Thursday, August 29, 2013

Solusi Delapan Kesalahan Umum Dalam Memasak

Katakepo.blogspot.com - Merasa lelah karena menghabiskan waktu di dapur untuk memasak makanan yang rasanya biasa saja? Mungkin masalahnya bukan pada apa yang Anda masak, tapi bagaimana Anda memasaknya. Pekan ini di In the Pantry, Aida Mollenkamp mengungkap delapan kesalahan saat memasak yang paling sering terjadi di dapur — berikut solusinya.

Kesalahan 1: Wajan tidak terlalu panas sebelum memasak.
“Wajan terbuat dari logam, jadi Anda memerlukan panas yang merata, dan permukaan yang nantinya tidak terlalu lengket,” jelas Mollenkamp. “Anda benar-benar harus memastikan bahwa wajan tersebut sudah panas merata sebelum Anda mulai memasak.”

Solusi: Panaskan wajan Anda selama 2-3 menit sebelum Anda mulai memasak.

Kesalahan 2: Wajan terlalu penuh.
Jika Anda memasak sesuatu dan menginginkan masakan Anda berwarna kecokelatan — seperti menumis jamur, atau memasak ayam setengah matang sebelum Anda mengolahnya — maka Anda perlu memastikan agar wajan tidak terlalu penuh.

Solusi: Pastikan Anda hanya tidak menumpuk apa pun yang Anda masak di wajan. Selain itu usahakan sediakan sedikit ruang di antara bahan makanan tersebut.

Kesalahan 3: Memanggang bahan makanan yang tidak memiliki suhu ruangan.

Kesalahan terbesar adalah memanggang bahan makanan yang suhunya tidak sesuai (biasanya terlalu dingin karena disimpan di kulkas). “Semua susu, mentega, krim, telur, sebelum diolah harus memiliki suhu ruangan.”

Solusi: Jika Anda tidak memiliki waktu untuk menunggu agar suhu makanan tersebut tidak terlalu dingin, Anda bisa mempercepatnya. Untuk mentega, Anda dapat memotongnya menjadi beberapa bagian kecil. Anda akan mengetahui suhunya sudah tepat jika mentega dapat dengan mudah dioleskan di pemanggang — namun tidak meleleh. Sedangkan untuk telur, Anda bisa merendamnya dalam sebuah mangkuk berisi air hangat selama sepuluh menit. Untuk susu atau krim, Anda dapat memanaskannya dengan cepat di dalam microwave.

Kesalahan 4: Memasak pasta dalam panci kecil dengan air yang sedikit.
Apa yang terjadi jika Anda tuangkan secangkir air di sebuah panci kecil untuk merebus banyak pasta? Pasta tersebut jadi menggumpal dan berantakan.

Solusi: Mollenkamp menyarankan untuk menambah empat cangkir air untuk 220 gram pasta. Jika ragu, baca petunjuk pengolahan pada kemasan pasta. “Pastikan pasta itu dapat Anda aduk sehingga Anda mendapatkan pasta yang matang sempurna,” katanya.

Kesalahan 5: Tidak mendiamkan daging terlebih dahulu sebelum Anda memotongnya.

“Saat Anda memasak daging, misalnya buat daging bakar, panggang atau bahkan kalkun utuh, Anda perlu menyimpannya terlebih dahulu sebelum dipotong,” kata Mollenkamp. “Jika Anda tidak menyimpannya, lemak dalam daging akan tumpah ketika Anda memotongnya.” Selain itu daging juga bisa kering.

Solusi: Ambil semua daging tersebut, bungkus dengan alumunium foil, diamkan selama beberapa menit kemudian baru potong dan sajikan.

Kesalahan 6: Tidak memberi garam ketika memasak.

Orang-orang sering menambah garam (dan bumbu lainnya) menjelang waktu akhir memasak. Namun jika Anda menunggunya sampai hampir selesai masak, rasa masakan akan hambar, khususnya dengan bahan-bahan seperti kacang-kacangan dan kentang yang benar-benar menyerap garam saat bahan-bahan tersebut dimasak.

Solusi: Garami masakan sejak awal, dan cicipi saat Anda masih memasaknya.

Kesalahan 7: Mencuci pisau dan wajan di dishwasher (mesin cuci piring otomatis).
Jika Anda menggunakan pisau dan wajan yang bagus, jangan cuci alat-alat itu di dishwasher. “Itu sama saja Anda membuang uang karena Anda akan membuat tepi pisau tidak tajam dan merusak permukaan wajan,” kata Mollenkamp.

Solusi: Cuci pisau dan wajan Anda cukup dengan tangan.

Kesalahan 8: Mengukur bahan-bahan makanan dengan alat yang salah saat memanggang.

“Anda harus menggunakan alat yang tepat untuk mengukur bahan-bahan secara tepat,” kata Mollenkamp. “Itu mungkin terlihat seperti bukan masalah besar, namun itu akan menjadi masalah saat Anda memanggang.”

Solusi: Ukur bahan-bahan makanan dengan alat pengukur yang sesuai. Gunakan gelas ukur cairan atau teko untuk susu, air, dan setiap bahan cair lainnya. Gunakan gelas ukur biasa dan sendok untuk bahan-bahan kering seperti gula dan tepung.

0 comments:

Post a Comment