Saturday, September 7, 2013

Tiap tahun, 100.000 ha lahan pertanian jadi pabrik dan properti

Katakepo.blogspot.com - Sejak 2010, 100.000 hektar (ha) lahan pertanian hilang per tahunnya. Kondisi ini tentu saja membuat lahan pertanian semakin minim. Dampaknya, komoditas strategis yang dikelola dalam negeri juga tidak bisa terpenuhi.
Ketua Komisi IV DPR Firman Soebagyo mengatakan, minimnya lahan pertanian disebabkan lemahnya dukungan pemerintah terhadap sektor pertanian. Pemerintah daerah cenderung berpikir pragmatis terhadap sektor pertanian.
"Dukungan pemerintah tidak ada. Di setiap daerah lahan pertanian sudah dikonversi cukup besar. Adanya otonomi daerah membuat pemerintah daerah mengambil jalan pintas yang menyebabkan terjadinya konversi lahan pertanian," ujarnya dalam diskusi bertajuk 'Lunglai Karma Kedelai' di Warung Daun Cikini, Jakarta, Sabtu (7/8).
Dia menuturkan, otonomi daerah bersifat mendukung pemerintah menggenjot Pendapatan Asli Daerah (PAD). Dengan alih-alih PAD, maka pemerintah daerah menyerahkan lahan pertanian yang potensial, untuk 'dijual' ke investor dan diubah menjadi sektor industri serta properti.
Firman juga mempertanyakan pidato kenegaraan Presiden SBY yang bakal melakukan pencetakan sawah 45.000 ha untuk mencapai ketahanan pangan. Dengan kondisi konversi lahan yang tinggi, maka dorongan untuk program pencetakan sawah 45.000 ha butuh perjuangan besar.
"Jika memang ada program tersebut, seharusnya pemerintah perlu berpikir keras namun konversi lahan sendiri masih terjadi," jelas dia.


0 comments:

Post a Comment