Sunday, September 29, 2013

Cegah pelajar mesum di warnet, polisi di Solo datangi sekolah

Katakepo.blogspot.com - Merebaknya kasus pencabulan anak di bawah umur yang terjadi di beberapa daerah, tak terjadi di Kota Solo. Jika di Wonogiri, Sragen, Klaten, Sukoharjo, Karanganyar dan Boyolali sering terjadi kasus pelecehan, pencabulan bahkan perbuatan mesum pelajar di bilik warnet, lain halnya di kota Bengawan.

Pemerintah Kota setempat bekerjasama dengan Kepolisian Resor Kota (Polresta) Surakarta telah mengantisipasinya. Mereka bahkan terjun langsung ke sekolah-sekolah untuk melakukan penyuluhan dan pengarahan kepada siswa.

Kasubag Humas Polresta Surakarta, AKP Sis Raniwati mengatakan polisi selalu melakukan penyuluhan dan pengarahan ke sekolah. Hal tersebut dilakukan untuk memberikan pemahaman bahwa tidak ada untungnya seorang pelajar melakukan perbuatan melanggar hukum. Semisal membolos apalagi perkelahian.

"Kegiatan seperti sangat efektif untuk meredam kenakalan dan keagresifitasan masa muda para siswa serta kenakalan lain seperti tawuran dan narkoba," ujar Raniwati ketika dihubungi merdeka.com, Sabtu (28/9).

Sementara itu untuk mencegah terjadinya perbuatan mesum di warnet, melalui polisi masyarakat (polmas) Polresta Surakarta sudah memberikan penyuluhan kepada pengelola.

Selain Kepolisian, upaya yang sama juga dilakukan Pemerintah Kota Solo. Melalui Satpol PP, pemerintah setempat rajin melakukan penyuluhan dan pembinaan ke sekolah-sekolah.

Kepala Satpol PP Kota Solo Sutarjo mengaku upaya pendekatan ke siswa, dinilai sangat efektif. Sejak awal tahun lalu pihaknya secara intensif melakukan kunjungan ke sekolah, baik SMP maupun SMA.

"Kita sering menjadi inspektur upacara di sekolah-sekolah. Disitulah kesempatan kita untuk memberikan pemahaman kepada siswa tentang arti pentingnya belajar. Tentang bahaya membolos saat jam pelajaran, dan lain-lain," papar Sutarjo kepada merdeka.com, Sabtu (28/9).

Selain penyuluhan baik Polresta dan Satpol PP juga aktif melakukan razia di tempat-tempat nongkrong. Razia saat jam sekolah tersebut tim menyusuri warnet dan pusat permainan play station, tempat nongkrong serta terminal. Petugas akan membawa pelajar yang terbukti membolos atau melakukan pelanggaran hukum. Siswa yang terjaring razia diamankan di Kantor Satpol PP untuk didata dan mendapatkan pembinaan.

"Harapannya bisa membuat pelajar lebih disiplin dan bertanggung jawab. Juga untuk mengurangi pelajar yang membolos dan melakukan tindakan melanggar hukum," ujarnya.

Upaya yang dilakukan Pemkot Solo ini tampaknya cukup efektif. Terbukti di. Solo jarang sekali ditemukan kasus pelanggaran hukum yang dilakukan oleh ataupun terhadap anak dIbawah umur.

"Ada beberapa pemerintah daerah yang sudah datang ke sini. Selain study banding mereka juga tertarik dan mengikuti cara kita menangani pelajar," pungkas Sutarjo.

0 comments:

Post a Comment