Saturday, September 14, 2013

Inilah 4 hidangan favorit Sultan Yogyakarta

Katakepo.blogspot.com - ingin mencicipi masakan kegemaran keluarga kraton? Datanglah segera ke Bale Raos. Banyak orang mengatakan bahwa restoran bergaya Jawa yang beralamat di Jalan Magangan Kulon no. 1 ini menyajikan beraneka kuliner santapan raja. Nah, kira-kira Sultan Yogyakarta suka menu seperti apa ya. Yuk kita cari tahu seperti apa hidangan spesial yang digemari oleh para raja Yogyakarta.

1. Bendul

Berlibur ke Yogyakarta rasanya kurang lengkap jika belum mampir ke Bale Raos. Restoran yang beralamat di Jalan Magangan Kulon No.1 Kraton, ini menyajikan beraneka makanan dan minuman favorit sultan dan keluarga keraton lainnya.

Salah satu menu khas yang wajib Anda coba adalah bendul. Jajajan tradisional yang punya cita rasa unik ini terbuat dari singkong yang dicampur dengan kelapa parut lalu dibakar.

Kudapan favorit Sultan Hamengku Buwono VIII tersebut disajikan pula dengan cara yang unik. Pertama, adonan bendul yang sudah matang diambil secukupnya. Kemudian dibentuk seperti bola pingpong lalu digepengkan sedikit. Terakhir, bendul ditusuk dengan stik es krim.

2. Singgang ayam

Satu lagi menu yang wajib dicoba jika berkunjung ke Bale Raos, Yogyakarta. Singgang ayam merupakan salah satu menu primadona yang ditawarkan oleh restoran bergaya Jawa yang beralamat di Jalan Magangan Kulon No.1 Kraton ini.

Hidangan sejenis sate ini biasanya dihidangkan dengan lontong dan saus rempah yang khas. Namun, Anda juga bisa mengganti lontong dengan nasi putih biasa, bila merasa lontong tidak mengenyangkan.

Berbeda dengan sate ayam pada umumnya yang disajikan bersama saus kacang, singgang ayam lebih mengutamakan kekuatan pada bumbu rempahnya.

3. Manuk Nom

Salah satu puding khas kraton yang direkomendasikan di Bale raos adalah Manuk Nom. Ini adalah sejenis puding yang dibuat dari paduan tape ketan hijau dan telor.
Manuk Nom disajikan sebagai dessert pada masa Dri Sultan Hamengku Buwono VII, pada tahun 1877-1921. Namun pada era Sri Sultan Hamengku VIII (1921-1939), Manuk Nom disajikan sebagai hidangan pembuka.
Seperti namanya, Manuk Nom atau 'burung muda' berbentuk menyerupai burung kecil. Ditata sedemikian rapi dalam wadah berbentuk daun lengkap dengan alas daun pisang, puding ini tampak menggugah selera. Belum lagi dekorasi emping belinjo yang diletakkan di atas puding tampak seperti sayap, unik sekali.

4. Nasi Tradisional

Nasi traditional berisi variasi masakan pilihan yang disajikan dengan nasi merah putih berbentuk kerucut. Nasi merah yang digunakan asli berasal dari kawasan Wonosari. Beberapa masakan yang tergabung dalam nasi tradisional ini antara lain Gecok Ganem, Oseng Daun Pepaya, Tempe dan tahu bacem, serta Lombok Kethok.
Gecok Ganem yang merupakan makanan favorit Sultan Hamengku Buwono IX berisi bakso sapi yang dikukus dengan kuah santan. Rasa daging sapi yang lembut dan kuah santan yang gurih akan memanjakan lidah Anda. Begitu juga dengan potongan cabe hijau dan merah yang menambah aroma dan rasa khusus di lidah.


0 comments:

Post a Comment