Katakepo.blogspot.com - Berjalan-jalan ke bengkel mungkin terdengar tak menyenangkan. Di dalamnya pastilah berisi bagian dalam kendaraan seperti mesin serta para pekerja yang sibuk wara-wiri melakukan pengecekan.
Tetapi bagaimana jika jalan-jalan ke bengkel pesawat? Apakah di dalamnya sama dengan bengkel kendaraan pada biasanya.
Bengkel pesawat pastilah ada di bandara. Termasuk Bandara Soekarno Hatta yang ada di Cengkareng juga memiliki bengkel pesawat. Pemilik resmi bengkel yaitu maskapai Garuda Indonesia (GI). Makanya bengkel pesawat itu bernama Garuda Maintenance Facilities (GMF).
Bengkel pesawat milik GI terdapat dua bangunan utama. Bangunan pertama adalah Engine Test Cell seperti pabrik yakni tempat pengecekan mesin pesawat. Sedangkan bangunan kedua yakni hanggar tempat pesawat parkir.
Menurut Coorporate Comunication GMF, Siska, hanggar yang dimiliki GMF ada 3. Tapi yang biasa dikunjungi adalah Hanggar 2. "Kita punya tiga hanggar tapi yang boleh dikunjungi di hanggar 2 karena keadaannya lebih rapi dan bersih. Tidak ada oli-oli yang sering berceceran," kata Siska
Mesin Pesawat Garuda Indonesia di Garuda Maintenance Facilities (GMF), Cengkareng
Pada bengkel ini, ujar Evi Sasmita dari GMF, pesawat menjalani pengujian
apakah layak terbang atau tidak. Pesawat yang diuji adalah pesawat yang
telah memiliki jam terbang pada jumlah tertentu. Kemudian, harus
"dirumahkan" untuk menjalani pemeriksaan di bengkel.Hal ini tidak lain adalah untuk memastikan keamanan pesawat selagi terbang, pun keselamatan penumpang dalam penerbangan tentunya.
Evi mengatakan, di bengkel pesawat ini, ternyata bukan hanya pesawat GI yang melakukan pengecekan. GMF memiliki pelanggan dari maskapai lain, dalam dan luar negeri. Pelanggan GMF dari luar negeri ternyata juga meliputi maskapai dari Eropa, Afrika, Australia, dan Amerika.
Misalnya saja Britania Air dari Inggris, Max Air dari Nigeria, Sky Air dari Amerika Serikat, serta Qantas Air dari Australia. Para pelanggan melakukan pengecekan pesawat tentunya dengan membayar sejumlah harga tertentu.
GI ternyata tidak pelit memamerkan bengkel pesawatnya. Bengkel ini bisa dikunjungi oleh umum namun terbatas. Nah, siapa saja yang boleh datang dan menyaksikan proses perawatan langsung pesawat di bengkel?
Siska memaparkan cara untuk berkelana di bengkel GI ini. Dia mengatakan, pengunjung yang boleh masuk ke GMF adalah pelajar atau mahasiswa. Jika pengunjung umum yang ingin pula mendatangi bengkel, bisa saja untuk datang bersama komunitas. Asal, tidak boleh secara individu. Karena GMF bukanlah tempat wisata, melainkan tempat untuk belajar mengenai perawatan pesawat.
"Banyak yang sudah datang kemari. Sesuai dengan tingkat pendidikan. TK, SD, SMP, SMA atau STM, dan perguruan tinggi. Kalau STM biasanya yang ada jurusan khusus misalnya mesin," ujar Siska.
Anak-anak Melakukan Kunjungan ke Hanggar 2 Garuda Maintenance Facilities (GMF)
Ia pun menuturkan, untuk bisa berjalan-jalan ke bengkel pesawat ini,
mudah saja. Cukup mengirimkan surat permohonan kunjungan ke GM Corporate
Communication Garuda Maintenance Facilities.Peserta kunjungan minimal usia 4 tahun dengan banyak 100 orang. Sedangkan waktu kunjung yang disediakan pihak GMF adalah Selasa dan Kamis. Setelah mengajukan surat, tunggu beberapa lama. Karena menurut Siska, sangat banyak surat yang masuk untuk mengantre melakukan kunjungan.
Siska menuturkan, tur ke bengkel GI ada beberapa pilihan. Ada yang hanya tur GMF saja, serta ada pula tur lengkap. Tur lengkap meninjau tiga tempat langsung yang berhubungan dengan fasilitas GI.
Setelah GMF, melanjutkan ke Aerofood Catering Service (ACS) yang mengurusi pasokan makanan di dalam pesawat, serta Garuda Indonesia Training Center (GITC), yang berhubungan dengan pelatihan sumber daya manusia. "Mereka bisa milih mau tur lengkap atau sendiri-sendiri," kata Siska.
Lalu, berapa biaya yang dikeluarkan dalam melakukan tur? Tenang saja, untuk jalan-jalan di dalam bengkel pesawat GI ini tidak dipatok sejumlah biaya alias gratis. Namun harus sabar-sabar menunggu antrean kunjungan. Berminat untuk mendaftar?
0 comments:
Post a Comment