud Morotai bertugas membersihkan dan merawat obyek wisata itu serta menjaga aset. "Kami juga akan tegas apabila petugas tidak menjaga dan merawat obyek-obyek pariwisata atau memonitor ke lokasi," katanya.

Di Pulau Dodola misalnya, ada tiga orang petugas yang ditempatkan di sana untuk menjaga dan merawat obyek wisata panorama pantai di daerah itu.

Arafik mengatakan, pihaknya telah menggagas pariwisata sebagai sektor unggulan Pulau Morotai. Untuk itu, sangat dibutuhkan kerjasama beberapa instansi terkait dan masyarakat untuk menciptakan bagaimana Morotai yang kondusif, agar investor dapat menanamkan modalnya.

"Pimpinan Disparbud juga mendesain format untuk menjembatani koordinasi dengan pemerintah desa yang beberapa bulan lagi akan mendapat bantuan dana per desa sebesar Rp1 miliar itu," katanya.

Dia berharap, pemerintah desa juga bisa bersama-sama dengan Disparbud untuk mengembangkan aset wisata yang ada di Pulau itu, termasuk aset yang ada di desa masing-masing.

Patung berupa empat tentara Indonesia dalam keadaan berperang dan satu wanita selaku wartawan atau yang disebut juga patung trikora sudah siap untuk diresmikan oleh presiden pada acara puncak sail Morotai , Morotai, Maluku Utara, Jumat (14/9/2012). Sebelumnya patung tersebut mengalami patah pada bagian genggaman tangan yang memegang tiang bendera sudah diperbaiki dan siap untuk diresmikan.
Arafik menjelaskan, pihaknya mempunyai semangat tinggi untuk mengembangkan potensi pariwisata, di mana telah dilakukan beberapa program nonfisik, diantaranya gerakan cinta wisata, promosi lokal di Morotai Utara.

"Tentunya ini merupakan bagian dari bagaimana membangun pemahaman masyarakat agar mereka merasa memiliki kekayaan di Morotai, sehingga terwujud masyarakat yang sejahtera. Kami tetap berkomitmen untuk mengembangkan pariwisata menjadi industri besar," tambah Arafik.

Friday, January 17, 2014

Saatnya Mempromosikan Pariwisata Bengkulu

Katakepo.blogspot.com - BENGKULU, Pemerintah Provinsi Bengkulu membenahi sejumlah obyek wisata alam dan sejarah menjelang peringatan Hari Pers Nasional yang akan berlangsung di Bengkulu pada 1 hingga 10 Februari 2014.

"Peringatan Hari Pers Nasional akan dihadiri ratusan wartawan, ini kesempatan untuk mengekspos Bengkulu, termasuk sektor pariwisata," kata Kepala Dinas Pariwisata Provinsi Bengkulu, Hasanudin di Bengkulu, Jumat (17/1/2014).

Menurut Hasanudin selain dihadiri wartawan dalam negeri, perhelatan akbar yang rencananya akan dihadiri Presiden Susilo Bambang Yudhoyono tersebut juga akan dihadiri wartawan dari negara-negara ASEAN.

Bahkan Menteri Penerangan Malaysia bersama 50 wartawan Malaysia juga dijadwalkan hadir pada peringatan Hari Pers Nasional (HPN) 2014.

"Sejumlah obyek wisata yang mulai dibenahi mulai dari wisata alam seperti pantai dan wisata sejarah seperti Benteng Marlborough dan Rumah Bung Karno," katanya.


Suasana rumah pengasingan Bung Karno di Kelurahan Anggut, Kecamatan Ratu Samban, Kota Bengkulu, Provinsi Bengkulu, beberapa waktu lalu. Rumah ini pernah dihuni Bung Karno tahun 1938-1942. Di rumah inilah, sang roklamator untuk pertama kali bertemu dengan Fatmawati.
Pembenahan kawasan wisata Pantai Panjang yang merupakan obyek wisata alam andalan sudah dilakukan dengan membagi tugas wilayah pembersihan kepada dinas dan instansi pemerintah.

Masing-masing satuan kerja perangkat daerah (SKPD) diberi tugas dan wewenang untuk membersihkan kawasan tertentu di wilayah pantai.

Penataan pedagang di kawasan wisata Tapak Paderi juga sudah dilakukan pemerintah daerah, termasuk membersihkan kawasan pantai dari sampah seperti di Pantai Pondokbesi. "Perbaikan Rumah Bung Karno juga sudah tuntas, demikian juga penataan taman di Benteng Marlborough," ujarnya.

Puncak peringatan HPN 2014 direncanakan digelar di halaman dalam Benteng Marlborough pada 9 Februari 2014.

Kepala Badan Pelestari Cagar Budaya (BPCB) Jambi, Winston Mambo mengatakan pihaknya mendukung rencana pemerintah menjadikan benteng sebagai lokasi puncak peringatan HPN 2014.

Rafflesia arnoldii mekar di hutan Cagar Alam Taba Penanjung, Kabupaten Bengkulu Tengah, Bengkulu, Rabu (15/5/2013). Setiap kali ada bunga raflesia mekar di hutan yang dibelah Jalan Raya Bengkulu-Kepahiang itu selalu menarik perhatian wisatawan dan warga.
"Ini membuktikan bahwa cagar budaya dapat dimanfaatkan untuk kegiatan daerah, termasuk HPN yang menjadi agenda nasional," katanya.

Hanya saja, menurut Winston, perlu perlakuan khusus seperti pemasangan spanduk dan perangkat pendukung lainnya agar tidak bersentuhan langsung dengan bangunan benteng.

Selain itu, perlu penataan ulang meriam-meriam yang masih ada di halaman dalam benteng. "Juga beberapa ruangan yang berisi gambar-gambar yang perlu dibenahi sehingga layak tampil," ujarnya.

Sepenggal Senja di Annecy

Katakepo.blogspot.com - KAMI hampir tiba di Annecy, Perancis, ketika mentari jingga mulai beranjak ke balik peraduannya. Bus yang membawa kami melewati rumah-rumah berdinding batu atau kayu serta deretan pohon-pohon besar yang mengelilingi Danau Annecy. Air biru kehijauan kemilau tertimpa sinar matahari.

Hampir satu jam kami harus mengelilingi sepenggal lingkar danau sebelum tiba di Restoran Petit Paradis. Kami harus blusukan dulu melewati jalan setapak berkelok dengan tanaman di kanan kiri, sayang tidak terlalu jelas terlihat karena gelap sudah benar-benar turun. Setelah 300 meter berjalan kami tiba di restoran yang terletak persis di tepi danau itu.

Meski gelap, air danau masih tampak biru dengan panorama siluet pegunungan Alpen di belakangnya. Pendar cahaya kuning yang berasal dari lampu taman di dekat tenda-tenda menambah suasana romantis. ”Surga” kecil yang sempurna untuk melepas lelah setelah siang hari sebelumnya menumpang helikopter dan gondola ski agar bisa turun dari Semnoz, puncak gunung di Haute Savoie yang berketinggian 1.699 meter di atas permukaan laut.

Sayur-sayuran segar dingin menyambut kami, seperti tomat, daun seledri, kentang, wortel, peterseli, bunga kol yang ditempatkan dalam sebuah keranjang, ditambah telur ayam rebus dan roti baget yang dicocol dengan mayones keju. Kami memilih teman minum berupa teh hangat. Menu berikutnya, semacam risoles yang dilanjutkan hidangan utama berupa ikan danau dan bebek panggang dengan baluran bumbu sederhana.

Tempat pilihan kami adalah meja di teras restoran sehingga menghadap langsung ke danau. Sebuah dermaga yang letaknya tidak jauh dari teras juga bisa dimanfaatkan untuk acara makan momen istimewa. Jika tidak terlalu suka berangin-angin, bisa memilih tempat di dalam ruangan dengan nuansa tradisional pedesaan di Perancis. Para tamu mengelilingi meja masing-masing dan mengobrol santai sambil menyesap anggur. Pria pemilik restoran sempat mendatangi meja kami dan menghibur dengan bernyanyi diiringi petikan gitar yang ia mainkan sendiri. Suasana musim panas di sini tidak jauh beda dengan musim kemarau di Tanah Air.

Marina dari Amaury Sport Organisation yang mendampingi rombongan kami mengatakan, Danau Annecy adalah salah satu tempat pariwisata luar ruang yang terkemuka di Perancis. Orang memanfaatkannya untuk ski air, dayung, memancing, berlayar, hingga berenang. Ya, berenang karena danau ini terkenal terbersih di seluruh Eropa! Airnya berasal dari mata air, sungai, dan hujan. Warga setempat meminumnya langsung setelah diproses. Perancis memberlakukan aturan lingkungan yang ketat sejak tahun 1960 yang membuat danau ini ditetapkan sebagai warisan dunia oleh UNESCO.

Tempat terbaik untuk memandang danau ini adalah Le Paquier atau Champ de Mars. Lapangan seluas 7,5 hektar ini dibatasi oleh pohon-pohon yang kanopinya menaungi kursi-kursi dan kawasan yang dapat dimanfaatkan untuk berjalan kaki atau lari-lari. Lapangan berumput tampak dipenuhi orang yang duduk lesehan sambil mengobrol atau menemani anak-anak mereka bermain dan berlarian bebas sambil memandang danau dengan latar belakang pegunungan.

Tour de France

Annecy adalah titik persinggahan kami dalam rangkaian perjalanan mengikuti tiga etape terakhir Tour de France bersama rombongan Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, Pemerintah Provinsi Sumatera Barat, Pemerintah Kabupaten Solok Selatan, Dharmasraya, Padang Pariaman, dan Kota Padang Panjang, serta beberapa pihak lainnya dalam rangka peningkatan Tour de Singkarak. Annecy lebih ke dekat ke Jenewa, Swiss (35 kilometer), ketimbang dari Paris yang terpisah 545 kilometer. Kota yang berada di utara Danau Annecy ini adalah ibu kota dari Haute Savoie di tenggara Perancis.

Kota tua yang memadukan daya tarik sejarah, panorama, gastronomi, tradisi, dan aktivitas ini dibelah oleh Sungai Thiou yang kemudian membentuk kanal-kanal dan jalan-jalan sempit yang membuatnya dijuluki Venesia-nya Alpen.

”Pemerintah Perancis melarang warganya mengubah wajah dan struktur bangunan kuno yang dimiliki. Mereka harus lapor jika ada kerusakan bangunan dan perlu perbaikan. Pemerintah akan memperbaikinya. Bagian dalam bangunan boleh dipakai untuk fungsi apa saja, hunian ataupun komersial,” kata Sarah Grace, perwakilan Eurosport di Indonesia, salah satu anggota rombongan yang pernah studi di Eropa selama empat tahun.

Tidak heran, kawasan kota tua yang tampak seperti lukisan ini masih bertahan hingga kini. Bangunan-bangunan kuno seperti kastil dari abad ke-12, penjara abad pertengahan, hingga katedral dari abad ke-16 masih megah berdiri dan terawat. Sayang, kami tidak sempat menyelami pesona Annecy lebih jauh karena malam segera berganti dan kami harus segera kembali ke Paris.

Beruntung kami sempat menjejakkan kaki di Semnoz, paru-paru Haute Savoie yang berjarak 120 kilometer dari Annecy. Etape 20 Tour de France menempuh rute Annecy-Semnoz. Semnoz merupakan contoh lain dari pelestarian lingkungan yang pada akhirnya mendukung pariwisata. Terletak di jantung Bauges Natural Regional Park, Semnoz menawarkan pemandangan bak negeri di awan. Kita bisa menyaksikan Mont Blanc, gunung tertinggi di jajaran Alpen, selain Danau Annecy dan Bourget, danau terbesar di Perancis.

Tahukah Kamu Lokasi Keren Bak Luar Negeri Ini di Indonesia!

Katakepo.blogspot.com - Jika kamu menonton film dan melihat lokasi syutingnya yang luar biasa, pasti jauh di dalam hatimu kamu bilang "Bagus banget ya lokasi itu, di luar negeri sih.." Well, memang tak ada yang menyalahkan dirimu soal itu, tapi tahukah kamu kalau Indonesia juga memiliki yang tak kalah istimewa?
Ya, tak banyak yang tahu Indonesia memiliki banyak sekali pemandangan indah luar biasa yang tampil bak di luar negeri. Tak percaya? Dilansir berbagai sumber, ini dia berikut yang mampu membuatmu terkesima. 

1. Tepian Pantai Bahama


Gedung-gedung berjajar rapi di tepian pantai yang begitu panjang dengan lautan berair hangat memang tampak seperti di kepulauan Bahama. Tapi kamu salah menduga, karena ini adalah Balikpapan, kota yang terletak di Kalimantan Timur.

Dengan penduduk sekitar 668.070, Balikpapan menjadi kota dengan biaya hidup termahal di Indonesia. Dengan iklim tropis, Balikpapan yang ada di pesisir timur Kalimantan dan langsung berbatasan dengan selat Makassar ini jelas memiliki hamparan pantai yang begitu indah dan pelabuhan laut komersial sebagai komoditi wisata.

2. Hutan Amazon


Belantara hutan dengan barisan pepohonan hijau yang terhampar puluhan juta hektar memang begitu mengingatkanmu atas hutan Amazon di daerah Brazil. Belum lagi aliran sungai meliuk-liuk yang tampak seperti ular raksasa jika diliat dari udara.

Tapi ini bukanlah hutam Amazon. Ya, Indonesia memiliki hutan hujan tropis yang begitu lebat di daerah pedalaman Kalimantan. Semoga hutan ini tetap ada dan abadi sampai generasi penerus nanti ya.

3. Taj Mahal Cantik


Semua orang pasti mengenal Taj Mahal, sebuah monumen di Agra, India yang dibangun atas keinginan kaisar Mughal Shah Jahan untuk bukti cintanya kepada sang istri Persia-nya, Mumtaz Mahal. Bentuk arsitekturnya yang indah dan mewah membuat banyak orang berkunjung ke Taj Mahal.

Tapi tahukah kamu kalau Indonesia juga memiliki masjid luar biasa yang tak kalah cantiknya dengan Taj Mahal. Bernama An-Nur, masjid agung itu terletak di Pekanbaru, Indonesia. Masjid tersebut dibangun pada tahun 1963 dan selesai pada 1968. Memiliki gaya arsitektur Melayu, Turki, Arab dan India, masjid ini menjadi salah satu yang termegah di Indonesia. 

4. Kapal Pesiar Monako


Meskipun menjadi salah satu negara terkecil di dunia, namun Monako berhasil melakukan reklamasi pantai yang didapat dari lautan Mediterania. Tak heran jika di sana banyak sekali dermaga dengan kapal-kapal pesiar megah seperti yang terlihat pada foto di atas.

Hmm, tapi tahukah kamu kalau foto di atas diambil bukan dari Monako? Tak jauh-jauh, hamparan kapal pesiar ini ada di pulau Bunaken, Sulawesi Utara yang terkenal akan keanekaragaman laut yang luar biasa indah.

5. Arc de Trimphe Paris


Sebagai kota romantis di dunia ini, pasti kamu pernah membayangkan bisa berfoto di depan monumen Arc de Triomphe yang terletak di Paris sana. Memang membayangkan bisa berfoto di depan Arc de Triomphe adalah hal yang luar biasa. Tapi kini, kamu tak perlu ke Paris untuk bisa narsis di Arc de Triomphe.

Kamu hanya prlu ke kabupaten Kediri, Jawa Timur di mana mereka memiliki monumen Simpang Lima Gumul (SLG) yang sangat persis dengan Arc de Triomphe. Monumen SLG itu memiliki luas 804 meter persegi dan tinggi 25 meter yang begitu kokoh dan keren. 

6. Golden Gate San Fransisco


San Fransisco memiliki sebuah jembatan megah yang bernama Golden Gate yang menhubungkan semenanjung San Fransisco dengan Marin County, California. Bentuknya yang indah membuat Golden Gate kerap menjadi lokasi syuting berbagai film Hollywood.

Kini, tak perlu sampai ke San Fransisco untuk bisa melintasi jembatan semegah itu karena Indonesia juga memiliki jembatan yang tak kalah kerennya yakni Jembatan Suramadu yang menghubungkan pulau Jawa dan pulau Madura dengan panjang 5.438 meter yang begitu indah. 

7. Merlion Singapura


Merlion memang sudah lama menjadi lambang negeri Singapura. Terletak di kawasan Marina Bay, rasa-rasanya belum ke Singapura kalau belum berfoto di depan patung singa putih itu. Tapi kini, Merlion memiliki kembarannya di Indonesia. Ya, kamu hanya perlu berkunjung ke Bontang, Kalimantan Timur. 

8. Puncak Gunung Alpen


Pegunungan Alpen yang ada di kawasan Eropa memang kerap kali dikenal dengan daerah bersalju. Bisa mendaki Alpen dan berada di puncaknya adalah hal luar biasa bagi setiap pendaki gunung. Namun kini tak perlu jauh-jauh ke pegunungan Alpen untuk bisa melihat salju.

Kamu hanya perlu mendaki gunung Jayawijaya di Papua hingga sampai ke salah satu puncak tertinggi di Indonesia yakni Cartenz Pyramid yang diselimuti salju abadi dengan pemandangan luar biasa tak ternilai.

9. Mobil Mewah Tokyo


Sudah lama sekali Tokyo dikenal sebagai kota yang memiliki banyak mobil-mobil sport mewah karena gaya hidup orang di sana. Karena itu sampai film FAST & FURIOUS merilis sekual TOKYO DRIFT untuk menangkap gaya hidup orang Jepang. Tapi apakah hanya bisa ditemukan di Jepang?

Tentu tidak. Karena bahkan deretan mobil sport mewah nan mahal bisa kamu temukan di kawasan Jakarta seperti ini. Lihat saja, plat nomernya masih B.

10. Jalan Gersang Afrika


Saat kamu melihat film-film tentang Afrika, kamu pasti terpukau dengan jalanan gersang yang kanan kiri berupa hamparan sabana. Mungkin kamu berharap bisa ke sana suatu hari nanti sembari melihat singa yang bisa saja berlari di sabana.

Tapi untuk merasakan berjalan dengan kanan kiri rerumputan kering tak perlulah jauh-jauh ke Afrika. Kamu tinggal berkunjung ke Sumbawa, Nusa Tenggara Barat yang memiliki pemandangan alam kering namun tetap mempesona.

Saturday, December 28, 2013

Hotel Berbintang Dibangun di Dieng

Katakepo.blogspot.com - BANJARNEGARA, Dataran Tinggi Dieng di Kabupaten Banjarnegara yang menjadi salah satu destinasi unggulan Jawa Tengah selain Candi Borobudur segera dilengkapi hotel megah berbintang tiga. Salah satu investor lokal saat ini tengah membangun hotel dengan nilai investasi Rp 75 miliar di lahan bekas lokasi pabrik jamur Dieng.

Satriyo Yudiharto, pemilik sekaligus Komisaris Utama Grup Surya Yudha, selaku investor pembangunan hotel tersebut, Kamis (26/12/2013), mengatakan, pembangunan hotel dimulai awal Januari. Menurut dia, gagasan membangun hotel ini berawal dari keluhan sejumlah wisatawan asal Jakarta, Bandung, dan Surabaya yang berkunjung ke Dieng.

”Mereka selalu kesulitan jika ingin menginap di Dieng. Sebenarnya sudah ada homestay. Namun, mereka punya keinginan menginap tetap dalam satu rombongan dan dalam satu tempat sehingga bisa makan dan ngobrol bareng,” ujar Yudiharto.

Secara kebetulan, pemilik Bank Perkreditan Rakyat (BPR) Surya Yudha tersebut bertemu dengan pihak eks pemilik pabrik jamur di Dieng yang berkeinginan melepas tanak miliknya. Ia meyakini kehadiran hotel berbintang di Dieng akan semakin meningkatkan citra kawasan wisata di ketinggian 2.000 meter di atas permukaan laut tersebut.

Yudiharto menilai, Dieng memiliki obyek wisata yang lengkap. Mulai dari candi, budaya, tari-tarian, hingga alam lingkungannya yang indah. Ia juga berkomitmen pembangunan hotel tidak akan mematikan mata pencarian warga yang selama ini mengandalkan pendapatan dari belanja wisatawan.

”Nanti, kami hanya akan menyediakan makanan pada pagi hari sehingga saat siang dan malam mereka tetap bisa jajan di luar sambil jalan-jalan. Ini bisa disediakan masyarakat sekitar hotel,” katanya.

Wakil Bupati Banjarnegara Hadi Supeno mengatakan, Pemerintah Kabupaten Banjarnegara mengizinkan pembangunan hotel bukan tanpa syarat. ”Boleh dibangun hotel, tetapi dengan syarat arsiteknya harus menyatu dengan alam dan lingkungan. Selain itu, tarif hotel juga harus beda jauh dengan homestay. Pekerja hotel juga harus memakai tenaga-tenaga lokal,” ujarnya. (GRE)

Tazbir: Pariwisata Yogyakarta Tak Hanya Malioboro

Katakepo.blogspot.com - YOGYAKARTA, Kawasan Malioboro Kota Yogyakarta sampai kini masih menjadi incaran wisatawan yang berkunjung ke Daerah Istimewa Yogyakarta.

"Kawasan Malioboro memang menjadi incaran banyak wisatawan, termasuk untuk menghabiskan liburan Natal 2013 dan Tahun Baru 2014. Namun jangan salah, potensi pariwisata DIY tidak hanya Malioboro, masih banyak tempat lain yang layak anda kunjungi bersama keluarga," kata Kepala Dinas Pariwisata DIY, Tazbir di Yogyakarta, Jumat (27/12/2013).

Dia berharap wisatawan yang akan menghabiskkan liburan Natal dan Tahun Baru di Yogyakarta tidak hanya memilih kunjungan ke Malioboro. Namun juga bisa menikmati destinasi lain yang tidak kalah menarik.

"Salah satunya adalah keindahan kawasan pantai di wilayah Kabupaten Gunung Kidul," kata Tazbir.


Warga berkumpul sebelum mengolah lahan Kebun Buah Nglanggeran yang berada di kaki Gunung Api Purba Nglanggeran di Desa Nglanggeran, Patuk, Gunung Kidul, DI Yogyakarta, Kamis (25/4/2013). Gunung yang aktif sekitar 70 juta tahun lalu dan menjulang dengan ketinggian 700 meter di atas permukaan laut tersebut dikembangkan oleh masyarakat setempat menjadi salah satu objek wisata alternatif yang menawarkan keunikan bentang alam yang tersusun dari material vulkanik tua.
Menurut dia, Gunung Kidul memang menyimpan potensi wisata ekstrem yang sangat menantang, misalnya Goa Pindul, Grubuh, dan Gua Kalisuci. Belum lagi keindahan Pantai Indrayanti, Pok Tunggal, Wediombo, Sundak, Pantai Siung dan lainnya.

Keunggulan pantai di Gunung Kidul, kata Tazbir, tidak hanya tempatnya yang masih bersih dengan pasir putih namun juga kuliner lokal yang menggoda selera.

"Masyarakat Gunung Kidul dikenal memiliki tradisi kuliner yang maju, sehingga banyak rumah makan di kawasan kuliner Malioboro juga berasal dari Gunung Kidul," kata Tazbir.

Air Terjun Sri Gethuk, Gunung Kidul, Yogyakarta.
Sementara itu, Tazbir berharap masyarakat dan wisatawan yang akan menghabiskan waktu liburan di daerah ini, hendaknya bertindak hati-hati dan waspada.

"Jangan berpenampilan mencolok, sehingga bisa mengundang orang untuk bertindak kejahatan apalagi suasana libur Natal dan Tahun Baru selalu ramai," kata Tazbir.

Tazbir berharap pariwisata DIY tetap ramai dan jumlah kunjungan wisatawan mancanegara maupun nusantara bisa meningkat di masa mendatang.

Flying Fox Tradisional di Pantai Timang Gunung Kidul, Provinsi DI Yogyakarta.

Tuesday, December 17, 2013

Berburu Tiga Janji Pulau Jeju

Katakepo.blogspot.com - DENNIS Gong, pemandu kami, menjanjikan tiga hal tentang Pulau Jeju. Kata dia, pulau di selatan Semenanjung Korea yang pernah dijuluki ”Pulau Kriminal” ini dilimpahi tiga hal, yakni angin, bebatuan, dan wanita. ”Warga menyebutnya samda-do, silakan buktikan sendiri,” ujarnya.

Benar saja. Begitu kaki menginjak Bandara Internasional Jeju, Korea Selatan, Kamis (21/11/2013) siang, angin dingin langsung menampar muka. Pengukur suhu menunjuk angka 9 derajat celsius, tetapi udara di luar ruangan terasa lebih dingin dan menusuk tulang. Janji Dennis segera terbukti.

Dalam perjalanan menuju hotel, Dennis meminta kami melempar pandangan keluar jendela bus, ”Setiap jengkal lahan di Jeju kaya akan batu.” Pagar rumah, batas petak lahan, dan bukit-bukit kecil di antara permukiman tersusun atas bebatuan. Termasuk batu kepala naga (dragon head rock), obyek wisata yang menjadi salah satu penanda Pulau Jeju, beberapa menit perjalanan dari bandara dengan bus.

Batu terbentuk akibat pertemuan lava panas dengan air laut. Bentuknya menyerupai kepala naga. Namun, ada legenda yang menyebut batu ini adalah kepala seekor naga yang dipanah penjaga Gunung Halla karena kedapatan mencuri cairan kehidupan.

Gunung Halla adalah pusat Pulau Jeju. Gunung setinggi 1.950 meter di atas permukaan laut ini berada di tengah-tengah Pulau Jeju, pulau vulkanik berluas 1.849 kilometer persegi (sekitar tiga kali luas DKI Jakarta), dengan jarak 73 kilometer dari ujung barat ke timur dan 31 kilometer dari ujung selatan ke utara serta dikelilingi jalan lingkar luar sepanjang 181 kilometer.

Pemandu lokal yang menemani Dennis, Ko Young Wan, mengajak kami, rombongan undangan Garuda Indonesia dan Organisasi Turisme Korea (Korea Tourism Organization/KTO), ke Dokebi Road atau Mysterious Road untuk melihat keunikan lain alam Pulau Jeju. Obyek ini mengundang penasaran dan karenanya sering dikunjungi turis mancanegara.

”Coba perhatikan struktur jalan di depan, menanjak bukan? Pak Sopir, tolong matikan mesin. Kita akan melaju dengan kondisi mesin bus mati,” kata Young. Bus pun melaju pelan, tetapi kemudian bertambah kencang. Penumpang menengok ke sisi kanan dan kiri bus, tak percaya apa yang terjadi.

”Misterius bukan?” tanya Young. Menurut dia, Dokebi Road sebenarnya adalah jalan yang menurun, tetapi pepohonan di kedua sisi dan jalan di depan membuat ilusi penglihatan seolah jalan menanjak. Oleh karena itu, bus meluncur semakin kencang.

Keajaiban

Tahun 2011, Pulau Jeju ditetapkan sebagai satu dari tujuh keajaiban dunia, termasuk Pulau Komodo di Indonesia. Sebelumnya, Organisasi Pendidikan, Ilmu Pengetahuan, dan Kebudayaan PBB (UNESCO) menetapkan Pulau Jeju sebagai Taman Bumi (Geopark) tahun 2010, Warisan Alam Dunia tahun 2007, dan Cagar Biosfer tahun 2002.

Selain Gunung Halla dengan kawah seluas 1,6 hektar di puncaknya, Jeju juga dikelilingi 368 puncak kecil yang tersebar di seluruh wilayah. Pulau ini juga memiliki lebih dari 120 terowongan, satu yang terkenal adalah Geomun Oreum Yongamdonggulgye. Kami berkesempatan melihat lebih dekat Goa Manjang, salah satu goa lava, yang dijadikan obyek wisata alam di pulau berpenduduk sekitar 600.000 jiwa ini.

Matahari Jumat (22/11/2013) sebenarnya segera berakhir. Waktu sudah mendekati pukul 16.00. Namun, pemandu mengiming-imingi salah satu lokasi dengan pemandangan spektakuler di Pulau Jeju, yakni Seongsan Ilchulbong atau Puncak Matahari Terbit. Ini semacam kerucut raksasa dengan kawah di bagian tengah yang terbentuk oleh aktivitas vulkanik ribuan tahun lalu.

Ada ratusan anak tangga dan jalan menanjak untuk mencapai bibir tertinggi Seongsan Ilchulbong. Waktu tinggal 40 menit menjelang gelap. Sebagian anggota rombongan memilih belanja di sekitar gerbang, tetapi kami tak ingin melewatkan kesempatan itu. Langkah terburu-buru meniti tangga, jantung berdegup lebih kencang diimpit suhu yang semakin dingin, dan angin yang berkali-kali menampar ke arah tebing.

Di puncak, suhu sekitar 3 derajat celsius, angin terasa lebih kencang. Keringat mengucur deras. Namun, pemandangan senja di Puncak Matahari Terbit segera menghapus lelah. Langit memerah di cakrawala, deretan gunung menghadirkan siluet, sementara lampu kota kerlap-kerlip di kejauhan.

Sampai titik ini, dua janji Dennis akan Pulau Jeju sudah terbukti, yakni angin dan bebatuan. Lantas di mana wanita Jeju? Selama berabad-abad, penduduk Jeju dikenal sebagai pekerja keras. Alam yang keras membentuk daya juang warganya untuk bertahan hidup. Nah, salah satu yang khas dan terkenal dari Jeju adalah haenyeo, wanita penyelam yang biasanya pencari abalone (salah satu jenis kerang). Mereka menyelam di laut dengan peralatan sederhana di air yang kadang sangat dingin hingga kedalaman 20 meter.

Sayang kami tak menjumpai mereka dalam dua hari perjalanan di Pulau Jeju. ”Jumlah haenyeo terus berkurang karena generasi muda tak lagi menyelam untuk mencari abalone. Kini tinggal sedikit haenyeo yang bertahan dan umumnya berumur 60-70 tahun. Mereka bermukim di dekat pantai,” kata Dennis.

Pulau wisata

Selain samda-do, Pulau Jeju juga dikenal dengan sammo-do, pulau dengan tiga kekurangan. Apa itu? Tiga hal yang dianggap jarang sekali atau tidak ada di pulau ini adalah pencuri, pengemis, dan pagar utama.

Menurut Young, Jeju pernah disebut sebagai Pulau Kriminal karena dijadikan sebagai tempat pembuangan narapidana pada masa Dinasti Joseon (tahun 1392-1910). Penguasa ketika itu menganggap Jeju sebagai tempat terpencil yang cocok dijadikan tempat pengasingan.

Kebijakan itu bertahan hingga abad ke-19. Jeju perlahan tumbuh sebagai pulau wisata. Faktor alam mendukungnya. Pulau Jeju terdekat dengan khatulistiwa dibandingkan dengan wilayah lain di Korea Selatan. Suhu udaranya terbilang hangat dan jarang sekali menyentuh 0 derajat celsius. ”Banyak warga Korea ke Jeju untuk bulan madu,” kata Young.

Jinki Hwang dari Organisasi Turisme Jeju menyebutkan, tahun 2012 Jeju dikunjungi 9,6 juta pelancong, 1,68 juta di antaranya turis mancanegara. Tahun ini, turis ditargetkan meningkat menjadi 10,5 juta orang.

Turis asal Indonesia yang datang ke Pulau Jeju terbilang tinggi, yakni 23.858 orang dari total 149.247 orang yang berkunjung ke Korea Selatan tahun 2012. Selain promosi gencar, kebijakan bebas visa bagi 187 negara, dan bertambahnya rute penerbangan, Pulau Jeju dinilai juga mendorong laju turisme.

Sebagai pulau wisata, Jeju memiliki infrastruktur yang lengkap. Bahkan, KTO kini gencar mempromosikan wisata halal ke negara berpenduduk Muslim di Asia Tenggara dan Timur Tengah. Bukan hanya sarana ibadah, mereka berjanji juga menyediakan makanan yang halal. (Mukhamad Kurniawan)
Sumber : KOMPAS CETAK

Virgin Beach, Surga Tersembunyi di Bali Timur

Katakepo.blogspot.com - “Virgin Beach? Wah di mana ya itu?” ujar Made, guide sekaligus supir sewaan kami di telepon. Sebagai penduduk asli Bali yang sudah 5 tahun lebih mengantar wisatawan keliling Pulau Dewata, pria berambut gondrong gimbal ini ternyata belum pernah mendengar tentang Virgin Beach, apalagi melihatnya langsung.
Tentu saja saya dan 3 orang teman jadi semakin penasaran. Pantai yang belum sepopuler Kuta, Sanur, Nusa Dua dan Dreamland ini seakan menjanjikan kesan alami, terpencil dan pastinya tidak “touristy”. Setelah berkali-kali ke Bali, wajar jika kali ini kami ingin sesuatu yang berbeda, bukan melulu sebatas pantai “mainstream”.

Memang benar bahwa misteri itu punya daya tarik. Status pantai rahasia (hidden beach) yang disandang Virgin Beach didukung oleh 3 faktor. Pertama, pantai di desa Perasi ini tersembunyi di balik dua bukit yaitu Apen dan Penggiang. Kedua, warna pasirnya pun mengandung misteri. Nama “Virgin Beach” sebenarnya adalah sebutan wisatawan asing, sementara penduduk Bali sendiri menyebutnya White Sand Beach atau Pantai Pasir Putih. Ini tidak lain karena pasirnya yang putih, sementara semua area lain di pantai Perasi berpasir hitam. Ketiga, akses menuju ke sana juga sengaja tidak dipermudah, seakan menyiratkan “larangan” untuk menginjakkan kaki di sana.

Cara Menuju Virgin Beach
Untuk sampai ke Virgin Beach ini ternyata tidak semudah waktu kami mencari tiket pesawat murah dalam waktu yang sempit. Kami cukup beruntung menemukan Traveloka.com, situs booking tiket pesawat online dengan pilihan airline lengkap dan harga yang bahkan lebih murah dari harga web maskapai. Booking online, 15 menit kemudian tiket pun sampai di email saya.

Dan dalam upaya menuju ke sana, lagi-lagi Internet jadi penolong. Menurut beberapa blog yang saya baca, di sana hanya ada bemo yang sesekali lewat, itupun hanya mengantar sampai depan jalan kecil menuju pantai. Dari situ, jarak menuju pantai masih sekitar 1 km dan tidak ada ojek.

Karena itu, sewa mobil pun jadi pilihan utama. Bisa saja kami menyewa motor seharga Rp 70.000 untuk seharian penuh, tapi karena kami berempat dan saya satu-satunya yang bisa mengendarai motor, terpaksa kami memutuskan untuk menyewa mobil Made. Biaya sewa mobil terbilang murah untuk dibagi berempat: total Rp 350.000 selama 10 jam, sudah termasuk jasa supir, bensin dan parkir.

Tibalah saatnya kami berangkat. Dari Kuta, kami menuju ke arah Karangasem. Pertama-tama, kami menempuh Bypass Ngurah Rai, Sanur, Goa Lawah, melewati persimpangan Padang Bai, sampai akhirnya menjumpai papan besar bertuliskan “Selamat Datang di Karangasem”. Dari sana kami lurus terus mengikuti jalan sampai tiba di Candidasa. Medannya cukup mudah, hanya saja petunjuk arah ke pantai “perawan” ini penuh teka-teki. Karena tidak menemukan satu petunjuk pun, Made mampir ke sebuah toko swalayan untuk bertanya arah.

Setelah diberi tahu oleh karyawan toko swalayan, kami melanjutkan perjalanan sampai tiba di jalanan yang mendaki dan berkelok mirip Puncak Pass. Di pinggir jalan yang dipenuhi kera, sekali lagi kami berhenti untuk bertanya ke seorang ibu penjaga warung. Ternyata, jalanan kecil menuju pantai masih sekitar 7 km (30 menit) dari Candidasa ke arah Amlapura.

Saking minim petunjuk, kami pun sempat kelewatan satu-satunya papan petunjuk bertuliskan “White Sand Beach”. Tidak heran, papan kecil ini ternyata tertutup daun pohon. Dari arah Candidasa, papan ini berada di sebelah kanan jalan, tepat di depan sebuah jalan kecil tidak jauh dari Puskesmas.

Misteri masih berlanjut. Setelah masuk ke jalan kecil tersebut, kami melewati daerah pemukiman penduduk. Seorang teman pernah berpesan, kadang ada penduduk yang sengaja menyesatkan. Untungnya kami tidak bertemu kejadian serupa. Setelah melewati pemukiman dan persawahan, mobil berguncang melaju di atas jalanan sempit tidak beraspal yang menanjak terjal. Yang lebih aneh lagi, kami kemudian tiba di sebuah area gersang yang ditumbuhi tanaman kaktus. Setelah area gersang tersebut, kami kembali melihat daerah luas di mana terdapat penduduk sedang menggiring babi dan juga beberapa ekor sapi yang sedang merumput.
Melihat bahwa tidak ada tanda-tanda laut di ujung jalan, mulai timbul lagi keraguan di benak kami. Namun Made terus menyetir sampai akhirnya kami melihat sebuah pos penjaga. “Benar ini Virgin Beach, pak?” tanya saya penuh harap. Lega rasanya ketika petugas tersebut mengangguk.

Sesuatu yang eksklusif ternyata tidak harus mahal. Awalnya kami kira biaya masuk pantai pasti mahal, tapi ternyata tidak: hanya Rp 3.000/orang dan Rp 2.000/mobil. Di ujung jalan tersedia suatu lahan parkir yang lumayan luas. Setelah menuruni beberapa anak tangga, akhirnya kami menginjakkan kaki di Virgin Beach. Ibarat menemukan harta karun tersembunyi, semua susah payah mencari jalan seketika itu juga sirna, kami langsung terbuai dengan pemandangan yang ada di depan mata.
 
Fasilitas di Virgin Beach
It’s truly worth it. Air laut biru jernih, pasir putih lembut dan buih ombak menciptakan sensasi ketenangan yang luar biasa. Pantai sepanjang 600 m ini juga terlihat bebas dari sampah, benar-benar menyejukkan hati. Tampak jelas bahwa pengunjung pantai ini lebih didominasi wisatawan asing, itupun masih dalam hitungan jari. Di sebelah kanan terlihat barisan penyewaan payung, warung makanan/minuman serta barisan perahu jukung milik nelayan. Jika ingin snorkeling, Anda dapat menyewa perlengkapannya seharga Rp 25.000. Sewa kursi dan payung dihargai Rp 15.000 untuk seharian. “Harga untuk bule lain lagi. Kalau pesan makan, kursinya gratis,” jawab ibu pemilik warung ketika kami mencoba menawar. Harga ini masih termasuk murah jika dibandingkan dengan “hidden beach” yang sudah lebih populer seperti Balangan (2 kursi seharga Rp 50.000). Jika ingin bersantai Anda juga dapat menikmati jasa pijat seharga Rp 50.000 selama 1 jam (harga turis lokal).

Setelah berjam-jam menghabiskan waktu di sana, kami pun beranjak kembali ke Kuta, tersenyum puas. Rasa puas ini lebih dari sekedar puas menikmati keindahan Virgin Beach. Rasa puas tersebut lahir dari keputusan kami mengiyakan tantangan, dan juga karena menyimpan harapan, bahwa entah di suatu tempat di Bali yang komersil ini, surga tersembunyi itu masih ada.

Sunday, December 8, 2013

9 Kota kecil di Italia yang begitu memanjakan mata

Katakepo.blogspot.com - Apakah Anda sudah menyiapkan rencana liburan akhir tahun? Negara mana yang jadi pilihan Anda kali ini? Jika Anda sudah menabung untuk liburan ke luar negeri, rekomendasi kota-kota indah di Italia berikut ini bisa Anda jadikan pertimbangan. Dilansir dari Buzzfeed, inilah 9 kota kecil yang indah di Italia.

1. Atrani

Atrani adalah kota paling kecil di Italia bagian selatan. Terletak di Amalfi, kota ini hanya berpenduduk sekitar 931. Kota ini dikelilingi oleh lautan dengan rumah-rumah yang berada di atas tebing. Pemandangan inilah yang menjadi favorit para turis asing.

2. Castelsardo

Kota kecil ini terletak di Sardinia, Italia. Dengan pesona rumah warna-warni, kota ini dianggap sebagai harta karun wisata yang tersembunyi di Italia. Pantai pasir putihnya yang begitu indah dan bersih membuat turis manapun pasti betah berlibur di kota ini.

3. Alberobello

Kota yang satu ini memiliki keunikan tersendiri yang bisa Anda lihat dari bentuk atap bangunan-bangunan rumahnya. Bentuk atas yang mirip es krim cone tersebut tidak akan bisa Anda lihat di kota-kota lain di Italia.

4. Monte Isola

Kota yang indah ini terletak di tengah danau terbesar yang Anda di Italia. Meski begitu, ukuran kota dan jumlah penduduknya terbilang kecil. Kota ini hanya ditinggali sekitar 1800-an orang dengan ukuran kota seluas 12,8 kilometer persegi.

5. Vernazza

Sama seperti Castelsardo, kota ini dipenuhi bangunan rumah warna-warni. Yang membedakannya adalah lautnya yang lebih biru dan lebih bersih. Kota ini hanya memiliki penduduk sekitar 1000-an dan sebagian besar di antaranya adalah nelayan. Jadi, jika Anda ingin menikmati wisata memancing di luar negeri, Anda bisa memasukkan kota ini ke dalam daftar liburan akhir tahun Anda.

6. Otranto

Daya tarik utama dari kota ini adalah air lautnya yang sejernih kristal biru. Selain itu, sebuah kastil bersejarah yang bernama Castello Aragonese yang dibangun pada tahun 1495 juga wajib dikunjungi jika berkunjung ke kota ini.

7. Malcesine

Kota ini hanya berjarak 120 kilometer dari Venesia. Anda bisa berwisata keliling Danau Garda yang mengitari kota ini dengan menaiki kapal pesiar kecil yang disediakan oleh masyarakat sekitar. Dijamin, Anda tidak akan bisa menahan diri untuk mengambil banyak foto pemandangan di tempat ini.

8. Corinaldo

Kota ini seolah dibangun dari tangga demi tangga di seluruh penjuru kota. Keindahan tiap bangunan rumah di kota ini bisa Anda nikmati dengan berjalan kaki. Datanglah ke kota ini di bulan Oktober, maka Anda akan bisa menikmati perayaan Halloween Corinaldo yang begitu mendunia.?

9. Bosa

Di kota kecil ini, Anda akan bisa menikmati lampu malam kota yang begitu indah. Cahaya lampunya bisa berpendar indah mengenai dinding-dinding bangunan yang dicat warna terang. Jangan lupa untuk melakukan wisata air dengan menyusuri sungai indah kota ini menggunakan kano.
Semoga rekomendasi kota wisata di Italia ini memberi inspirasi untuk Anda.






Thursday, November 28, 2013

Uniknya Bermalam di Resor Bawah Laut

Katakepo.blogspot.com - Bermalam di resor tepi pantai menghadap laut mungkin sudah biasa. Bagaimana jika mencoba bermalam di resor yang berada di dalam laut?

Manta Resort yang berada di Pulau Pemba, Afrika, berada 250 meter dari lepas pantai timur Afrika di Samudra Hindia, membawa tamu 4 meter ke bawah permukaan laut.

Resor bawah laut ini dirancang oleh arsitek Swedia, Mikael Genberg. Bangunan terdiri dari tiga tingkat yang membentuk bangunan apung. Pada teras resor yang ada di permukaan laut, pengunjung bisa menikmati hamparan cahaya matahari sepanjang hari.

Adapun kamar hotel di bawah air dikelilingi panel kaca yang pada seluruh dindingnya tersaji panorama bawah laut. Siang hari, di kamar bawah laut, tamu dapat menyaksikan pesona terumbu karang serta ikan-ikan berenang-renang.

Pada malam hari, tamu bisa tidur di antara ikan-ikan dan makhluk laut lain. Manta Resort dibuka sejak 1 November 2013. Untuk bisa menginap di resor ini, diperlukan biaya 1.500 dollar AS atau sekitar Rp 17.685.000.


Kamar Bawah Laut di The Manta Resort

Sunday, November 10, 2013

5 Tempat paling dingin di dunia

Katakepo.blogspot.com - Percaya atau tidak, manusia selalu bisa beradaptasi dengan cuaca seekstrem apa pun. Bahkan meski suhu di tempat tersebut bisa mencapai minus belasan derajat, masih saja ada manusia yang bisa hidup di daerah tersebut. Nah, berikut adalah lima tempat paling dingin di dunia. Yuk simak bersama!

1. Verkhoyansk, Rusia

Menurut sensus 2002, Verkhoyansk di Rusia memiliki sekitar 1.434 penduduk. Wilayah ini didirikan sebagai benteng pada tahun 1638 dan berfungsi sebagai pusat regional untuk peternakan, timah dan emas. Terletak 404 km dari Yakutsk, Verkhoyansk berada 1.500 km di sebelah selatan Kutub Utara.? Verkhoyansk digunakan untuk rumah pengasingan politik antara tahun 1860-an dan awal abad 20. Pada bulan Januari suhu rata-rata di Verkhoyansk mencapai minus 10,2 derajat C dan rata-rata suhu bulanan tetap di bawah titik beku dari Oktober hingga April.

2. Stasiun Vostok, Antartika

Terletak dekat Geomagnetik Kutub Selatan dan pada ketinggian 3.500 meter di atas permukaan laut, stasiun penelitian Rusia di Vostok pernah mencatat suhu terdingin hingga -89,2 derajat C. Salah satu daya tarik dari Vostok adalah Danau Vostok. Ini adalah salah satu danau terbesar di dunia yang terkubur 4 km di bawah es.

3. Eureka, Kanada

Basis penelitian Eureka di Kanada sering disebut sebagai tempat terdingin di dunia yang dihuni manusia. Rata-rata suhu udara tahunan di tempat ini mencapai sekitar -20 derajat C. Di musim dingin turun menjadi sekitar -40 derajat C.

4. Oymyakon, Rusia

Di Republik Yakutia, sekitar 350 km di selatan Lingkaran Arktik, Desa Oymyakon memiliki suhu mencapai -71,2 derajat C pada tahun 1926, suhu udara terdingin yang pernah tercatat di belahan bumi utara. Untuk memperingati itu, sebuah papan peringatan pun didirikan di Oymyakon, Rusia.

5. Ulaanbaatar, Mongolia

Berlokasi di padang Mongolia, sekitar 1.300 meter di atas permukaan laut, Ulaanbaatar sering digambarkan sebagai tempat terdingin di dunia. Pada bulan Januari, suhu udara mencapai -16 derajat C. Ulaanbaatar sendiri adalah ibukota dan kota terbesar di Mongolia.

Inilah lima tempat terdingin di bumi yang memiliki suhu rata-rata di bawah 10 derajat Celcius.




Saturday, November 9, 2013

Wisatawan Indonesia ke Jepang Naik 63 Persen

Katakepo.blogspot.com - OSAKA,Wisatawan Indonesia yang melancong ke Jepang tahun lalu sebanyak 101.000 orang. Jumlah itu mengalami lonjakan tajam, mencapai 63 persen dari jumlah pengunjung tahun sebelumnya.

Sebaliknya, wisatawan Jepang yang berkunjung ke Indonesia pada periode yang sama jumlahnya memang jauh lebih tinggi, mencapai 445.000 orang. Namun, dari sisi persentase, kenaikannya hanya sekitar 7 persen.

Hal itu disampaikan Direktur Layanan Garuda Indonesia, Faik Fahmi ketika membuka kembali penerbangan Garuda rute Jakarta-Osaka, Jepang, di Bandara Internasional Soekarno-Hatta Cengkareng, Kamis (7/11/2013) larut malam.

Wartawan Kompas, Frans Sarong, melaporkan, acara ditandai dengan pengguntingan pita oleh Faik Fahmi bersama Sekretaris Utama Kedutaan Jepang untuk Indonesia di Jakarta Kamite Kenji dan Direktur Eksekutif Badan Pariwisata Nasional Jepang Katsuhisa Ishizaki.

Sebelumnya Garuda pernah membuka rute penerbangan Jakarta-Osaka hingga sekitar lima tahun lalu. Rute itu ditutup karena jalurnya sepi.

”Rute ini baru dibuka kembali sekarang setelah diketahui menjadi jalur potensial,” ujar Senior Manager Pemasaran Garuda, Luqmanul Hakim setiba di Osaka, Jumat siang.

Menurut Faik, penerbangan langsung Jakarta-Osaka merupakan bagian dari upaya pengembangan jaringan penerbangan Garuda sekaligus meningkatkan layanan dengan pilihan lebih banyak untuk bepergian ke Jepang atau sebaliknya. ”Dengan tambahan penerbangan ini diharapkan akan semakin banyak wisatawan Jepang yang berkunjung ke Indonesia atau sebaliknya,” tuturnya.

Sementara Kamite Kenji menyambut gembira pembukaan kembali penerbangan Jakarta-Osaka. ”Kami mengharapkan akan semakin banyak pelancong Indonesia yang berkunjung ke Jepang,” katanya.

Penerbangan langsung Jakarta-Osaka, Jumat dini hari, yang dipiloti Madjedi Abdurachim, menggunakan pesawat terbaru Airbus A330-200 yang berkapasitas 222 tempat duduk. Penerbangan perdana setelah terhenti lima tahun itu berpenumpang 151 orang, yaitu kelas bisnis 10 orang dan kelas ekonomi 141 orang.

Penerbangan Jakarta-Osaka selanjutnya dilayani empat kali seminggu, yakni setiap Senin, Rabu, Jumat, dan Minggu. Penerbangan ini melengkapi rute penerbangan ke Jepang sebelumnya, yakni Denpasar-Osaka dan Denpasar-Tokyo, yang totalnya 32 kali dalam seminggu.

Luqmanul Hakim tidak bersedia berkomentar mengapa kenaikan jumlah wisatawan Jepang ke Indonesia persentasenya jauh lebih kecil dibandingkan wisatawan Indonesia ke Jepang. ”Mungkin Badan Pariwisata Nasional yang punya otoritas menjawab pertanyaan seperti itu,” katanya.

Ia mengakui, Garuda terus berupaya agar semakin banyak wisatawan asing, termasuk Jepang, berkunjung ke Indonesia. Salah satu upayanya melalui agenda kunjungan keluarga Garuda ke luar negeri yang melibatkan para pelaku pariwisata nasional bekerja sama dengan badan pariwisata negara asing.

Friday, November 8, 2013

Transit di Bandara Incheon, Korea Selatan

Katakepo.blogspot.com - Salah satu kegiatan favorit saya ketika terbang adalah transit. Semakin lama transitnya, seringkali saya semakin senang. Bagi orang lain yang sedang terburu-buru mungkin ini menyebalkan, tapi buat saya, transit adalah bagian dari perjalanan dengan pesawat terbang yang patut dinikmati. Kapan lagi bisa berlama-lama di perjalanan?
Tidur sejenak melepas lelah sebelum penerbangan berikutnya. (Sigit Adinugroho)
Kalau perjalanan bisnis, biasanya saya buat sedemikian rupa hingga saya punya banyak waktu transit untuk rileks, jalan-jalan dan yang penting, karena itu perjalanan bisnis, semua pengeluaran dibiayai kantor. Asyik, bukan?
Area kedatangan bandara. (Sigit Adinugroho)
Maka, ketika pergi ke Amerika Serikat beberapa tahun lalu, saya menyempatkan berkesperimen dengan reservasi penerbangan. Akhirnya, saya memutuskan untuk mengambil transit cukup lama (hingga 11 jam) di bandara Incheon, Korea Selatan. Ternyata, saya suka dengan bandara ini.
Wisata kuliner di bandara. (Sigit Adinugroho)
Hal pertama yang saya lakukan tentu adalah makan. Seperti bandara internasional yang megah di berbagai belahan dunia, tentu bandara Incheon juga memiliki banyak pilihan makanan. Harganya tentu saja tidak selalu bersahabat, tapi, buat saya yang dibayari [kantor] waktu itu tidak masalah. Berbagai pilihan pujasera, seperti Global Chow, Food Capital, Vita Via, Food Square, dan lain sebagainya, membuat saya bisa menikmati sedikit Korea Selatan walau tak berkunjung ke Seoul. Harga-harganya cukup bersahabat dengan standar "harga bandara". Satu porsi bi bim bap (secara harfiah berarti "nasi campur") masih dalam kisaran 10.000 won, atau Rp87.700. Porsi ini memiliki lauk dasar tetapi bisa ditambahkan sajian pelengkap (ban chan). Tentu, ada makanan jenis lain, tidak hanya makanan Korea Selatan.
<em>Bi bim bap</em> di sebuah pujasera di bandara Incheon. (Sigit Adinugroho)
Jika sudah kenyang, kita bisa berjalan-jalan keliling bandara. Nah, ini tentu terkait dengan apakah kita sudah masuk ke aula keberangkatan atau belum. Jika dalam status transit, maka sebagai warga negara Indonesia, pilihan kita ada dua: keluar melalui imigrasi dengan visa transit yang gratis, lalu melihat-lihat bandara di luar, atau langsung masuk ke aula keberangkatan melalui proses transit internal, dan gerak kita terbatas di aula keberangkatan. Pilihan makanan pun terbatas. Tentunya, sebagai pelancong oportunis, bisa jadi saya akan lebih memilih keluar bandara, bahkan bisa mampir ke Seoul jika sempat.
Tidak usah khawatir tersesat, banyak marka pemandu. (Sigit Adinugroho)
Jika berada di aula keberangkatan dan tak sempat keluar, maka jangan sedih. Kita bisa tetap makan dan istirahat. Ada ruang istirahat di lantai atas yang terdiri dari banyak kursi malas dan sofa. Di dekatnya juga ada konter makanan dan minuman ringan untuk menyegarkan diri setelah istirahat. Jika ingin menghubungi keluarga, bisa mampir ke stasiun komputer terdekat untuk chat dengan sanak keluarga. Ingin terhibur? Mampirlah ke ruang televisi.
Penumpang berjalan cepat menuju pintu keberangkatan. (Sigit Adinugroho)
Karena waktu itu saya mempersiapkan diri untuk perjalanan paling tidak 10 jam lagi, maka saya sempatkan untuk mandi di tempat pemandian umum di dalam bandara.

Kamar mandi yang bersih dan perlengkapan mandi. (Sigit Adinugroho …Jangan bayangkan pemandian umum ini kotor, ramai dan sesak. Tempatnya bersih, privasinya terjaga karena kita mendapatkan tempat mandi sendiri, lalu mendapatkan perlengkapan mandi mulai dari handuk, sikat gigi, pelembap kulit, sabun dan shampo. Tentu, ada harganya, ketika saya ke sana tahun 2011 tarifnya sekitar US$14.

Bagi yang membawa anak-anak, waktu saya datang ke sana, ada workshop budaya Korea di mana kita bisa belajar tentang seni rupa Korea, misalnya Korean fan painting (mengecat kipas Korea) atau belajar tari-tarian. Tentu, acara-acara seperti ini bersifat sementara dan justru menarik, karena tidak akan ada pengalaman yang sama ketika berkunjung. Selain itu, ada juga pameran budaya Korea yang sifatnya lebih semi-permanen, menampilkan hanbok (pakaian tradisional) atau khazanah budaya lain seperti lukisan dan artefak keramik.
Pameran kebudayaan semi-permanen. (Sigit Adinugroho)
Jika memang Anda bukan tipe yang senang di bandara, maka tidak ada salahnya mencoba keluar bandara dengan visa transit. Kita tidak perlu membuat visa transit ini sebelumnya di Jakarta. Izin transit diberikan kepada berbagai warga negara, termasuk Indonesia, dengan durasi maksimum 30 hari asal kita bisa menunjukkan tiket terusan. Dengan visa transit ini, Anda bebas ingin ke Seoul atau hanya berkeliling di sekitar kota Incheon yang terdekat.


24 Jam Wisata Kuliner di Bangkok

Katakepo.blogspot.com - Mungkin Anda pernah singgah Bangkok untuk perjalanan dinas. Mungkin maskapai penerbangan yang Anda pilih mengharuskan Anda untuk transit di Bangkok. Atau seperti saya, Bangkok adalah persinggahan singkat sebelum mencapai tempat tujuan utama liburan, Koh Samui.

Apapun alasannya, bagaimana jika Anda memanfaatkan 24 jam di Bangkok dengan optimal? Lebih spesifik lagi, mengoptimalkan ruang rasa dan appetite Anda.

Selain dari rasa makanannya yang khas, Bangkok sangat kreatif dan cenderung playful dengan nama restoran. Dapat dilihat dari nama-namanya yang terkadang mengundang senyum, seperti Eat Me!, Cabbages and Condoms, Mr. Jones Orphanage, Bed Supperclub, dan masih banyak lagi. Tentunya ditunjang dengan dekorasi yang kreatif.

Kembali ke tujuan awal, saya hanya akan mempaparkan beberapa tempat makan yang sangat sayang untuk dilewatkan jika Anda berkunjung ke Bangkok. Bagi Anda penikmat wisata kuliner, saya harap beberapa rekomendasi tempat-tempat berikut ini dapat menggugah selera.

Baiklah, runtutan wisata kuliner dimulai.

Sarapan: 25 Degrees

Makan pagi, makan siang, makan malam, nongkrong di dini hari, serta pilihan daily happy hours dan special meal deals, 25 Degrees selalu menerima Anda dengan hangat karena mereka buka 24 jam. Mungkin berusaha menyaingi Pullman Hotel G yang sophisticated (restoran ini berada di lantai dasar hotel), 25 Degrees restaurant & bar tidak kalah menariknya dengan dekorasi yang didominasi oleh warna merah hitam dan nuansa retro.


ASIH WULANSARI Wasabi prawn.
Hanya satu saran saya jika Anda berniat mencicipi makanan di tempat ini. Cobalah burger mereka karena tempat ini adalah salah satu tempat burger terbaik di Bangkok! Walaupun Anda dapat menemukan beragam jenis burger di menu (kisaran harga 400 baht), jika kurang puas Anda juga dapat ‘membuat’ burger sesuai pilihan Anda sendiri dengan pilihan isi dan dressing. Siapkan selera makan Anda karena ukuran burger ini cukup besar, selayaknya porsi Amerika.

Tidak hanya burger sebagai menu unggulan, makanan pembuka tomato soup dan makanan penutup fruits waffle tidak kalah nikmatnya dengan presentasi yang memikat. Sama sekali bukan sekedar tempat burger biasa!

Makan Siang: Greyhound Café

Bermula dari butik yang kemudian membuka café dengan konsep chic dan fashionable, Greyhound Café kini sudah mempunyai beberapa cabang yang tersebar di pusat-pusat perbelanjaan utama Bangkok.

Saya sengaja memilih Greyhound Café utama yang terletak persis di sebelah butiknya. Restoran yang sangat padat pengunjung, untungnya saya hanya harus menghadapi waiting list selama 15 menit.

ASIH WULANSARI Grilled vegetables with pesto sauce.
Walaupun keadaan restoran cukup sibuk, ketika dipersilahkan ke meja, waiter kami langsung sedia membawakan hanger kecil untuk menggantung tas-tas kami (nilai lebih untuk para wanita). Dan rasa keingintahuan saya dimanjakan dengan menu makanannya yang teramat beragam, termasuk disiapkannya menu tersendiri untuk hidangan penutup.

Selagi menunggu pesanan (menu utama: grilled vegetables with pesto sauce; hidangan penutup: Sago with coconut ice cream), merupakan satu hiburan tersendiri ketika membaca beragam tulisa-tulisan lucu di t-shirt para waiters, salah satunya “Life is short, more dessert?”.

Dengan dekorasi yang menarik dan makanan yang mengundang selera, tidak heran jika Greyhound menjadi tempat hangout selebritis lokal Thailand. Tapi tidak perlu kuatir harus merogoh kocek dalam-dalam karena harga semua hidangan yang ditawarkan sangat terjangkau (sekitar 200 Baht).

Makan Malam: Breeze & Sirocco

Kenapa saya menulis dua nama restoran? Karena keduanya berada di gedung yang sama yakni Lebua Hotel di State Tower, saya menggunakan kesempatan ini untuk menikmati keduanya. Saran saya, sebaiknya anda reservasi dari beberapa hari sebelumnya.

ASIH WULANSARI Restoran Breeze di Bangkok.
Petualangan gastronomi saya dimulai dengan restoran Breeze yang terletak di lantai 51 dan 52. Perjalanan memasuki area makan merupakan suatu pengalaman tersendiri dengan melalui jembatan kaca serta kubah kaca segitiga di depan mata dan sorotan lampu ala catwalk, sangat futuristik. Sayangnya pengunjung tidak dibolehkan untuk mengambil foto ketika berada di jembatan ini.

Persis di depan kubah, terdapat tangga turun ke outdoor dining area, dengan beberapa meja yang terletak persis di sebelah pagar pembatas untuk menikmati gemerlap kota Bangkok dari atas.

Hidangan dimulai dengan tampilan hidangan pembuka yang diberikan secara cuma-cuma namun sangat memukau, dua jenis tapas dengan 4 macam saus pinggir sesuai selera. Dilanjutkan dengan pesanan saya, crispy fried prawns tossed with wasabi cream yang menggugah selera dengan kejutan pedas wasabi yang melejit ke ubun-ubun.

Sayangnya hidangan utama fried boneless chicken with spicy Thai sauce tidak mampu menyamai ekspektasi yang sudah terbangun dari appetizer yang memikat, terutama ketika anda sudah merogoh kocek lebih dari 3,000 baht untuk semua hidangan. Sangat mahal untuk ukuran Bangkok, walaupun itu adalah harga dari view dan ambience.

Berikutnya adalah restoran Sirocco yang berada di lantai 63, restoran terbuka tertinggi di tower ini. Area barnya - Sky Bar terletak di sisi ujung yang menjorok ke daerah sungai Bangkok, dengan 360 view. Karena saya sudah dimanjakan dengan Breeze yang terkesan private dan berkelas, pengalaman berdiri di Sky Bar yang mungil terasa claustrophobic, dengan banyaknya turis-turis lain yang bergantian mengabadikan kesempatan dengan kamera.

Snack time

Jika Anda masih punya waktu sebelum ke airport, ada baiknya Anda berburu penganan khas lokal.

ASIH WULANSARI Appetizer di Restoran Breeze, Bangkok.
Nothing beats consuming a signature dish or fruit while you’re at the place of origin (cara terbaik menikmati hidangan bahkan buah-buahan terkenal asal suatu negara adalah ketika Anda berada di negara asalnya sendiri). Bagi Anda penggemar durian, tidak ada tempat yang lebih tepat selain mencicipi durian monthong di tempat asalnya. Tidak perlu berburu ke supermarket ternama, cukup cari saja gerobak penjual durian yang terdapat di berbagai sisi jalan utama.

Untuk icip-icip snack dan makanan lokal Thailand, Anda dapat mampir ke Chatukchak weekend market yang memuat lebih dari 15,000 kios! Mulai perjalanan Anda dengan berbelanja suvenir, pakaian, barang-barang antik dengan harga grosir lalu hargai jerih payah anda dengan bersantai di kios makanan.

Saatnya saya meminjamkan kacamata kuliner ini untuk persinggahan Anda di kota Bangkok. Sampai jumpa di petualangan selanjutnya!