Thursday, October 31, 2013

Polisi sebut penyebar video mesum SMPN 4 bisa didenda Rp 1 M

Katakepo.blogspot.com - Polda Metro Jaya akan memproses hukum masyarakat yang diketahui turut menyebarluaskan video mesum pelajar SMPN 4, Sawah Besar, Jakarta Pusat. Polisi bisa mengenakan Pasal 27 ayat 1 Undang-undang Nomor 11 Tahun 2008 tentang Informasi dan Transaksi Elektronik (UU ITE).

"Kepada masyarakat kami imbau agar rekaman video yang sedang disidik polisi, untuk masyarakat agar tidak menyebarluaskannya," ujar Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Rikwanto, di kantornya, Kamis (31/10).

Bunyi pasal itu, 'setiap Orang dengan sengaja dan tanpa hak mendistribusikan dan/atau mentransmisikan dan/atau membuat dapat diaksesnya Informasi Elektronik dan/atau Dokumen Elektronik yang memiliki muatan yang melanggar kesusilaan.'

Rikwanto mengatakan, warga yang dikenakan Pasal 27 ayat 1 itu bisa dipidana penjara paling lama 6 (enam) tahun dan/atau denda paling banyak Rp 1 miliar.

"Karena akan ada sangsi hukum untuk yang menyebarluaskan," tegasnya.

Sebelumnya, polisi telah memeriksa 14 orang saksi terkait video mesum SMPN 4 Jakarta. Ke 14 saksi tersebut yakni 10 orang siswa yang menyaksikan dan merekam adegan mesum tersebut, kepala sekolah, wakil kepala sekolah, wali kelas dan guru BP dan terakhir 3 orang security penjaga sekolah SMPN 4 Jakarta.

5 Fakta foto bugil Polwan Lampung

Katakepo.blogspot.com - Polwan Lampung RS belakangan ini ramai dibicarakan lantaran foto bugilnya sempat menyebar di jejaring sosial beberapa waktu yang lalu. Wanita yang diketahui berpangkat Briptu ini, ternyata juga sebagai Sekretaris Pribadi (Sespri) dari istri Kapolda Lampung, Brigjen Pol Heru Winarko.

Dari foto-foto yang telah diterima merdeka.com, foto tersebut memperlihatkan RS sedang berpose sendirian di depan cermin tanpa mengenakan busana. Dia juga diduga telah mengambil sendiri foto tersebut dengan menggunakan kamera handphone.

Dalam kasus ini, kepolisian telah memeriksa satu orang berinisial B. Pria ini diyakini merupakan mantan pacar dari Briptu RS yang telah menyebarkan foto-foto bugil itu.

Berikut adalah beberapa fakta menarik tentang munculnya foto bugil tentang Briptu RS:
1. Latar belakang foto ada seragam polisi
Foto bugil Briptu RS ini cepat terungkap gara-gara latar belakang foto tersebut secara tak sengaja ada seragam polisi yang ikut terpotret. Dia diduga memotret dirinya sendiri dengan kamera ponsel tanpa sehelai benang.Mabes Polri mengaku telah menerima laporan tersebut dari Polda Lampung. Briptu RS juga telah dipanggil untuk dilakukan pemeriksaan serta dimintai keterangan."Saya dilaporkan Kabid Humas sedang dicek, fotonya itu diupload asli atau bukan. Ataukah fitnah atau foto asli, saya belum dapat hasil pemeriksaannya," kata Kadiv Humas Mabes Polri Irjen Ronny F Sompie , Selasa (29/10).
2. Foto bugil disebar mantan pacar
Kepala Divisi Humas Mabes Polri Irjen Ronny F Sompie mengatakan bahwa identitas penyebar foto bugil Polwan Lampung berinisial RS sudah diketahui. RS merupakan Sekretaris Pribadi (Sespri) dari istri Kapolda Lampung, Brigjen Pol Heru Winarko.

"Lampung sudah diketahui siapa yang upload. Jadi itu yang upload itu orang lain, mantan pacarnya," kata Ronny di Gedung Badan Reserse dan Kriminal (Bareskrim) Mabes Polri, Jakarta Selatan, Selasa (29/10).

Sementara itu, Kabid Humas Polda Lampung, AKBP Sulistyaningsih membenarkan jika penyebar foto Briptu RS adalah mantan pacarnya sendiri. Dalam pemeriksaan, RS mengaku jika pernah mengirim foto-foto bugil tersebut kepada mantan pacarnya yang berinisial B. Foto itu dikirim melalui ponsel dengan alasan kangen-kangenan lantaran mereka pada saat itu sedang melakukan hubungan pacaran jarak jauh.

"Tanggal 26 Oktober 2013 RS menerima pesan ancaman dari B yang isinya bahwa fotonya akan disebarluaskan ke rekan atau teman seangkatannya. Sekitar pukul 23.00 WIB RS diberi tahu sama adiknya bahwa ada foto yang mirip dengan dia di FB (Facebook)," kata Sulis.
 Walaupun foto tersebut hanya beredar selama tiga jam di jejaring sosial FB, polisi tetap berhasil mencari dan menangkap B. Akhirnya polisi menyidik dan menahan B untuk ditahan selama 20 hari dengan menyita handphone sebagai alat bukti.
3. Briptu RS sudah lima tahun jadi Sespri istri Kapolda Lampung
Kapolda Lampung, Brigjen Pol Heru Winarko, mengatakan bahwa Briptu RS adalah Sekretaris Pribadi (Sespri) dari istrinya. Dia juga mengaku telah mendapati kabar tentang beredarnya foto-foto bugil dari Polwan Lampung tersebut.

"Dia bukan mendampingi (sebagai sespri) saya, tapi mendampingi istri saya," kata Heru di Mako Brimob, Kelapa Dua, Depok, Senin (29/10).

Selain itu, Heru mengatakan bahwa RS telah bekerja menjadi Sespri selama lima tahun.

"Oh, sudah lama sekali. Sudah 5 tahun. Jadi saya datang (menjabat Kapolda) sudah jadi sespri," paparnya.
?
"Tadi malam kan saya baru sampai ke Jakarta. Anggota sedang melacak benar atau enggak. Dia sudah jadi Sespri sebelum saya jadi Kapolda," ujar Heru.
4. Mantan pacar Briptu RS mengaku lulusan Akpol 2007
Kepala Bidang Humas Polda Lampung AKBP Sulistyaningsih mengatakan, bahwa penyebar foto bugil sekretaris istri Kapolda Lampung, Briptu RS sempat mengaku sebagai seorang perwira polisi. Hal ini disampaikan B kepada RS saat dulu mereka pertama kali berkenalan.

"B mengaku kepada RS sebagai lulusan Akpol (Akademi Kepolisian) angkatan 2007," kata Sulis saat dihubungi wartawan, Rabu (30/10).

RS pertama kali bertemu dengan B pada tahun 2010 lalu. Kecurigaan RS akan identitas B tumbuh setelah dua tahun menjalin hubungan. Hingga akhirnya pada akhir tahun 2012, RS memutuskan untuk tidak merespon ketika dihubungi B lantaran RS merasa tidak kunjung dilamar oleh B.
5. Foto bugil buat obat kangen
Kabid Humas Polda Lampung AKBP Sulistyaningsih mengatakan sekretaris istri Kapolda, Briptu RS mengakui kalau dalam foto itu dirinya. Tujuan dalam pembuatan foto itu untuk pacarnya, B yang telah menjalin hubungan sejak 2010.

"Ya mungkin untuk kangen-kangenan karena (pacaran) jarak jauh," ungkap Sulis saat dihubungi, Rabu (30/10).

Informasi yang dihimpun, B berdomisili di Jakarta dan bekerja sebagai pegawai swasta. Namun Sulis mengaku tidak tahu pasti mengenai hal tersebut. Tapi, ia menambahkan, bahwa B asli kelahiran Lampung.

Sulis menambahkan, motif B menyebarkan foto tersebut dikarenakan menerima kabar RS akan menikah dengan orang lain. "Motifnya karena tidak ikhlas RS mau nikah dengan orang lain," kata Sulis.



 

Bocah 13 tahun di Medan jual temannya ke pria hidung belang

Katakepo.blogspot.com - Meski usia WN alias W masih 13 tahun, tapi perbuatannya sudah melampaui batas. Di usia mudanya, dia sudah menjual teman seumurannya kepada laki-laki hidung belang.

WN terbukti telah membujuk temannya K alias R (13) untuk melayani Syamsul Bahri Nasution alias Deka (37) dengan imbalan Rp 150 ribu. Atas perbuatannya, warga kawasan Pasar I Setia Budi, Medan ini pun dihukum 1 tahun penjara dengan masa percobaan 2 tahun dan denda Rp 60 juta subsider 1 bulan kurungan.

Dalam persidangan di Pengadilan Negeri (PN) Medan, Kamis (31/10), Hakim Sherlywati menyatakan W telah terbukti secara sah dan meyakinkan bersalah melakukan perbuatan yang diatur dan diancam dengan Pasal 81 UU No 23 Tahun 2002 tentang Perlindungan Anak.

Hakim menghukum ringan WN karena dia masih anak-anak dan memiliki masa depan panjang. "Karena kamu masih kecil, hakim berharap kamu bisa berubah, maka kamu dihukum ringan. Kalau selama ini kamu tidak ditahan, bukan berarti kamu tidak bersalah. Kalau kamu melanggar hukum, maka kamu akan langsung ditangkap dan menjalani hukuman," kata Sherlywati.

Berdasarkan dakwaan Jaksa Penuntut Umum (JPU) Emy Suryati Lubis, WN menjual K kepada Syamsul pada 28 Juli 2012. Setelah menelepon Syamsul untuk memberi penawaran, WN membawa K ke kamar 126 Hotel Cempaka, Jalan Letjen Jamin Ginting.

Semula K hanya bersedia melakukan oral seks. Namun, Syamsul minta lebih. Karena K masih menolak dengan alasan takut, WN pun terus membujuknya. Sampai akhirnya bocah perempuan ini mendorong K dari kamar mandi untuk melayani Syamsul. WN juga ikut serta.

Setelah selesai, Syamsul memberi kedua remaja itu masing-masing Rp 100 ribu. Tapi belakangan dia juga menambah Rp 50 ribu untuk WN karena telah menyediakan K.

Beberapa bulan berselang, kejadian itu diketahui orang tua K yang melihat ketidakberesan dalam perkembangan dan pergaulan anaknya. Setelah diinterogasi, K mengaku pernah 'dijual' WN.

Orangtua K kemudian mengadukan WN ke kantor polisi. Syamsul pun ditangkap. Dia dan K kemudian diadili.

Syamsul sudah dinyatakan bersalah. Dia dijatuhi hukuman 5 tahun penjara.

5 Alasan polisi perlu panggil Adiguna Sutowo

Katakepo.blogspot.com - Terjadi kegaduhan pada Sabtu (26/10) dini hari, di rumah di Jalan Pulomas Barat 7, Blok D2 No. 2, Kayu Putih, Pulogadung, Jakarta Timur. Tiga mobil mewah; Mercedes Benz, Alphard dan Lexus hancur setelah ditabrak mobil Mercy yang ditunggangi oleh seorang wanita yang diduga bernama Florence.

Pemilik rumah tersebut adalah anak dari konglomerat Ibnu Sutowo, Adiguna Sutowo yang dihuni oleh istrinya, Vika Dewayani. Kemudian Vika melaporkan kejadian itu kepada petugas Polres Jakarta Timur, dan menuntut polisi menghukum pelaku pengerusakan itu.

Namun, Senin (28/10), Adiguna mengatakan dirinyalah pelaku pengerusakan rumah dan ketiga mobilnya. Bahkan dia menantang polisi untuk membuktikan ada pelaku selain dirinya. Mendapat tantangan tersebut, pihak kepolisian mengaku belum memanggil Adiguna untuk meminta keterangannya.

Berikut lima alasan polisi perlu panggil Adiguna Sutowo.
1. Kejadian di rumah Adiguna
Rumah pengusaha Adiguna Sutowo di Pulomas, Jakarta Timur ditabrak oleh wanita misterius, Sabtu (26/10) dini hari. Wanita yang diketahui berinisial F ini menyeruduk dan merusak Adiguna Sutowo dengan mobil mewah miliknya."Benar rumah beliau (Adiguna), kejadiannya tadi pagi," kata Kasat Reskrim Polres Metro Jakarta Timur, AKBP M. Saleh saat dihubungi merdeka.com, Sabtu (26/10).
2. Merusak rumah sendiri
Kasus penabrakan rumah dan mobil milik istri keduanya Vika Dewiyani, ditanggapi Adiguna Sutowo dengan santai. Dia malah marah ketika kasus itu dikaitkan dengan Florence wanita yang disebut sebagai istri gitaris Padi, Piyu.

"Saya tubruk pakai mobil saya, yang ditubruk ke rumah saya, jadi siapa yang dirugikan. Jadi yang marah saya dan pacar saya, sekarang kalau lu punya pacar itu rumah, rumah gue juga enggak ada yang dirugiin," sergah Adiguna saat jumpa pers di De HUB, Thamarin City, Jakarta Pusat, Senin (28/10).
3. Diduga memberikan keterangan palsu
Polisi menyatakan pengakuan pengusaha Adiguna Sutowo atas kasus pengerusakan rumah di Jalan Pulomas Barat 7, Blok D2 No. 2, Kayu Putih, Pulogadung, Jakarta Timur, tak sesuai dengan keterangan saksi di lokasi kejadian. Saksi mengatakan pelaku pengerusakan tersebut dilakukan oleh seorang wanita.

"Dari keterangan saksi yakni pembantu rumah tangga dan dua sekuriti dari pembantu jelas bertemu siapa yang melakukan perbuatan perusakan itu. Di situ menanyakan jangan ribut-ribut di sini dan si pelaku teriak-teriak bahkan di depan pembantu mengangkat TV 21 inci dan membantingnya," ujar Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Rikwanto , di kantornya, Selasa (29/10).

Menurut Rikwanto , salah satu saksi yaitu satpam di kawasan rumah Adiguna mengaku melihat waktu seorang wanita yang melakukan pengerusakan. Karena satpam tersebut yang membukakan portal kompleks tersebut.

"Seorang wanita dengan seorang pria satu mobil, kemudian yang menyupir keluar digantikan posisinya oleh seorang wanita. Kemudian, mulai menabrak pintu pagar," ungkap Rikwanto
4. Istri tak cabut laporan
Pengusaha Adiguna Sutowo memberi pernyataan yang mengejutkan soal pelaku perusakan rumah dan mobilnya di Pulomas Barat VII, Blok D2 nomor 2, Kayu Putih, Pulogadung, Jakarta Timur, Sabtu (26/10) dini hari lalu. Pasalnya, dia mengaku pelaku yang dengan sengaja menabrak gerbang rumah dan tiga mobilnya adalah dirinya sendiri.

Hal ini berbeda dengan kesaksian sejumlah pihak yang menyatakan pelaku perusakan adalah seorang perempuan bernama Florence. Istri Adiguna Sutowo sendiri, Vika Dewayani, heran atas pengakuan sang suami. Dia pun tak akan mencabut laporannya ke polisi soal kasus tersebut.
5. Perusak satu mobil bersama Daryono, sopir Adiguna
Keterangan Adiguna Sutowo dibantah saksi mata peristiwa tersebut. Nino Tumbolo, Ketua RT 3 RW 10, lingkungan tempat Adiguna tinggal di Jalan Pulo Mas Barat VII, Jakarta Timur, berani menyanggah pengakuan Adiguna.

"Ah, tidak ada Adiguna di mobil yang dipakai menabrak. Yang ada cuma sopir yang namanya Daryono dan wanita itu," kata Nino saat dihubungi wartawan, Senin (28/10).

Nino yakin keterangan Adiguna hanya untuk mengaburkan fakta. Jelas Adiguna coba menghapus fakta ada seorang wanita yang diduga bernama Florence dalam kasus ini.

"Saya rasa pengakuan Pak Adiguna hanya untuk menutupi siapa wanita itu. Saya yakin polisi juga tidak bodohlah. Mereka pasti bisa ungkap," kata Nino.

Nino menjelaskan kunci kasus ini ada di Daryono, sang sopir yang menemani Florence. "Kalau mau jelas, polisi temukan dulu Daryono," tutupnya. 



 

Kalung emas dijambret, nenek 61 tahun geber motor kejar pelaku

Katakepo.blogspot.com - Nasib nahas menimpa Ponirah (61), dirinya tewas saat menggeber motornya untuk mengejar pelaku jambret. Ponirah tewas saat dirinya tak bisa mengendalikan motor yang dikendarainya hingga menabrak tembok.
"Korban perempuan apalagi sudah berumur, dan tidak bisa mengendalikan kendaraannya," kata Kanit Laka Polres Tulungagung, Ipda Sony Suhartanto seperti dikutip Antara, Selasa (29/10).
Kejadian bermula saat Ponirah yang berkendara sendiri melaju dari rumahnya di Desa Tawing ke kota Tulungagung. Sesampainya di Jalan Desa Bono, Kecamatan Boyolangu, tiba-tiba seorang pria mengendarai Honda Beat merah mendekati dan menarik paksa kalung emas yang dikenakan korban.
Ponirah seketika berteriak maling berkali-kali sembari mengejar pelaku dengan menggeber kencang sepeda motornya. Namun saat berhasil mendekati motor pelaku, justru Ponirah kehilangan kendali karena jalan tersebut sempit dan berlubang. Ponirah pun menabrak tembok SD dan meninggal di tempat, sedangkan pelaku berhasil melarikan diri.
Sampai saat ini polisi terus memburu pelaku penjambretan tersebut. Terlebih polisi mengaku telah mengantongi ciri-ciri pelaku dari pemeriksaan saksi-saksi.
"Tim buru sergap dari satuan reserse dan kriminal telah dikerahkan untuk memburu pelaku," tutupnya.