Tuesday, November 5, 2013

Tempat Curhat yang Dipercaya Pria

Katakepo.blogspot.com - Baru kenal sudah "curcol" alias curhat colongan? Eits ini tidak berlaku bagi pria. Mereka enggak mudah untuk curhat seputar kehidupan pribadinya, apalagi jika sudah menyangkut hubungan asmara.

Menurut seorang psikologis, Dr Cecilia d’Felice, ketika curhat mengenai hubungannya, pria tidak akan meminta bantuan. Tetapi, pria yakin bahwa orang yang ia jadikan tempat curhat tidak akan membongkar rahasia atau perlu bersikap membela diri."

Yuk, kenali dengan siapa biasanya si dia mencurahkan hatinya dan bagaimana trik mencari bocorannya.

Temannya
Jika si sahabat yang menjadi tempat curhatnya, tandanya dia butuh teman untuk bercerita apa saja tanpa berharap mendapat masukan opini. Ia hanya perlu mencurahkan yang ia rasakan untuk membuatnya merasa lega. Mereka bisa saja curhat sambil bermain game atau menendang bola di lapangan. Nah, begitu pula jika kita ingin mengorek informasi dari sahabatnya. Daripada bertanya lewat telepon yang membuat kita terlihat terang-terangan, lakukan secara tersirat. Misalkan saja saat ngumpul bareng, kita bisa sambil memancing pertanyaan sambil mengobrol.

- Jika belum terlalu akrab dengan sahabatnya, hindari bertanya langsung seputar masalah. Basa-basi itu penting karena si sahabat enggak akan semudah itu membocorkan rahasia dengan orang yang baru dikenal.

- Jika si sahabat sangat tertutup, jangan terobsesi untuk mengorek informasi. Lakukan pendekatan beberapa kali agar dia lebih mengenal dan memercayai kita. Kalau sudah percaya, siapa tahu dia akan memberi informasi tanpa kita minta.

Saudara perempuannya
Curhat dengan saudaranya menandakan bahwa dia ingin mendapat dukungan. Pria yakin bahwa saran apa pun yang dilontarkan oleh saudaranya mempunyai tujuan yang terbaik baginya. Well, seperti yang kita tahu sesama perempuan lebih mudah untuk bertukar pikiran, termasuk curhat. Tahu dong kegiatan yang bikin mood perempuan jadi happy? Ya, belanja. Coba deh sekali-kali minta bantuan untuk memilihkan hadiah yang cocok untuk si dia. Shopping bareng membuka kesempatan untuk membicarakan banyak hal, termasuk mencari informasi mengenai curhatan si dia.

- Merasa bahwa pendapatnya dibutuhkan bisa membuat dia lebih menghargai kita. Tunjukkan bahwa kita menganggap saudaranya adalah penasihat yang baik. Jangan ragu untuk bertanya, misalnya, "Menurut kamu, gimana caranya biar dia enggak marah lagi?" dan sebagainya.

- Terbuka pada sarannya dan jangan lupa ucapkan terima kasih jika sarannya berhasil memperbaiki hubungan kita.

Ibunya
Si dia ingin mendapat belaan, termasuk jika sebenarnya ia yang salah. Ia yakin bahwa orangtua akan selalu membela anaknya daripada orang lain. Lebih asyik mengorek informasi dari orangtuanya karena mereka lebih paham bagaimana cara mengatasi sikap anaknya. Jika kita sudah mengambil hati, mereka enggak akan sungkan memberi tahu caranya menghadapi si dia atau malah membela kita, hehe.

- Hindari bersikap sok tahu karena bagaimanapun orangtuanya mengenal si dia lebih baik daripada kita. Jangan berbohong atau mengarang cerita untuk membela diri. Bersikap dewasa dan mengerti keadaan malah membuat mereka simpati kepada kita.

- Tenang dan santai, jangan menjadi drama queen. Misalnya ketika ditanya, "Lagi berantem ya?" cukup senyum sambil menjawab, "Iya nih tante, biasa," dan obrolkan dengan santai apa yang menjadi penyebabnya dan cari solusinya.

Nah, kalau dia enggak terbiasa curhat sama sekali?
- Yakinkan dia bahwa apa pun yang ia ceritakan hanya dia dan Anda yang mengetahuinya.
- Jangan memaksa, beri tahu bahwa kita siap mendengarkan kapan pun dia ingin bercerita.
- Jangan mencoba untuk mengoreksi apa yang ia katakan. Setelah ia selesai berbicara, baru beri tanggapan mengenai apa yang kita pikirkan dan rasakan.
- Break the ice! Jika keadaan sudah semakin kaku, buat dia tertawa sehingga dia bisa lebih rileks untuk bercerita.



Sumber :
CHIC

0 comments:

Post a Comment