Friday, August 30, 2013

Balas Dendam, Perlukah?

Katakepo.blogspot.com - Ketika ada seseorang berbuat salah (atau ekstremnya, jahat) kepada kita, mungkin yang terpikir pertama kali adalah membalas dendam. Entah itu pasangan kita selingkuh, boss membuat hidup kita seperti neraka, sahabat yang menikam dari belakang, atau apa pun.

Kita ingin orang tersebut mendapatkan balasan yang setimpal atas apa yang telah dia perbuat kepada kita. Kalau bisa sih, lebih parah. Ini normal.

Tetapi menurut saya, daripada kita sibuk berpikir keras mengenai bagaimana melampiaskan rasa sakit hati dengan balas dendam kepada orang lain, lebih baik kita berdamai dengan hal tersebut.

Karena, satu-satunya cara untuk menahan keinginan membalas dendam adalah dengan menerima kejadian tersebut dan mengganti keinginan untuk membalas dengan berpikir positif. Atau dengan kata lain: ikhlas dan melanjutkan hidup.

Jangan merendahkan diri kita dan menjadikannya satu level dengan orang yang berbuat salah/jahat dengan kita dengan melakukan hal yang membuatnya merasakan kepedihan yang sama. Kalau kita melakukan hal tersebut, lalu apa bedanya kita dengan mereka?

Jawaban teman saya: ‘Memang nggak ada, tapi kan bikin hati puas.”
Menurut saya, yang namanya balas dendam nggak akan mengenal kata puas. Pada saat membalas dendam, kita bisa tenggelam terlalu jauh dan saat itu sudah terlalu susah untuk mengontrol diri. Ibarat bola salju yang menggelinding turun dari puncak bukit, semakin lama semakin besar, kekuatan yang berkali-kali lipat, dan bisa melukai kita. Pada saat kita ingin berhenti, mungkin terlalu susah — atau telat.

Lagipula, dengan melakukan balas dendam, sebenarnya kita sedang merencanakan kehancuran hidup jangka panjang. Bayangkan berapa banyak waktu dan energi yang terbuang untuk memikirkan apa yang harus kita lakukan supaya orang lain merasa tersiksa.

Belum lagi perasaan sakit hati yang pasti akan terus menerus ada karena tiap kali kita memikirkan rencana tersebut, pasti rasa sakitnya muncul kembali. Lukanya akan terus menerus terbuka, padahal seharusnya sudah sembuh. Penderitaan karena rasa sakit hati nggak berkesudahan akan menjadi teman kita, yang pasti menimbulkan aura negatif. Dan menjadi negatif itu capek, serius deh.

Jadi harus bagaimana?

Menurut Confucius, balas dendam yang paling efektif adalah dengan melanjutkan hidup dan bahagia menjalaninya. Biasanya orang yang penuh rasa kebencian nggak suka melihat orang lain bahagia. Tunjukkan kepada orang yang menyakiti kita bahwa seluruh hal negatif yang yang telah dia lakukan, nggak berpengaruh terhadap kita.

Buktinya, kita masih bisa menjalani hidup dengan baik dan lebih bahagia. Jangan berikan mereka kepuasan dengan melihat kita menderita. Mungkin pada satu titik, kita akan menyadari bahwa nggak ada yang balas dendam yang lebih sempurna selain memberikan maaf.

Oleh karena itu, kita butuh melanjutkan hidup alias move on. Hidup itu ke depan, bukan terus-terusan menoleh ke belakang. Makanya, kaca spion di mobil itu hanya ditaruh sedikit di kanan dan di kiri, karena fokus kita ada di depan. Melihat ke belakang, hanya sebagai pengingat dan supaya kita lebih awas dalam perjalanan.

Balas dendam itu mudah, tapi mengambil jalan lain menunjukkan bahwa kita adalah individu yang dewasa, yang tahu bagaimana menyikapi masalah dan mengendalikan emosi.

Lagipula, saya percaya akan karma. Kalau kita melakukan hal jelek, pasti semesta akan membalasnya. Begitu pun sebaliknya. Nggak usah kita repot-repot membalas dendam karena pasti mereka akan menerima balasannya, dan kalau kita beruntung, Tuhan akan memberikan kesempatan bagi kita untuk melihat hal tersebut terjadi.



Related Posts:

  • Jokowi Murka, Banting Map dan Pintu Mobil Katakepo.blogspot.com - Jokowi, sosok yang identik dengan senyum dan keramahan, kali ini tampak sedikit berbeda dari biasanya. Dalam rangka mengetahui secara langsung kinerja pegawai di bagian Pelayanan Terpadu Satu Pin… Read More
  • Ada "Mata-mata" di Belakang Sukses Timnas U-19... Katakepo.blogspot.com - Duduk di tribun media dengan mengenakan celana training dan kaus merah, matanya tak henti memandangi layar video kecil yang bergerak ke kanan dan kiri sesuai dengan dinamika permainan. Sesekali tan… Read More
  • Pahit Manis Upaya "Go Internasional" Para Desainer Katakepo.blogspot.com - Menjadi seorang desainer yang dikenal luas di dunia internasional memang tak mudah. Selain sulitnya menembus pasar dan mengetahui selera pasar dunia, desainer juga harus siap dengan segala konsekue… Read More
  • Mari Jalan-Jalan di Pusat Data Facebook Katakepo.blogspot.com - Facebook akhirnya selesai membangun data center cold storage terbaru mereka yang terletak di Prineville, Oregon, AS. Jejaring sosial terbesar di dunia ini pun sudah mulai memindahkan data mereka, s… Read More
  • Mari Berbagi Lembutnya Pelukan Katakepo.blogspot.com - Kehangatan pelukan tak semata untuk mengungkapkan ekspresi sayang. Lebih dari itu, sebuah pelukan memberikan manfaat fisik maupun psikologis. Lewat pelukan seseorang akan mendapatkan ketenangan dan… Read More

0 comments:

Post a Comment