Tuesday, September 17, 2013

Cerita istri-istri di Kampung Ahok puaskan suami

Katakepo.blogspot.com - Bupati Belitung Timur Basuri Tjahaja Purnama (Yuyu), adik kandung Wakil Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) ini menuturkan daerahnya memiliki permasalahan dalam memberantas praktik prostitusi. Untuk mencegah para suami 'main gila' dengan pekerja seks komersil (PSK), ada perkumpulan istri yang membahas tentang cara memuaskan suaminya.

"Nama kumpulan ibu-ibu itu, 'kayaknya suami kita butuh goyangan'. Ibu-ibu ini sampai ada yang mengajari pose-pose yang digunakan untuk berhubungan seksual. Jadi perempuan ini di kamar mau bikin kejutan kepada suaminya," ujar Yuyu di kediamannya Belitung Timur, Minggu (15/9) malam.

Menurut Yuyu, hal ini sebenarnya hanya sebuah filosofi agar tidak ingin suami 'jajan' di luar. Tetapi, yang menjadi persoalan adalah kondisi pribadi masing-masing. "Kucing dikasih ikan ditaruh pintu walaupun busuk dimakan juga. Kalau memang dia sukanya gitu ya selesai," jelasnya.

Yuyu mengatakan ada beberapa lokalisasi di kawasan Belitung Timur, seperti di Kecamatan Manggar, Kelapa Sampit hingga di daerah tempat tinggal orangtuanya, Gantung. "Manggar ada, Gantung ada, Kelapak Kampit ada," katanya.

Permasalahan lokalisasi, kata Yuyu, dirinya pernah memerintahkan agar cafe yang digunakan untuk prostitusi ditutup. Namun para PSK ternyata malah menggunakan kos-kosan sebagai fasilitas esek-esek. "Jadi ini sebenarnya kembali lagi, seperti yang saya bilang sederhana. Ibu-ibu tolong layani suaminya dengan baik ya, jangan pakai carter lagi di rumah," ungkapnya.

Mengantisipasi praktik esek-esek itu, perlu dilakukan pendidikan moral dan etika secara dini kepada anak-anak. Sehingga, praktik mesum tidak meningkat. "Karena apa, di sekolah hanya dididik soal angka, anak-anak agama ujian dapat sembilan bagus ya, tetapi ada yang tidak menunjukan akhlaknya itu sembilan," katanya.

Menurut Yuyu, untuk mengubah sikap anak menjadi lebih baik sangat sederhana salah satunya seperti, salat Jumat harus mendengarkan tauziah kemudian ditulis dalam sebuah catatan tentang tema ceramah tersebut. "Kalau anak-anak kita mau berubah, semacam pendidikan agama, sederhana. Kalau anak ini waktu salat bagi muslim, salat Jumat dengerin tauziah, kemudian dia tulis tauziahnya temanya hari itu," jelas Yuyu.

Begitu pula yang non muslim, kalau ingin pergi beribadah harus ada laporan terlebih dahulu. "Lalu praktek, ayo anak-anak tunjukin kebaikan pada orang, terutama pada nenek-nenek. Jadi praktek bukan teorinya," ucapnya.

0 comments:

Post a Comment