Katakepo.blogspot.com - Helikopter milik TNI AD kembali mengalami kecelakaan. Kali ini sebuah Helikopter MI-17 jatuh di daerah Kalimantan, yang berbatasan dengan Malaysia, pada Sabtu (9/11). 13 Orang tewas dalam kejadian ini, empat di antaranya tentara.
Dalam kecelakaan Helikopter MI-17 yang mengangkut 19 orang tersebut, enam korban selamat mengalami luka bakar yang cukup serius. Belum diketahui secara pasti penyebab kecelakaan ini. TNI AD membentuk tim investigasi untuk melakukan penyelidikan.
Pihak TNI AD berjanji akan bertanggungjawab sepenuhnya terhadap korban. Berikut lima fakta menarik terkait kecelakaan helikopter nahas TNI itu.
1. Jatuh di Kalimantan
Helikopter jenis MI-17 milik TNI Angkatan Darat mengalami kecelakaan saat melakukan perjalanan terbang. Pesawat ini mengangkut 19 orang penumpang yang diantaranya tentara dan beberapa warga sipil.Seperti dilansir dari Antara, Sabtu (9/11), pesawat tersebut diketahui jatuh di wilayah Punjungan, Kabupaten Malinau, Kalimantan Utara. Kecelakaan itu terjadi sekitar pukul 11.00 WITA.
Informasi yang diperoleh dari Badan SAR Nasional (Basarnas) Kabupaten Nunukan, Octavianto, saat kecelakaan helikopter tersebut tengah mengangkut barang-barang logistik.
Barang tersebut rencananya akan diberikan kepada prajurit pengamanan perbatasan yang tengah bertugas di daerah Indonesia-Malaysia.
2. Empat prajurit dan sembilan warga sipil tewas
Dalam kecelakaan helikopter ini, 13 Orang penumpang yang terdiri dari empat prajurit TNI dan sembilan warga sipil ditemukan tewas."Helikopter yang jatuh dan menewaskan 13 orang di wilayah perbatasan Indonesia-Malaysia di Kabupaten Malinau, membawa logistik dan material bangunan," kata Komandan Kodim Malinau Kalimantan Utara, Letkol Inf M Yamin Dano di Nunukan, Kalimantan Utara, Sabtu (9/11), seperti dilansir dari Antara.
Empat prajurit yang tewas dalam kecelakaan tersebut merupakan kru helikopter nahas tersebut. masing-masing atas nama Kapten CPN Wahyu Ramdan, Lettu CPN Agung Budiarjo, Lettu CPN Rokhmat dan satu orang anggota Batalion Zipur Kodam VI Mulawarman, Kapten CZI Sardi.
Sementara itu, sembilan orang penumpang mengalami luka bakar. Sampai saat dievakuasi ke rumah sakit, belum ada korban tewas.
"Dua orang kru dan tujuh sipil luka bakar. Mereka sudah di evakuasi ke rumah sakit terdekat," kata Kapuspen Mabes TNI, Laksamana Muda Iskandar Sitompul kepada merdeka.com, Sabtu (9/11).
3. Jatuh karena kehilangan power
Dari penyelidikan sementara, helikopter buatan
Rusia ini diduga jatuh karena kehilangan power saat melakukan
penerbangan menuju lokasi.
"Sedang terbang mau menuju ke sana, mendadak ada loss instal power, power hilang," kata Kapuspen TNI Laksamana Muda Iskandar Sitompul saat dihubungi merdeka.com, Sabtu (9/11) WIB.
Karena kehilangan power, pesawat turun dengan cepat dan langsung terbakar.
Menurut Iskandar, pesawat Mi-17 ini tergolong pesawat baru. Usianya baru 2-3 tahun.
"Ini baru, tanggal pastinya mulai dioperasikan saya tidak tahu," jelasnya.
"Pesawat mengangkut personel TNI AD dan sejumlah pekerja. Jumlahnya masih kita data," kata Ahmad saat dihubungi merdeka.com, Sabtu (9/11).
TNI AD mengaku masih menyelidiki penyebab kecelakaan. Begitu juga dengan jumlah korban yang jatuh akibat kecelakaan pesawat buatan Rusia ini.
"Saat ini Panglima Kodam menuju ke lokasi untuk menyelidiki," kata Rukman.
"Sedang terbang mau menuju ke sana, mendadak ada loss instal power, power hilang," kata Kapuspen TNI Laksamana Muda Iskandar Sitompul saat dihubungi merdeka.com, Sabtu (9/11) WIB.
Karena kehilangan power, pesawat turun dengan cepat dan langsung terbakar.
Menurut Iskandar, pesawat Mi-17 ini tergolong pesawat baru. Usianya baru 2-3 tahun.
"Ini baru, tanggal pastinya mulai dioperasikan saya tidak tahu," jelasnya.
4. Jatuh saat angkut bahan bangunan
Menurut keterangan dari Kadispen TNI AD Brigjen Ruman Ahmad, saat kecelakaan terjadi pesawat itu sedang mengangkut bahan bangunan untuk pendirian pos di wilayah Punjungan, Kabupaten Malinau, Kalimantan Utara."Pesawat mengangkut personel TNI AD dan sejumlah pekerja. Jumlahnya masih kita data," kata Ahmad saat dihubungi merdeka.com, Sabtu (9/11).
TNI AD mengaku masih menyelidiki penyebab kecelakaan. Begitu juga dengan jumlah korban yang jatuh akibat kecelakaan pesawat buatan Rusia ini.
"Saat ini Panglima Kodam menuju ke lokasi untuk menyelidiki," kata Rukman.
5. Jatuh diperbatasan Indonesia-Malaysia
Dari informasi yang berhasil diperoleh merdeka.com, helikopter yang dipiloti Lettu CPN Agung ini seharusnya tiba di Long Bulan sekitar pukul 10.06 WITA. Namun, hingga pukul 10.30 WITA, heli berisi 21 penumpang termasuk kru tersebut belum juga tiba di lokasi.Tepat pukul 10.42 WITA, heli kehilangan kontak dengan radar terdekat hingga diketahui telah jatuh di kawasan Punjungan, Kabupaten Malinau, Kalimantan Utara. Dari pengamatan dari peta, wilayah tersebut berada dekat dengan perbatasan Malaysia.
Akibat kecelakaan tersebut, 13 orang tewas dan 9 orang mengalami luka bakar cukup serius.
0 comments:
Post a Comment