Showing posts with label travel. Show all posts
Showing posts with label travel. Show all posts

Thursday, November 7, 2013

Inikah Kota Paling Berwarna di Dunia?

Katakepo.blogspot.com - Siapa yang tak terpesona dengan warna-warna indah, termasuk warna yang dilukis pada bangunan? Beberapa kota di dunia dinobatkan menjadi kota paling berwarna.

Selain desain bangunan yang unik pada kota, warna cerah yang membalut bangunan pun terlihat cantik menyegarkan mata. Beberapa kota berwarna yang ada kini semakin banyak menjadi incaran liburan wisatawan.

Seperti dilansir Huffington Post, daftar kota berwarna tersebut kebanyakan berasal dari daratan Eropa. Mungkin saja kota-kota cerah ini bisa menginspirasi salah satu kota di Indonesia untuk membuat hal serupa. Tujuannya, apalagi kalau bukan untuk destinasi wisata.

Arcos de la Frontera, Spanyol

Daerah yang berada di wilayah Andalusia ini memiliki desa dengan julukan "white village". Desa yang berada di atas perbukitan itu memiliki monumen bersejarah yang ada sejak abad ke-15.

Juzcar, Spanyol

Tahu dengan film animasi "Smurf" pada sekitar tahun 2011? Seperti itulah kota yang berada di selatan Spanyol itu. Rumah-rumah bercat biru, layaknya tempat tinggal Smurf.

Setelah mengubah diri seperti hunian Smurf, wisatawan yang datang ke kota ini semakin meningkat. Penduduk pun mulai hidup melalui sektor pariwisata. Mereka mempertahankan warna biru yang makin banyak mendatangkan wisatawan.


SHUTTERSTOCK Juzcar, Spanyol
Longyearbyen, Norwegia

Suhu udara di kota ini cukup dingin. Maka penduduk pun memilih untuk tinggal dalam rumah-rumah yang terbuat dari kayu. Kreativitas lain diberikan penduduk dengan mengecat rumah kayu mereka dengan warna-warni.

Pelourinho, Salvador, Brasil

Pelourinho adalah kota pusat sejarah di Brasil. Kota yang masih menyimpan arsitektur bangunan asli masa lalu itu ditetapkan menjadi situs warisan dunia oleh UNESCO.

Wroclaw, Polandia

Kota Wroclaw mungkin tak begitu banyak diketahui di antara kota lainnya di Polandia. Padahal kota ini adalah kota keempat terbesar di Polandia. Bangunan pada kota memiliki arsitektur bangunan gotik. Kehidupan malam dan pasar terbesar di Eropa pun bisa dijumpai di sini.

Gamla Stan, Stockholm, Swedia

Kota tua Stockholm adalah kota favorit untuk turis. Jalan-jalan berbatu, kafe, dan Royal Palace. Bangunan-bangunan di sekeliling kota pun sangat berwarna.
Sumber : The Huffington Post

Wednesday, November 6, 2013

10 Destinasi wisata terpopuler tahun 2014

Katakepo.blogspot.com - Brasil, Antartika dan Skotlandia adalah tiga destinasi wisata terpopuler pada tahun 2014, menurut Lonely Planet Best in Travel 2014. Lonely Planet adalah penerbit buku panduan wisata terbesar di dunia. Perusahaan ini dulunya dimiliki oleh BBC Worldwide yang membelinya pada tahun 2007 dan kemudian menjualnya pada tahun 2013 kepada seorang miliarder Amerika Brad Kelley, selaku pemilik NC2 Media sebesar USD 75 juta (Rp 817 miliar).

Brasil dikatakan sebagai tempat wisata terpopuler tahun 2014, karena akan menjadi tuan rumah Piala Dunia. Diterbitkan minggu ini, Lonely Planet Best in Travel 2014 melansir nama-nama negara yang akan banyak dikunjungi tahun depan. Penetapan nama-nama tersebut didasarkan pada aktualitas, tingkat kepuasan dan faktor X.

Berikut adalah destinasi wisata terpopuler yang akan banyak dikunjungi tahun 2014 versi Lonely Planet:

Negara
1. Brasil
2. Antartika
3. Skotlandia
4. Swedia
5. Malawi
6. Meksiko
7. Seychelles
8. Belgia
9. Makedonia
10. Malaysia

Region/Daerah
1. Sikkim, India
2. Kimberly
3. Yorkshire
4. Hokuriku, Jepang
5. Texas
6. Victoria Falls
7. Mallorca
8. West Coast, Selandia Baru
9. Hunan, China
10. Ha'apai Tonga

Kota
1. Paris
2. Trinidad
3. Cape Town
4. Riga
5. Zurich
6. Shanghai
7. Vancouver
8. Chicago
9. Adelaide
10. Auckland

Inilah beberapa tempat wisata yang menjadi favorit wisatawan tahun mendatang. Anda berencana untuk mengunjungi salah satu di antaranya?

Tuesday, November 5, 2013

Yuk, Jalan-jalan ke Bengkel Garuda Indonesia

Katakepo.blogspot.com - Berjalan-jalan ke bengkel mungkin terdengar tak menyenangkan. Di dalamnya pastilah berisi bagian dalam kendaraan seperti mesin serta para pekerja yang sibuk wara-wiri melakukan pengecekan.

Tetapi bagaimana jika jalan-jalan ke bengkel pesawat? Apakah di dalamnya sama dengan bengkel kendaraan pada biasanya.

Bengkel pesawat pastilah ada di bandara. Termasuk Bandara Soekarno Hatta yang ada di Cengkareng juga memiliki bengkel pesawat. Pemilik resmi bengkel yaitu maskapai Garuda Indonesia (GI). Makanya bengkel pesawat itu bernama Garuda Maintenance Facilities (GMF).

Bengkel pesawat milik GI terdapat dua bangunan utama. Bangunan pertama adalah Engine Test Cell seperti pabrik yakni tempat pengecekan mesin pesawat. Sedangkan bangunan kedua yakni hanggar tempat pesawat parkir.

Menurut Coorporate Comunication GMF, Siska, hanggar yang dimiliki GMF ada 3. Tapi yang biasa dikunjungi adalah Hanggar 2. "Kita punya tiga hanggar tapi yang boleh dikunjungi di hanggar 2 karena keadaannya lebih rapi dan bersih. Tidak ada oli-oli yang sering berceceran," kata Siska


Mesin Pesawat Garuda Indonesia di Garuda Maintenance Facilities (GMF), Cengkareng
Pada bengkel ini, ujar Evi Sasmita dari GMF, pesawat menjalani pengujian apakah layak terbang atau tidak. Pesawat yang diuji adalah pesawat yang telah memiliki jam terbang pada jumlah tertentu. Kemudian, harus "dirumahkan" untuk menjalani pemeriksaan di bengkel.

Hal ini tidak lain adalah untuk memastikan keamanan pesawat selagi terbang, pun keselamatan penumpang dalam penerbangan tentunya.

Evi mengatakan, di bengkel pesawat ini, ternyata bukan hanya pesawat GI yang melakukan pengecekan. GMF memiliki pelanggan dari maskapai lain, dalam dan luar negeri. Pelanggan GMF dari luar negeri ternyata juga meliputi maskapai dari Eropa, Afrika, Australia, dan Amerika.

Misalnya saja Britania Air dari Inggris, Max Air dari Nigeria, Sky Air dari Amerika Serikat, serta Qantas Air dari Australia. Para pelanggan melakukan pengecekan pesawat tentunya dengan membayar sejumlah harga tertentu.

GI ternyata tidak pelit memamerkan bengkel pesawatnya. Bengkel ini bisa dikunjungi oleh umum namun terbatas. Nah, siapa saja yang boleh datang dan menyaksikan proses perawatan langsung pesawat di bengkel?

Siska memaparkan cara untuk berkelana di bengkel GI ini. Dia mengatakan, pengunjung yang boleh masuk ke GMF adalah pelajar atau mahasiswa. Jika pengunjung umum yang ingin pula mendatangi bengkel, bisa saja untuk datang bersama komunitas. Asal, tidak boleh secara individu. Karena GMF bukanlah tempat wisata, melainkan tempat untuk belajar mengenai perawatan pesawat.

"Banyak yang sudah datang kemari. Sesuai dengan tingkat pendidikan. TK, SD, SMP, SMA atau STM, dan perguruan tinggi. Kalau STM biasanya yang ada jurusan khusus misalnya mesin," ujar Siska.

Anak-anak Melakukan Kunjungan ke Hanggar 2 Garuda Maintenance Facilities (GMF)
Ia pun menuturkan, untuk bisa berjalan-jalan ke bengkel pesawat ini, mudah saja. Cukup mengirimkan surat permohonan kunjungan ke GM Corporate Communication Garuda Maintenance Facilities.

Peserta kunjungan minimal usia 4 tahun dengan banyak 100 orang. Sedangkan waktu kunjung yang disediakan pihak GMF adalah Selasa dan Kamis. Setelah mengajukan surat, tunggu beberapa lama. Karena menurut Siska, sangat banyak surat yang masuk untuk mengantre melakukan kunjungan.

Siska menuturkan, tur ke bengkel GI ada beberapa pilihan. Ada yang hanya tur GMF saja, serta ada pula tur lengkap. Tur lengkap meninjau tiga tempat langsung yang berhubungan dengan fasilitas GI.

Setelah GMF, melanjutkan ke Aerofood Catering Service (ACS) yang mengurusi pasokan makanan di dalam pesawat, serta Garuda Indonesia Training Center (GITC), yang berhubungan dengan pelatihan sumber daya manusia. "Mereka bisa milih mau tur lengkap atau sendiri-sendiri," kata Siska.

Lalu, berapa biaya yang dikeluarkan dalam melakukan tur? Tenang saja, untuk jalan-jalan di dalam bengkel pesawat GI ini tidak dipatok sejumlah biaya alias gratis. Namun harus sabar-sabar menunggu antrean kunjungan. Berminat untuk mendaftar?

Berani Coba Wisata Magis ke Tempat Ini?

Katakepo.blogspot.com - Memilih destinasi wisata, tak melulu menuju tempat-tempat indah. Entah pantai, gunung pun bangunan-bangunan cantik. Sesekali coba juga untuk datang ke tempat-tempat tak biasa yang memiliki kesan magis.

Serial TV National Geographic Channel Asia menayangkan program "I Wouldn't Go In There". Dalam tayangan yang dipandu oleh Robert Joe tersebut, mengulas beberapa tempat berbau magis yang ada di Kawasan Asia.

Seperti dilansir CNNGo, daftar lokasi di bawah ini berbalut sejarah mistis walau berlokasi di wilayah yang sangat cantik. Meski demikian, beberapa tempat kerap dikunjungi banyak wisatawan karena memang menjadi destinasi wisata favorit. Tertarik berwisata magis?

Sekolah Tat Tak, Hongkong

Bangunan bekas sekolah itu dikelilingi pemakaman. Menurut penduduk setempat, bangunan tua tersebut dihuni oleh sesosok perempuan berbaju merah. Konon, beberapa pengemudi taksi di kota setempat menolak menuju atau melalui daerah ini.

Lawang Sewu, Indonesia

Lawang Sewu atau dalam bahasa Jawa berarti seribu pintu. Bangunan yang berada di depan Tugu Muda Semarang ini menjadi ikon pariwisata di Semarang. Lawang Sewu memiliki jendela yang tinggi dan lebar. Persis seperti pintu (lawang). Pada masa pemerintahan Belanda, bangunan ini adalah perusahaan kereta api swasta pertama di tanah Jawa.

Rumah Sakit Clark, Filipina

Rumah sakit ini dahulu adalah rumah sakit Angkatan Darat. Konon, pada saat erupsi Gunung Pinatubo di Pulau Luzon, rumah sakit menjadi tempat evakuasi para tentara yang tewas dan terluka.

Bagua Building, Taiwan

Bangunan ini berada di Green Island, lepas pantai selatan Taiwan. Pada masa lalu, pulau ini merupakan tempat bagi tahanan politik. Hingga kini pulau masih menyimpan penjara bekas tahanan koloni sewaktu kejadian White Terror tahun 1949-1987.

Ghost Hill, Malaysia

Ghost Hill adalah bukit yang menjadi lokasi bersemayam museum perang. Di dalamnya masih tersimpan bungker dan gudang penyimpanan senjata serta patung-patung peninggalan Perang Dunia II.

Gubernur Bali Usulkan Larangan Wisatawan ke Pura

Katakepo.blogspot.com - DENPASAR,Gubernur Bali Made Mangku Pastika mengusulkan larangan bagi wisatawan untuk mengunjungi pura dalam kurun lima tahun ke depan sebagai respons atas pro dan kontra penetapan Kawasan Strategis Pariwisata Nasional (KSPN).

"Kesimpulan saya sementara, mungkin sudah saatnya pura itu tidak boleh dinyatakan lagi sebagai daya tarik wisata," katanya saat menutup Sarasehan Pembangunan Pariwisata Bali ke Depan di Denpasar, Selasa (5/11/2013).

Sarasehan tersebut fokus utamanya membahas 11 kawasan di Bali yang ditetapkan sebagai KSPN berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 50 Tahun 2011 tentang Rencana Induk Pembangunan Kepariwisataan Nasional.

Besakih, Gunung Agung, dan kawasan sekitarnya di Kabupaten Karangasem disoroti berbagai kalangan supaya dikeluarkan dari status KSPN karena dinilai dapat mengganggu nilai kesucian dan PP itu dianggap memunculkan celah munculnya fasilitas pariwisata di sekitar tempat suci.

"Kita wajib untuk menjaga semuanya itu. Kalau perlu barangkali dan kami harus berbicara dengan kalangan pariwisata, pura itu dalam radius tertentu tidak boleh didatangi wisatawan," ujar Pastika.

Mantan Kapolda Bali ini menyadari bahwa pura memang untuk bersembahyang, jika didatangi banyak orang, maka mereka yang beribadah akan terkontaminasi.

Selain wisatawan, di sekitar kawasan pura bermunculan para pedagang. Belum lagi warung-warung yang memutar musik dengan nada keras. Hal itu tidak saja mengusik kekhusyukan umat yang beribadah, melainkan juga mempersempit kawasan suci di pura.

Pastika menyayangkan adanya informasi keliru di media yang memosisikan dirinya seolah-olah akan merusak kawasan suci akibat penetapan status KSPN. "Jadi saya pikir minimal selama masa pemerintahan saya, lima tahun ke depan saya tutup semuanya itu. Jadi Besakih tidak lagi sebagai kawasan wisata, begitu juga Batur dan setidaknya pura yang berstatus Sad Kahyangan," katanya.

Pemerintah daerah juga akan menata dan menggusur pedagang di sekitar kawasan pura, meskipun berisiko secara sosial.

Dia menganggap upayanya mengeluarkan pura sebagai daya tarik wisata menjadi cara paling aman untuk menjaga kesucian pura karena tidak ada yang bisa menjamin juga kalau wisatawan yang datang itu sedang tidak datang bulan.

Selain itu, Pastika juga akan lapor kepada Presiden Susilo Bambang Yudhoyono pada Rabu (6/11/2013) dalam kunjungan kerjanya serangkaian Bali Democracy Forum supaya pelaksanaan 11 tempat yang masuk KSPN ditunda.

"Saya akan lapor bahwa PP No 50/2011 itu belum bisa diberlakukan di Bali dan mohon dipertimbangkan. Seluruhnya saja, tidak hanya Besakih, saya pikir tidak masalah," katanya.

Menurut Pastika, pihaknya juga akan segera membentuk tim pengkajian terhadap usulannya itu dan upaya terbaik menyikapi persoalan KSPN. Di sisi lain, akan dibentuk semacam lembaga otoritas yang mengurusi penataan pura selama tidak dijadikan daya tarik wisata.

Sarasehan yang berlangsung empat jam itu dihadiri oleh berbagai tokoh masyarakat, mulai dari Kepala Badan Pengembangan SDM Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Prof I Gde Pitana, unsur Parisada Hindu Dharma Indonesia, Majelis Utama Desa Pakraman, akademisi, pelaku pariwisata, pemangku (pimpinan pura) dan Bendesa Desa Pakraman Besakih dan sebagainya.

Wednesday, October 30, 2013

Palau, kumpulan pulau terindah di bumi

Katakepo.blogspot.com - Palau adalah kepulauan yang terdiri 250 pulau, yang terletak di barat Samudra Pasifik. Sekumpulan pulau ini masuk dalam wilayah negara yang diberi nama Republik Palau.

Selama lebih dari 30 tahun, Republik Palau yang berada di bawah
pengawasan Amerika Serikat masuk dalam daftar United Nations Trust Territory of the Pacific. Sebagaimana dilansir amusingplanet, Republik Palau benar-benar mendapatkan kemerdekaannya pada tahun 1994.

Palau kini menjadi surga tropis yang tidak hanya indah, tetapi juga masih sangat alami. Sebagian besar pulau kecil yang masuk jajaran kepulauan Palau tergolong pulau karang yang dikelilingi oleh terumbu penghalang. Penduduk negara ini sekitar 21.000 jiwa dan tersebar di 250 pulau.

Pemandangan Rock Island menjadi ikon paling terkenal dari kepulauan Palau yang kerap diburu para wisatawan. Rock Island adalah sekelompok pulau yang ditutupi dedaunan hijau dengan beberapa pantai berpasir putih. Pulau-pulau yang masuk dalam jajaran kepulauan Palau sebagian besar tak berpenghuni dan terkenal karena pantai serta keindahan laguna birunya.
pulau
Photo credit
Rock Island dan terumbu karang di sekelilingnya kini membuat situs wisata populer yang terdiri dari Blue Corner, Blue hole, German Channel, Ngermeaus Island dan Jellyfish Lake. Jellyfish Lake adalah salah satu dari banyak danau laut di Rock Island yang menjadi rumah bagi beberapa spesies ubur-ubur dan juga menjadi destinasi menyelam paling populer di Palau.
pulau
Photo credit
Bagi Anda yang suka berpetualang di alam liar dan menyelami indahnya dunia bawah air, Palau menjadi destinasi paling keren yang wajib Anda kunjungi. Selain masih jarang dijamah manusia, kepulauan Palau memiliki pesona pantai dan danau laut yang sangat menakjubkan. Kehidupan laut di Palau juga masih sangat terjaga kelestariannya dan menjanjikan sebuah pemandangan alam yang luar biasa cantik.

Buku “The Islands” Sajikan Keindahan Indonesia

Katakepo.blogspot.com - JAKARTA,Seorang pria Bulgaria bernama Andrey Edrev meluncurkan bukunya yang berjudul “The Islands”. Buku setebal 295 halaman tersebut berisi sederetan cerita perjalanan Andrey Edrev selama berada di kepulauan Indonesia. Andrey menceritakan dalam bukunya tentang keindahan alam Nusantara dan pengalamannya menjelajahi bagian timur Indonesia mulai dari Bali hingga ke Raja Ampat.

Sebelum “The Islands” diluncurkan, Andrey Edrev menyampaikan bahwa buku tersebut telah terjual sebanyak 500 eksemplar dalam waktu 10 hari. Peluncuran buku “The Islands” yang ditulis dalam bahasa Bulgaria tersebut telah berlangsung pada 12 September 2013 di Club Biblioteka Sofia, Bulgaria.

Saat Peluncuran buku itu sendiri dihadiri oleh Dubes RI untuk Bulgaria Bunyan Saptomo dan 100 tamu yang terdiri dari kalangan artis, budayawan, akademisi, beberapa pejabat pemerintah dan parlemen, serta tentunya jurnalis berbagai media Bulgaria baik cetak maupun TV (TV7,  Nova TV, Btv, Weekend, Trud, dan Standart).

Kedatangan Andrey Edrev ke Indonesia berawal dari kegemarannya akan pantai dan kehidupan yang jauh dari keramaian. Kemudian dia memutuskan untuk datang ke Bali, Indonesia untuk pertama kalinya. Kunjungan kedua Andrey dilakukan untuk menjelajahi pulau-pulau di sebelah timur wilayah Indonesia selama 6 bulan (Oktober 2012 – Maret 2013) dengan base di Bali.

Selama berada di beberapa pulau tersebut, Andrey sangat takjub dengan keindahan pulau-pulau yang disebutnya sebagai “surga dunia” tersebut serta kehidupan dan tradisi masyarakatnya. Hasil perjalanan dan pengalamannya kemudian diceritakan dalam  buku “The Islands”. Dalam bukunya tersebut, Andrey menceritakan petualangan epiknya menjelajah pulau Bali, Lombok, Flores, Komodo, Rote, Lando, Runduma di Wakatobi, Kalabaki dan Raja Ampat.

Secara detail dia menceritakan pengalamannya mulai dari bergaul dan menyelami kehidupan masyarakat setempat termasuk budaya dan tradisinya sampai pada pengalamannya ikut bersama-sama penduduk setempat mencari ikan dengan tombak. Di beberapa halaman bukunya dia juga menceritakan perjalanan melelahkan namun mengasyikkan dari Bali ke Lombok dan beberapa pulau di Nusa Tenggara (Flores, Komodo, Rote) menggunakan sepeda motor.

Dalam bukunya, Andrey menggambarkan pula tentang bagaimana penduduk Indonesia sebagai masyarakat yang ramah, murah senyum, saling membantu satu dengan yang lain dan mempunyai budi pekerti luhur (good manner).

Melanjutkan penulisan bukunya, Andrey akan kembali menjelajah Indonesia selama 6 bulan dimulai pada bulan Oktober 2013. Ke depan Andrey akan menjelajahi Sumatera, Kalimantan, Sulawesi serta kembali mengunjungi Runduma, Bali, dan Raja Ampat yang merupakan tempat  favoritnya.
Sumber : www.indonesia.travel

Monday, October 28, 2013

Berjam-jam di Jalanan Amerika

Katakepo.blogspot.com -
1382958374656475754
Polisi sementara mengatur lalulintas jalan di Amerika (dok pribadi)

Pengalaman mengemudi selama berjam-jam di negeri orang ternyata dapat memperkaya kita dengan beragam pengetahuan, serta wawasan baru. Kita akan semakin diperkaya dengan berbagai peraturan-peraturan lalu lintas yang bisa jadi sama sekali baru bagi kita. Misalnya juga tentang cara dan kebiasaan mengemudikan mobil di wilayah setempat tersebut, dan tentu juga cara pandang para ‘native driver’ di masing-masing tempat itu.
Saya punya pengalaman mengemudikan mobil dari New Jersey menuju Michigan. Lama perjalanan bila kecepatan mobil normal, dapat ditempuh dalam waktu 11-12 jam. Kalau ngebut, tentu saja bisa lebih cepat, dan kalau macet ya bakalan lebih lama. Nah, pada waktu itu jalan yang kita lalui kebanyakan melewati jalan ‘toll pinggiran’, di mana yang kita lalui pemandangannya didominasi oleh hutan, bukit, dan pohon-pohon. Jauh dari hiruk pikuk suasana perkotaan. Di satu sisi hal ini sangat menyenangkan, tapi di sisi yang lain cukup menyeramkan.
Karena perjalanan menuju Michigan adalah dalam rangka wisata juga, maka saya menyempatkan diri untuk lewat dan mampir di beberapa negara bagian di Amerika, sebut saja Philadelphia (Philly), Ohio, dan Chicago. Ini membuat perjalanan menjadi sedikit lebih panjang karena harus sedikit memutar. Tapi, ibaratnya sekali mendayung dua tiga pulau terlampaui, maka saya maunya sekali mengemudi maka dua tiga state (negara bagian) tersinggahi. Seperti itu.
Kalau mengemudi di jalan toll bagi saya tidak terlalu menjadi soal, hampir sama dengan ketika kita mengemudikan kendaraan di Indonesia umpamanya. Hanya saja, perbedaannya adalah batas kecepatan dan lajur di jalan. Di Amerika stir mobilnya ada di sebelah kiri, makanya untuk melambung harus mengambil jalur paling kiri, bukan yang paling kanan. Kecepatan maksimum pun berbeda-beda di setiap jalan. Kalau di jalan lokal bahkan ada yang jalanan dengan jarak hanya terpaut 100 meter tapi batas kecepatannya berbeda-beda sampai tiga macam. Misalnya saja speed limit 15 mph, lalu 25 mph, kemudian ada 40 mph, dan 65 mph. Ini biasanya kalau kita melewati jalan-jalan perkampungan atau komunitas di mana banyak anak-anak kecil dan orang tua (senior citizen), maka batas kecepatan akan menurun drastis. Polisi memiliki semacam alat (radar) pendeteksi kecepatan (‘speed gun’) sehingga kita tidak dapat mengelak atau berdalih apapun bila sudah tertangkap.
13829586381518174867
Saya mencatat beberapa hal mendasar bila hendak mengemudikan mobil di sana. Pertama, jangan pernah lupa membawa driver license (SIM), insurance card (Kartu Asuransi), dan registration card (STNK). Ada satu saja yang tidak dibawa Anda akan kena denda dan mendapat poin (batas point biasanya 9-12, lebih dari itu SIM Anda bakalan dicabut sementara). Mungkin kalau di Indonesia, mengemudikan mobil yang tanpa asuransi adalah lumrah dan biasa saja, tapi jangan coba-coba mengemudikan mobil tanpa asuransi di Amerika. Kalau bukan mobilnya yang ditahan, Andalah yang akan ditahan. Untuk itu, periksalah seluruh kelengkapan surat Anda sebelum duduk di balik kemudi.
Kedua, perhatikan baik-baik setiap rambu lalulintas yang ada. Dalam perjalanan menuju Michigan, saya pernah diberhentikan polisi ‘hanya’ karena saya tidak berhenti pada pertigaan jalan yang ada tanda stop signnya. Mestinya saya berhenti sekian detik meskipun dari arah depan serta kiri-kanan jalan tidak nampak ada mobil lain yang akan lewat. Nah, waktu itu saya main lewat aja, nggak taunya ada polisi yang nangkring di sudut jalan siap menanti ‘korban’ yang sekiranya lewat di jalan tersebut. Mau tidak mau saya harus membayar tiket (denda) dari polisi itu ( bayarnya bisa lewat pengadilan, atau kirim langsung ke alamat yang tertera di tiket tersebut). Itulah bedanya tanda stop sign dengan ‘yield’. Kalau tanda yield, maka mobil Anda tidak harus berhenti total tapi cukup memelankan kendaraaannya (sebuah tanda awas, atau tanda hati-hati).
Ada juga rambu lalulintas yang menjelaskan bahwa ada pejalan kaki yang akan lewat. Pejalan kaki (pedestrian) ini adalah ‘raja’ di jalan. Apabila ada pejalan kaki yang hendak menyebrang jalan, biarkan mereka lewat dulu. Jangan gas yang diinjak, tapi rem. Kalau Anda coba-coba menomorduakan para pejalan kaki tersebut, bisa-bisa Andalah yang akan kena sue (dituntut).
Ketiga, Istirahatlah kalau sudah capek mengemudi. Bayangkan saja, mengemudi selama berjam-jam dari New Jersey sampai ke Michigan tentu saja menyita banyak energi saya. Lantas bagaimana cara menyiasatinya? Yah saya menerapkan the old story of driving. Apa itu? Berhentilah bila mata mulai ngantuk, dan badan mulai lelah. Pemerintah Amerika begitu concern terhadap kecelakaan lalulintas karena faktor lelah dan mengantuk. Tidak sedikit orang yang nabrak pohon, atau masuk jurang karena mengemudikan mobil dengan mata tertutup alias tertidur selagi berada di belakang kemudi. Ada juga peringatan lainnya, “don’t drink while driving”. Jangan minum sampai mabuk bila Anda sementara mengemudi.
Untuk itulah pula maka jangan heran kalau di Amerika akan banyak sekali dijumpai berbagai rest area di sepanjang jalan toll di mana pun di seluruh pelosok Amerika. Hampir di semua jalan toll, termasuk yang saya lewati menuju Michigan dengan mudahnya ditemui berbagai rest area. Di situ kita bisa jumpai tidak hanya pompa bensin dan toilet, tapi juga restaurant serta berbagai kios yang jualan berbagai macam barang. Bahkan ada yang jualan cinderamata untuk para wisatawan.
Pengalaman yang unik juga saya alami ketika sudah memasuki daerah Michigan, melewati Detroit (salah satu kota terbesar di Michigan), saya sempat diberhentikan polisi. Dia bertanya seperti ini, “Do you know why do I stop you?”. Saya bilang nggak tahu. Kemudian polisi itu mengatakan bahwa kesalahan saya adalah pada waktu belok kanan, roda mobil saya sempat menggilas garis-garis kuning di jalan yang tidak semestinya saya gilas. Hal sepele yang oleh saya bahkan tak terlihat sama sekali, ternyata masih juga bisa dipermasalahkan. Tapi ya itulah, untuk menjadi baik maka kita memang harus taat dan patuh aturan dalam berlalulintas. Apapun itu. Selamat mengemudi, dan semoga sampai di tujuan dengan selamat. —Michael Sendow—
13829586901364904021
Ini mobil impian saya, yang entah kapan bisa mendapatkannya :):)

Sunday, October 27, 2013

Ternate Promosikan Potensi Pariwisata di China

Katakepo.blogspot.com - TERNATE,Wali Kota Ternate, Maluku Utara (Malut), Burhan Abdurrahman bertolak ke China, Jumat (25/10/2013) untuk mempromosikan pariwisata bersama Tim Kesenian Bahari Berkesan Kota Ternate.

"Keberangkatan kami dan tim kesenian ini, dalam rangka memenuhi undangan duta besar Indonesia di China dan salah satu maskapai penerbangan Indonesia," kata Burhan di Ternate.

Burhan mengatakan bahwa maskapai penerbangan Garuda Indonesia selaku sponsor kegiatan memiliki program promosi pariwisata, sehingga Kota Ternate, yang memiliki begitu ragam keunikan serta budaya, dapat menjadi daya tarik tersendiri bagi masyarakat menengah ke atas di China untuk mau berkunjung ke Ternate.

"Awalnya program ini mau diarahkan ke Sumatera Utara, namun karena ada kaitan dengan JKPI (Jaringan Kota Pusaka Indonesia), maka dialihkan ke Ternate," katanya.

Selain itu, menurut Burhan, pertimbangan lainnya adalah jalur penerbangan Beijing-Jakarta-Ternate juga sudah tersedia, sehingga, diharapkan keseriusan Garuda dan duta besar Indonesia, dapat memberikan dampak positif di masa-masa yang akan datang.
Untuk merealisasikan kegiatan tersebut, sebelumnya, pihak Beijing telah mengirimkan empat penyelam untuk mengambil foto bawah laut di Ternate guna dipromosikan di China.

"Memang sudah ada empat penyelam yang mendatangi Ternate untuk mengambil gambar bawah laut pada beberapa lokasi. Kita berharap itu membawa dampak positif," ujarnya.

Wali Kota Ternate bertolak ke China bersama delapan siswa/siswi terbaik Kota Ternate akan mengunjungi Beijing China mempromosikan potensi budaya Malut.

Kedelapan siswa siswi tersebut antara lain Fitra (mahasiswi UMMU), Annisa (siswa SMA 4), Firna Fadila Albaar (siswa SMA 1), Devita Analia Albaar (siswi SMA 1), Lutfiah Diana Jusman (siswi SMA 1), Isnaini Komalasari (siswi SMA 1), Indrawati Nurman (siswi SMA 1), Ririn Setiawati (siswi SMA 8), serta Safri Ahmad.
Menurut Burhan, keberangkatan Tim Kesenian Bahari Berkesan ke Beijing, China, dalam rangka mempromosikan potensi wisata Kota Ternate, agar masyarakat China dapat mengetahui, berbagai potensi wisata, baik panorama maupun berbagai kesenian tradisional Melalui promosi ini, diharapkan Kota Ternate dan Malut umumnya diketahui oleh masyarakat China.

Tim Kesenian Bahari Berkesan akan menampilkan beberapa tarian khas Malut, seperti Tarian Soya-soya Sisik, Dana-dana, Lalayon dan Bambu Gila. "Penari ini telah siap tampil dan diharapkan penampilan mereka akan maksimal, sehingga sejumlah target yang ingin dicapai dapat terealisasi," tambah  Burhan.

Puas Makan Ikan di Torosiaje

Katakepo.blogspot.com - Penduduk Desa Torosiaje, Gorontalo, memiliki kearifan lokal tersendiri. Seperti dituturkan salah satu tim program "100 Hari Keliling Indonesia" yang tayang di Kompas TV, Anggun Wicaksono, desa tersebut dihuni oleh Suku Bajo.

Mereka begitu tertarik dengan keadaan masyarakat desa itu. "Yang menarik adalah mereka sudah mulai sadar lingkungan mereka mulai rusak karena terabrasi oleh air laut, sampah dan sebagainya. Makanya mereka tanam bakau secara swasembada untuk kampungnya sendiri," cerita Anggun.

Tim Kompas TV telah melakukan perjalanan keliling Indonesia dalam program terbaru Kompas TV bertajuk "100 Hari Keliling Indonesia". Mereka memulai perjalanan dari Jakarta, menuju Pulau Sumatera, lalu Pulau Kalimantan, barulah kemudian ke Pulau Sulawesi. Semua perjalanan ditempuh melalui transportasi umum via laut dan darat.

Anggun menuturkan, untuk menuju Gorontalo, mereka berangkat dari Palu, Sulawesi Tengah. "Dari Palu kita ke Gorontalo. Sebelum ke pusat kota Gorontalo kita ke Desa Torosiaje. Kita naik bus malam sekitar 20 jam," ujar Anggun.

Anggun menceritakan rumah-rumah penduduk yang ada di desa tersebut tertata rapi dan berderet di atas laut. "Ada barisan rumah. Blok A, blok B, dan blok C tapi di atas laut. Masyarakat juga sangat terbuka sama orang asing," katanya.

Karena berada di pesisir pantai, kuliner andalan tentu saja ikan. "Makan ikan di sana murah banget, kita makan Rp 150.000 sudah dapat makan buat 6 orang. Enak lah pokoknya di sana. Ikannya enak banget dan murah-murah," tuturnya.
Dalam program "100 Hari Keliling Indonesia" yang dipandu Ramon Y. Tungka, tak sekadar menyajikan keindahan panorama Indonesia. Tetapi juga sisi lain kehidupan masyarakatnya, mulai dari budaya, masalah lingkungan sampai problematika transportasi selama perjalanan.

Untuk melakukan misi keliling Indonesia tersebut tim tak menggunakan jalur udara, hanya menggunakan jalur darat dan laut. Beberapa kisah yang dialami oleh tim selama perjalanan pernah ditayangkan Kompas.com. Program ini tayang setiap hari Rabu pukul 20.00 WIB di Kompas TV

Wednesday, October 23, 2013

Lombok, Surga Lain Nusantara

Katakepo.blogspot.com - JAKARTA, Popularitas Lombok, Nusa Tenggara Barat (NTB), sebagai surga lain di Nusantara semakin menanjak. Tak hanya beken di kalangan wisatawan domestik dan asing kelas menengah atas. Lombok juga akrab dengan wisatawan bergaya backpack.

Panorama alam yang masih orisinal, garis pantai berpasir putih, laut biru, dan gaya hidup masyarakat yang natural, membuat pesona Lombok sejajar dengan destinasi wisata utama Indonesia lainnya. Bahkan, Lombok dijuluki sebagai kompatriot Bali.

Tak mengherankan bila Lombok terus menunjukkan pertumbuhan kinerja positif. Kawasan ini mengalami kenaikan jumlah kunjungan turis, terutama asing. Hal ini tecermin dari kenaikan persentase jumlah kunjungan wisatawan mancangera melalui Bandara Internasional Lombok,   sebesar 92,02 persen selama Januari-Agustus 2013. Sedangkan pencapaian jumlah kunjungan pada Agustus 2013 melonjak 225,90 persen ketimbang periode yang sama tahun lalu.

Lombok dan kawasan lainnya di NTB, juga mencatat tingkat penghunian kamar (TPK) sebesar rerata 57,71 persen dengan lamanya tamu menginap (length of stay) 2,85 hari.

Lombok dengan segala magnitudnya, memang sukses menarik banyak investor. Termasuk satu di antaranya, Relife Property Group. Kelompok usaha pengembang ini terpincut membenamkan modal sebesar Rp 60 miliar untuk membangun hotel resor Svarga.

Tahap pertama dikembangkan lahan seluas 4 hektar dari total 320 hektar izin prinsip. Svarga Resort terdiri atas atas 25 unit villa, dengan tarif per malam antara 100 dollar AS (Rp 1,1 juta) hingga 700 dollar AS (Rp 7,7 juta).

"Kami serius menancapkan investasi di industri pariwisata dengan nilai-nilai positif, dan kampanye akomdoasi yang healthy and fresh. Lombok dekat dengan Bali, namun belum dieksplorasi secara maksimal. Latarnya yang pekat budaya Islam, akan bersinergi dengan Bali dengan latar Hindu. Ini unik dan menarik sekaligus menantang," ujar CEO Relife Property Group, Ghofar Rozaq Nazila kepada Kompas.com, di Jakarta, Selasa (22/10/2013).

Lombok, lanjut Ghofar, dipilih karena menawarkan banyak potensi dan saat ini merupakan momentum yang tepat dengan kondisi pasar yang sedang tumbuh. "Jika masuk Bali, kami sudah terlambat," ujarnya.

Selama dua bulan beroperasi, tingkat hunian Svarga di atas 70 persen dengan profil tamu dari berbagai negara Asia, terutama Korea Selatan, Eropa dan domestik.

"Menikmati" Goyangan Ombak Arafuru

Katakepo.blogspot.com - KIMAAM,Ini perjalanan paling berat dan panjang selama Tim Ekspedisi Sabang-Merauke: ”Kota dan Jejak Peradaban” Kompas mengarungi laut dari Larantuka, Flores Timur, Nusa Tenggara Timur, menuju Merauke, Papua.

Dari Agats, Asmat, Papua, Senin (21/10/2013), kami bertolak menuju Merauke melalui Distrik Kimaam di Pulau Kolepon, salah satu pulau terdepan di Kabupaten Merauke.

Jarak ke Pulau Kolepon sekitar 200 mil laut (sekitar 370,4 km) dari Agats. Kami sudah berencana berlabuh dekat Pulau Kolepon karena posisinya di tengah di antara Agats dan Merauke sejauh 401 mil laut (742,652 km) yang membutuhkan waktu 45 jam berlayar. Kapal Navigasi Bimasakti Utama yang kami tumpangi pun berguncang tanpa henti menghadapi gelombang laut Arafuru.

Dari alat navigasi KN Bimasakti Utama terbaca, ombak di Laut Arafuru menuju Merauke mencapai 5 meter. Kapten Suntoro, nakhoda kapal, menyarankan kami makan malam sebelum kami menghadapi gelombang tinggi. Kami pun makan malam lebih cepat satu jam dari biasanya.

Benar saja, selepas senja kapal semakin bergoyang. Kami melintasi laut dengan ombak berketinggian 2,5 meter. Tidak cuma kami yang mabuk, beberapa awak kapal juga mulai sempoyongan dan memilih tidur di kamar kapal.

Goyangan gelombang laut Arafuru belum juga reda hingga tengah malam. Goyangannya justru semakin menjadi-jadi menjelang pagi. Kapal serasa melaju naik-turun melawan gelombang ombak dan terkadang bergeser ke kanan dan ke kiri.

Awak kapal pun terus berjaga. Kami berdiam di kamar. Gelombang ombak 4,5 meter dan angin bertiup 41 knot. Kapal dengan kecepatan mesin 9,1 knot hanya bisa melaju 5 knot.

”Kapal kami melawan arah angin dan arus,” kata Mualim I KN Bimasakti Utama, Sarimin.

Sebelum berlayar ke Merauke, pihak syahbandar dan distrik navigasi Merauke sebenarnya juga sudah melaporkan tentang kondisi Laut Arafuru. Dalam kontak dengan KN Bimasakti, mereka juga memperingatkan kondisi cuaca yang bisa berubah setiap saat. Perubahan tinggi gelombang laut juga sukar diprediksi karena perairan Arafuru di selatan Papua merupakan pertemuan arus dari Australia.

”Kapal-kapal perintis sudah kami peringatkan untuk tidak berlayar sampai tiga hari ke depan,” kata Hengky, Kepala Syahbandar dalam kontak dengan KN Bimasakti.

Kapten Suntoro berusaha menenangkan suasana tegang di anjungan kapal. ”Tenang, setelah belok selepas Tanjung, gelombang tidak akan sebesar ini. Gelombang akan lebih tenang. Sekarang nikmati saja pelayaran, kapal kita masih aman,” katanya.

Saturday, October 12, 2013

Air Terjun di Lombok, Tempat Mandinya Dewi Anjani

Katakepo.blogspot.com - SEORANG rekan memberi nasihat. Kalau Anda mau awet muda, mandilah di air terjun Benang Setukel. Kalau rambut Anda tidak ingin rontok dan ubanan, mandilah di air terjun Benang Kelambu. Alasan sang teman, di air terjun itulah Dewi Anjani, Sang Ratu Penguasa Gunung Rinjani, mandi dan membasuh rambutnya yang ikal dan panjang sehingga nyaris menyentuh bumi.

Celoteh rekan itu umum terdengar sebagai trik untuk memasarkan dua lokasi air terjun di Dusun Pemotoh, Desa Aik Berik, Kecamatan Batu Keliang Utara, Lombok Tengah, Nusa Tenggara Barat (NTB), atau sekitar 33 kilometer arah timur Kota Mataram, ibu kota NTB.

Untuk menuju ke sana, Anda bisa menempuh dengan sepeda motor atau mobil ke Desa Teratak. Dari desa ini, ambil arah kiri (utara). Sebagian jalan tengah dalam perbaikan menggunakan aspal hotmix. Meskipun ramai dikunjungi saat hari libur, obyek wisata ini tak bisa digunakan untuk menginap. Hal ini karena belum ada fasilitas dan akomodasi yang tersedia.

Benang Setukel terdiri atas dua air terjun yang berderet. Airnya yang meluncur dari ketinggian 30 meter terlihat bagaikan segumpal benang (setukel) yang jatuh ke kolam dangkal, terbentuk secara alami. Air seperti tumpah dari kawasan hutan lindung Gunung Rinjani yang ketinggiannya 3.726 meter di atas permukaan laut.

Air terjun Benang Kelambu terdiri atas dua kelompok. Di kelompok pertama terdapat dua air terjun dan di kelompok kedua terdapat empat air terjun. Lokasi air terjun ini berada sekitar 500 meter di atas air terjun Benang Setukel. Namun, uniknya, air terjun Benang Kelambu ini tak langsung jatuh ke bawah, tetapi mengalir melalui bebatuan yang berbentuk ceper dan tersusun, kemudian merambat melalui semak-semak belukar di dinding air terjun.

Saat air jatuh dari semak-semak belukar tersebut, percikannya membentuk bentangan tirai putih bagaikan benang kelambu. Oleh sebab itu, masyarakat menjulukinya sebagai air terjun Benang Kelambu. Air yang jatuh seperti ”dihalangi” bebatuan dan semak-semak belukar. Akibatnya, jika berada di bawah air terjun ini, Anda tak bakal dihantam seperti gulungan air jatuh, tetapi seperti diguyur air hujan.

Setibanya di areal parkir obyek wisata ini, Anda harus berjalan kaki 500 meter menuju lokasi. Perjalanan ke sana tak membahayakan. Sebab, di beberapa tempat, jalannya dilengkapi dengan tangga beton. Namun, bagi yang tak terbiasa berjalan menapak tangga, jalan menuju Benang Setukel pasti akan membuat Anda ngos-ngosan dan berkeringat.

Perlu diakui, jalan yang agak berat adalah saat menuju air terjun Benang Kelambu. Rutenya bisa melalui lokasi air terjun Benang Setukel dengan tanah terjal, berliku, dan melalui jalan setapak. Pengunjung harus berhati-hati karena bisa tergelincir jika tak hati-hati berjalan.

Salah satu pemandangan yang bisa dilihat saat berjalan menuju air terjun itu adalah pengunjung bisa melihat sebagian lahan yang digunakan untuk berkebun cokelat dan kopi.

Setelah berjalan sekitar 30 menit, Anda baru akan tiba di lokasi air terjun. Meskipun lelah, Anda akan disambut cericit unggas yang bersahutan di hutan, dan udara yang sejuk membuat rasa lelah itu hilang seketika.

Nusa Tenggara, Keindahan yang Terserak

Katakepo.blogspot.com - NUSA Tenggara Barat dan Nusa Tenggara Timur. Dua provinsi kepulauan yang membentang di wilayah tengah Indonesia. Gugusan pulau besar dan kecil terserak, dikelilingi selat dan lautan. Kontur atau ketinggian di setiap pulau bervariasi. Bukit, gunung, sungai, dan pantai melengkapi padang rumput, hutan, dan permukiman.

Nusa Tenggara Barat terdiri atas dua pulau besar, yakni Lombok dan Sumbawa. Secara keseluruhan, ada 137 pulau yang tersebar di wilayah yang terbagi atas 6 kabupaten dan satu kota itu. Sebanyak 27 pulau berpenghuni, sedangkan 110 pulau tak berpenghuni.

Wilayah Nusa Tenggara Barat (NTB) dibatasi Laut Jawa dan Laut Flores di sebelah utara, Samudra Indonesia di sebelah selatan, Selat Lombok di sebelah barat, dan Selat Sape di sebelah timur. NTB juga punya dua gunung berapi, Tambora dan Rinjani, yang meninggalkan jejak letusan besar berabad silam. Gunung Tambora yang setinggi 2.851 meter ada di Pulau Sumbawa, sedangkan Gunung Rinjani yang setinggi 3.775 meter ada di Pulau Lombok.

Pulau Lombok yang ada di sebelah timur Pulau Bali selama ini lebih sering diakses wisatawan meskipun hanya menerima limpahan dari Pulau Dewata. Namun, setelah Bandara Internasional Lombok diresmikan pada Oktober 2011, Pulau Lombok lebih percaya diri untuk tampil.

Hotel-hotel baru dibangun di Pulau Lombok. Lokasi wisata dipromosikan, termasuk Gili Terawangan, Gili Air, dan Gili Meno, pulau-pulau kecil yang ada di dekat Pulau Lombok. Namun, masyarakat belum banyak menikmati kue pariwisata. Riuh rendah pariwisata dimotori pemilik modal dari luar NTB.

Daya masyarakat untuk tampil melalui tradisi, seperti gerabah dan tenun, justru terkikis. Mau tak mau, harus berpegang pada pemilik modal agar tetap bisa bertahan.


Nelayan bersiap lego jangkar di Pulau Satonda yang menghadap Pulau Sumbawa, Nusa Tenggara Barat, Jumat (24/6/2011). Pulau gunung api seluas 2.600 hektare ini dijadikan taman wisata laut yang memiliki danau air asin di tengah pulau. Diperkirakan danau terbentuk akibat letusan Gunung Tambora yang mengakibatkan tsunami hingga menerjang kaldera Gunung Satonda pada tahun 1815.
Pulau Sumbawa di sebelah timur Pulau Lombok memiliki tradisi bertani. Budaya dan tradisi menyimpan padi di lumbung masih bertahan hingga saat ini. Di beberapa wilayah, tradisi memelihara kuda menguat. Kuda tidak hanya sebagai alat angkut, tetapi juga sebagai penghasil susu yang layak dijadikan komoditas.

Menuju timur, eksotisme semakin kental. Nusa Tenggara Timur (NTT) dibatasi Laut Flores di sebelah utara, Samudra Hindia dan Australia di sebelah selatan, Timor Leste di sebelah timur, serta Selat Sape di sebelah barat.

Ibu kota NTT ada di Kupang, yang terletak di Pulau Timor. Provinsi itu memiliki 1.192 pulau, dengan 44 pulau yang sudah dihuni dan 1.148 pulau yang belum dihuni. Sebanyak 246 pulau sudah bernama, sedangkan 946 pulau belum bernama.

Kami menyusuri Pulau Flores, yang keragamannya sungguh luar biasa. Pantai yang cantik bergantian dengan perbukitan hijau. Ada Labuan Bajo yang diunggulkan sebagai pintu gerbang wisata Indonesia wilayah tengah dan timur karena dekat dengan Pulau Komodo. Komodo merupakan daya tarik bagi wisatawan asing dan lokal.

Ada juga Larantuka yang terkenal di seantero negeri dan luar negeri sebagai tempat penyelenggaraan tradisi agama dan budaya Semana Santa. Bajawa di Kabupaten Ngada tenar karena kopinya yang luar biasa nikmat, yang sudah diekspor hingga ke Amerika Serikat.

Warga berziarah ke Kapela Tuan Ana (Yesus Kristus) pada perayaan Pekan Suci atau Semana Santa bagi umat Katholik, di Larantuka, Flores Timur, NTT, Jumat (22/4/2011). Siang hari hingga pagi pada Jumat Agung ini, dilaksanakan berbagai prosesi di antaranya mengantar Tuan Menino melalui laut dan mengantar Salib dari Kapela ke Armida.
Pulau Flores juga memiliki Wae Rebo, desa dengan tujuh rumah kerucut, yang justru dikunjungi banyak wisatawan asing. Metode yang digunakan masyarakat Wae Rebo dalam menerima wisatawan patut ditiru karena mereka mampu ”menyeleksi” wisatawan. Dengan demikian, alam dan suasana di Wae Rebo tidak dieksploitasi dengan sembarangan.

Akan tetapi, Pulau Flores juga memiliki desa nun jauh di puncak bukit. Jauh dari ingar-bingar kota, belum mendapat aliran listrik dari PLN, dan untuk menempuh pendidikan sekolah menengah pertama pun harus ke kota lain.

Dengan kondisi alam seperti itu, NTB dan NTT memerlukan sarana transportasi yang komplet, yakni udara, air, dan darat. Namun, seperti halnya wilayah lain di bagian tengah dan timur Indonesia, sarana transportasi yang andal tak selalu tersedia.

Keterbatasan tempat sandar dan bongkar muat dermaga kerap kali membuat arus transportasi laut terhambat. Adapun transportasi udara dipengaruhi kondisi alam yang bergunung dan berbukit serta bandara yang terbatas.

Padahal, infrastruktur terbukti ampuh meningkatkan daya saing suatu daerah. Dalam skala lebih besar, mampu meningkatkan daya saing suatu negara.

Kampung adat Wae Rebo, Desa Satarlenda, Kecamatan Satarmese Barat, Manggarai, Nusa Tenggara Timur.
Dalam perjalanan, Tim Ekspedisi Sabang-Merauke Kompas menyeberangi selat-selat penghubung kepulauan di Nusa Tenggara. Dari Pelabuhan Padang Bai di Pulau Bali ke Pelabuhan Lembar di Pulau Lombok perlu waktu 4 jam. Selanjutnya, dari Pelabuhan Kayangan di Pulau Lombok ke Pelabuhan Poto Tano di Pulau Sumbawa perlu waktu 2 jam untuk menyeberang menggunakan feri.

Dari Pelabuhan Sape di Pulau Sumbawa ke Labuan Bajo di Pulau Flores perlu waktu 7 jam untuk menyeberang. Waktu menyeberang itu belum termasuk waktu yang dibutuhkan untuk mengantre di lapangan parkir pelabuhan, masuk ke feri, atau saat keluar dari feri.

Antre? Ya, dengan keterbatasan jumlah feri dan dermaga, kita harus mengantre beberapa waktu sebelumnya. Jika tidak, bisa- bisa kendaraan tak terangkut. Dengan banyak dan beragamnya kendaraan yang akan menggunakan feri sebagai angkutan penyeberangan, petugas di pelabuhan harus mengatur dengan cukup cermat. Tujuannya, agar muatan feri optimal, tetapi tetap memperhatikan unsur keamanan.

Di sisi lain, bandara masih terbatas. Untuk bepergian dari Jakarta ke Maumere, misalnya, harus singgah lebih dulu di Denpasar, Bali. Lalu, berganti menggunakan pesawat yang lebih kecil ke Maumere.

Warga Kampung Adat Bena, Ngada, Flores, NTT, bermain musik tradisional yang biasa dimainkan dalam rangka upacara adat pembangunan rumah baru, Selasa (15/6/2011). Kampung berusia sekitar 1.200 tahun ini kental dengan arsitektur kuno dan budaya megalitik.
Beberapa waktu lalu, kami pernah menggunakan pesawat ke Maumere. Dari Denpasar, kebetulan, cuaca ke Maumere lumayan buruk. Pesawat berguncang- guncang, turis pucat pasi.

Namun, segala macam keterbatasan itu justru menjadi modal bagi masyarakat Nusa Tenggara untuk bertahan dan berjuang. Mereka memanfaatkan kondisi alam dengan arif. Keuletan mereka berbaur dengan kehangatan, keramahan, dan senyuman. Keindahan yang terserak itu memikat hati siapa pun yang datang ke kepulauan Nusa Tenggara.

Friday, September 27, 2013

5 Negara yang paling sering dikunjungi di dunia

Katakepo.blogspot.com - Baru-baru ini, Airport Council International merilis data tahunan World Airport Traffic yang berisi performa bandara-bandara di dunia. Data tersebut diambil berdasarkan jumlah kargo dan penumpang pada masing-masing bandara selama setahun.

Menurut data yang dikeluarkan Airport Council International, terdapat lima kota di dunia yang paling sering dikunjungi. Apakah Indonesia masuk dalam daftar tersebut? Nah, berikut adalah lima kota yang paling sering dikunjungi di dunia menurut Airport Council International, seperti dilansir CNN (23/9).

1. Atlanta, Amerika Serikat

Menurut data Airport Council International yang dihimpun sejak 2012 lalu, Atlanta telah dikunjungi oleh 95.659.485 orang dalam setahun. Atlanta adalah ibukota dan sekaligus kota terpadat di negara bagian Georgia, Amerika Serikat, dengan jumlah penduduk 432.427 jiwa pada tahun 2011. Atlanta telah menjadi pusat budaya dan ekonomi, serta daerah metropolitan terbesar kesembilan di Amerika Serikat.

2. Beijing, China

Menurut data Airport Council International yang dihimpun sejak 2012 lalu, Beijing telah dikunjungi oleh 81.929.359 orang dalam setahun. Selain menjadi ibu kota Republik Rakyat China, Beijing juga merupakan salah satu kota terpadat di dunia. Jumlah penduduk di Beijing mencapai 20.693.000 jiwa pada 2012. Selain itu, Beijing juga merupakan kota terbesar kedua setelah Shanghai dan sebagai pusat politik, budaya, dan pendidikan bangsa.

3. London, Inggris

Menurut data Airport Council International yang dihimpun sejak 2012 lalu, London telah dikunjungi oleh 70.038.804 orang dalam setahun. Terletak di Sungai Thames, London dahulu didirikan oleh bangsa Romawi, yang awalnya disebut Londinium. Dengan perkiraan 8.308.369 penduduk pada tahun 2012, London masuk dalam kawasan paling padat penduduk di Inggris.

4. Tokyo, Jepang

Menurut data Airport Council International yang dihimpun sejak 2012 lalu, Tokyo telah dikunjungi oleh 66.795.168 orang dalam setahun. Tokyo sendiri adalah salah satu dari 47 Prefektur di Jepang dan sekaligus menjadi ibukota dari Negeri Matahari Terbit. Kawasan Tokyo juga diklaim sebagai daerah metropolitan terbesar di dunia.

5. Chicago, Amerika Serikat

Menurut data Airport Council International yang dihimpun sejak 2012 lalu, Chicago telah dikunjungi oleh 66.633.503 orang dalam setahun. Chicago merupakan kota terpadat ketiga di Amerika Serikat. Dengan perkiraan 2,7 juta penduduk di dunia, Chicago adalah kota terpadat di kedua di negara bagian Illinois, Amerika Serikat.

Inilah lima kota yang paling sering dikunjungi di dunia menurut data Airport Council International. Dari kelima tempat itu, manakah kota yang paling ingin Anda kunjungi untuk berlibur?

Thursday, September 26, 2013

Deras Arusnya Dettifoss Bikin Merinding

Katakepo.blogspot.com - Kalau kamu udah nonton film Prometheus pasti udah nggak asing lagi sama air terjun yang satu ini.
Dettifoss adalah air terjun paling kuat di Eropa, yang juga tampil di awal film fiksi besutan Ridley Scott ini. Well, yang sebenernya mau dibahas adalah air terjunnya, tapi sejak awal kemunculannya dalam film tersebut, jadi banyak yang menyebut Dettifoss sebagai air terjun Prometheus.
Salah satu adegan Prometheus di Air Terjun Dettifos ©prometheus2-movie.com

Salah satu adegan Prometheus di Air Terjun Dettifos ©prometheus2-movie.com
Dettifoss terletak di sungai JkulsFjllum, di Vatnajkull National Park, Timur Laut Islandia. Air terjun ini memiliki debit volume air terbesar di Eropa loh, rata-rata 193 m2 per detik. Bahkan volumenya sering meningkat ketika cuaca nggak bersahabat ataupun adanya aktivitas vulkanik yang bisa mendorong gletser es mencair.
Kayaknya Teman CLEAR bakal merinding deh kalau melihat langsung, hehe.. Karena saking kuatnya, batu yang ada di sekitarnya juga ikut bergetar lho, dan getarannya bisa kita rasakan dengan tangan kita. Nah, yang perlu Teman CLEAR tahu, untuk mendapatkan sudut pandang terbaik, kamu harus melihatnya dari sisi barat. Dari sisi inilah kamu akan melihat air terjun secara keseluruhan. Penasaran? Kalau yang belum sempat ke sini, gimana kalau kita tonton filmnya dulu aja, hehe…

10 Tempat Indah Yang Wajib Kamu Kunjungi Sebelum Mati

Katakepo.blogspot.com - Apakah kamu pernah memiliki sebuah impian? Semua orang sepertinya punya, apalagi termasuk mimpi mengunjungi tempat-tempat luar biasa yang ada di dunia ini. Bahkan kalau impian itu cukup besar buatmu, wajar saja muncul keinginan untuk datang ke tempat itu sebelum meninggal.
Nggak berlebihan kok, karena memang di dunia ini banyak sekali tempat-tempat indah yang sangat luar biasa dan pantas dikunjungi. Dengan berbagai alasan, tempat-tempat itu tampak sangat istimewa.
Mulai dari air terjun, kota kuno, sampai dunia bawah air, berikut adalah lokasi-lokasi menakjubkan yang harus kamu kunjungi sebelum kamu meninggal.

1. Gua Kristal, Tambang Naica - Meksiko

Tambang Naica di negara bagian Chihuahua Meksiko ini merupakan tambang dengan kristal selenite luar biasa yang akhirnya disebut juga dengangua Kristal (Cueva de los Cristales). Dengan kedalaman 300 meter dari permukaan tanah, tambang ini mengandung kristal selenite dalam jumlah raksasa dan menjadi tambang kristal alami yang pernah ditemukan manusia. Kristal selenite terbentuk oleh cairan hidrotermal yang mengalir dari ruang magma. Masuk ke sini, kamu seakan berkunjung ke rumah Superman.

2. Tebing Es - Greenland

Ice Canyon (tebing/ngarai es) di Greenland adalah sebuah pulau besar dan menjadi salah satu lokasi favorit di Greenland. Tempat ini merupakan struktur es luar biasa dengan kedalaman 30-40 meter. Air dari gunung es yang mencair membentuk sungai mengalir di ngarai yang membuat pemandangan luar biasa cantik. Meski dingin namun indahnya menakjubkan seperti dongeng. Ke sana yuk!

3. Pamukkale - Turki

Pamukkale adalah kolam air panas alami yang terletak di provinsi Denizli, barat daya Turki. Dalam bahasa Turki, Pamukkale berarti benteng kapas karena berbentuk seperti teras yang mengeluarkan aliran mineral karbonat. Ada 17 mata air panas di daerah ini mulai suhu 95-212 derajat. Air panasnya mengalir dari tebing, mendingin, dan mengeras menjadi teras-teras dengan kandungan kalsium karbonat. Ingin berkunjung? Datanglah saat musim dingin.

4. Kota Tersembunyi Petra - Jordania

Disebut kota tersembunyi karena Petra terletak di pegunungan Jordania selama ribuan tahun setelah akhirnya ditemukan Johan Ludwig Burckhardt pada tahun 1812. Di Petra terdapat candi, makam, dan bangunan laih yang terpahat di tebing batu cadas dan membuat kota itu dinamai kota mawar merah. Kamu seakan berkunjung ke sebuah lokasi harta karun istimewa.

5. Gua Cacing Bercahaya - Selandia Baru

Gua cacing bercahaya ini terletak di Waitomo, pulau Utara, Selandia Baru. Gua ini terkenal dengan populasi besar cacing yang bercahaya di kegelapan. Binatang dengan nama Latin Arachnocampa Luminosa itu merupakan binatang kecil yang mengeluarkan cahaya biru-hijau. Seakan berada di sebuah gua dunia Pandora para suku Na'Vi di film AVATAR?

6. Taman Tulip Keukenhof - Belanda

Jangan sebut seorang pecinta bunga tulip sejati kalau kamu belum berkunjung ke tempat ini. Taman tulip Keukenhof di dekat Amsterdam ini memiliki keindahan brilian yang bahkan bisa membuatmu takjub hanya melalui gambar. Taman dibuka untuk umum selama 2 bulan di musim semi. Melihat barisan tulip berwarna, kamu seakan melihat sebuah jajaran warna raksasa yang menakjubkan.

7. Bukit Pasir Petrified - Arizona

Pemandangan alam spektakuler ini terletak di Monumen Nasional Tebing Vermillion. Dengan guratan berliku dari warna-warni pasir yang tergerus oleh angin, banjir bandang memahat bagian ini melalui bagian pasir yang membatu dan menjadikan bukit pasir menakjubkan ini mengandung biji besi yang luar biasa besarnya. Tandai kalendermu untuk suatu saat ini berkunjung ke sini.

8. Sungai Darah, Mimbar Setan - Skotlandia

Mimbar Setan (Devil's Pulpit) ini terletak sekitar 183 meter dari Deerbery Lane di dasar sungai Darah. Dikelilingi oleh batuan tinggi di bukit curam yang menghadap ke lembah, mimbar itu menjulang sekitar 40 meter di atas sungai yang memberikan pemandangan menakjubkan. Nggak cuma itu, pemandangan sungai dengan aliran berwarna merah seperti darah menjadi hal lain yang bisa membuatmu berdecak kagum.

9. Lorong Cinta Kleven - Ukraina

Berkunjung ke lorong cinta di Kleven ini membuatmu seakan berada dalam sebuah adegan film. Terowongan hijau ini rupanya merupakan jalan bagi kereta khusus yang membawa kayu ke pabrik lokal. Dengan panjang sekitar 2,9 kilometer, lorong ini kini menjadi lokasi populer sebagai tempat sepasang kekasih mengikat janji. Mau coba meniru?

10. Gua Marmer - Chile

Gua istimewa ini murni terbuat dari marmer secara alamiah dan tempatnya begitu indah. Proses terbuatnya marmer dari tetesan air melalui balok-balok batu besar yang telah memahat batu sedemikian rupa sehingga membentuk sebuah gua yang cantik dengan lorong-lorong di dalam batuan. Seakan kurang, kamu bisa menaiki perahu untuk melewati lorong indahnya dan seperti berada di sebuah dunia lain.











Tuesday, September 24, 2013

Bali masuk 10 besar destinasi paling dicari wisatawan China

Katakepo.blogspot.com - Sejalan dengan maraknya pasar travel di China, TripAdvisor, situs perjalanan terbesar di dunia, hari ini (24/09) merilis daftar 20 destinasi wisata outbound paling populer bagi wisatawan asal China. Tahun 2012, jumlah wisatawan China melampaui jumlah wisatawan Amerika Serikat dan Jerman dalam hal wisata outbond, berdasarkan belanja1. Menurut China Tourism Academy2, pasar wisata outbound China diperkirakan mencapai 94 juta perjalanan di tahun 2013, naik 15% dari tahun ke tahun. Para wisatawan tersebut diperkirakan menghabiskan US$ 117,6 miliar, naik 20% year-on-year.

TripAdvisor mengoperasikan versi TripAdvisor yang disesuaikan dan dirancang khusus untuk wisatawan China di bawah brand daodao.com. Pada bulan Juli dan Agustus 2013, jutaan orang mengunjungi situs daodao.com untuk mencari informasi terkait dengan destinasi wisata outbound. Jumlah pengunjung tersebut meningkat lebih dari 250% dibandingkan periode yang sama tahun lalu.

"Hong Kong dan Makau terus menarik puluhan juta wisatawan China selama setahun karena daya tarik mereka sebagai surga belanja. Hal ini didukung oleh transportasi lokal yang efisien, tersedianya koneksi penerbangan ke tujuan internasional lainnya, serta sebagai tempat wisata keluarga. Namun, kami melihat pergeseran dalam pasar ketika wisatawan China yang mulai melirik tujuan lain seperti, Thailand, Taiwan, Korea Selatan dan lain-lain," ungkap Lily Cheng, Managing Director, China TripAdvisor.

Berdasarkan pengunjung unik yang tercatat pada bulan Juli dan Agustus 2013 di daodao.com, 20 destinasi paling populer adalah sebagai berikut (dibandingkan pertumbuhan tahun-ke-tahun selama Juli - Agustus 2012 dengan Juli - Agustus 2013):
1. Hong Kong, China (50%)
2. Phuket, Thailand (250%)
3. Taiwan (350%)
4. Bangkok, Thailand (270%)
5. Paris, Perancis (360%)
6. Dubai, Uni Emirat Arab (210%)
7. Makau, China (50%)
8. Seoul, Korea Selatan (180%)
9. Singapura (170%)
10. Bali, Indonesia (310%)
11. Roma, Italia (180%)
12. Chiang Mai, Thailand (180%)
13. New York, Amerika Serikat (280%)
14. London, Inggris (120%)
15. Jeju Island, Korea Selatan (570%)
16. Boracay, Filipina (360%)
17. Kyoto, Jepang (580%)
18. Kota Kinabalu, Malaysia (550%)
19. Hanoi, Vietnam (510%)
20. Kuala Lumpur, Malaysia (190%)
Di dalam 20 destinasi teratas, Kyoto (Jepang), Kota Kinabalu (Malaysia), Hanoi (Vietnam) dan Jeju Island (Korea Selatan) menunjukkan pertumbuhan tahun-ke-tahun tertinggi pada tiga digit. Di luar dari 20 destinasi tersebut, destinasi yang menanjak dengan pertumbuhan year-on-year lebih dari empat kali lipat dari pengguna DaoDao termasuk Siem Reap (Kamboja), Pattaya (Thailand), Sabah (Malaysia) dan Berlin (Jerman).
Untuk memudahkan pemahaman dan persiapan industri pariwisata dalam menyambut gelombang baru wisatawan China, TripAdvisor akan merilis lebih banyak informasi mengenai wisatawan China dalam beberapa bulan mendatang.

Saturday, September 14, 2013

Pesona Katedral Cologne di pinggir Sungai Rhein

Katakepo.blogspot.com - Saya berjalan cepat, menembus hawa dingin pagi yang menggelitik tengkuk yang tak tertutup. "Tak apalah, yang penting bisa mewujudkan mimpi," begitu kata saya dalam hati.

Pagi itu, suasana hati saya memang sedang cetar membahana - mengutip kata Mbak Syahrini. Pasalnya, akhir pekan ini saya dan beberapa teman dari negara lain, yang juga mengikuti program pertukaran pelajar ke Jerman, akan bertamasya bersama. Ke mana? Cologne (Koeln), kota terbesar keempat di Jerman. Posisi saya saat itu berada di Duesseldorf, ibu kota negara bagian Nordrhein-Westfalen, yang kebetulan berada tak jauh dari Cologne.
Pengalaman ini saya alami tiga tahun lalu, 2010, saat cuaca di Eropa sedang amburadul. "Musim panas kok malah dingin," keluh saya, saat pertama kali menginjakkan kaki di Duesseldorf. Suhu bahkan bisa merosot sampai 12 derajat. Tak jarang, saya harus rela basah kuyup gara-gara hujan deras yang datang tanpa aba-aba. Rupanya, bukan cuma saya yang mengeluh tentang cuaca. Beberapa teman juga berpikiran sama. Seminggu di sana, ada beberapa teman yang sudah terkena batuk dan pilek. Beruntung saya tidak.
Sabtu (11/8), saya dan rombongan berkumpul di Duesseldorf Hauptbahnhof (stasiun pusat), tepat pukul 8 waktu setempat. Kali ini, tidak ada judul jam karet alias datang telat. Semua datang tepat waktu dan bergegas mengumpulkan tiket reservasi masing-masing. Tiket dikumpulkan kepada pemandu wisata yang bertugas mengantar kami ke Cologne. Pria jangkung dengan tinggi mencapai 190 meter itu sedikit membungkuk ketika menanyakan nama saya. Dia lalu mencatat tiket yang saya berikan dan mengabsen anggota lainnya.

Untuk mengantungi satu tiket reservasi ke Cologne, saya merogoh kocek 20 euro atau sekitar Rp 291.474. Saya pikir itu bukan harga yang mahal untuk sebuah pengalaman luar biasa yang menanti saya di Cologne. Tiket itu sudah termasuk tiket kereta PP, pemandu wisata, dan tiket museum. So, it's time to travel girls!
Pesona Katedral Cologne di pinggir Sungai Rhein

20 Menit kemudian saya tiba di kota impian, Cologne. Suasana Koeln Hauftbahnhof riuh rendah. Bersamaan dengan libur musim panas, jumlah wisatawan melonjak drastis. "Seid vorsichtig mit ihren Brieftaschen!" atau "Berhati-hatilah dengan dompet kalian!" kata pemandu wisata berambut pirang itu pada rombongan. Menurut penjelasan yang saya tangkap, para pencopet cilik sering beraksi di sekitar Cologne. Mendengar itu, saya langsung jadi posesif pada ransel di punggung.
Setelah di-briefing selama hampir 10 menit, kami pun langsung berangkat menuju Katedral Cologne yang berada tepat di samping stasiun. Saking takjubnya, saya sempat terpaku sejenak memandangi arsitektur gereja Gotik terbesar di Eropa Utara itu. Pembangunan Katedral Cologne (Koelner Dom) dimulai pada tahun 1248 dan dihentikan pada 1473.
Pengerjaan ulang kembali dilakukan pada abad ke-19 dan selesai pada tahun 1880. Bagi saya, katedral ini merupakan simbol kegigihan umat manusia yang tak gampang putus asa. Betapa tidak, butuh waktu lebih dari 600 tahun untuk bisa menyelesaikan Katedral Cologne.
Pada tahun 1996, katedral ini masuk sebagai situs budaya penting dalam daftar Situs Warisan Dunia UNESCO. Namun, seperti halnya nasib dari kebanyakan situs lain di dunia, pada tahun 2004, Katedral Cologne terpaksa masuk dalam daftar "World Heritage in Danger", karena adanya rencana pembangun sebuah gedung pencakar langit di dekatnya, yang pastinya akan berdampak secara visual pada keindahan situs. Beruntung pada 2006, pemerintah memutuskan untuk membatasi ketinggian bangunan yang dibangun di dekat dan di sekitar katedral Katolik Roma tersebut.
Kuil Tiga Raja adalah harta paling populer yang dimiliki oleh Katedral Cologne. Pembuatan kuil ini ditugaskan oleh Philip von Heinsberg, Uskup Agung Cologne dari 1167-1191 dan diciptakan oleh Nicholas Verdun, dimulai pada 1190. Kuil Tiga Raja memiliki bentuk seperti sebuah wadah besar - dalam bentuk sebuah gereja basilikan - yang terbuat dari perunggu dan perak, disepuh dan dihiasi dengan detail arsitektonis, patung figuratif, enamel dan batu permata. Kuil tersebut dibuka pada tahun 1864.
Lonceng gereja

Katedral ini memiliki sebelas lonceng gereja, empat di antaranya berasal dari abad pertengahan. Yang pertama adalah Dreikoenigsglocke seberat 3,8 ton ("Bell Tiga Raja"), yang dibuat tahun 1418, dan dipasang pada 1437. Dua lonceng lain, Pretiosa (10,5 ton) dan Speciosa (5,6 ton) dipasang pada tahun 1448 dan tetap di tempatnya sampai hari ini.

Menarik rata-rata 20.000 orang per hari, Katedral Cologne telah menjadi tujuan wisata paling populer di Jerman. Berminat untuk mengunjunginya? Jangan lewatkan liputan selanjutnya ya!

Serunya, berpetualang menjelajah Negeri Bollywood!

Katakepo.blogspot.com - Beruntung saya pergi ke India setahun yang lalu, sebelum peristiwa gang rape meledak seperti sekarang. Jadi, saat itu yang ada di pikiran saya cuma perasaan penasaran karena akan mengeksplorasi negara baru yang juga menjadi pengalaman pertama saya ke luar negeri.

Pesawat yang saya tumpangi mendarat dengan mulus sekitar pukul 22.30 waktu India di Indira Gandhi International Airport. Gaya norak saya langsung muncul ketika melihat betapa besar, modern, dan canggihnya bandara nomor satu di India itu. Bandara di Cengkareng saja kalah apalagi bandara Juanda yang berlabel internasional tetapi minim fasilitas itu.
Begitu keluar dari pesawat, saya langsung disambut udara dingin India yang kebetulan kala itu sedang musim dingin (bulan Januari). Saya yang hanya beramunisi jaket kulit dan sepatu boots tentu saja kewalahan dengan hal ini. Maka saya pun langsung cepat-cepat melangkahkan kaki menuju bagian imigrasi dan kemudian mengambil bagasi saya.

"What will you do here?" tanya bapak petugas imigrasi dengan muka yang sangat tidak ramah dan logat India yang kental.
"Mmmm..volunteering.." jawab saya sedikit gugup. Udara dingin dan tatapan matanya yang penuh selidik bukanlah kombinasi yang bagus saat itu.
"Where?" tanyanya lebih tegas.
"Jalandhar, North India".
"Are you sure you won't go for study here? Because your visa is valid only for 3 months. You have business visa."
"Yes, I am sure," jawab saya sedikit ngotot.
"Because if you get caught, we will take you back to your country," katanya sambil memberi stempel visa di passport saya dan kemudian melemparnya. Mendapati reaksi petugas bandara yang sangat tidak ramah, saya berusaha cuek dan tidak mengindahkannya.
"Are you sure you won't go for study here? Because your visa is valid only for 3 months. You have business visa."
"Yes, I am sure," jawab saya sedikit ngotot.
"Because if you get caught, we will take you back to your country," katanya sambil memberi stempel visa di passport saya dan kemudian melemparnya. Mendapati reaksi petugas bandara yang sangat tidak ramah, saya berusaha cuek dan tidak mengindahkannya.
Untuk tiket bus, saya harus merogoh kocek USD 25 atau sekitar Rp 278.125. Jika saya di Indonesia, dengan uang segini saya bisa naik bus kelas VIP dengan beragam fasilitas yang super nyaman. Namun di India, saya hanya mendapatkan sebuah bangku bus yang keras dan harus menempuh perjalanan selama 8 jam. Ditambah lagi, saya harus mengangkat dan memasukkan koper saya sendiri ke bagasi belakang. Baiklah, saya tidak mau manja. Tetapi, tidak bolehkah saya mengeluh karena telah membayar mahal untuk ini?! 
"Kamu sadar gak, cuma kita berdua yang cewek di dalem bis ini," kata Nara, teman seperjalanan saya. Saya memandang berkeliling dan menemukan ada belasan mata pria India yang sedang memelototi kami. Kala itu, saya hanya bisa membaca doa dalam hati, sambil berusaha membuang pikiran negatif yang memenuhi pikiran. Bagaimana kalau saya jadi korban bla.. bla.. bla.. dan kemudian berakhir jadi headline di Indian Times? Kekhawatiran itu bahkan sempat mampir di otak saya.
Di tengah perjalanan, sambil terus membaca doa, saya memutuskan untuk mengintip ke balik jendela bus. Pandangan saya terhipnosis oleh wajah New Delhi yang sesungguhnya. Wajah New Delhi yang modern ternyata hanya berhenti sampai pintu tol keluar bandara. Setelah itu, wajah-wajah kusam yang mencoba untuk berbenah diri itu muncul. Di satu sisi, saya melihat gedung-gedung tinggi. Di sisi lain, saya melihat pemandangan para tunawisma yang harus tidur di pinggir jalan dengan anjing-anjing liar yang tampak nyalang. Sungguh miris. Ditambah lagi, ada puluhan kendaraan bobrok yang terlihat suka mengobral klakson. Sungguh bukan pemandangan yang menyejukkan mata.

Saya pun terlelap sejenak dan kemudian merasakan pedal rem diinjak. Si supir lalu berteriak dengan bahasa India yang sama sekali tidak saya mengerti artinya. Saya hanya memandanginya, sambil sibuk menjelaskan dengan bahasa Tarzan bahwa saya tidak mengerti bahasa India. Untungnya, percakapan konyol itu hanya berlangsung sementara, setelah seorang lelaki muda berwajah lumayan tampan mau menjelaskan apa maksud dari supir itu kepada saya.
"Bilang dong kalo nyuruh turun buat transit.." kata saya sambil melewati supir bus berkumis lebat.

"Ademeeee!!!" teriak saya dalam bahasa Jawa. Saya langsung lari ke dalam restoran dan kemudian memesan segelas kopi panas yang langsung berubah dingin di tengah musim dingin dini hari.

Di tengah kenikmatan menyeruput kopi panas, si kondektur kembali berteriak-teriak dalam bahasa India yang kemudian dengan sigap diterjemahkan oleh translator ganteng itu. Dia mengatakan bahwa perjalanan ke Jalandhar masih sekitar 6 jam lagi dan kami harus berganti bus yang lebih kecil.

Di dalam bus lagi-lagi hanya saya dan Nara yang berkelamin perempuan. Selebihnya, sekitar 10 orang berjenis kelamin pria dengan wajah seram dan badan kekar. Saya cuma bisa komat-kamit membaca doa.
Normalnya, New Delhi ke Jalandhar hanya memakan waktu 8 jam. Tetapi entah kenapa perjalanan ini molor hingga lebih dari 8 jam. Dan si translator ganteng (yang saya lupa namanya) bilang bahwa bus berkali-kali harus berhenti untuk membetulkan ban yang bocor karena si supir terlalu ugal-ugalan saat mengemudi.

Ngobrol ngalur-ngidul ini pun berlangsung selama sisa perjalanan saya hingga akhirnya bus memasuki sebuah kota yang lebih kecil dari New Delhi dan berhenti di agen bus yang saya tumpangi.

"Welcome to Jalandhar. They are friendly people but don't make friends with them..." itulah pesan terakhir si translator, yang ternyata sempat menamatkan studi di Australia dan kini kembali ke India. Saya penasaran apakah maksud dari perkataannya.
Namun, kata terakhirnya adalah sesuatu yang bikin saya sangat amat penasaran. "It's India..." katanya, menandaskan.