Tuesday, August 20, 2013

Memencet jerawat bisa berakibat kematian, benarkah?

Katakepo.blogspot.com - Hampir semua orang pernah mengalami hal ini: Anda menyadari ada bintik kecil di pipi, atau mungkin di hidung. Kemudian Anda merasa sedikit nyeri, buru-buru mencari kaca, dan berusaha memencet jerawat yang mengganggu penampilan wajah. Tetapi ternyata kebiasaan tersebut benar-benar buruk dan perlu dihentikan karena bisa berujung kematian! Benarkah?
Kebiasaan memencet jerawat umumnya meninggalkan bekas luka, atau yang lebih parah, infeksi. Sebab memencet jerawat sama dengan Anda menyobek kulit.
Tangan yang penuh bakteri pun berpindah ke luka yang terbuka. Kulit wajah jadi infeksi, meninggalkan bekas luka, atau bahkan membuat Anda sakit parah.
Faktanya, ada 'segitiga kematian' pada wajah setiap orang, demikian menurut Mother Nature Network. Dikatakan seperti itu karena infeksi di sekitar wajah memang bisa memicu kematian. Bagaimana bisa?
Pembuluh darah di wajah biasanya berpusat di bagian kepala, yang merupakan tempat otak berada. Jika tidak segera disembuhkan, infeksi di wajah bisa sangat mematikan, karena bisa menyebabkan kelumpuhan, kebutaan, hingga kematian.
Pembuluh darah di sekitar hidung, mulut, dan mata juga sangat dekat dengan otak. Jadi jangan sekali-kali 'menciptakan' infeksi karena kebiasaan memencet jerawat karena hal itu membahayakan kesehatan otak.
Kebiasaan buruk lain yang juga sepele tetapi berbahaya adalah mencabut bulu hidung. Sebab tugas bulu hidung adalah mencegah bakteri berbahaya agar tak masuk ke dalam tubuh.
Lantas bagaimana caranya agar wajah tetap bersih dan terhindar dari infeksi?
  • Jangan memencet jerawat. Jika sudah terlanjur dan mengetahui adanya tanda-tanda infeksi, segera hubungi dokter.
  • Hentikan kebiasaan mencabut bulu hidung, meski rasanya gatal dan tidak nyaman.
  • Tidak masalah sebenarnya jika Anda ngupil, tetapi gunakan tisu dan jangan lakukan di tempat umum.

Jadi, sebisa mungkin jauhkan tangan dari wajah. Sebab tangan sudah menyentuh banyak sekali benda yang mengandung bakteri.

0 comments:

Post a Comment