Showing posts with label berita. Show all posts
Showing posts with label berita. Show all posts

Tuesday, April 21, 2015

Ahok: Pelacuran Itu Sampah Masyarakat

Katakepo.blogspot.com - Jakarta, Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama menginstruksikan wali kota untuk menutup semua rumah kos yang disalahgunakan untuk tindakan asusila. Instruksi itu menyusul tewasnya seorang pekerja seks komersial (PSK) Deudeuh Alfi Sahrin di sebuah rumah kos di Jalan Tebet Utara.

"Iya tadi saya minta wali kota (tutup kos-kosan asusila). Masa sih mereka enggak tahu kos mana yang dijadikan tempat prostitusi. Iya dong, harus dilihat," kata Basuki, di Balai Kota, Senin (20/4/2015). 

Basuki tidak menginginkan penutupan tempat prostitusi justru menimbulkan masalah baru sehingga praktik prostitusi lebih sulit diawasi. Basuki juga tidak mau lagi mewacanakan legalisasi lokasi prostitusi sebagai solusi menjamurnya tindakan asusila di kos-kosan.

Basuki mengibaratkan prostitusi ini seperti sampah di dalam masyarakat. Selama masih ada manusia, pasti masih ada PSK dan kegiatan prostitusi.

"Jangan sampai lokalisasi ditutup terus (PSK) larinya ke kos-kosan. Ini kan ibarat pelacuran kayak sampah masyarakat. Nah selama ada masyarakat pasti produksi sampah. Artinya, sampah jangan sampai berceceran di mana-mana dong, dirapiin," kata Basuki. 

Di sisi lain, Basuki mengatakan kos-kosan yang dihuni Alfi dan sekitarnya merupakan lahan kepemilikan DKI. Basuki menginstruksikan lahan itu untuk dijadikan sebagai ruang terbuka hijau (RTH).

"Saya kasih tahu wali kota untuk bongkar langsung lahannya atau beli tanahnya untuk dibangun jalur hijau. Saya kira camat dan wali kota sudah tahulah tugasnya," kata Basuki.


Pemilik Rumah Kos Alfi Akui Tak Punya Izin Usaha

Katakepo.blogspot.com - Jakarta, Sejumlah rumah yang dijadikan kos-kosan di Jalan Tebet Utara diketahui dibangun tanpa izin mendirikan bangunan (IMB). Sejumlah pemlik kos juga tidak memiliki izin untuk membuka usaha kos-kosan.

Hal itu diakui Arifin Purba, pemilik kos-kosan yang ditinggali Deudeuh Alfi Sharin. Seperti diketahui Alfi ditemukan tewas di kamarnya.

"Izinnya memang tidak ada karena IMB tidak keluar. Dulu bangunan ini sebenarnya rumah tinggal tapi akhirnya kita ubah fungsi menjadi kos-kosan sejak tahun 1999," sebut Arifin Purba di hadapan Camat Tebet, Mahludin, Selasa (21/4/2015),

Belasan petugas kecamatan Tebet melakukan inspeksi pada sejumlah indekos yang berada di jalan Tebet Utara pada Senin (21/4/2015) pagi.

Dalam inspeksi yang dipimpin oleh Mahludin, sedikitnya ada enam indekos yang tidak memiliki izin usaha. Karena ketiadaan surat izin usaha, rata-rata pemilik indekos juga tidak membayarkan pajak pendapatan usaha mereka untuk wilayah tersebut.

"Sepengetahuan kita, mereka belum bayar pajak padahal sudah ada aturan mengenai hal itu. Aturannya setiap kos yang memiliki lebih dari 10 kamar akan dikenakan wajib pajak sebesar 10 persen dari omzet kos mereka perbulan," sebut Mahludin di sela-sela inspeksi.

Monday, April 20, 2015

RI Dicabuli Abang Ipar Sendiri Saat Akan Mandi

Katakepo.blogspot.com - Rengat - Ri (15), warga Desa Patipo Pura, Kecamatan Peranap, Indragiri Hulu (Inhu) melapor ke pihak Mapolsek Peranap atas tindak pencabulan yang dialaminya.
Menurut penuturan Ri, aksi tersebutt dilakukan oleh YA (22) yang merupakan abang iparnya saat ia akan mandi pada Sabtu (18/4) sekira pukul 18.30.
Menurut penuturan Ri, saat itu Ya juga mengancam akan membunuh dirinya. Karena ketakutan, akhirnya Ri pasrah dirinya disetubuhi oleh Ya. Namun, hal diluar dugaan terjadi.
Saat itu, Ya berusaha memasukan kelaminnya ke kemaluan Ri, namun Ya kesulitan.
Menyerah, Ya kemudian menghentikan aksinya. Tak berhenti di sana Ya akhirnya hanya menggesek-gesekan jari-jarinya ke kemaluan Ri.
Usai melakukan aksi cabulnya, Ya kemudian pulang dan meninggalkan Ri.
Sekali lagi Ya mengancam Ri, bila ia memberitahukan hal itu kepada orang lain.

Meski begitu, Ri tetap melaporkan aksi pencabulan yang dialaminya.
Menurut penuturan Kapolres Inhu, AKBP Ari Wibowo melalui Kabag Humas Polres Inhu, Iptu Yarmen Djambak kini Ya telah diamankan di Mapolsek Peranap.
"Saat ini kita tengah melakukan penyelidikan lebih lanjut," ucap Yarmen. (cr3)
Sementara di Pekanbaru, sepanjang tahun 2014, Polresta Pekanbaru menangani 76 pencabulan dan kekerasan pada anak.
Jumlah ini meningkat dibandingkan tahun 2013, sebanyak 53 kasus.
Triwulan pertama tahun 2015, kasus pencabulan terhadap anak di bawah umur di Pekanbaru, juga mulai bermunculan.
Berikut diantaranya:

3 Januari 2015
Seorang cewek ABG berusia 17 tahun, NS dicabuli pacar hingga hamil 4 bulan. Hal itu dilaporkan orangtuanya ke Polresta Pekanbaru pada Sabtu (3/1).
16 Januari 2015
Seorang siswi berusia 16 tahun disetubuhi pacarnya di salah satu wisma di Jalan Kaharuddin Nasution, Bukit Raya pada Selasa (13/1). Kasus ini dilaporkan ke Polresta Pekanbaru pada Jumat (16/1).
19 Januari 2015
Dw (7), siswa sekolah dasar diduga kuat dicabuli bapak tirinya sendiri, Eh (40) pada Rabu, (14/1). Ibu korban baru melaporkannnya ke Polresta Pekanbaru pada Senin (19/1).
7 Februari 2015
Seorang cewek ABG berusia 17 tahun, An dicabuli pacarnya Sf, pada Senin (2/2) malam. Namun, orangtua An baru melaporkannya ke Polresta Pekanbaru pada Sabtu (7/2).
15 Februari 2015
MW (23) mencabuli tetangganya sendiri, sebut saja namanya Melati (12), sebanyak tiga kali sejak Desember 2014 dan Januari 2015. Keluarga korban lalu melaporkannya ke Polresta Pekanbaru, pada Minggu (15/2).
18 Februari 2015
NS (60), pemilik sekaligus pengajar di sebuah Taman Pendidikan Alquran di kawasan Rumbai ini dilaporkan ke Mapolresta Pekanbaru pada Rabu (18/2). Setidaknya ada enam orang anak yang rata-rata berusia 7 tahun melaporkan gurunya itu telah melakukan pencabulan.
23 Februari 2015
Bunga (8), mengaku kemaluannya sakit usai digerayangi oleh orang yang tak dikenal ketika berada di sekolah, sebuah SD di Kecamatan Tampan, pada Senin (23/2) lalu. Orangtuanya langsung melaporkan kasus pencabulan tersebut ke Mapolresta Pekanbaru.

11 Maret 2015
Su (52) tega memperkosa anak tirinya SR yang berusia 16 tahun, walau anak itu mengalami keterbelakangan mental. Perbuatan itu sebenarnya sudah lama terjadi, namun baru terbongkar pada Senin (9/3). Kasus ini dilaporkan ke Polsek Tampan pada Rabu (11/3).
12 Maret 2015
Polsek Tenayan Raya membekuk JF (35), Selasa (16/3) atas laporan dugaan pencabulan terhadap IFS (16), pembantunya sendiri. JF dilaporkan keluarga korban ke Polsek Tenayan Raya pada Kamis (12/3).
13 Maret 2015
Polsek Tenayan Raya membekuk RS (19) pada Jumat (13/3) karena dilaporkan telah mencabuli PL (15) di dalam angkutan kota.
23 Maret 2015
Sebanyak 19 anak laki-laki di bawah umur dilaporkan sudah dicabuli SY, saat aktivitas mengaji di sebuah mushola di daerah Senapelan. Tersangka diringkus setelah dilaporkan keluarga korban ke Polresta Pekanbaru pada Senin (23/3).
Sumber: Litbang dan Dokumentasi Tribun Pekanbaru




'Kekecewaan Terhadap Pemerintahan Jokowi Muncul Dimana-mana'

Katakepo.blogspot.com - Jakarta, Presiden Joko Widodo (Jokowi) dan Wakil Presiden Jusuf Kalla (JK) telah enam bulan memimpin Indonesia.

erkait itu, Peneliti LIPI Siti Zuhro melihat keduanya tak kompak dalam mengatasi persoalan bangsa.

"Dwi tunggal Jokowi-JK yang digadang-gadang akan mampu membuat perubahan-perubahan signifikan malah terkesan tak saling mengisi dan tak saling melengkapi," kata Siti Zuhro dalam diskusi 'Evalusi 6 bulan Pemerintahan Jokowi' di Jakarta, Minggu (19/4/2015).
Menurut Siti, hal itu menyebabkan kinerja pemerintah baru kurang terukur dan meresahkan publik.
Kebijakan-kebijakan pemerintah seperti naik turunnya harga BBM, kenaikan harga gas dan listrik.
Selain itu, keputusan Menkumham Yasonna Laoly dinilai sarat intervensi parpol serta para pembantu yang ta menjalankan visi-misi presiden dinilai Siti kontroversial.
Akibatnya rakyat malah makin susah. Siti mengatakan selama enam bulan Jokowi-JK memerintah, rakyat kecewa deng‎an pemerintah.
Arah dan halauan yang dicanangkan Jokowi-JK tak menunjukkan harapan rakyat.
"Kekecewaan, ketidakpuasan muncul dimana-mana, mulai kampus, intelektual, aktivis, media sampai civil society," imbuhnya.
Kekecewaan masyarakat, ujar Siti, disebabkan setiap pemilu memberikan harapan baru.
Setiap pergantian pemimpin menimbulkan ekspektasi yang melambung akan datangnya perubahan
"Karena itu tak mengherankan kalau rakyat sangat mengharapkan pemerintahan baru dibawah kemepimpinan Jokowi-JK mampu melakukan terobosan positif, inovatif dan bermanfaat bagi rakyat," kata Siti.



Gara-gara Main Facebook, Wanita Ini Temukan Suami Miliki Istri Kedua

Katakepo.blogspot.com - Pos Kupang, Tak ada yang lebih mengejutkan bagi Michelle O'Clee saat mengetahui suami yang dia cinta telah berselingkuh dan menikah kali kedua. Naasnya, Michelle tidak pernah mencium gelagat pengkhianatan suaminya yang bernama Andrew, sampai…
Suatu hari, Michelle tengah menjelajah media sosial Facebook dan melihat sang suami mendapatkan tag dari sebuah unggahan video. Bertajuk Uncle Andrew and Auntie Phillippa, video itu membuat Michelle penasaran.
Pasalnya, Michelle sama sekali tidak mengenal wanita bernama Phillipa. Demi menjawab rasa penasaran, Michelle memutuskan untuk menelusuri lebih dalam pada tiap tautan halaman Facebook.
Mengejutkan, Michelle mala menemukan foto pernikahan sang suami dengan perempuan bernama Philippa tersebut. Dalam foto tersebut tampak cincin pernikahan dan segala detailnya. Merasa hancur dan dikhianati, Michelle pun menelpon polisi.
Perselingkuhan suaminya ini, akhirnya menjawab segala keresahan Michelle. Salah satunya adalah saat dirinya melahirkan dan Andrew tidak menemaniya, dengan alasan harus berada di suatu tempat sebagai saksi kunci dan sedang dilindungi oleh pihak yang berwajib.
Kenyataanya, suaminya justru pindah ke rumah baru dengan istri keduanya tersebut.
Lewat pengusutan pihak berwajib yang lebih lanjut, Andrew ternyata mengaku pada Phillipa telah bercerai dari Michelle. Alasan perceraiannya adalah Michelle telah berselingkuh dengan pria lain.
Tak hanya sekadar bualan verbal, untuk menyakinkan Phillippa, ternyata Andrew juga memalsukan dokumen perceraian. Tujuannya tentu saja agar pihak keluarga Phillipa percaya.
Setelah mengetahui kebusukkan Andrew, akhirnya Phillipa pun memutuskan untuk membatalkan pernikahan. Sebab, menurut keputusan pengadilan pernikahan mereka ilegal.
Sekarang, Andrew harus mendekam di penjara selama delapan bulan karena tuduhan pemalsuan dokumen resmi pernikahan.

Pemerintah Telusuri Apel Impor dari AS yang di Diduga Terkontaminasi Bakteri

Katakepo.blogspot.com - Jakarta, Pemerintah melalui Kementerian Perdagangan (Kemendag) sedang melakukan uji sampel terhadap apel impor asal Amerika Serikat. Hal itu dilakukan setelah Malaysia dikabarkan melarang peredaran apel AS karena tercemar bakteri listeriosis.

"Kami penasaran juga, karena itu kami sedang tugaskan staf untuk ambil sampel (apel AS di Indonesia)," ujar Direktur Jenderal Standardisasi dan Perlindungan Konsumen Kementerian Perdagangan Widodo kepada Kompas.com, Jakarta, Kamis (22/1/2015).

Dia mengatakan, nantinya sampel apel asal AS akan diuji di laboratorium apakah benar tercemar bakteri listeriosis atau tidak. Meski begitu, Widodo masih terus menelusuri apel jenis Granny Smith dan Gala yang dicekal di Malaysia tersebut. Setelah mendengar informasi itu, Kemendag kata dia akan menindaklanjuti laporan tersebut.

Sementara itu, Kementerian Pertanian dan Industri Asas Tani (Kementerian Pertanian) Malaysia sudah melakukan pencekalan terhadap apel asal Amerika Serikat. Seperti dikutip dari kantor berita Malaysia Bernama, Menteri Pertanian dan Industri Asas Tani Malaysia Datuk Seri Ismail Sabri Yaakob sudah mendapatkan notice dari Badan Pengawas Obat dan Makanan Amerika Serikat (Food and Drug Administration/FDA) yang melaporkan tentang kontaminasi itu.

Bahkan, kata Yaakob, apel tersebut telah menyebabkan tiga orang tewas dan sejumlah lainnya sakit di AS dan Kanada.

Pemerintah Akan Larang Impor Rokok Elektronik

Katakepo.blogspot.com - Jakarta, Impor rokok elektronik akan segera dilarang. Kebijakan tersebut akan tertuang dalam peraturan presiden (perpres) tentang peredaran barang yang dilarang, diawasi perdagangannya, atau diatur tata niaganya, yang saat ini masih dalam tahap penggodokan.

Direktur Jenderal Standardisasi dan Perlindungan Konsumen (SPK) Kementerian Perdagangan (Kemendag) Widodo mengatakan, rekomendasi pelarangan impor rokok elektronik tersebut datang dari Kementerian Kesehatan (Kemenkes) dan Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM).

Widodo bilang, pelarangan impor rokok elektronik tersebut didasarkan atas pertimbangan alasan kesehatan. "Ternyata ada penelitian yang masih berlangsung. Di dalam rokok elektronik ada kandungan nikotin dan zat yang berbahaya bagi kesehatan," kata Widodo, akhir pekan lalu.

Sembari menunggu penyelesaian perpres, rencananya penghentian impor rokok elektronik tersebut akan dituangkan ke dalam peraturan menteri perdagangan (permendag). Saat ini, pihaknya sedang berkoordinasi dengan Direktorat Jenderal Perdagangan Luar Negeri Kemendag untuk segera dapat mengeluarkan surat pelarangan impornya.

Widodo sendiri mengaku kurang mengetahui volume impor dari rokok elektronik tersebut. Meski demikian, pihaknya menjanjikan permendag tersebut akan segera dapat dikeluarkan setidaknya pada semester II tahun ini.

Dengan masuknya rokok elektronik ke dalam daftar barang yang tidak diperbolehkan, hingga saat ini sudah ada dua produk yang akan dilarang untuk diimpor.

Sebelumnya, pemerintah secara tegas tidak akan memperbolehkan impor pakaian bekas dan diperjualbelikan di pasaran. Menteri Perdagangan (Mendag) Rachmat Gobel mengatakan, baju bekas merupakan barang ilegal, yang tidak boleh diimpor.

Hal tersebut dilarang karena sangat berbahaya dari segi kesehatan. Di samping itu, masuknya pakaian bekas tersebut telah mematikan industri garmen di dalam negeri.

Bicara Tanpa Bukti, Dokter Oz Dituntut Dikeluarkan dari Fakultas

Katakepo.blogspot.com - Tayangan televisi “The Dr Oz Show” rupanya menimbulkan kontroversi di dunia kedokteran. Sebanyak 10 dokter menuntut pembawa acara tersebut, yaitu Mehmet Oz untuk diberhentikan dari jabatannya di Fakultas Kedokteran Columbia University.
Menurut 10 dokter ini, OZ tak memiliki integritas sebagai dokter karena justru memromosikan “perawatan dukun” dalam tayangan televisi.
 "Dr Oz telah berulang kali menunjukkan penghinaan terhadap ilmu pengetahuan dan kedokteran yang telah berbasis bukti," tulis surat 10 dokter tersebut seperti dikutip dari Foxnews.com. Surat itu dikirim kepada Lee Goldman, dekan Fakultas Ilmu Kesehatan dan KedokteranColumbia University pada awal pekan ini
Sebagai salah satu contoh, Oz pernah menyarankan penggunaan “keajaiban” produk suplemen penurunan berat badan yang belum terbukti secara ilmiah.

Menanggapi hal ini, The New York Ivy League school memberikan  pernyataan kepada The Associated Press  bahwa sekolah berkomitmen pada prinsip kebebasan akademik dan membebaskan anggota fakultas mengekspresikan laporan yang mereka buat dalam diskusi publik.

Tuntutan para dokter ini dipimpin oleh dokter Henry Miller dari California Stanford University. Kemudian, sembilan dokter lain berasal dari berbagai wilayah seperti dokter Joel Tepper, seorang peneliti kanker dari University of North Carolina School of Medicine, dan dokter Gilbert Ross dari American Council on Science and Health di New York City.

Para dokter tersebut mengatakan, Oz sebagai ahli bedah kardiotoraks atau jantung dan dada, telah menunjukkan kurangnya integritas dengan memromosikan perawatan maupun penyembuhan dengan cara dukun demi keuntungan pribadi. Menurut mereka, hal ini sunguh menyesatkan masyarakat.
Pada tahun lalu, Oz sendiri pernah mengakui bahwa beberapa produk yang ia rekomendasikan pada penonton tidak didukung oleh bukti ilmiah sebagai fakta.
Oz pertama kali  menjadi perhatian publik setelah sering menjadi bintang tamu dalam acara televisi Oprah Winfrey. Selama lima tahun terakhir ini, ia pun menjadi pembawa acara "The Dr Oz Show."
Douglas Levy, juru bicara Columbia University Medical Center mengatakan, Oz yang menjabat Wakil Ketua Departemen Bedah Columbia University itu terkadang juga masih mengajar di universitas. Oz sendiri pada Kamis (16/4/2015) malam belum bisa dihubungi untuk dimintai komentarnya mengenai hal ini.




Misteri bidan muda hamil 10 minggu gantung diri

Katakepo.blogspot.com - Warga Desa Simpang, Kota Medan, Kecamatan Kelayang, Kabupaten Indragiri Hulu, Riau, dikejutkan dengan tragedi yang mengenaskan. Bidan desa, Juli Aisyah (25) yang tinggal bersama orang tuanya di jalur IV eks Transmigrasi Selanjut gantung diri di ruang praktiknya.

Hasil visum et revertum puskesmas setempat menyatakan bidan muda itu tengah hamil 10 minggu. Dia diduga putus asa akibat kehamilannya tersebut tak ingin diketahui orang dan menjadi aib.

Paman Juli Aisyah bernama Ardin Harahap di rumah duka menceritakan, pada Kamis malam Jumat (16/4) lalu, Aisyah yang merupakan Tenaga Kerja Sukarela (TKS) di Puskesmas Polak Pisang, Kecamatan Kelayang itu mendapat giliran jaga malam.

Selanjutnya, pada Jumat pagi (17/4) Juli Aisyah pulang ke rumahnya di Jalur IV Selanjut, Simpang Kota Medan, Kecamatan Kelayang. Entah apa yang ada dipikirkan Aisyah saat berada di rumahnya hingga nekat gantung diri di ruang praktik yang bersebelahan dengan kediamannya. Saat itu orangtuanya sedang bekerja menderes karet di kebun.

Juli Aisyah merupakan anak kedua dari empat bersaudara pasangan Hasanuddin dan Lena. Saat kejadian nahas itu, Juli Aisyah tinggal di rumah bersama adik bungsunya.

"Tapi karena adiknya asyik bermain di luar rumah dengan temannya, saat itu lah Juli Aisyah menggantungkan lehernya di pintu ruang praktiknya," ujar Ardin.

Menurutnya, selama ini keponakannya berpacaran dengan Riyan anak dari Warso, warga jalur VI Selanjut kecamatan Kelayang. Hubungan keduanya terlihat intim, kuat dugaan Aisyah sudah dihamili oleh Riyan.

Lanjut dia, kedua orang tua Aisyah bersama keluarga lainnya sepakat untuk menikahkan anaknya itu dengan Riyan. Namun, setelah dua kali keluarga korban mendatangi orangtua Riyan untuk meminta pertanggungjawaban tidak ditanggapi. Padahal, penuturan korban kepada kedua orangtuanya, Riyan adalah lelaki yang telah menghamilinya.
Ardin menduga Juli Aisyah putus asa akibat Riyan tak berkenan menikahinya. Sementara kehamilannya semakin hari bertambah membesar, dan bakal menjadi bahan pergunjingan masyarakat.

"Padahal Aisyah merupakan anak yang baik," terangnya.

Anehnya, tambah Ardin, mendengar Juli Aisyah mati gantung diri, hari itu juga Riyan bersama keluarganya kabur dari kampung itu. Sebab, saat sejumlah awak media mendatangi rumahnya, tidak seorang pun ada di rumah itu.

Kapolsek Kelayang, AKP Zaidir mengatakan, hasil sementara sebagaimana diketahui dari hasil visum dokter Puskesmas Polak Pisang dan kenyataan di lapangan, Juli Aisyah mati gantung diri di ruang praktiknya.

"Sementara motif dari kejadian itu belum dapat diketahui secara pasti," ujar Zaidir.

Meski demikian, Zaidir mengaku bakal terus menyelidiki dan mengumpulkan keterangan saksi serta beberapa bukti dari hasil olah TKP.

"Masih kami selidiki," ujarnya.


Cerita ABG salah jalan terjerumus jadi PSK

Katakepo.blogspot.com - Kasus human trafficking, menjual anak di bawah umur atau ABG kian marak, salah satunya LH (17). Perempuan asal Bogor ini merupakan korban budak seks para mucikari di Bandung. Polisi menangkap 6 mucikari yang selama ini terendus menjual perempuan kepada para pria hidung belang.

Terjerumusnya ABG ini ke dalam lembah hitam PSK berawal dari keinginan untuk bekerja. Diiming-imingi kerja dengan gaji yang tinggi, ABG ini menjadi korban nafsu para lelaki hidung belang dan kebiadaban para mucikari. Mereka terjebak dalam lingkungan prostitusi yang menistakan mereka.

Membendung prostitusi memang bukan perkara gampang, semudah membalikkan telapak tangan. Sebab, geliat usaha syahwat ini menjadi ladang bisnis yang menjanjikan. Di dalamnya berbagai pihak bermain. Namun sekali lagi, ABG itu terjebak, bukan pilihan mereka untuk menjajakan diri menjadi pelepas dahaga napsu pria hidung belang.

Berikut merdeka.com menghimpun para ABG yang terjerembab ke lembah kehidupan PSK:

Kisah pilu B, ABG yang dijadikan pelacur cilik oleh tetangganya

Merdeka.com - Cerita pilu ini tak pernah terlintas di benak AOP alias B (13) sebelumnya. Diana, yang merupakan tetangga AOP, tega menjualnya ke pria hidung belang dengan harga Rp 200 ribu.

Praktik prostitusi yang dilakukan Diana ini sudah berjalan sejak pertengahan tahun 2012. Namun, baru terungkap beberapa hari lalu karena selama ini B takut bercerita.

Meski memanfaatkan B untuk mendapatkan pundi-pundi kekayaan, ternyata Diana juga kerap menganiaya dan mengancam B. Dua hal itulah yang membuat B berpikir ulang untuk mengadukan kasus ini ke orangtuanya.

Akhirnya kasus ini terungkap saat B mengeluh perutnya yang sering sakit kepada Rury, kerabatnya. Lalu dibawalah B ke tukang urut. Oleh tukang urutnya, Rury diberitahu bahwa ada yang janggal pada tubuh B. B pun disarankan melakukan visum ke Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo dan hasilnya, B dinyatakan tidak perawan lagi.

"Awalnya, Senin (18/3) lalu dia mengeluh sakit di perutnya. Awalnya dikira maag, tapi pas dikasih obat maag, enggak mempan juga. Tapi setelah dibawa ke tukang urut, baru ketahuan kalau sepupu saya sudah tidak perawan," tutur Rury di Mapolres Metro Jakarta Barat, Selasa (26/3).

Mengetahui hasil visum gadis kelas VII SMP ini tidak perawan, Rury lantas memaksa B untuk menceritakan apa yang sebenarnya terjadi. Dengan menahan rasa sedih dan malu, B menceritakan kalau Diana telah menjual keperawanannya kepada pria hidung belang dengan upah Rp 200 ribu.

"Sekali berhubungan, sepupu saya itu dikasih Rp 200 ribu. Dan itu sudah berlangsung tiga kali sejak Juni 2012 sampai Januari 2013," katanya.

Kedua orang tua B, ayah TK (41) dan ibu TA (40) mendengar kemalangan itu bak petir menyambar di siang bolong. Diana telah menipu TK. Kepada TK, dia memang telah meminta izin untuk membawa B kerja dan menjanjikan gaji tinggi. Tapi bukan sebagai pemuas nafsu lelaki bejat.

TK menambahkan, B sempat ingin kabur saat diminta melayani pelanggan setia Diana. Tapi usahanya gagal, B pun tertangkap.

"Waktu anak saya tahu disuruh ngelayanin orang dewasa, anak saya sudah coba mau kabur, tapi dapat ditangkap sama Diana, lalu dipukulin. Waktu itu anak saya juga nangis sambil teriak-teriak," papar TK, yang sehari-hari bekerja sebagai buruh, Rabu (27/3).

TA (40) menceritakan bahwa sejak dipaksa melayani pria hidung belang, tingkah B mendadak berubah. Sejak kasus prostitusi ini diketahui, B menjadi murung dan suka berdiam sendiri.

"Kemarin juga tuh, pas ditanyain, kenapa bisa kejebak pelacuran, dia terus kabur," ujar TA yang sehari-hari bekerja sebagai buruh cuci.

Atas perbuatan Diana, pihak keluarga akhirnya melaporkan ke Mapolres Jakarta Barat Rabu (27/3). Polisi langsung bergegas menahan wanita muda itu.

Rupanya Diana tidak terima. Dia bahkan mengancam TA, dengan pisau. "Waktu saya tanya soal anak saya, dia enggak mau ngaku. Saya dan dia juga sempat adu mulut. Pas mau dibawa paksa sama saya dan warga, eh dia malah ngeluarin pisau," kata TA.

Setelah kasus ini mulai merebak, warga kembali mendapatkan informasi baru kalau korban Diana bukan hanya B. Ada beberapa gadis belia yang jualnya setelah berhasil diming-imingi pekerjaan dengan gaji besar.

Pasca kejadian itu, B kini murung dan takut beraktivitas keluar rumah. Sebenarnya, TK dan TA sempat membuat surat perjanjian damai dengan Diana pada Selasa (19/3) malam dengan uang tutup mulut Rp 1,5 juta. Menurut TA, penandatanganan surat di atas materai Rp 6.000 itu karena keterpaksaan. Dia tak tega melihat kesedihan anaknya dan takut dikeluarkan pihak sekolah.

"Saya takut, nantinya kasus ini ada pengaruhnya ke anak saya. Saya takut anak saya nanti dikeluarkan dari sekolah," kata TA sendu.

Kini kasus ini tengah ditangani Polres Jakarta Barat.

Jadi budak seks di Bandung, perempuan 17 tahun dibayar Rp 70 ribu

Merdeka.com - LH (17) terisak, air matanya membasahi wajah manisnya. Perempuan asal Bogor itu merupakan korban budak seks para mucikari di Bandung. Polisi menangkap 6 mucikari yang selama ini terendus menjual perempuan kepada para pria hidung belang.

Penangkapan dilakukan oleh Unit Perlindungan Perempuan dan Anak (PPA) Satreskrim Polrestabes Bandung di tempat praktik prostitusi terselubung di Jalan Dewi Sartika, Gang Ijan No. 55 Kelurahan Pungkur, Kecamatan Regol, pada Sabtu (18/4) dini hari. Tempat ini diduga sudah beroperasi sekitar dua tahun.

Sembari menunduk LH mengaku sudah satu bulan dipaksa menjajakan diri. "Saya sudah tidak tahan dengan pekerjaan ini dan saya tidak kuat dengan perlakukan tamu yang kasar," katanya di Mapolrestabes Bandung, Minggu (19/4).

LH bernasib sial masuk dunia prostitusi saat dirinya mencari pekerjaan di Kota Bandung. "Saya ke Bandung dan janjian bertemu di Tegallega. Sesampainya di sana teman saya malah enggak ada," jelasnya.

Mendapati temannya tidak ada, LH pun kelimpungan hingga akhirnya dia bertemu dengan seorang wanita pemilik warung. LH ditawari pekerjaan menjaga warung. LH pun setuju.

Seiring berjalan waktu LH bertemu dengan seorang pria yang menawarinya pekerjaan yang sama di Jalan Dewi Sartika. "Awalnya tidak tahu, tapi ternyata di gang itu saya terus dipaksa untuk melayani laki-laki. Saya mau keluar tapi ditahan karena saya punya hutang karena bekerja di situ," paparnya.

LH pun terus berusaha mencari jalan keluar, hingga pada satu kesempatan LH kabur. Saat itu LH kebingungan dan melaporkan kepada seseorang di jalan raya untuk mengantarkannya ke kantor polisi. "Saya dibawa ke Polrestabes Bandung," jelasnya.

Berbekal informasi tersebut polisi menggerebek rumah prostitusi tersebut dan mengamankan 27 PSK serta enam mucikari.

LH mengaku setiap harinya dipaksa melayani tiga sampai empat lelaki dari berbagai usia. Ia mendapatkan bayaran dari pelanggan sebesar Rp 175 ribu dari setiap kali kencan, namun hanya sedikit upah yang diterimanya. "Saya cuma dapat Rp 70 ribu sekali kencannya," terangnya.

Kisah duka ABG Sukabumi yang dijual ke diskotek di Babel

Merdeka.com - Sedih bercampur malu tidak bisa ditutupi dari wajah Entin. Wajahnya yang terlihat hitam mengkilap terbakar matahari, seolah menjadi bukti hidupnya yang keras.

"Saya juga bingung, mau apa lagi. Kejadiannya teh sudah begini, kumaha deui atuh (kenapa lagi?)," ujar Entin terbata dan hampir meneteskan air mata.

Entin, merupakan ibu dari Sekar (nama samaran) yang menjadi korban perdagangan manusia. Sekar yang masih berusia 16 tahun, dipaksa untuk jadi penghibur pria hidung belang di tempat hiburan malam di Bangka Belitung.

Jumat (13/9) lalu merdeka.com didampingi petugas dari Pusat Pelayanan Terpadu Pemberdayaan Perempuan dan Anak (P2TP2A) Kabupaten Sukabumi mendatangi rumah Entin di Nyalindung, Kabupaten Sukabumi.

Cukup sulit untuk menemukan kediaman Entin. Jalan terjal yang hanya berupa batu kali ditata, sempit, rimbunan pohon bambu dan melewati pekarangan akhirnya tiba di rumahnya yang berdinding bilik. Sekitar 2 jam perjalanan dari Kota Sukabumi.

Entin, seperti halnya warga lain di lingkungannya sangat sederhana. Takut, sedih, malu bercampur saat rombongan kami berkunjung ke rumahnya. Bahkan Entin memilih duduk di lantai, sedang dirinya memaksa kami untuk duduk di kursi ruang tamunya.

"Punteun bapak ibu, da bumi abdi mah ngan kos kiye. Saayana wae lah (Maaf Bapak Ibu, rumah saya cuma seperti ini. Seadanya saja)," ujar Entin yang memaksa rombongan untuk tetap duduk di kursi, sedang dirinya duduk bersimpuh di lantai tegel.

Ibu tiga anak yang hanya bisa berbahasa Sunda ini pun mulai menceritakan musibah yang dialami keluarganya. Anak tertuanya, Sekar mejadi korban human trafficking atau perdagangan manusia.

Awalnya, Sekar ditawari Dedeh, seorang ibu rumah tangga yang terhitung masih kerabat jauh. Dedeh tidak tinggal satu desa dengan Entin. Saat itu, Dedeh menawari Sekar yang hanya tamatan SD ini untuk bekerja di Bangka Belitung sebagai pelayan restoran.

Bermaksud membantu ibu dan bapaknya yang hanya buruh serabutan, Sekar akhirnya menerima tawaran bekerja ke Bangka Belitung. Singkat cerita, Sekar lalu dijemput oleh seseorang bernama Hendrik untuk dibawa ke Bangka Belitung.

Entin sendiri sempat melarang kepergian putri sulungnya itu, namun ibunya (Nenek Sekar) meyakinkannya bahwa Dedeh yang menawari kerja Sekar adalah orang baik.

"Da abdi mah percaten wae. Ceunah mah damel di restoran di Bangka (Saya percaya saja, katanya kerja di Bangka Belitung)" ujar Entin yang pernah menjadi TKW di Arab Saudi ini.

Pertengahan Juni 2012, Sekar pun berangkat menuju Bangka Belitung dijemput Hendrik. Saat itu usia Sekar masih 15 tahun.

Beberapa minggu kemudian, Sekar memberi kabar bahwa dirinya sudah bekerja di sebuah restoran di Babel. Sekar juga pernah mengirimi uang Rp 1 juta kepada ibunya.

Namun beberapa bulan kemudian, Sekar mulai mengeluh kepada ibunya lewat sambungan telepon. Sambil menangis, Sekar kerap berujar ingin pulang tapi dilarang oleh majikannya.

Naluri keibuan Entin pun timbul. Entin meminta seseorang untuk menjemput putrinya. Namun Sekar merahasiakan alamat restoran tempat dia bekerja. Entin pasrah dan hanya bisa berdoa untuk keselamatan anaknya.

Sekitar pertengahan Agustus 2013, Petugas Kepolisian di Bangka Belitung menggerebek sebuah diskotek. Dalam penggerebekan itu, polisi mengamankan para wanita penghibur dan para pria hidung belang.

Saat dilakukan penggeledahan, polisi menemukan beberapa anak di bawah umur yang dipekerjakan sebagai pelayan tamu. Sekar pun termasuk anak di bawah umur yang diamankan petugas kala itu.

Atas kerjasama dengan Polda Jawa Barat, Sekar akhirnya bisa dipulangkan. Sekar juga sempat menjalani bimbingan oleh Dinas Sosial Jawa Barat, sebelum dipulangkan kepada orangtuanya.

"Sekar datang Selasa (10/9) kamari (kemarin), diantar dari Dinsos Bandung. Katanya dia dikerjakan di diskotek, nah saya teh langsung kaget," ujar Entin berurai air mata.

Sesampainya di rumah, Sekar pun mengaku kepada kedua orangtuanya bahwa dirinya tidak bekerja di restoran melainkan di diskotek. Sekar pun mengaku dipaksa menemani tamu laki, dan minum-minuman keras dengan para tamu.

Kini Entin sudah bisa sedikit lega, anaknya yang merantau ke negeri seberang telah kembali ke rumah. Bagi Entin dan suaminya, tidak ada yang lebih berharga dari berkumpulnya keluarga. Namun dengan alasan tertentu, Sekar enggan bertemu dengan kami.

"Adiknya Sekar oge damel tapi di Sukabumi, jadi pelayan di tempat makan (Adiknya Sekar juga kerja di Sukabumi, jadi pelayan rumah makan)," ujar Imas saat ditanya adik Sekar yang masih berusia 13 tahun.

Kasus anak di bawah umur yang bekerja di Sukabumi memang cukup banyak. Dengan alasan ingin mencari penghasilan untuk membantu keluarga, anak-anak belia usia belasan rela bekerja.

Dan inilah salah sebab mengapa kasus human trafficking marak terjadi di Sukabumi.

Imingi pekerjaan dan ponsel, Nurul jadikan ABG Lampung PSK

Merdeka.com - Profesi mucikari yang dijalani Nurul alias NI selama delapan tahun akhirnya terendus polisi. Pada Rabu (11/9) malam lalu, polisi menggerebek rumahnya yang dijadikan lokasi bisnis prostitusi, dan ikut menciduk wanita berusia 35 tahun itu.

"NI tertangkap di tempat usahanya pada Rabu malam pukul 23.00 WIB, dengan empat korbannya yang masih di bawah umur," kata Kasat Reskrim Polresta Bandarlampung, Kompol Deri Agung Wijaya, di Bandar Lampung, Sabtu (21/9).

Dikutip dari Antara, terkuaknya kasus penjualan anak di bawah umur ini setelah polisi menerima informasi dari seorang warga Kelurahan Susunan Baru Kecamatan Tanjungkarang Barat yang melaporkan putrinya, FSL (13) menghilang sejak 10 Agustus lalu. Keluarga menduga FSL dibawa rekannya DS (14) yang berusia 14 tahun, untuk bekerja di eks lokalisasi Pemandangan Kecamatan Panjang Bandarlampung.

"Berdasarkan laporan dari keluraga korban, Polresta Bandarlampung melalui Kanit Pelayanan Perempuan dan Anak langsung melakukan penyelidikan dengan menemukan sebuah rumah kontrakan yang dimiliki seorang perempuan berinisial NI alias Mami alias Bunda," jelasnya.

NI bersama empat ABG itu diamankan di sebuah kontrakan di Jalan Teluk Tomini Way Lunik, Kecamatan Telukbetung Selatan.

"Ketiga anak di bawah umur yang ditemukan bersama dengan FSL yakni TA (14), TS (13) dan DS (14)," ujarnya.

Empat ABG itu mengaku dipekerjakan sebagai pekerja seks komersial (PSK). Semula, NI menjanjikan pekerjaan di sebuah kafe dan mendapat ponsel jika mereka ikut dengan pelaku. Mereka wajib menyetorkan uang hasil melayani tamu yang dilakukan setiap malamnya, sedangkan gaji baru diterima setiap tiga bulan sekali.

"Para korban ini pun mengakui tidak diizinkan pulang oleh NI, kecuali berjanji untuk kembali bekerja kepada tersangka, serta kembali dengan membawa rekan-rekannya," tegas Deri.

Nurul mengaku membuka usaha prostitusi sejak tahun 2005. Dia juga menyediakan anak buah yang rata-rata masih di bawah umur.

Akibat perbuatannya, tersangka dijerat dengan pasal 2, pasal 11, pasal 12 UU Nomor 21 Tahun 2007 tentang Pemberantasan Tindak Pidana Perdagangan Orang, dan pasal 18 ayat 2 dan pasal 38 UU Nomor 23 Tahun 2002 tentang Perlindungan Anak dengan ancaman pidana maksimal 15


Friday, April 17, 2015

Istri Ingin Punya Anak Lagi, Dia Izinkan Suami Perkosa Anak Perempuannya

Katakepo.blogspot.com - Seorang ibu terkenal dengan kasih sayangnya yang tak terbatas pada buah hatinya. Namun ada juga beberapa yang ternyata menyimpang dari anggapan umum tersebut. Buktinya, ada sebagian  ibu yang tega melakukan hal-hal tidak baik kepada anaknya, salah satunya adalah ibu bernama Misty Machinshok berikut ini. Dilansir dari mirror.co.uk, wanita berusia 33 tahun tersebut menikah dengan seorang pria berusia 29 tahun bernama Gary. Ia telah memiliki dua orang putri dari pernikahan sebelumnya dan ingin memiliki momongan lagi. Namun entah apa yang ada dipikirannya, ia justru menyuruh suami barunya untuk memperkosa putrinya sendiri yang masih berumur 15 tahun.
Aksi asusila tersebut terjadi sudah sejak 2013 lalu. Misty yang seharusnya melindungi buah hatinya, justru membantu suaminya melakukan tindakan yang tak berperikemanusiaan tersebut. Misty juga berencana untuk mengumumkan kehamilan putrinya pada pesta yang akan ia rayakan di rumahnya.
Atas perbuatannya, kini wanita asal Pennsylvania tersebut telah dipenjara. Sedangkan Gary, yang mengaku juga melakukan penganiayaan pada anak tirinya yang lain, tidak dihukum karena permohonan korban. Dua remaja malang tersebut kini menjalani perawatan intensif di rumah sakit.
Selama ini, ibu adalah tempat perlindungan yang paling aman bagi seorang anak. Tapi bagaimana jika ibunya sendiri yang tega menjerumuskan anaknya ke dalam bahaya? Semoga peristiwa seperti ini tidak terulang kembali ya, Ladies, dan semoga kita bisa selalu melindungi putra-putri kita dari segala macam bahaya.




Saat dokter cantik bicara kejanggalan dalam kasus pembunuhan Deudeuh

Katakepo.blogspot.com - Staf Forensik di RS Polri Kramatjati Reisa Kartika menilai kematian Deudeuh Alfisharin alias Mpi (26) aneh. Dia menilai banyak kemungkinan yang terjadi dari peristiwa pembunuhan yang dilakukan oleh teman kencan korban yakni Prio Santoso.

"Memang agak aneh ya. Tapi itu harus dilihat hasil forensik secara keseluruhan. Sebab ada banyak kemungkinannya, " ujar Reisa yang diwawancarai, Jumat (17/4).

Mantan Puteri Indonesia ini menjelaskan, jam kematian Mpi yang sebenarnya memang masih misteri. Karena berdasarkan keterangan pelaku, lanjut dia, Prio mencekik leher Deudeuh sekitar pukul 20.00 Wib pada Jumat (10/4). Namun pelaku tidak tahu persis apakah korban sudah tewas atau belum saat ditinggalkan.

Sedangkan dokter forensik memperkirakan, korban meninggal 10 jam usai penemuan jenazah pada Sabtu (11/4) pukul 19.00 Wib, setelah rekan-rekannya curiga, Deudeuh tak keluar kamarnya.

"Berarti ada jeda 13 jam antara pengakuan pelaku membunuh korban dengan waktu kematian yang diperkirakan dokter. Sehingga ada kemungkinan korban masih hidup saat tersangka meninggalkannya. Namun karena tak ada pertolongan dan penanganan, akhirnya meninggal," ujar Reisa.

Reisa juga memaparkan, bisa saja saat pelaku meninggalkan korban, Deudeuh masih dalam keadaan koma. Tetapi karena kekurangan oksigen, akhirnya nyawa Deudeuh tidak dapat ditolong.

"Salah satu hal yang memberatkan korban yang mungkin membuat korban meninggal yaitu disumpalnya mulut korban dengan kaus kaki dan kabel roll yang dibelit di leher korban. Hal itu bisa membuat korban yang tengah koma perlahan jadi kehabisan oksigen dan meninggal," tuturnya.

Reisa menambahkan, masih ada hal-hal memberatkan lain, seperti terjadinya pendarahan dalam leher, lalu apakah ada fraktur di leher korban, atau apakah ada robekan dalam pembuluh darah korban.

"Makanya harus dilihat hasil forensik secara keseluruhan itu," tutupnya.


Sebelum Membunuh, RS Sempat Disuruh Mandi oleh Alfi

Katakepo.blogspot.com - Jakarta, RS (24), pembunuh Deudeuh Alfi Sahrin, ternyata sempat disuruh mandi oleh Alfi sesampainya di kamar kos. Namun, ia tidak jadi melakukannya dan langsung berhubungan intim dengan Alfi.

RS mengaku tiba di kamar kos Alfi sekitar pukul 19.30 WIB. Ia mengunci pintu dan melepas sandal. Selanjutnya, dia diminta mandi oleh Alfi.

"Tetapi, waktu itu handuk yang dikasih basah, jadinya dikasih tisu. Saya enggak jadi mandi dulu," kata RS di Mapolda Metro Jaya, Kamis (16/4/2015).

Alhasil, guru bimbingan belajar itu langsung berhubungan intim dengan Alfi. Sekitar 10-15 menit kemudian, Alfi mulai merasa terganggu dengan kondisi tubuh RS.

"Dia bilang, 'badan lu bau banget bikin gue mau pingsan'," tutur bapak satu anak ini.

RS mengaku langsung naik pitam setelah mendengar ejekan itu. Ia spontan mencekik leher Alfi. Selanjutnya, Alfi mengigit jari RS.

Itulah yang membuat amarahnya makin menjadi. RS pun melilitkan kabel di leher dan menyumpal mulut Alfi dengan kaus kaki hingga Alfi meninggal.

RS ditangkap pada Rabu (15/4/2015) dini hari di Batu Tapak, Bojong Gede, Bogor. Jejaknya diketahui berkat pelacakan melalui ponsel Alfi yang dicuri olehnya.

RS kedapatan mengambil empat ponsel, MacBook, iPad, dan uang Rp 2,8 juta dari kamar Alfi. Hal itu ia lakukan setelah mencekik Alfi hingga tewas.

228 TKI di Seluruh Dunia Menunggu Eksekusi Mati

Katakepo.blogspot.com - Bangkalan, Direktur Perlindungan WNI Kementerian Luar Negeri RI Moh Iqbal mengatakan, sebanyak 228 TKI di seluruh Indonesia yang bekerja di berbagai negara di dunia kini menunggu eksekusi mati karena terlibat kasus kriminal.

"Dari jumlah itu, sebanyak 37 orang TKI di antaranya adalah TKI yang berada di Arab Saudi," katanya saat berkunjung ke rumah keluarga TKI Siti Zaenab di Bangkalan, Madura, Jawa Timur, Rabu (15/4/2015).

Ia menjelaskan, semula, jumlah TKI di Arab Saudi yang akan dieksekusi mati sebanyak 38 orang. Namun, karena satu di antaranya telah dilaksanakan, yakni TKI Siti Zaenab, maka kini tinggal 37 orang.

Saat ini, Pemerintah Indonesia terus berupaya membebaskan para TKI yang terancam hukuman mati tersebut, baik yang ada di Arab Saudi, maupun di sejumlah negara lain.

Dari sebanyak 37 TKI yang terancam hukuman mati di Arab Saudi itu, satu di antaranya masuk kategori "kritis", yakni tidak bisa diselamatkan karena membunuh anak kecil.

"Namanya Karni Binti Tarsim, asal Brebes, Jawa Tengah," ujar Moh Iqbal.

Khusus di Arab Saudi, para TKI yang terancam hukuman mati itu antara lain terlibat kecelakaan lalu lintas hingga menyebabkan korban meninggal dunia, dan ada pula yang karena tuduhan sihir.

Selain itu, ada juga di antara para TKI itu yang terjerat kasus perzinaan.

"Selain kasus pembunuhan itu, masih ada peluang untuk upaya pemaafan. Namun kalau pembunuhan, tidak bisa. Kecuali, keluarga (korban) memang memaafkan," kata Moh Iqbal.

Thursday, April 16, 2015

Kronologi lengkap pembunuhan Deudeuh, dipesan hingga pelaku dibekuk

Katakepo.blogspot.com - Pembunuhan wanita yang kerap 'berjualan' via online terungkap. Pelaku ternyata M Prio Santoso, pelanggan terakhir Deudeuh Alfisahrin alias Tata alias Mpi.

Polisi mencurigai guru bimbingan belajar itu karena namanya ada dalam daftar tamu. Deudeuh terbiasa mencatat identitas dan waktu kedatangan para pria hidung belang sebagai arsip pribadi.

Melalui dunia maya polisi pun melakukan penelusuran. Deudeuh memiliki akun twitter @tataa_chubby menyatakan kalau dirinya merupakan wanita bookingan. Dari situ polisi juga mulai mendapatkan titik terang.

Prio ternyata mengenal Deudeuh melalui jejaring sosial Twitter. Prio dengan akun @santos06yoyo menghubungi janda anak satu itu. Kopi darat perdana pada bulan Maret di indekos Deudeuh di Tebet.

"Mereka komunikasi yang isinya tentang tawaran kerja atau tawaran hubungan terkait profesi korban," kata Wadirkrimum Polda Metro Jaya AKBP Albert TB Sianipar saat jumpa pers di kantornya, Rabu (15/4).

Setelah itu keduanya kembali merencanakan bertemu pada Sabtu (11/4). Ternyata pertemuan tak semanis seperti yang pertama. Hari itu menjadi hari nahas bagi Deudeuh, nyawanya melayang di tangan sang pelanggan.

Setelah melakukan olah tempat kejadian perkara, memeriksa saksi dan mengumpulkan alat bukti, polisi pun bergerak cepat. Keberadaan pria jebolan pesantren itu terlacak melalui handphone Deudeuh yang diambilnya.

Pada Rabu dini hari kemarin Prio yang memang getol 'jajan' itu diringkus satuan Jatanras Polda Metro Jaya di Batu Papak, Bojong Gede, Bogor, Jawa Barat. Saat itu Prio tengan tidur pulas bersama sang istri yang tengah hamil dan anaknya.




Kepada polisi Prio mengaku menghabisi nyawa Deudeuh karena sakit hati. Deudeuh tewas dalam kondisi bugil dengan leher dijerat kabel dan mulut disumpal kaos kaki.

"Katanya saya bau, bikin dia mau pingsan. Saya kesel," ujar Rio singkat di Polda Metro Jaya, Rabu (15/4).

Sebelum tewas Deudeuh sempat melakukan perlawanan dengan mengigit jari Prio. Namun akhirnya Deudeuh tak berdaya karena Prio sekuat tenaga mencekiknya.

Polisi begitu saja percaya karena pelaku mengambil barang berharga Deudeuh. Kuat dugaan ada niat lain saat Rio bertemu pelaku untuk kedua kalinya tersebut.

"Didalami niat dari awalnya, apalagi barang-barang berharga korban berada di meja," tutur Kasubdit Jatanras Polda Metro Jaya AKBP Herry Heryawan.

Sejumlah barang yang diambil pelaku antara lain empat handphone, iPad, uang Rp 2,5 juta, macbook, dan laptop. Untuk mencari barang itu polisi sempat menggeledah tempat kerja Rio sebagai guru privat di Kedoya, Jakarta Barat.

Kini Prio meringkuk di sel tahanan Polda Metro Jaya. Polisi menjeratnya dengan Pasal 365 KUHP dan Pasal 338 KUHP.

Wednesday, April 15, 2015

Pengakuan Seorang "Mami" soal Prostitusi di Rumah Kos di Tebet

Katakepo.blogspot.com - Jakarta, Kawasan Tebet disesaki oleh rumah kos yang dihuni oleh banyak orang. Siapa sangka, kawasan di sepanjang tempat kos Dedeuh Alfi Syahrin (26) itu terkenal bagi kalangan pelaku jasa pekerja seks komersial online dengan sebutan "vagina street".

Pengakuan ini didapat dari salah seorang perempuan, sebut saja Mami (32), yang sudah malang melintang di dunia prostitusi online di kawasan Tebet. Menurut dia, selama ini kawasan rumah kos tersebut sering kali dijadikan tempat prostitusi terselubung.

“Ini (Tebet Utara 1) disebut vagina street karena ada usaha esek-esek di kosan. Karena hampir semua klien forum esek-esek itu udah tau, kalau bilang Tebet itu oh vagina street. Udah hafal,” kata Mami kepada Kompas.com di kawasan Tebet, Jakarta Selatan, Selasa (14/4/2015).

Selain itu, kebanyakan dari para pelaku prostitusi di kawasan tersebut lebih memilih bermain di tempat kos mereka karena lebih murah. Dengan demikian, tidak banyak biaya yang dikeluarkan oleh para perempuan tersebut.

"Karena kita bebas, terus kita juga pas gue eksis dulu kan emang low budget. Kita kan enggak mau ngeluarin duit buat transpor. Jadi lebih senang invite atau incall booking aja,” kata Mami.

Para perempuan tersebut biasanya hanya bermodal lingerie dan beberapa botol mineral sehingga tak perlu repot mengeluarkan biaya beli baju bagus.

“Jadi kalau mau, lo dateng aja. (Kita) enggak usah transpor, enggak usah beli baju bagus buat ketemu klien. Kalau di dalam kamar aja gue cuma model lingerie cantik dan bulu mata dikit,” ucap Mami.

Kisah Mami

Hijrah dari rumahnya di Depok ke Jakarta, Mami memilih tinggal di rumah kos tersebut. Sebab, tempat kerjanya di salah satu tempat hiburan karaoke di kawasan Tebet. Di sana, kemudian Mami mulai kenal dengan yang lainnya.

“Dan, rata-rata di kosan itu pekerjaannya seperti itu. Ternyata emang banyak, cuma aku tuh enggak dekat sama yang lain karena yang lain profesinya terikat, kayak kerja di karaoke, night club,” sebut Mami.

Pengamatan Kompas.com, Jalan Tebet Utara I tidak terlalu ramai dilewati pengendara, baik dari arah Jalan KH Abdul Syafi'i maupun Jalan Tebet Raya. Di sisi kanan dan kiri terdapat terdapat rumah kos dengan bangunan tinggi layaknya hotel kelas melati. Selain rumah kos, kawasan tersebut juga ramai dengan toko-toko makanan.

Cerita-cerita miris di balik pelaksanaan UN online

Katakepo.blogspot.com - Momen Ujian Nasional (UN) hampir setiap tahun menyisakan sejumlah masalah. Mulai dari kecurangan sampai masalah teknis. Untuk tahun ini, Kementerian Pendidikan dan Budaya membangun sistem Computer Base Test (CBT). Metode UN ini adalah metode canggih dengan memanfaatkan sistem online atau jaringan internet melalui perangkat komputer.

MendiKbud Anies Baswedan menegaskan dengan sistem ini mampu mencegah kebocoran soal. "Iya, karena perubahan soal bisa dilakukan dengan cepat. Misal ada soal bocor bisa diganti dengan cepat soal yang lain," ujar Anies di sela-sela kunjungan ke SMA Negeri 1 Depok, Jawa Barat, Kamis (2/4).

"Substansinya bocor jangan mengkritik imajinasi yang dibuat sendiri," tambahnya.

Anies juga mengatakan sistem komputer bisa menghemat waktu 30 menit dan setiap meja soalnya berbeda-beda. "Pertama, dengan ujian komputer ternyata ada penghematan waktu 30 menit dari 2 jam. Kedua soal kejujuran dengan menggunakan komputer bisa, karena tiap komputer soalnya berbeda-beda," ungkapnya.

Namun kemunculan ide ini bukan tanpa cela, sejak awal pihak sekolah ataupun Dinas Pendidikan terkait sudah khawatir, terutama sekolah di daerah-daerah. Meski Anies menegaskan UN kali ini tidak mengutamakan kelulusan, tetapi kejujuran, pihak sekolah tetap cemas UN ini akan menimbulkan masalah baru, seperti gangguan teknis dan operasional.

Ketakutan pihak sekolah terbukti, hari ini berbagai sekolah yang menyelenggarakan CBT mengalami berbagai hambatan dan kesulitan. Kemendikbud dianggap tidak siap meski sistem ini terbilang inovatif. Berikut adalah cerita-cerita miris di balik UN online.

Koneksi internet terganggu, UN di molor



Pelaksanaan ujian akhir nasional (UN) dengan sistem Computer Base Test (CBT) di SMK 3 Jayapura, Papua molor. Ujian yang seharusnya dilaksanakan pukul 08.00 WIT belum juga kunjung dimulai karena gangguan koneksi internet.
Dari pantauan di lapangan, sampai pukul 08.55 WIT ujian belum juga dimulai. Akibatnya 56 peserta ujian resah dan masih menunggu komputer mereka terkoneksi internet.

Dilansir dari Antara, rencananya peserta UN CBT di SMK 3 yang berjumlah 410 pelajar ini akan dibagi ke dalam tiga gelombang pelaksanaan UN dengan menggunakan 120 komputer.

Ujian Nasional kali ini untuk pertama kalinya menggunakan sistem komputer base test (CBT) atau ujian online dengan menggunakan perangkat komputer dan internet. Banyak pendidik maupun peserta ujian khawatir dengan sistem tersebut mengingat masih terdapat banyak keterbatasan fasilitas, utamanya di daerah, termasuk koneksi internet.

Tidak bisa login, separuh siswa gagal UN

Sejumlah hambatan mewarnai pelaksanaan UN untuk pertama kali dengan metode Computer Based Test (CBT). Sebut saja kendala mati lampu, server sibuk sampai kendala operasional lainnya.

Bahkan sistem CBT atau online ini menyebabkan hampir separuh siswa Sekolah Menengah Kejuruan Negeri 3 Kasihan, Kabupaten Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta, gagal mengikuti ujian nasional mata pelajaran bahasa Indonesia.

Kepala SMK Negeri 3 Kasihan Rahmat Supriyono mengatakan 27 siswa gagal mengikuti UN online karena sebelum mengerjakan soal, mereka gagal login atau salah memasukkan username dan password yang diberikan pusat.

UN secara online di sekolahnya diikuti sebanyak 179 siswa yang dibagi tiga laboratorium (lab) komputer dengan tiga jadwal pelaksanaan yakni pukul 07.30-09.30 WIB, kemudian pukul 10.30-12.30 WIB serta pukul 14.00-16.00 WIB.

"Pada lab pertama bisa berjalan lancar tanpa kendala, kemudian lab kedua ada separuh siswa yang gagal login, serta lab ketiga hanya ada tiga siswa yang berhasil login, total ada 27 dari 60 siswa yang gagal login pada jam pertama," katanya.

Ia mengatakan para siswa yang mengalami gagal login diberikan jalan keluar dengan berpindah komputer cadangan. Sebagian berhasil login, namun sebagian lagi tetap gagal. Mereka yang gagal dianjurkan untuk mengikuti ujian pada minggu depan.

"Kami langsung menerjunkan tim teknisi UN online untuk melakukan perbaikan, tim berupaya mencari permasalahannya, sebab dari komputer tidak masalah karena sudah diverifikasi dan dinyatakan layak oleh pusat," katanya.

Pihak sekolah semula percaya diri menggunakan sistem online ini, apalagi performa internet sudah dinaikkan sampai 10 megabyte.

Mati lampu, ujian ditunda

Hari ini siswa SMA/SMK untuk pertama kalinya ujian dengan menggunakan sistem online atau metode Computer Based Test (CBT). Metode online ini rupanya banyak menemui kendala teknis.

Sebagai contoh, UN di SMK 2, SMK 3 dan SMK 5 di Abepura, Papua. Di sekolah ini UN online terhambat karena mengalami pemadaman listrik.

Listrik yang padam selama 13 menit ini, menyebabkan 756 pelajar sedang ujian berhenti mengerjakan soal ujian. Akhirnya ujian pun diulang lagi setelah listrik menyala pada 09.35 WIT.

Kepala Sekolah SMK 3 Melkianus Mawene mengakui sebelumnya juga komputer di dua ruangan ujian tidak bisa beroperasi. "Jadi sekolah menyiapkan 160 unit komputer yang akan digunakan secara bergantian," kata dia dikutip Antara, Senin (13/4).

Selain di Papua, kendala teknis juga terjadi pada UN di Kota Pekanbaru. Siswa di salah satu SMK sempat mengalami kesulitan memasukkan jawaban karena overload dan tidak tersambung ke server pusat.

Server overload, jawaban tidak masuk

Ujian nasional (UN) dengan sistem Computer Base Test (CBT) atau online mengalami sejumlah kendala di beberapa tempat. Selain Papua, kendala UN dengan sistem ini terjadi juga di di SMA Cendana dan SMAN 8 di Pekanbaru, Riau.

"Ini karena bukan kendala teknis dari pihak sekolah tetapi dari Pusat Penilaian Pendidikan di Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan," kata Pelaksana Tugas Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Riau, Dwi Agus Sumarno dikutip Antara, Senin (13/4).

Kendala paling serius terjadi di SMA Cendana yang mempunyai peserta ujian 37 siswa. Hal itu terjadi karena seluruh komputer tidak tersambung secara online ke Pusat Penilaian Pendidikan (Puspendik).

"Kondisi tersebut terjadi selama sekitar 15 menit, dan sekarang sudah tersambung semua," ujarnya.

Sementara di SMAN 8 masalah menimpa pada satu komputer yang digunakan oleh peserta UN. Menurut Dwi kejadian itu dapat berdampak pada kondisi psikis siswa.

"Untungnya siswa itu tidak stres karena tidak bisa memasukkan jawaban ke (server) pusat. Namun, kami sudah melakukan antisipasi bahwa setiap data yang dimasukkan siswa sudah terekam di server internal di sekolah dan tidak akan hilang," ujarnya.

Untuk menyelesaikan masalah tersebut, pihak sekolah sudah berupaya maksimal untuk segera mengontak panitia di Puspendik terkait.

Meski begitu, Dwi Agus mengatakan belum mengetahui penyebab sebenarnya dari masalah itu. "Dari analisa saya, mungkin kendala ini terjadi karena dalam waktu bersamaan seluruh sekolah di Indonesia yang mengikuti UN memasukkan data ke Puspendik Jakarta sehingga terjadi overload," ujarnya.



 

Lobi SBY hingga Jokowi mentok, TKI asal Madura dipenggal Saudi

Katakepo.blogspot.com - Tenaga Kerja Indonesia bernama Siti Zaenab binti Duhri Rupa, hari ini, Selasa (14/4), dihukum mati di Kota Jeddah, Kerajaan Arab Saudi. Buruh migran asal Bangkalan, Madura, Jawa Timur ini sudah ditahan sejak 5 Oktober 1999 lantaran terlibat pembunuhan istri majikannya, yang bernama Nourah Binti Abdullah Duhem al Maruba.

Pemenggalan Siti Zaenab dilaksanakan pukul 10.00 waktu setempat. Belum ada informasi, apakah almarhumah dimakamkan di Saudi, atau dikirim ke tanah air.

Kementerian Luar Negeri mengaku sudah memperjuangkan penyelamatan Siti Zaenab selama 16 tahun terakhir. Sempat ada peluang meringankan hukuman Zaenab, karena putra bungsu korban, Walid bin Abdullah bin Muhsin, belum akil baligh. Namun upaya itu rupanya kandas lantaran keluarga korban menolak memaafkannya.

"Abdullah bin Muhsin Al Ahmadi telah menyampaikan kepada Pengadilan perihal penolakannya untuk memberikan pemaafan kepada Siti Zainab dan tetap menuntut pelaksanaan hukuman mati. Hal ini kemudian dicatat dalam keputusan pengadilan pada tahun 2013," kata Direktur Informasi dan Media Kemlu Raksa Ibrahim dalam keterangan tertulis kepada merdeka.com.

Surat permohonan pengampunan dari Presiden Susilo Bambang Yudhoyono hingga Presiden Joko Widodo awal 2015, tak digubris oleh pemerintah Negeri Petro Dollar itu. Lobi melalui tawaran pembayaran diyat setara dengan Rp 2 miliar kepada keluarga korban juga gagal membuahkan hasil.

Akhirnya, pemerintah RI memfasilitasi keluarga Siti ke Saudi, agar bisa bertemu TKI itu sebelum eksekusi. "Terakhir kunjungan dilakukan pada tanggal 24-25 Maret 2015," ungkap Raksa.

Sejak Januari 2015 hingga, Pemerintah Arab Saudi telah menghukum mati sebanyak 59 orang, yang mana 25 orang merupakan warga negara asing. Hukuman mati dijatuhkan kepada pelaku tindak pidana pembunuhan, narkoba, pemerkosaan, dan perzinahan.

SMPN 65 ludes terbakar, kepsek bingung muridnya UN di mana

Katakepo.blogspot.com - SMP Negeri 65 Jakarta Utara dengan bangunan letter U bertingkat tiga pada Selasa malam (14/4) habis terbakar. Kebakaran yang berasal dari ruang aula lantai 3 ini diduga karena korsleting listrik.

Kepala Sekolah SMPN 65 Pua Magarani mengatakan dirinya kebingungan akan nasib anak didiknya dan keberlangsungan kegiatan belajar mengajar. Apalagi murid kelas 3 ini akan menghadapi Ujian Nasional dalam waktu dekat.

"Saya bingung nanti anak murid saya belajar mengajar di mana. Apalagi sebentar lagi murid kelas 3 menghadapi Ujian Nasional (UN)," ujarnya di lokasi kejadian.

Dia menjelaskan bahwa akan berkoordinasi dengan pihak Sudin Pendidikan terkait 861 siswa di sekolah ini.

"Di sini ada 861 siswa, dengan 315 siswa kelas 3 yang akan melaksanakan UN. Saya akan berkoordinasi dengan Sudin terkait tempat sementara belajar mengajar mereka," ujarnya.

Terkait berkas-berkas penting penunjang UN, Pua menjelaskan bahwa pihaknya sudah mem-back up semua dari jauh hari sebelum kejadian ini.

"Mengenai soal persiapan UN, semuanya aman. Itu sudah di-back up para guru di sini. Tinggal di mana nantinya mereka melaksanakan UN yang masih harus dikoordinasi," tutupnya.

Total hampir 50 unit komputer, 25 ruang yang berada di sekolah dengan 15 ruang belajar dan sisanya ruang guru, aula dan ruang lab, terbakar. Selain itu kantin yang berada persis di belakang gedung sekolah pun ikut terbakar.

Monday, April 13, 2015

Janda Cantik Tewas di Tebet Punya Catatan Pelanggan

Katakepo.blogspot.com -Palmerah, Wanita freelance korban pembunuhan di kos Tebet ternyata memiliki catatan setiap pelanggan yang datang. Buku catatan itu sudah di tangan polisi. Bahkan polisi sudah punya dugaan kuat pelakunya.
Sebelumnya, Deuhdeuh Alfi Sahrin (26) alias Empi ditemukan tewas dalam kondisi leher terlilit di kamar kosnya di Jalan Tebet Utara 1 nomor 15 C RT/RW 07/010, Tebet, Jakarta Selatan, pukul 19.00, Sabtu (11/4/2015) malam.
Empi diketahui bekerja sebagai wanita freelance. Dia melayani 'One night stand' para pria yang butuh jasanya. Dia kerap melayani para tamunya di kamar tempat Ia ditemukan terbunuh.
Teman dekat Empi, Vali (26), menceritakan, sembilan jam setelah Empi ditemukan terbunuh, polisi kembali datang ke rumah kos. Saat itu pukul 04.00, Minggu (12/4/2015). Vali dan beberapa rekan kos ditunjukkan foto pelaku oleh polisi.
Polisi mengetahui orang yang diduga pelaku itu setelah menemukan 'buku catatan pelanggan' yang selalu Empi tulis sebelum melayani pelanggannya. Rupanya di hari Jumat (11/4/2015), hari dimana Empi diduga dibunuh, ternyata hanya ada dua pelanggan yang datang.
Tapi Vali tak mengenal lelaki di foto itu. "Tak kelihatan tak seperti penjahat orang yang diduga pelaku itu," ucap Vali. Namun, Vali menduga lelaki itu adalah pelanggan reguler. Alias lelaki yang sudah sering memakai jasa Empi di kamar kos itu. "Jadi mungkin lelaki itu sudah beberapa kali datang," ujar Vali kepada Warta Kota, Minggu (12/4/2015) petang.
Vali mengingat, bahwa sebulan lalu Empi memang sempat bingung menghafal pelanggan yang membookingnya. Saking banyaknya pelanggan Empi. Sebab dalam sehari dia bisa melayani lima lelaki.
Makanya kemudian Empi meminta saran Vali untuk membuat buku catatan pelanggan itu.
Rupanya kemudian Empi mulai mencatat setiap pelanggan yang datang usai bercerita ke Vali. Dia mencatat beberapa informasi penting soal pelanggan di buku catatannya itu.Dia mencatatnya disebuah buku yang didapatnya dari Mc Donald.
"Sebenarnya saya sarankan untuk membuat tabel . Tapi dia ternyata tak membuat tabel di buku itu. Isinya hanya beberapa catatan penting tentang para pelanggan yang datang memakai jasanya," ucap Vali.
Kanit Reskrim Polsek Metro Tebet, Ajun Komisaris Mudiran, membenarkan adanya penemuan buku catatan pelanggan tersebut. "Ada di Reskrim Polres Selatan buku itu," ucap Mudiran ketika dikonfirmasi wartawan, petang ini.