Katakepo.blogspot.com - Meski Suriah tengah dilanda perang saudara, namun sebuah patung Yesus terbuat dari perunggu telah dibangun di sebuah gunung di negeri pimpinan Presiden Basyar al-Assad itu.
Butuh delapan tahun untuk menyelesaikan patung setinggi 32 Meter itu. Patung ini ditempatkan di Gunung Saidnaya, di Kota Saidnaya, sekitar 27 kilometer sebelah utara Ibu Kota Damaskus, seperti dilansir surat kabar the Daily Mail, Senin (4/11).
Dan meskipun keselamatan tampaknya tidak terjamin, patung itu nyatanya telah berdiri selama tiga pekan di tempat di mana beberapa pejuang Al-Qaidah setidaknya memiliki sedikit simpati kepada warga Kristen.
Warga Kristen Suriah percaya kedatangan Kristus yang kedua akan terjadi di gunung itu, yang juga menjadi rute di mana para peziarah Nasrani akan mengambil tempat dari Yerusalem ke Konstantinople di Turki.
Kelompok bersenjata utama di kawasan itu bahkan menghentikan baku tembak ketika para penyelenggara proyek mendirikan patung terdiri dari dua bagian itu.
Sementara patung Adam dan Hawa, yang lebih kecil, juga berdiri di dekat patung Yesus, yang terinspirasi dari Patung Kristus Sang Penebus di Kota Rio de Janeiro, Brasil.
Proyek pendirian patung diberi nama 'Saya Datang untuk Menyelamatkan Dunia' itu dijalankan oleh Yayasan Santo Paulus dan Santo George berbasis di Ibu Kota London, Inggris, dan dibiayai secara pribadi dari seluruh dunia.
Rencana pembangunan proyek ini dimulai pada 2005, tetapi mengalami banyak kendala, termasuk kematian dari para pendukung utama pembangunan proyek ini, dan meletupnya pemberontakan melawan rezim pemerintahan Basyar al-Assad pada 2011 lalu.
Islam Sunni yang mendominasi kelompok pemberontakan serta para kelompok jihad membuat beberapa pertempuran terkuat dalam menghadapi pasukan Assad.
Sementara kelompok-kelompok muslim lainnya bersama kelompok Kristen, yang menjadi minoritas dengan hanya sepuluh persen dari populasi Suriah, sebagian besar telah mendukung pemerintah Assad, atau tetap netral.
Beberapa gereja telah dirusak dan para pendeta mengalami penculikan. Bulan lalu kelompok ekstremis menyerbu Kota Ma'loula, sebuah kota tua mayoritas berpenduduk Nasrani, di mana beberapa warganya bahkan masih berbicara dengan menggunakan bahasa sama dari zaman Yesus.
0 comments:
Post a Comment